Setelah sekian lama, akhirnya apa yang telah diduga akan terjadi tidak terjadi.Adela tidak tahu apakah Arson menatapnya dengan tatapan yang cukup untuk membuat seorang wanita mati lemas setelah dia memejamkan matanya.Tangannya hanya menepuk wajah Adela dengan lembut.Sampai Adela mendengar Arson berkata "sudah", jantungnya berdegap dengan kencang.Setelah beberapa saat, Adela membuka matanya."Ada bulu di wajahmu." Arson berkata, "Sudah kuambil."Dia masih berkata dengan tenang seolah perilaku intim yang tiba-tiba barusan dan tatapan yang tak terduga saat menatapnya hanyalah angan-angannya.Adela menggigit bibirnya dan wajahnya memerah karena marah lagi.Akan tetapi, dia tidak bisa menunjukkannya.Begitu terungkap, akan semakin jelas kalau dia mengharapkan sesuatu.Adela duduk tegak sambil mengingatkan dirinya sendiri kalau mereka telah putus dalam hati.Arson sudah bersama orang lain.Jadi orang jangan berkhayal tentang tunangan orang lain.Itu sangat tidak bermoral....Adela membu
Adela tidak ingin terlalu dekat dengannya, kalau-kalau dia difoto atau dilihat oleh seorang kenalan ....Arson melihat Adela menghindar seperti ini dan berpikir saat masih bersama, sepertinya mereka berdua tidak pernah pergi berbelanja bersama.Dia bahkan tidak ingat untuk membawanya keluar.Tidak disangka, mereka malah muncul bersama di mal setelah putus.Sambil berdiri di depan konter, Adela bertanya kepada Arson tentang kesukaan penerima hadiah dan perhiasan seperti apa yang cocok untuk perangai orang tersebut.Arson berpikir sejenak dan memberikan tiga kata kunci, "sederhana, polos dan anggun".Penjual itu keluar dengan antusias dan menunjukkan beberapa kalung dan perhiasan yang sangat mewah kepada mereka.Merek ini merupakan merek Negara Iros, baik dari segi gaya maupun estetika.Adela memilih satu dan penjual mengeluarkannya untuk dicoba oleh Adela yang ternyata sangat cocok untuknya.Kulitnya putih, tetapi sangat cocok dengan mutiaranya yang berkilau dan membuatnya terlihat sema
Saat tengah makan, Adela mengeluarkan kado yang dikirim oleh Arson pada pagi tadi, lalu meletakkannya di meja."Anson, bantu sampaikan kado ini kepada kakakmu.""Apa ini?""Kamu nggak perlu tahu, cukup berikan padanya saja."Saat terjadi sesuatu pada Anson, Adela akan pergi dengan setia.Sekarang Adela hanya menyuruh Anson untuk menyampaikan benda ini kepadanya, dia pikir Anson akan menyetujuinya dengan senantiasa.Tidak sangka, Anson berpikir sejenak, lalu meletakkan sendok dan menatap Adela dengan serius.Dia bertanya, "Apa ini adalah kado dari kakakku yang mau kamu kembalikan? Kalau begitu, aku nggak berani melakukannya. Kalau sampai kakakku melihatnya, dia bakal melampiaskan amarah padaku ...."Adela merasa sakit hati.Nada bicara anak ini kedengarannya sejak awal sudah tahu hubungan antara dia dan Arson!Mungkin lebih awal dari kontroversi foto. Hal ini membuat Adela makin tidak senang hati!"Kakakmu bukanlah orang yang nggak pengertian, jadi dia nggak mungkin melibatkanmu. Apalag
Meskipun pria itu masih menyimpan perasaan padanya, mungkin juga hanya hasrat terhadap tubuhnya.Hanya ingin tidur bersamanya, tetapi tidak menjanjikan masa depannya. Bukankah selama ini Arson selalu seperti itu?Sementara Adela tidak ingin membuang waktu lagi.Setelah berpisah sama Adela, Anson juga menaiki mobil pulang. Dia menelepon Arson sambil memakan kerupuk singkong yang baru saja dibeli, "Kak, aku pulang ke rumah sekarang juga."Terdengar suara Arson yang tidak sabar, "Kamu sudah berusia berapa tahun? Kenapa masih saja melaporkan hal ini padaku?""Aku baru saja habis makan sama Bu Adela. Dia tahu sekarang aku nggak ada uang, jadi mengambil inisiatif untuk mentraktirku."Anson mencengkeram ponsel. Beberapa lama kemudian, Arson bertanya, "Apa malam ini kamu makan bersama Bu Adela?""Ya." Anson sengaja tertegun 3 detik, lalu berkata, "Kak, apa dia mencintaimu secara diam-diam?"Saat mendengar kata-kata ini, Arson mengerutkan kening, tetapi tidak menyelanya.Anson omong sembarangan
Mungkin karena sedang hamil, akhir-akhir ini Adela merasa mudah lelah.Waktu penerbangan hanya 3 jam, tetapi begitu dia naik pesawat langsung tidur.Saat bangun, dia menyadari tubuh dirinya ditutupi selimut.Dia membuka mata dalam kondisi belum sepenuhnya sadar dan melihat Yenni sedang tersenyum padanya.Adela mengucek mata dan duduk tegap.Dia telah menebak bahwa Yenni yang menutup tubuhnya dengan selimut, sehingga membalas dengan senyuman berterima kasih padanya."Tadi kamu bermimpi dan mengigau." Yenni tiba-tiba berkata seperti itu.Adela tertegun dan merasa terkejut, "Apa yang aku katakan?""Kamu bilang, aku benci padamu, dasar keji ..." jelas Yenni apa adanya.Adela merasa terkejut.Adela merasa senyuman Yenni penuh makna, seolah-olah dia tidak hanya berkata seperti itu, melainkan masih ada kata-kata lain yang sulit diucapkan."Kamu pasti sedang pacaran, 'kan?" Yenni menghampiri dan menatapnya dengan kepo.Perasaan yang Yenni berikan pada Adela selama ini adalah lembut dan tenang,
Terdengar suara Nyonya Milen dari ponsel. Nada bicaranya dingin dan anggun, disertai semacam kedewasaan yang khas dari wanita seusia ini.Adela sudah mendidik Anson selama 3 tahun dan setiap minggu harus mengunjungi rumah Keluarga Kilto, sehingga agak memahami Nyonya Milen. Dengan kata halus, Milen tidak begitu ramah seperti penampilannya.Adela bertanya dengan agak tegang, "Nyonya Milen, apa ada masalah?"Sepertinya suasana hati Nyonya Milen sangat baik. Setiap nyonya dari keluarga kaya memiliki trik tersendiri dalam berinteraksi.Pertama-tama dia berbasa-basi sama Adela, pura-pura perhatian terhadap kondisi Adela akhir-akhir ini.Adela merasa tersanjung dan menjawabnya.Nyonya Milen tiba-tiba beralih ke topik utamanya, "Apa Bu Adela ada waktu pada hari Sabtu, karena hari itu adalah ulang tahun pernikahan antara aku dan suamiku ...."Adela tidak sangka bahwa Nyonya Milen akan mengundangnya.Saat terakhir kali bertemu sama Nyonya Milen adalah saat dia menyampaikan niat pengunduran diri
Ruang tamu di lantai satu dipenuhi suara canda tawa.Orang yang bisa dapat undangan dari Keluarga Kilto pada dasarnya adalah orang kaya.Adela ditarik masuk oleh Nyonya Milen, sehingga tampak tidak cocok di antara mereka.Dia ingin memberikan kado dan mengembalikan kalung kepada Arson, lalu mencari alasan untuk pamitan.Saat ini Anson malah berlari dari kemari. Saat melihat Adela, dia sangat kegirangan, "Bu Adela, akhirnya kamu hadir!"Dia menarik tangan Adela dengan senantiasa, lalu bertanya di tepi telinganya, "Bu Adela, kamu nggak mengadu sama ibuku terkait hal aku berantem kemarin, 'kan?"Adela meliriknya, Anson pun segera tersenyum dengan rasa bersalah, "Bu Adela begitu murah hati, pasti nggak bakal ...."Belum habis bicara, dia melihat Nissy turun dari lantai atas dengan temperamen yang luar biasa.Pria tua yang digandeng oleh Nissy berusia sekitar lebih dari 50 tahun. Mungkin pria itu adalah ayahnya.Nissy saling bertatapan sama Adela dengan senyuman yang tidak berubah."Bu Adel
Adela mengangkat kepala dan menoleh ke sekeliling. Terakhir dia melontarkan pandangan ke wajah Nissy.Nissy tidak sempat menyembunyikan senyuman bangga di bibirnya.Mungkin karena Nissy mengatakan sesuatu pada Nyonya Milen, sehingga Nyonya Milen mengundang dia ke sini untuk memberi pelajaran padanya di depan orang-orang.Adela enggan memainkan piano, sedangkan Nyonya Milen enggan melepaskannya.Susan dan Anson ingin bantu Adela, tetapi baru saja buka suara langsung ketakutan karena tatapan kejam dari Nyonya Milen.Susan pun menoleh ke arah Adela dengan ekspresi muram.Anson juga berbicara padanya dengan bahasa bibir, "Cara solusi sendiri saja."Adela mengalihkan pandangan dan menemui jalan buntu bersama Nyonya Milen.Suasananya menjadi sangat canggung!Saat ini Adela sudah tidak menaruh harapan pada Arson untuk membantunya.Meskipun sudah tidak menaruh harapan, hatinya tetap terasa sedih dan penuh bekas luka."Buat apa suruh Bu Adela main piano sendirian?"Tiba-tiba terdengar sebuah su