Share

Bab 14 Arson, Jangan Keterlaluan

Setelah sekian lama, akhirnya apa yang telah diduga akan terjadi tidak terjadi.

Adela tidak tahu apakah Arson menatapnya dengan tatapan yang cukup untuk membuat seorang wanita mati lemas setelah dia memejamkan matanya.

Tangannya hanya menepuk wajah Adela dengan lembut.

Sampai Adela mendengar Arson berkata "sudah", jantungnya berdegap dengan kencang.

Setelah beberapa saat, Adela membuka matanya.

"Ada bulu di wajahmu." Arson berkata, "Sudah kuambil."

Dia masih berkata dengan tenang seolah perilaku intim yang tiba-tiba barusan dan tatapan yang tak terduga saat menatapnya hanyalah angan-angannya.

Adela menggigit bibirnya dan wajahnya memerah karena marah lagi.

Akan tetapi, dia tidak bisa menunjukkannya.

Begitu terungkap, akan semakin jelas kalau dia mengharapkan sesuatu.

Adela duduk tegak sambil mengingatkan dirinya sendiri kalau mereka telah putus dalam hati.

Arson sudah bersama orang lain.

Jadi orang jangan berkhayal tentang tunangan orang lain.

Itu sangat tidak bermoral.

...

Adela membuyarkan lamunannya.

Beberapa saat kemudian, terdengar klakson mobil dari belakang.

Arson sadar kembali dan menahan senyum di bibirnya.

Godaan terhadap Adela barusan dan melihat reaksinya benar-benar membuatnya senang.

Akan tetapi, itu hanya sesaat.

Lelucon hanyalah sebuah permainan.

Senyuman di wajah Arson menghilang seketika dan dia tiba-tiba memutarbalikkan mobilnya.

Adela bereaksi lebih lambat dan tertegun, "Mau ke mana?"

Dibandingkan dengan Adela yang sengaja menghindari kecurigaan terhadapnya, Arson terlihat tidak memiliki kesadaran ini.

Adela membuka mulutnya, ingin bertanya pada pria ini apakah dia bisa menjaga moral seorang pria? Demi Nona Nissy, dia tidak boleh sering berhubungan dengan dirinya sebagai mantan yang sudah berada di masa lalu.

"Mau pergi ke mana? Aku nggak mau pergi." Perlawanan Adela langsung diabaikan oleh Arson.

Dia masih mengemudi ke arah yang berlawanan dengan rumahnya.

Adela tidak suka betapa mendominasinya pria ini.

Tepat ketika Adela hampir kehilangan kesabaran, dia mendengar Arson berkata, "Ikutlah denganku ke mal untuk memilih hadiah. Aku nggak tahu hadiah apa yang harus kuberikan pada wanita."

Tebakan pertama Adela adalah tunangannya.

Ingin memberikan sesuatu untuk Nona Nissy, tetapi malah menyuruhnya untuk memilih?

Amarah yang sudah muncul menjadi semakin kuat.

Adela tidak ingin bertengkar dengannya, tetapi dia tidak tahan lagi dan meninggikan suaranya, "Arson, jangan keterlaluan!"

Ini adalah kedua kalinya Adela bersikap garang terhadapnya.

Gerakan mengemudi Arson selalu mulus seolah perlawanan kecil Adela hanyalah masalah kecil dan dia tersenyum.

"Kenapa?"

"Kamu!"

"Dia seorang wanita berusia 50-an." Arson menambahkan, "Apa yang kamu pikirkan?"

Dia tersenyum dengan kesan jahat dan mirip seperti bajingan.

Adela merasa pria ini hanya menggodanya.

Arson selalu berada di posisi tinggi, tidak memedulikan perasaannya dan membuatnya marah sesuka hati.

Setelah mereka berpisah, Adela merasa tersiksa setiap kali bertemu dengannya lagi.

Karena cintanya yang begitu dalam, Adela tidak bisa mengendalikan gejolak di dalam hatinya dan tidak bisa bersikap setenang Arson.

Pria ini bajingan dan berhati besar, jadi dia bisa menghadapinya tanpa ragu seperti menggoda anak kucing.

Kok bisa ada orang yang begitu jahat!?

Adela menggigit bibirnya dan sangat marah hingga ingin menangis.

Arson tidak berkata apa-apa lagi.

Tidak ada suara di dalam mobil dan sangat sunyi.

Hari ini Adela meminta izin dari orkestra karena masalah Anson.

Awalnya dia ingin langsung pulang setelah keluar dari rumah sakit, tetapi Arson malah menariknya ke mal.

Setelah turun dari mobil, Adela terus melihat ke sekeliling. Arson berjalan di depan dengan tangan di saku, langkahnya panjang dan postur yang tampan.

Dia tidak terus berjalan ke depan sendirian dan masih ingat untuk melihat ke arah Adela sambil mengerutkan kening. Tatapannya seolah bertanya, "Kok kamu begitu lambat?"

Adela melambaikan tangannya, "Kamu duluan saja!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status