Share

Bab 4

Dia menatapku dan tiba-tiba memelukku erat-erat. "Lina, aku suka padamu. Apakah kamu bersedia membiarkanku melindungimu selamanya?"

Aku bersandar di pelukannya, mengingat kembali momen ketika dia mengatakan bahwa aku masih punya dirinya. Tanpa sadar, aku mengangguk.

Setelah lulus kuliah, aku dan Bagas menikah.

Pada tahun pertama pernikahan kami, kami menghadapi wabah virus besar.

Saat itu, dia sedang dalam perjalanan dinas, sementara aku terkurung sendirian di rumah. Aku tidak bisa mendapatkan obat dan sangat ketakutan setiap melihat laporan kematian yang kian hari kian meningkat.

Tengah malam, aku mendengar suara ketukan di pintu. Aku pun melihat melalui lubang pintu dengan tegang dan ternyata itu adalah Bagas.

Dia berdiri di depan pintu dengan napas terengah-engah, seolah-olah baru saja jatuh dari langit.

"Kenapa kamu sudah pulang?" Aku ingat bahwa siangnya dia masih berada di kota yang berjarak ratusan kilometer dariku.

"Aku nyetir pulang," katanya sambil terengah-engah di balik masker tebal. "Jangan keluar."

Dia mengeluarkan sekotak obat dari dalam jaket dan meletakkannya di depan pintu. "Setelah aku pergi, ingatlah untuk mengambil obat ini."

"Kamu mau ke mana?" Aku merasa bingung.

Padahal dia sudah pulang, kenapa tidak tinggal di rumah?

"Aku masih ada sedikit urusan," jawabnya, lalu langsung pergi dengan tergesa-gesa.

Kemudian aku baru tahu bahwa hari itu dia demam tinggi. Dia menyetir selama lima jam tanpa henti hanya untuk membawakan aku sekotak obat.

Dia bisa saja meminta orang lain untuk mengirimkan obat padaku, tapi dia khawatir obat itu akan hilang dalam perjalanan sehingga aku tidak punya obat ketika sakit dan butuh.

Aku tidak pernah meragukan cinta Bagas padaku.

Namun, orang yang sedemikian mencintaiku ini malah tiba-tiba jatuh cinta pada gadis baru di perusahaannya.

Dia bilang gadis itu polos dan lugu, membuat dia ingin melindunginya dengan segala cara.

Aku telah menyelidiki gadis itu. Memang benar, dia memiliki penampilan yang tampak polos. Dia juga memiliki nasib tragis yakni ditinggalkan orang tuanya. Hal-hal ini cukup membangkitkan naluri melindungi dari seorang pria.

Faktanya, gadis itu pernah memanfaatkan latar belakangnya itu untuk menarik perhatian banyak pria.

Ketika aku menghadapkan semua bukti ini di depan Bagas, dia sama sekali tidak percaya.

"Lina, kamu terbiasa dengan permainan licik di dunia bisnis sehingga selalu berpikir buruk tentang orang lain," ujarnya.

Dia merasa aku tidak sepolos dan sebaik Sari.

Dia lupa dirinya juga pernah berjanji untuk melindungiku selamanya.

Saat pertama kali menemukan dirinya mulai berbagi kehidupan sehari-harinya dengan Sari, rasa waspada langsung muncul dalam diriku.

Ketika seorang pria berbagi momen sehari-hari dengan seorang wanita, artinya dia tertarik pada wanita tersebut.

Namun, saat itu aku hanya memberikan peringatan secara tentatif padanya.

Dia meyakinkanku tidak ada hubungan apa pun antara dirinya dan Sari.

Beberapa waktu kemudian, aku memeriksa riwayat obrolan mereka. Mereka berbagi tentang sarapan, makan siang, dan makan malam yang mereka nikmati, berbagi tentang bunga, burung, ikan, dan serangga yang mereka lihat, serta lagu yang mereka dengarkan.

Pada saat itu, kotak obrolan yang disematkan di bagian atas itu menampilkan pesan terakhir dari sebulan yang lalu.

Hingga pada hari ulang tahunku, dia menerima pesan dari Sari lagi. "Pak Bagas, manajer memintaku untuk menemani Pak Diko minum. Aku takut ...."

Satu kalimat itu saja membuat Bagas langsung meninggalkanku yang baru saja menyalakan lilin di atas kue, bergegas menuju hotel.

Malam itu, dia tidak kembali bahkan setelah lilin padam dan leleh memenuhi seluruh kue.

Keesokan harinya, dia pulang dengan kondisi kerah bajunya penuh jejak lipstik. Ada pula tanda cakaran yang mencolok di lehernya.

Dia berlutut di depanku untuk meminta maaf.

"Dia diracuni oleh bajingan itu, aku nggak punya cara lain lagi ...."

Aku tidak mengerti kenapa dia terus mengaku tidak berdaya. Akal sehatku juga memberitahuku bahwa pria ini sudah tidak layak untuk dipertahankan lagi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status