Share

SAKA ABIMANA KECEWA

Penulis: Tinta Putih
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-22 00:20:59

Malam ini begitu terlihat indah walau tidak ada bintang yang menghiasi langit , karena bintang itu ada dalam genggaman seorang Rendi Permana. Dilain sisi Saka Abimana merasa kelam, sungguh dia tidak rela cintanya direnggut sang kakak namun dia tidak berdaya untuk menjelaskan kebenaran ke semua orang.

"Ini tidak bisa dibiarkan." umpat Saka kesal meninju tembok dinding kamarnya

Diluar terlihat Rendi akan mengantarkan Nauma pulang, dia membuka kan pintu mobil untuk Nauma dengan senyum yang tidak pernah lepas di pipinya. "Silahkan masuk tuan putri." Nauma merasa risih tapi sadar diperhatikan saka di balik jendela kamarnya ia bersikap manis untuk memanasi Saka.

"Terimakasih pangeran." Nauma tersenyum mempesona, Rendi sedikit heran melihat tingkah Nauma, biasanya dia akan ngomel jika digombali.

"Nauma." geram Saka dari dibalik jendela dalam kamarnya

"Aku tidak bisa begini,aku akan meminta penjelasan Nauma." Saka mengambil jaket dan kunci mobilnya, dia mengikuti mobil Kakak nya dengan jarak sedikit jauh.

Mobil rendi berhenti didepan sebuah apartemen, dia kembali membukakan pintu untuk Nauma.

"Terimakasih Ren," ucap Nauma berdiri dihadapan Rendi

"Apa tadi sandiwara?" tanya Rendi bingung pasalnya Nauma sekarang memanggilnya dengan sebutan nama

"Bu.. bukan aku serius ingin menikah dengan mu." jawab Nauma gugup, karena perasaannya belum sepenuhnya bisa menerima

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Rendi sedangkan dari kejauhan Saka melihat tapi tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan.

"Apa ada yang salah?" tanya Nauma

"Bukan begitu, aku tau kamu selama ini belum bisa melupakan kekasih mu, kenapa sekarang tiba-tiba."

"Ya sudah masuklah, sudah larut malam aku pamit dulu assalamualaikum." salam Rendi dengan sedikit kecewa, Nauma yang melihat nya merasa bersalah

"Waa'alikumsalam." jawab Nauma lirih tampa ada adegan romantis seperti sebelumnya

Setelah mobil Rendi menghilang dari pandangan, Nauma hendak masuk tiba-tiba ada yang menahan pergelangan tangannya .

"Kamu.!"

"Nauma kita harus bicara sekarang."

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi." jawab Nauma melepaskan tangannya dari genggaman Saka

"Aku butuh penjelasan Nauma."

"Apa tadi masih kurang jelas, sampai kamu mengikuti ku kesini." Saka mencoba meraih tangan Nauma tapi Nauma mundur

"Jangan coba-coba sentuh saya tuan Saka Abimana." geram Nauma dengan rahang menegang

"Nauma please." Saka memohon dengan menangkupkan kedua telapak tangan nya didada.

"Baik, bicaralah." ujar Nauma

"Lebih baik kita cari tempat duduk dulu." ajak Saka

"Jika mau bicara katakan saja, aku ingin istirahat." jawab Nauma menolak ajakan nya

"Apa kamu sudah yakin dengan keputusan mu menikah dengan mas Rendi?"

"Apa urusannya denganmu apa yang aku putuskan sudah pasti aku fikirkan terlebih dulu."

"Dia kakak ku, kita akan bertemu setiap hari." ujar Saka berusaha menjelaskan perasaannya

"Apa masalahnya?" tanya Nauma bersikap santai seakan tidak ada hubungan apa-apa diantara mereka

"Masalah nya adalah kita , kamu dan aku." Saka terpancing emosi dan meninggikan suaranya

"Saya tidak merasa mempunyai masalah dengan mu, apa kita saling mengenal sebelum nya?" Nauma semakin memancing amarah Saka

"Nauma.." geram saka dan menarik paksa tangan Nauma ke mobil karena mereka sudah menjadi bahan tontonan disana.

"Lepaskan.." teriak Nauma yang tidak digubris Saka

Saka membuka pintu mobilnya dan menyuruh Nauma masuk dengan terpaksa Nauma menurut,mata Nauma sudah berlinang, bersusah payah dia berusaha tegar.

"Apa kamu selalu ingin menyakiti ku." lirih Nauma memegang pergelangan tangannya yang kesakitan

"Maaf." ucap Saka menatap Nauma dalam

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, semuanya sudah terjadi sekarang biarkan aku pergi." isak Nauma yang sudah tidak bisa membendung air matanya

Saka menangkup wajah Nauma,dan menghapus buliran bening yang berjatuhan dipipi mulusnya.

"Nauma masih belum terlambat, tolong batalkan rencana pernikahan mu dengan mas Rendi." lirih Saka "Mas Rendi mencintaiku ."

"Tapi kamu tidak mencintainya, selama Lima tahun mas Rendi mengemis cintanya untuk mu kenapa tiba-tiba sekarang kamu menerima nya, jika hanya untuk membalaskan dendam mu padaku aku mohon jangan lakukan itu." jelas Saka panjang kali lebar dengan memohon

"Aku tidak memiliki dendam, aku ingin hidup dengan orang mencintai ku dan tidak akan ada masalah jika aku tidak mencintainya seiring berjalannya waktu cinta itu akan datang sendiri." jelas Nauma tidak kalah panjang nya dengan air mata masih mengalir lancar dipipi mulusnya

"Bagaimana dengan perasaan ku?" tanya Saka menggenggam tangan Nauma

"Kenapa dengan perasaan mu tuan Saka?" tanya Nauma matanya mendelik tajam pipinya memerah

"Apa kamu sudah tidak mencintai ku?"

"Tidak." jawab Nauma dan melemparkan pandangan kedepan

"Tatap mataku, dan katakan kamu tidak mencintaiku." ucap Saka menarik wajah Nauma menghadap nya, Nauma hanya menggeleng dan menahan sesak di dadanya.

"Ayo katakan dik Nauma." ulangnya

"Aku tidak mencintaimu Saka Abimana." tegas Nauma telaga air matanya hendak menerebos membanjiri pipinya , ia segera turun dan berlari memasuki apartemen nya.

Saka terperangah,dia kecewa dulu demi melihat kakaknya bahagia dia mengorbankan rasa cintanya untuk Nauma dan dia pergi tampa berita,dan Rendi pun tidak menyadari jika perempuan yang dia cintai adalah kekasih adiknya.

"Aaaarrrrgghh...!!" teriak Saka dan memukuli stir mobilnya, lelaki berkarisma itu juga bisa menangis buliran bening dari matanya berjatuhan membasahi pipinya, dia usap buliran bening itu dengan kasar.

Apa aku harus berkata jujur dengan mas Rendi,tapi bagaimana jika jantung nya tiba-tiba melemah selama ini dia harus rutin keluar negeri untuk berobat.

"Drtt...drtt..." panggilan telfon dari Melisa, Saka melempar telfon ke jok mobil , dia tidak ingin diganggu dengan sifat melisa yang over protektif.

"Kamu dimana Mas?" pesan masuk di hp saka ia membacanya dengan hanya menggulir layar atasnya.

"Mas, aku mau jumpa kamu sekarang." satu pesan lagi dari Melisa

"Kamu jemput aku sekarang jika tidak,aku akan memberi tahu Ayah!" pesan berikutnya dengan ancaman.

"Serumit ini hidupku ya Allah." lirihnya,kapan aku akan lepas dari perempuan peliharaan ayah ini, fikirnya

"Drrtt..drtt.." dering telfon hp Saka tidak kunjung berhenti terpaksa dengan rasa malas dia mengangkat gagang hijau tampa melihat penelfon, dia dipikir itu sudah pasti Melisa

"Maumu apa sih?" teriak Saka yang masih dipenuhi emosi

"Abi,ada apa nak kenapa kamu berteriak?" ternyata Mamanya yang menelfon diseberang sana

"Astaga Ma, maafin Abi tadi Abi kira Melisa, dia selalu saja meneror Abi dari tadi." Saka menjelaskan

"Kamu dimana nak?" tanya Mama nya ada getir nada khawatir terdengar disana.

"Ada apa Ma, kenapa mama terdengar cemas?" tanya nya penasaran

"Kamu sekarang ke rumah sakit Bakti ya sayang, Mas Rendi tiba-tiba pingsan dan jantung nya melemah."

"baik Ma Abi segera kesana, mama jangan khawatir mas rendi pasti baik-baik saja dia kan kuat." Saka kaget namun dia mencoba menghibur Mamanya, yang dia khawatir kan akhirnya terjadi.

Bab terkait

  • Cinta Lama Belum Kelar    DIRUMAH SAKIT

    Gelap nya malam membuat suasana semakin mencekam, Saka memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi ke rumah sakit Bakti, tidak dia pedulikan lagi ancaman Melisa, dalam waktu 15 menit Saka sudah sampai dan memasuki rumah sakit terburu-buru dengan sedikit berlari."Permisi Suster pasien atas nama Rendi Permana ada di ruangan mana?" tanya nya dimeja resepsionis "Tunggu sebentar ya Pak saya cek kan dulu." jawab Suster nya ramah. "Pasien atas nama Bapak Rendi Permana masih berada diruangan UGD, Bapak bisa lurus dari sini kemudian belok kiri" jelasnya"Baik Sus, terimakasih." jawab Saka dengan langkah yang begitu terasa berat.Didepan ruangan UGD terlihat Mama Saka duduk ditemani Bi Inah pembantu rumah tangga nya, wajahnya dibanjiri air mata. "Ma..!!" panggil Saka dan memeluk mamanya memberikan kekuatan walau dia sendiri rapuh,mamanya semakin terisak."Mama harus kuat ya, Mas Rendi nanti sedih jika melihat mata Mama sembab." "Ini semua salah Mama Bi, disaat Rendi pulang dia melihat perteng

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Cinta Lama Belum Kelar    ANTARA SEDIH DAN BAHAGIA

    Di Apartemen Nauma terlihat baru siap pulang joging, sebelum mandi, ia mengambil sebotol air dingin kemudian menuangkan nya kedalam gelas kaca dan meneguknya hingga tandas."Ting...tong..!" terdengar suara bel dari arah pintu"Ummiii...Tolong buka kan pintu ya aku mau mandi dulu!" teriak Nauma dan berlalu ke kamar mandi dalam kamarnya."Iaa.." jawab Arumi, yang sudah rapi hendak pergi ke caffe, kira-kira siapa yang datang sepagi ini fikir Arumi,didepan pintu Saka dan Rendi berdiri tegap, dengan penampilan yang rapi."Mas Rendi, Saka..!!" ucap Arumi kaget, melihat dua pria tampan tersebut sudah berbaris rapi didepan pintu apartemen nya dan Nauma."Pagi dek Rumi, kenapa kaget kalian saling kenal?" tanya Rendi menyapa Arumi dengan senyum ramah"Ia dia kan.." baru saja Arumi mau menjelaskan Saka memotong ucapannya"Ia saya yang sudah tidak sengaja menabrak mobil nona Arumi." ungkapnya dengan mengedipkan sebelah matanya ke arah Arumi"Oh begitu, Nauma nya ada ?" Rendi menganggukkan kepala

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • Cinta Lama Belum Kelar    SAKA SENGAJA MEMBUAT PERTENGKARAN

    "Kamu akan tetap disini atau pulang?" tanya Saka setelah lama menatap kepergian Rendi, Nauma meliriknya sekilas "Aku mau ke caffe," jawab Nauma hendak berbalik meninggalkan Saka,hampir saja dia jatuh menubruk pengujung yang membawa koper di bandara, beruntung Saka cepat menarik tangannya dan dia malah terjatuh didalam pelukan Saka. Nauma menegang mencium aroma tubuh Saka membuat nya terhipnotis dan tidak berkutik "Apa setelah menerima lamaran Rendi, sekarang kamu malah suka berada dalam pelukan ku?" tanya Saka yang telah melepaskan pegangan tangannya sejak tadi dan Nauma tidak kunjung beranjak dan memegang dada bidangnya "Apa? jangan asal bicara kamu, aku hanya kaget!" tukas nya melepas pegangan nya dan hendak pergi "Dasar tidak tau terimakasih!" ujar Saka lirih, Nauma berhenti dan kembali membalikkan badannya menghadap Saka "Ternyata kamu orang yang haus akan terimakasih!" sarkas Nauma sinis dan kembali berjalan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Cinta Lama Belum Kelar    MELISA TERJEBAK SANDIWARA NYA

    Setelah membopong tubuh Melisa yang seperti sedikit berisi dari biasanya, membuat Saka kehabisan tenaga, dia ngos-ngosan, meletakkan melisa di jok belakang kemudi."Mel, sudah sandiwara nya! ini ga lucu sama sekali kami bisa mencemarkan nama baik Caffe Aruna" tukas Saka lirih, namun tidak ada pergerakan dari Melisa dia masih tidak sadarkan diri"Mel,kamu dengar tidak!" seru Saka mengguncang tangan Melisa,"Heh aku bilang udah sandiwara nya, jika tidak aku tinggal kamu disini." imbuh Saka lagi yang tidak kunjung direspon Melisa, Saka mengguncang tubuh Melisa sedikit kuat, tapi tidak ada tanda-tanda Melisa sadar, Saka panik kenapa sandiwaranya kebablasan, karena panik dia menutup pintu mobil dengan kencang dan berlari mengitari mobil, masuk di kursi kemudi dan melajukan mobilnya kesebuah klinik terdekat.Di dalam caffe terlihat Nauma syok, bisik-bisik dari pelanggan seperti lebah yang lewat di telinganya, Saka Abimana setelah kamu hancurkan hatiku sekarang kamu berniat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Cinta Lama Belum Kelar    NAUMA KETAHUAN MEMBUNTUTI SAKA

    Disebuah taman Nauma terlihat menenangkan dirinya dengan mendengarkan musik dan melihat ramai nya pengunjung datang bersama keluarganya, kekasih, dan ada juga yang duduk sendiri seperti Nauma. mata Nauma melihat sebuah mobil berhenti didepan Apotek didepan taman, bukan kah itu mobil Saka? gumamnya rasa penasaran Nauma semakin membuncah saat Saka turun dari mobil dan dia memasang penutup Hoodie dikepalanya dan memasang kaca mata kemudian pergi kearah apotik. Disana terlihat Saka menyerahkan resep dokter,dan dia memesan Susu. "Tunggu dulu, apa itu susu ibu hamil?" tanya Nauma didalam hatinya "Siapa yang hamil,apa mungkin Tante Santi, gak mungkin Oh jangan-jangan Melisa?" fikir Nauma lagi menerka-nerka lagi, Saka terlihat sudah siap membayar pesanan nya dan membalikkan badan Nauma berbalik badan ke dinding menghindari tatapan Saka yang merasa diawasi. Setelah Saka masuk kemobil dan melajukan mobilnya, Nauma memberhentikan ojek

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Cinta Lama Belum Kelar    KRITIS

    Kedua sejoli yang berada dalam satu mobil,kembali terdiam tenggelam kedalam angan masing-masing, apa yang difikirkan Nauma tentang Saka adalah salah besar akan tetapi Saka tidak dapat meluruskan dengan benar, dia kembali merenangi telaga hidup dengan sunyi, biarlah apa yang difikirkan tentang dia itulah kebenaran."Mau diantar kemana?" tanya Saka ketika telah memasuki jalanan yang padat"Aku turun disini saja, aku bisa pulang naik taxi, disekitar sini sudah tidak susah mencari taksi," jawab Nauma"Tidak perlu,aku akan mengantarmu!" seloroh saka datar"Jangan terlalu memaksa Saka,ini tidak baik," tegas Nauma, Saka kaget biasanya Nauma memanggilnya Mas meski umur mereka cuma berjarak 5 bulan, jika dia marah akan hanya berbicara dengan kata Aku dan Kamu"Baiklah,aku tidak memaksa lain kali, untuk kali ini biarkan aku mengantarkan mu pulang sebagai tanggung jawab seorang adik ipar," jawab Saka dengan wajah datar nya, Nauma tidak bisa menolak perkataan Saka menekankan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Cinta Lama Belum Kelar    PERMINTAAN RENDI

    Seminggu setelah Nauma mendapatkan buket mawar, tidak ada kabar dari Rendi sama sekali, berkali-kali Nauma menghubungi tapi panggilan selalu diabaikan, tidak lupa mengirim pesan menanyakan kabar dan kapan kepulangan nya, semuanya sama tidak ada jawaban padahal pesannya selalu centang berwarna hijau,pertanda dia telah menerima dan membaca pesan dari Nauma."Kamu kenapa Mas?" tanya Nauma duduk menyendiri di balkon apartemen dia menatap langit gelap sepertinya sebantar lagi akan turun hujan, Nauma memejamkan mata menikmati semilir angin yang menyapu wajahnya."Ting!" Sebuah pesan masuk di handphone Nauma dia bergegas mengambilnya, ah kecewa hanya notifikasi pesan dari operator kartunya, ingin rasa bertanya dengan Saka, tapi semenjak hari itu pun Saka tidak pernah lagi terlihat, saat hendak meletakkan kembali handphone diatas meja kembali pesan masuk."Ting!" Sebuah pesan dari Rendi, Nauma membukanya dengan tidak sabaran disana terlihat sebuah gambar kota yang indah dari seb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Cinta Lama Belum Kelar    SEBELUM PERNIKAHAN

    "Tidak, Kamu yang akan menikahi Nauma." tolak Saka tegas dengan menatap tajam wajah pucat Rendi "Abimana , umurku sudah tidak lama lagi aku mohon menikah lah dengan Nauma,"Pinta Rendi memohon ke Saka "Siapa kamu hingga bisa menentukan hidup dan mati?" tanya Saka kesal mendengar penuturan nya "Aku hanya manusia yang puluhan tahun hidup dengan bantuan medis,"jawab Rendi penuh kesedihan "Aku sudah lelah Abi, aku juga ingin menikmati hidup dengan sisa umurku," imbuh Rendi terisak kecil buliran bening membasahi pipi, tidak kuasa melihat Rendi manangis Saka memeluknya. "Aku mohon menikah lah Abi dengan Nauma," lirihnya dalam sela-sela isakan tangisnya "Bagaimana mungkin aku menikahi calon istri Kakak ku sendiri!" seru Saka lirih suaranya terdengar sendu "Itu mungkin saja, asalkan kamu mau memenuhi permintaan ku." jawab Rendi menatap penuh harap kepada Saka "Bagaimana dengan Nauma?" tanya Saka "Dia pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12

Bab terbaru

  • Cinta Lama Belum Kelar    KEJUTAN UNTUK NAUMA

    Saka bekerja dengan semangat, semua pekerjaan nya hari ini berjalan lancar, perusahaan nya kembali berjalan normal setelah teman Tante Melly menanamkan saham yang begitu besar, Saka belum sempat berterimakasih karena kondisi Nauma yang tidak mungkin dia tinggalkan sendiri."Bagaimana kalau aku undang mereka makan malam diluar bersama, Nauma pasti senang," fikirnya yang sedang duduk dikursi kebesarannya, semua pekerjaan nya telah selesai."Hallo, assalamualaikum!" "Waa'alaikumsalam, tumben telfon papa gimana kabarmu?" "Aku baik, nanti malam aku mau mengundang papa sama istri papa makan malam apa bisa?" Saka enggan menyebutkan nama Tante Melly meski dia sudah tahu kebenaran mengapa papa nya memilih bercerai dan menikahi Tante Melly."Kamu serius, tentu papa bersedia," terdengar suara bahagia diseberang telfon, anak satu-satunya yang dia rindukan"Baiklah nanti aku kirim lokasi nya!" Jawab Saka datar"Ia, papa tunggu!""Assalamualaikum,""Waa'alai

  • Cinta Lama Belum Kelar    SAKA TAKUT KEHILANGAN

    Saka ketakutan tubuhnya gemetar, melihat Nauma kembali tidak sadarkan diri, dia mondar mandir di depan ruangan Nauma diperiksa, dia selalu menyalahkan dirinya seandainya dia tidak meninggalkan Nauma sendiri semua ini tidak akan terjadi,selalu itu yang ada dalam pikiran nya. ini semua ulah Melisa dia harus diberi sedikit pelajaran agar jera, tapi sebagai anak orang yang berkuasa dia selalu bisa berlaku semena-mena."Bagaimana keadaan istri saya Dok?" Tanya Saka melihat dokter yang memakai jas putih keluar dari ruangan Nauma "Banyak luka lebam ditubuhnya, kami sudah memberikan pertolongan dan Ibu Nauma sudah siuman namun sepertinya dia trauma atas kejadian yang menimpanya," dokter menjelaskan keadaan Nauma yang trauma atas kejadian penculikan nya"Tapi bapak tidak usah khawatir tidak ada luka serius, semoga ibu Nauma lekas sembuh." dokter melihat rasa khawatir diraut wajah Saka "Terimakasih Dok," Dokter tersenyum mengganggukan kepala dan meninggalkan nya sendiri, Sak

  • Cinta Lama Belum Kelar    APA NAUMA DICULIK

    Nauma memegang gagang pintu hendak keluar dan kejadian hari itu terulang kembali, pintunya terkunci Nauma panik campur ketakutan"Tolong Anda jangan macam-macam dengan saya!" Teriak Nauma mengeluarkan keringat dingin"Hahaha sekarang tidak ada yang bisa membantumu Nona cantik," tawa sopir taksi kumisnya naik turun mengimbangi tawanya"Tolong!" Nauma berteriak sopir taksi semakin menambah kecepatanNauma mencoba melawan dengan memukuli sopir taksi tetapi itu tidak berpengaruh apa-apa hanya membuat tenaga Nauma semakin habis."Saya mohon lepas kan saya pak!" Nauma putus asa disaat dia memukul handphone nya terjatuh kedepan dia tidak bisa meminta pertolongan lagi"Saya akan memberikan berapapun uang yang bapak minta tapi tolong lepaskan saya," Nauma bernegosiasi dengan terisak namun sopir taksi tetap fokus mengemudi jauh kedalam jalanan yang sepi kearah pemakaman umum.Ditempat lain Saka sudah pulang ke apartemen dia merasa bersalah meninggalkan Nauma sendir

  • Cinta Lama Belum Kelar    APA YANG MEMBUAT SAKA MEMILIH BUNGKAM

    "Kenapa tidak terima, apa kata penghulu waktu itu kamu ingat? Badai akan selalu datang, saling menggenggam dan saling mempercayai tapi bagaimana sekarang aku bisa mempercayai kamu? Saka terlihat bimbang, dia tidak yakin Nauma akan tetap bertahan melalui badai ini bersama"Kamu tidak mempercayai ku?" Nauma memicingkan matanya seakan dia tau apa yang difikirkan Saka "Biarlah apa yang dalam fikiranmu itu menjadi benar," jawab Saka tetap memilih bungkam"Ini yang membuat kamu mudah dimanfaatkan Melisa, membiarkan orang memandang buruk tentang mu!" Seru Nauma membuat langkah Saka kembali terhenti, namun dia kembali berjalan tampa menoleh kebelakang, dia tidak sanggup mengungkapkan kebenaran nya.Nauma sudah berusaha membuat Saka menceritakan masalahnya yang mengancam biduk rumah tangga mereka, namun Saka tetap bungkam membuat Nauma dilanda kecewa.Kadang pilihan untuk diam itu tepat, tetapi setelah menikah kita sudah memiliki partner, jadi setiap masalah harusnya ki

  • Cinta Lama Belum Kelar    NAUMA DITUDUH PELAKOR

    "Kenapa wajah kamu ditekuk begitu?" Tanya Saka mengemudikan mobil nya, Nauma hanya melongos tidak mau menjawab"Maaf tadi aku membentakmu," Saka melirik Nauma yang membuang muka keluar jendela"Bagaimana kalau kita jalan-jalan." Nauma tetap diam, Saka menghela nafas panjangSampai di apartemen Nauma langsung masuk kamar dan merebahkan tubuhnya, Saka mengikutinya dan duduk disisi ranjang."Bicaralah, jangan diamkan aku seperti ini!" Lirih Saka menatap punggung Nauma yang membelakangi nya.Satu menit,dua menit,tiga menit, tidak ada respon, yang ada terdengar dengkuran halus, Saka tersenyum melihat Nauma tertidur dalam keadaan marah, dia membetulkan posisi tidur Nauma dan mengecup keningnya."Maafkan aku sayang!" Saka menatap setiap inci dari wajah Nauma yang terlihat sangat cantik, ingin rasanya meminta hak sebagai seorang suami tapi Saka tidak ingin meminta melainkan Nauma juga menginginkan."Kita berjuang sama-sama ya!" Lirihnya membelai pelan wajah Nauma

  • Cinta Lama Belum Kelar    DIMINTA MENIKAHI MELISA

    Ditengah jalan raya yang ramai, Saka memacu kecepatan mobilnya menuju ke perusahaan nya, wajah tegang dan fikiran berkecamuk memenuhi kepalanya, tidak semudah itu lepas dari Melisa dan masa lalu nya, Saka memarkirkan mobil dan memasuki perusahaan yang telah didirikan kakeknya, karyawan disana menunduk menghormati nya."Bapak sudah ditunggu Bapak Bian didalam," ujar sekretaris nya, Saka menganggukkan kepala dan memutar handle pintu.Disana terlihat seorang laki-laki duduk dikursi kebesaran Saka."Akhirnya kamu datang juga!" Om Bian tersenyum sinis, Saka berdiri tegap menghadapnya"Kamu tahu kan maksud kedatangan saya, ehm sebelumnya sudah saya beritahu untuk tidak bermain-main dengan saya!" Ucapnya lantang"Menikahi Melisa dan ceraikan istri atau calon istri yang ditinggalkan Rendi, terserah apa namanya itu jika ingin tetap aku mendanai perusahaan kecil mu ini." Imbuhnya lagi dengan sombong"Saya tidak akan menceraikan nya atau pun menikahi Melisa." Jawab Saka

  • Cinta Lama Belum Kelar    KABAR DARI ARUMI

    Setelah meletakkan belanjaan didapur, Saka berinisiatif membantu Nauma menyusun belanjaan kedalam kulkas.Nauma tersenyum, tampa diminta Saka sangat cekatan membantu nya, malah tidak membiarkan Nauma mengangkat yang berat."Uma...!!" Seru Arumi mengagetkan dua sejoli yang sibuk menata barang belanjaan, dia langsung memeluk Nauma"Kamu kemana aja, kenapa tiba-tiba pergi dan kamu ngapain disini?" Setelah melepaskan pelukan Arumi memberikan pertanyaan beruntun termasuk untuk Saka "Sabar Mi, satu-satu nanyak nya!" Seru Nauma mengajak Arumi duduk dikursi meja makan."Minum dulu, kamu terlihat haus kalau marah," kekeh Nauma menuangkan segelas air putih, Saka kembali sibuk sendiri membereskan barang belanjaan"Dia ngapain?" Tanya Arumi menunjuk Saka dengan dagunya dan menengguk segelas air."Hmm mau dijawab yang mana dulu nih!" "Ya udah kamu ceritain dari awal dan sedetilnya ." Tukas Arumi memperbaiki duduk nya menghadap Nauma"Gimana ya ceritanya, int

  • Cinta Lama Belum Kelar    ANCAMAN MELISA

    Sampai di Apartemen, Nauma membuka kunci dengan sandi sepertinya tidak ada Arumi didalam, mereka melangkah masuk menyusuri setiap ruangan tapi tidak ada siapapun."Kamu mencari siapa?" Tanya Saka"Arumi, seharusnya dia sekarang disini, apa mungkin sudah ke caffe," jawab Nauma menerka"Bulan madu mungkin," jawab Saka enteng"Hmm," Nauma memutar bola mata malas mendengar perkataan Saka mengarah ke hubungan intim."Aku tidak salah kan? Mereka kan pengantin baru!" Seru Saka mengikuti Nauma memasuki kamar"Berhenti disitu!" Saka berdiri diambang pintu"Kenapa?""Kamu tunggu diluar,aku mau mandi." Nauma menutup pintu membuat kaget Saka"Padahal Uda sah sah aja, ngapain coba harus tunggu diluar," gerutu Saka"Kalau ga mau tunggu diluar, pulang saja." Teriak Nauma dari kamar"Apa pendengarannya setajam itu," gumam Saka kesal"Saka memainkan handphone diruangan tamu diatas sofa minimalis modern, tiba-tiba ada sebuah Notif pesan masuk dari Melis

  • Cinta Lama Belum Kelar    BERSEMI KEMBALI

    Tidak Lama Saka masuk menenteng Mukena putih dan sajadah."Kamu udah wudhu'?""Sudah,""Tunggu aku sebentar, kita shalat berjamaah aku ambil wudhu dulu!" Saka bergegas masuk kedalam kamar mandi Nauma memasang mukena dan membentangkan sajadah nya sambil menunggu Saka dia menunaikan shalat sunah fajar."Kamu udah shalat duluan, kan aku suruh tunggu dulu?" Tanya Saka yang terlihat rapi memakai baju Koko dan sarung"Hmm belum," "Barusan kamu siap shalat," "Shalat sunah Saka, ayok buruan nanti kelewat waktu Subuh nya," Saka mengangguk paham, dia membentangkan sajadah didepan Nauma, mereka shalat cukup khusyuk walaupun bacaan shalat Saka tidak terlalu merdu tapi bisa membuat hati Nauma tentram, setidaknya dia tidak lupa dengan Agama dan sang penciptanya."Ayok turun sarapan!" "Mmm ia tunggu sebentar," Nauma berjalan ke tempat mukena nya disimpan tadi, dan memasang nya"Loh mau shalat apa lagi?" Saka menaikkan alisnya"Bukan, Jilbab ku belum k

DMCA.com Protection Status