Share

55. Menjaga Sepanjang Malam

"Aku mencintaimu, Vano."

Vano terdiam seribu bahasa. Bahkan mulutnya terkunci rapat. Susah payah Vano menelan salivanya.

Vano sangat terkejut mendengan pengakuan Safira.

Benarkah apa yang baru saja Safira katakan?

Apakah Safira mengatakannya dengan kesadarannya? Atau alam bawah sadarnya?

Dan jika itu benar, sejak kapan Safira memiliki perasaan itu untuk Vano?

Banyak sekali pertanyaan yang berputar di kepala Vano. Yang berdesakan ingin segera meminta jawaban.

Semakin lama Vano semakin merasa berat. Vano menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah pucat Safira, dan ternyata Safira terpejam. Pantas saja berat.

"Dia cuma tidur kan?" lirih Vano bertanya pada kesunyian.

"Ya, semoga dia cuma tidur. Semoga nggak terjadi apa-apa pada Safira."

Vano mengangkat tubuh Safira dan membopongnya ke dalam mobil. Ia akan mengantarnya pulang.

***

Vano membawa Safira masuk ke dalam kamarnya dan membaringkannya di atas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status