Share

54. Safira Si Gadis Malang

"Cantik," lirih Vano tanpa sadar memuji kecantikan Safira yang selama ini tak ia sadari.

"Ha? Apa?"

"Kamu cantik, Safira," kara Vano tanpa menutup-nutupi.

Safira tertunduk karena tersipu malu. Vano pun mengembangkan senyum meski Safira tak melihatnya.

"Mau berangkat sekarang?" tanya Vano.

Safira mengangguk. "Iya."

Vano mengulurkan tangan pada Safira. "Ayo."

Safira mendongak menatap Vano yang menatapnya teduh. Jantung Safira tiba-tiba berdebar tidak normal, sangat kencang. Dengan gugup Safira menyambut uliran tangan Vano.

Vano merasakan tangan Safira yang begitu dingin. 'Apa sebenarnya dia juga gugup, sama seperti aku?' batin Vano.

Tak mau berpikir lebih jauh, Vano langsung menuntun Safira dan mereka masuk ke dalam mobil dan mereka segera meninggalkan pelataran rumah Safira.

"Aku nggak lihat orang tua kamu tadi," celetuk Vano bertanya saat dalam perjalanan untuk mengurangi kecanggungan.

Safira terdiam cukup

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status