Share

52. Obrolan Tanpa Urat

"Habis dari mana, kok jalan kaki?" tanya Vano membuka percakapan.

"Habis dari klinik," balas Safira singkat.

"Kamu sakit?" tanya Vano lagi basa-basi, padahal dia tahu yang sebenarnya.

Menggelengkan kepala, Safira menjawab, "enggak."

"Terus ngapain ke klinik?"

"Habis kenalan sama dokter ganteng, siapa tahu mau diajak PDKT," balas Safira membuat Vano tertawa kecil. Safira pun ikut mengulum senyum, meski tak ia tunjukkan terang-terangan.

"Jadi aku anatar kamu pulang kemana nih?" tanya Vano.

"Ya pulang ke rumah lah, masa ke kuburan. Emang aku dedemit?"

Vano menepuk keningnya, merutuki pertanyaannya sendiri.

"Iya, maksudnya, alamat rumahnya dimana? Yaelah, perasaan pinter tapi kok ngeselin ya!"

Safira terkekeh tanpa suara. "Jalan Semanggi barat, gang cemara dua nomor dua belas."

"Nah, kalau gitu kan jelas," sahut Vano puas.

Setelah itu terjadi keheningan beberapa saat. Vano fokus menyetir sedangkan Safira

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status