Raynelle benar-benar berhasil mempermainkan Chris bahkan dengan santainya Raynelle pergi meninggalkan Chris dengan posisi bersitegang dengan sesuatu dalam dirinya. Mau tak mau Chris harus menyelesaikan hal itu sendiri, untuk saat ini ia sedang tak ingin dengan wanita lain jika itu bukan Raynelle.“Sial, perempuan itu mempermainkanku. Jika bukan karena Bloody Moon itu saat ini pasti sudah aku nikmati tubuhnya, oh gosh, sangat tidak bisa di prediksi.” gerutu Chris di bawah pancuran shower.Sementara itu Raynelle tertawa puas, senang rasanya bisa menjahili Chris seperti tadi meski resikonya tidak bisa di prediksi, syukurnya Chris tidak memaksa.Namun Raynelle masih punya satu hal lagi yang harus ia lakukan, ponselnya segera menghubungi Jay, hanya dalam satu kali deringan panggilannya pun di angkat oleh Jay.“Hai, Babe. Lama aku tak mendapat panggilan darimu, ada apa?”“Jay, aku butuh informasi mengenai lelaki bernama Christian Doughlas, aku ingin tau meng
Raynelle terus kepikiran dengan apa yang Aaron katakan, lelaki itu benar jika Raynelle terus mengikuti jejak orang tuanya maka tak mempungkiri juga jika anak cucunya kelak juga akan mewarisi hal yang sama.Selama dua puluh tahun Raynelle hidup di keluarga Jackinson, sejak usianya baru beberapa tahun saja ia sudah di perkenalkan dalam dunia klan hitam dan bagaimana cara bertahan.Rasa sakit bahkan telah menjadi sahabat Raynelle, selama hidupnya yang tertanam dalam pikirannya adalah kewaspadaan dan kebencian. Raynelle termenung cukup lama sampai mendadak sebuah tepukan membuatnya terkejut.“Apa yang membuatmu berpikiran sampai sedalam itu, Rayn?” ucap Laurent sembari duduk di kursi sebelah Raynelle.Raynelle bersandar kemudian menghembuskan nafasnya, ia tak bisa bercerita pada Laurent karena kewaspadaannya terkahap siapapun membuat Raynelle tak mudah percaya. Jangan sampai Laurent mengetahui isi pikiran Raynelle kemudian memanfaatkannya.Tangan Laurent menepu
Brakk! Tubuh Raynelle menubruk loker akibat dorongan yang Claire lakukan. Bukannya marah, Raynelle hanya menghela nafas karena tubuhnya mendadak di dorong dari belakang. Berbalik dengan santai menatap Claire yang tengah emosi.“Entah hantu mana yang membuatmu mendorongku sekeras tadi. Kapan kau puas menggangguku, hm?” ucap Raynelle.“Jangan pikir kau telah menunjukkan jika dirimu adalah putri keluarga Jackinson lantas kami takut padamu.”Alis Raynelle naik sebelah, “Oh ya? Lagi pula siapa yang menakut-nakuti perempuan penakut seperti kalian?” Raynelle menyeringai. Claire mendekat selangkah menatap tajam pada Raynelle, “Jauhi Chris.” katanya.Raynelle menahan tawa, rupanya Claire masih belum melepaskan Chris meskipun Claire sudah memiliki pasangan untuk acara prom. Dan ya, besok adalah acara tersebut di lakukan. Claire pasti takut kalah jika posisinya tergantikan oleh Raynelle, itulah tujuan Raynelle sebenarnya.“Menjauhi Chris, bagaimana kau mengatakan hal itu. Aku dan Chris s
“Tadi kau ingin berkata apa?” tanya Chris setelah dia dan Andrew keluar dari kelas.Andrew hanya tersenyum, Chris meninju lengan sahatnya dengan kesal karena tak kunjung bicara setelah membuatnya penasaran. “Sebenarnya kau ingin mengatakan apa, jika kau ingin beradu denganku nanti kita menuju ke ring.”“Kita cari tempat bersantai yang cocok untuk berbicara.” Andrew merangkul Chris dan tujuan mereka adalah sebuah caffe yang letaknya tak begitu jauh dari sekolah mereka.Chris masih menunggu tapi Andrew tak kunjung bicara.“Kemarin kamu mengatakan jika Raynelle memiliki otot yang memungkinkan aku bisa saja kalah padanya, aku sudah membuktikan sendiri apa yang kamu katakan sepertinya tidaklah benar.”“Maksudmu? Kau dan Raynelle berkelahi?” tanya Chris tak habis pikir.Andrew mengangguk, “Tenang saja, aku tidak melukainya sedikit pun, hanya mencoba seberapa benar apa yang kamu katakan mengenai kemampuannya. Tapi aku akui dia memang tidak seperti gadis keba
Raynelle berbalik menyapa dua lelaki tadi yang mengikutinya sembari tersenyum, “Well, selamat datang. Sepertinya usaha kalian mengikutiku tidak sia-sia, bagaimana jika salah satu di antara kalian berlatih boxing denganku di sini?” ucap Raynelle.Chris mengedarkan pandangan, tempat itu sepi hanya ada Raynelle dan satu lelaki berbadan besar yang tak lain adalah Jay. Langkah Chris mendekat dan semakin dekat sampai dia dekat dengan Raynelle berjarak dua meter.“Kau sering ke tempat ini dan apa ini yang kau maksud sebagai kesibukan yang tak bisa aku ganggu?”“Kau tak pernah tau bagaimana jika seseorang menyukai sebuah hobi yang tak bisa di lewatkan, dan aku memiliki hobi dengan bermain tinju. Hanya aja orang-orang yang sering latihan di sini sedang tidak hadir, bagaimana jika di antara kau dan Martin menjadi temanku berlatih.” Raynelle menyunggingkan senyum seperti tak terjadi apa-apa meski dalam hati ia berharap Chris dan Martin segera pergi agar Raynelle bisa segera mel
Keesokan harinya, Raynelle berniat untuk menyiapkan gaun persiapan nanti malam di acara prom. Ia harus tampil semaksimal mungkin karena di acara tersebut dirinya akan menjadi seorang Queen merebut tahta yang sudah Claire duduki sebelumnya.Setelah mendapatkan posisi Queen, Raynelle hanya perlu menunjukkan jika dirinya bukan lagi orang yang bisa di rendahkan, kepercayaan diri Raynelle sangat tinggi untuk memenangkan pemilihan.Sebuah butik Raynelle datangi pada pukul sepuluh pagi, tapi yang tak Raynelle duga adalah dirinya melihat Chris di butik tersebut. Hal yang sulit di percaya, lelaki itu sudah ada di tempat ini bahkan sebelum Raynelle datang.Tapi ada yang aneh, Raynelle mengernyitkan kening. “Apa Chris sedang melamun?” batinnya.Langkahnya mendekat, tapi Raynelle di kejutkan dengan kemunculan Jasmine dari ruang ganti sehingga langkah Raynelle berhenti untuk mendekat.“Chris, bagaimana dengan baju yang aku pilih ini, apa cocok untukku?”Dengan mala
Dengan merias diri secantik mungkin, untuk pertama kalinya Raynelle meminta jasa stylist untuk mengubah tatanan rambutnya menjadi cantik. Tepat pada pukul tujuh malam Chris datang, seseorang meminta ijin menemui Raynelle yang hampir selesai dengan persiapan.“Ada apa?” tanya Raynelle.“Nona, lelaki bernama Christian menunggu Anda di ruang tamu.”“Suruh tunggu sebentar, aku tidak akan lama.”Maid yang berbicara pada Raynelle mengangguk lalu pergi, stylist yang membantu Raynelle mengakhiri pekerjaannya.“Sudah selesai.”“Terima kasih, sekarang bagaimana penampilanku?”“Kau sangat cantik, Nona.” puji staylist tersebut.Raynelle manatp pantulan dirinya selama beberapa detik kemudian meraih ponsel dan keluar dari kamar menghampiri Chris yang sudah menunggu. Dengan menggunakan dress sedikit di atas lutut berwarna hitam, sangat cocok di pakai oleh Raynelle yang berkulit putiih.“Menakjubkan, kau semakin cantik jika memutuskan untuk berias diri.
Gelar telah Raynelle menangkan dengan status baru sebagai Queen menggantikan posisi Claire. Lalu bagaimana dengan keadaan Claire yang kalah telah dengan Raynelle dalam pemilihan? Jelas perempuan itu marah, C;aire sudah berencana menjatuhkan Raynelle agar tidak bisa memenangkan pengharagaan tersebut tapi nyatanya Raynelle tetap bisa menang.Sebuah gelar melayang hingga menghantam dinding lalu hancur berserakan di lantai.“Claire! Kau bisa melukai dirimu sendiri!” ujar Harper.“Argh! Sialan, Raynelle benar-benar orang yang harus kita singkirkan.”Harper menghe;a nafas, “Setelah aku lihat kembali kau tidak sebanding dengannya, Claire.”Menoleh cepat menatap tajam temannya, “Kau sekarang juga mendukung Raynelle?!”“Bukan begitu maksudmu, coba kau pikirkan. Bagaimana kamu menyingkirkan Raynelle sementara sekolah kita adalah tempat yang di sponsori keluarganya, bahkan sebagian besar sekolah kita adalah aset milik keluarga Jackinson.” jelas Harper.