“Kau mau kemana?” tanya Thony ketika melihat Raynelle mengemasi barang ke dalam koper.“Aku ingin pergi berlibur, musim dingin di Amerika membuat aktifitasku terhambat jadi kali ini aku akan pergi ke negara yang salju tidak turun.” jawab Raynelle.“Jika kau sudah sampai di perbatasan jangan lupa untuk memantau..,”“Dad!” Raynelle berbalik menyela kalimat Thony, menghembuskan nafas kesar kemudian berkata. “Aku pergi berlibur, kali ini benar-benar liburan tanpa harus bekerja. Selama ini aku sudah melakukan yang terbaik untukmu lalu kapan aku bisa mendapatkan kebebasanku, apa aku harus selalu menjadi kriminal agar bisa membuatmu senang?”“Rayn, sejak kapan kau mulai membantahku?”Raynelle berdiri menghadap Thony, “Sejak aku beranjak dewasa dan tau jika yang aku lakukan selama ini atas perintahmu adalah tindakan kriminal, menjadi pewaris seorang mafia kota, aku tidak menyesal telah menjadi bagian keluarga Jackinson, aku sangat berterima kasih padamu Dad, kau telah mendidik putrimu i
Keesokan harinya, Raynelle sudah mengkonfirmasi jika musim dingin kali ini tidak akan berikaitan apapun dengan pekerjaan. Semuanya Raynelle ingin lakukan dengan mendinginkan pikiran, mungkin juga menyenangkan diri dari sekian banyak perjuangan yang telah Raynelle lewati untuk menyenangkan Thony.“Mana barangmu?” tanya Chris.“Aku sudah ...,”“Tunggu sebentar.” jeda Chris, lelaki itu menggeret kopernya, untuk beberapa saat Chris tidak terlihat lalu kembali menghampiri Raynelle “ayo, pesawat siap dua puluh menit lagi.” katanya.Raynelle mengangguk, ini kali pertama bagi Raynelle merasakan liburan tanpa harus memikirkan pekerjaan. Raynelle penasaran bagaimana rasanya liburan penuh kebebasan, kemudian Raynelle menoleh melihat Chris duduk di sampingnya sampai lelaki itu menoleh dan tersenyum.Liburan pertama tanpa memikirkan pekerjaan, Raynelle justru melakukannya dengan Chris. Bukankah akan semakin banyak petualangan nantinya? Tapi Raynelle juga tidak mengelak bahwa ia dan Chris tid
Tidak jauh dari penginapan terdapat museum besar yang menyimpan barang bersejarah, Chris terlihat sangat antusias ketika memasuki gedung museum tersebut. Raynelle juga tertarik dengan beberapa barang bersejarang yang di simpan dengan baik.Semuanya terlihat mengesankan, barang-barang kuno yang kemungkinan tidak akan bisa di buat sama persis di jaman modern tersimpan. Banyak benda aneh peninggalan sejarah yang tidak Raynelle ketahui, bahasa yang di gunakan dalam papan informasi campuran inggris dan Yunani.Di museum itu Raynelle tidak melihat adanya tulang dinosaurus ataau hewan bersejarah yang sudah punah. Namun ada sebuah topi perang, pedang kerajaan dan ada juga baju zirah yang secara keseluruhan terbuat dari besi.Chris berjalan lebih dulu bahkan terlalu sibuk melihat apa saja di tempat tersebut yang menarik minatnya. Raynelle berhentu di depan sebuah patung wanita yang terlihat seperti gambaran ratu kuno, ada juga patung yang di yakini sebagai dewa tersimpan di
Di waktu perjalanan yang Raynelle lakukan dengan Chris sikap waspada dan penuh kehati-hatian Raynelle katif seperti radar yang akan melacak di mana keberadaan sebuah bom berada.Ada dua titik yang Raynelle yakini seseorang mengikutinya, Raynelle harus mencari cara menangkap orang tersebut tanpa harus membuat Chris tau. Jika orang-orang itu terus mengikutinya seperti ini, Raynelle tidak akan bisa merasakan apa itu namanya liburan tanpa harus di awasi dua puluh empat jam.Thony begitu posesif, sebenarnya dia seorang ayah atau seorang mata-mata.“Chris, tunggu aku sebentar sepertinya aku harus mencari toilet terdekat.”“Baiklah, aku akan menunggu di sini. Kau jangan sampai salah jalan.” pesan Chris.Raynelle mengangguk. Beberapa saat kemudian Raynelle menghampiri seseorang yang menurutnya sejak tadi mengikuti kepergiannya dengan Chris, seorang lelaki yang terlihat sama dengan turis lainnya, Raynelle menepuk bahu lelaki itu dan orang tersebut menoleh, tat
“Rayn, apa kau percaya padaku?” tanya Chris. Raynelle menggeleng, “Mungkin hanya sebagian kecil.” “Berapa banyak dalam hitungan persen?” tanya Chris lagi. Raynelle mencoba menghitung, “Baru sepuluh dari seratus persen.” Menghela nafas, “Sedikit sekali.” gumam Chris. Raynelle menyunggingkan senyum tipis, meski sedikit tapi itu sudah termasuk cukup baik. Sebelumnya Raynelle bahkan tidak mempercayai siapapun, Laurent dan Charlie sebagai sepupu Raynelle pun tak bisa gadis itu percaya sama sekali. Terkadang Raynelle berpikir, hidup dengan penuh kewasapadaan apakah itu baik? Jika di hitung, sudah sangat banyak musuh yang mengincar dirinya dari berbagai arah. Usaha ilegal Thony yang menyebabkan musuh berada di mana-mana, itu karena tindakan kriminal dari beberapaaspek yang berbeda. “Rayn, apa kau bisa memberikanku clue untuk bisa mendapatkan hatimu?” “Berusahalah untuk mendapatkannya Chris. Aku juga tidak yakin kau bisa membuatku jatuh ci
Hari ini Chris memimpin jalan untuk datang ke beberapa tempat bersejarah lain yang berada di Athena. Sebenarnya Raynelle tidak begitu suka dengan sejarah, sesuatu yang sudah berlalu baginya kenapa harus di ingat kembali. Tapi kembali ke selera dan keinginan orang lain pasti berbeda, tergantung dengan hobi atau kepribadian masing-masing. Pada nyatanya tempat itu di datangi oleh banyak wisatawan asing juga. “Rayn, kau jangan menjauh dariku. Lebih baik kita bersama untuk mengeksplor tempat ini.” ucap Chris yang kemudian menggandeng tangan Raynelle. Mau tak mau Raynelle mengikut, mungkin jika bisa memilih Raynelle akan lebih memilih pantai ketimbang bangunan bersejarah, karena di bangunan bersejarah menurutnya tidak ada yang menarik. Tapi secara cepat hal itu langsung terbantahkan begitu pandangan Raynelle melihat ke satu arah, salah satu peninggalan sejarah menarik perhatian gadis itu sehingga langkahnya tanpa sadar bergerak mendekat, Chris menoleh kemudian me
Sudah cukup sore, Raynelle dan Chris berniat kembali ke hotel sebelu besok melakukan perjalanan lagi menuju Santorini. Di perjalanan yang di lakukan dengan berjalan kaki membuat Raynelle mendadak tak tenang, intingnya yang terlalu sensitif bisa dengan mudah menyadari bahwa ada sesuatu tengah mengikutinya.Saat berbalik tidak terlihat ada hal yang mencurigakan, tapi Raynelle yakin ada yang mengikutinya. Mungkin karena jalanan yang ia lewati dengan Chris cukup ramai jadi orang-orang itu berbaur dengan wisatawan yang lainnya.“Siapa yang kau cari?” tanya Chris.“Ada yang mengikuti kita.”Chris ikut mengedarkan pandangan, “Sebelah mana?”“Aku tak yakin sebelah mana, ada banyak orang di sini. Untuk memastikan dugaanku benar lebih baik kita cari tempat yang cukup sepi untuk memancingnya keluar dari persembunyian.”Raynelle mengubah jalur tujuan, Chris hanya mengikut sampai mereka tiba di tempat yang lumayan sepi. Beberapa orang menghadang Raynelle, tubu
Tadinya Raynelle berharap jika kepergiannya menempuh perjalanan ke Santorini pada malam hari akan berjalan dengan tenang dan damai tanpa ada yang menghalanginya. Dugaannya salah, beberapa orang menyerangnya ketika di perjalanan dan hal itu membuat Raynelle dan Chris mau tak mau harus melawan.Di saat Chris yang sudah mengalami beberapa luka membuat ketahanan perlawanan Raynelle berkurang, gadis itu juga beberapa kali mendapatkan serangan tapi bantuan yang tak terduga datang. Aparat kepolisian sekitar segera menghampiri, setelahnya perjalanan Raynelle berlangsung dengan aman begitu memastikan orang-orang yang menyerangnya telah pergi.Raynelle rasa ia tak bisa berlibur lebih lama di negara ini, ia harus segera kembali ke Los Angeles. Mungkin menghabiskan waktu beberapa hari lagi di Santorini juga tidak apa, di lihat kondisinya lebih dulu jika memang memungkinkan maka Raynelle akan menetap lebih lama lagi.Perjalanan yang di tempuh cukup lama hingga akhirnya tiba di tempat tujuan. C