Seharian beraktivitas di luar, Andrew melangkahkan kaki di antara banyaknya orang yang berlalu lalang. Dalam pikirannya masih teringat apa yang terjadi dengan Chris, sebelumnya tak pernah ada kejadian seperti ini karena hubungan yang berlangsung dengan wanita tak lebih dari satu minggu, namun Chris bukannya melepaskan Raynelle justru malah mempertahankan hubungannya.
Memang gadis itu sosok nerd yang di hindari atau bahkan sering kena buli, namun jika benar apa yang Chris katakan mengenai tubuh Raynelle yang berotot lantas kenapa Raynelle tidak membalas orang-orang yang membulinya? Dan setelah di pikirkan, apa yang Chris katakan benar jika ada sesuatu yang sedikit aneh. Tapi mengingat kehidupan Raynelle adalah putri tunggal keluarga Jackinson, hal itu dengan mudah menepis pemikiran aneh yang ada di otak Andrew mengenai Raynelle. “Dia memang terlihat berbeda, dari tatapannya saat pertama kali bertemu aku sudah melihat itu bukan tatapan takut melainkan tatapan seseorang“Kenapa kau turun mendadak dari mobil?” tanya rekan Raynelle yang duduk di kursi kemudi.Raynelle memakai sabuk pengaman, “Menemui seseorang, sekarang kita jalan untuk pekerjaan selanjutnya.” perintahnya.Sebuah gedung putih, tempat itu termasuk sebuah pusat perbelanjaan di Los Angeles dan tempat yang cukup ramai dengan banyak orang berlalu lalang, seseorang membawa sebuah tas hitam sementara Raynelle sengaja berpura-pura menjadi salah satu pelanggan di tempat itu agar cctv tak mencurigai pergerakannya.Tepat di lantai atas, beberapa orang sudah menunggu dan Raynelle sudah memakai masker untuk menutupi sebagian wajahnya. Tas hitam di buka di depan Raynelle, cukup banyak uang yang di serahkan lalu Raynelle memberikan perintah untuk menunjukkan barang bawaannya juga. Orang-orang di dalam ruangan itu terlihat tertarik dengan berlian langka yang ada di tas hitam itu.“Bagaimana bisa kalian selalu mendapatkan barang-barang langka seperti ini, bahkan para kolekt
Raynelle berganti pakaian langsung menggunakan barang yang ia beli di tempat itu lalu menuju rumah Chris. Selema ini Raynelle hanya tau jika Chris jauh lebih sering tinggal di apartemen ketimbang di rumah kedua orang tuanya, seorang lelaki dewasa memang sewajarnya keluar dari rumah jika mencapai usia dewasa jadi Raynelle tidak begitu mencurigai Chris.Perjalanan di tempuh hampir satu jam karena perjalanan yang cukup padat hari ini, keduanya tiba di sebuah rumah bercat putih. Seorang remaja duduk di depan rumah dengan seekor anjing putih berbulu lebat.“Dia yang kau maksud bernama Jasmine?” tanya Raynelle sebelum turun dari mobil.“Iya, dia akan kembali ke kanada dua hari lagi setelah hari ulang tahunnya. Ayo, kau bilang ingin bertemu dengan Jasmine, itu dia bermain dengan hewan peliharaannya.”Raynelle mengangguk kemudian turun dari mobil, sementara Jasmine melihat kedatangan Chris dengan kening mengernyit karena ini kali pertama dirinya melihat Chris membawa pu
Bagi Raynelle makan malam keluarga adalah hal yang langka baginya, ia hanya memiliki Thony sebagai orang tua sementara Thony sendiri sangat jarang ada di rumah karena bisnis yang harus di kerjakan membuatnya terkadang berada di luar kota.Sekarang posisi Raynelle ada dengan keluarga Chris, suasana terasa sangat canggung bahkan Chris juga tidak mengatakan apapun. Chris juga tidak mengatakan hubungannya dengan keluarganya dekat tapi setidaknya Chris punya keluarga yang lengkap.Namun sejak awal mengenal Chris, Raynelle sudah menaruh kecurigaan pada lelaki ini, apa tindakannya terlalu berlebihan? Apa mungkin Chris hanya orang biasa tanpa keterikatan hubungan gelap? Entahlah, meski sudah lama bergelut di dunia klan hitam namun Raynelle masih belum begitu pandai membaca ekspresi orang lain.Di dalam dirinya sudah tertanam jiwa-jiwa kewaspadaan sehingga sangat sulit bagi Raynelle percaya pada orang baru begitu saja.“Jadi kalian sudah menjalin hubungan sejak kapan?” t
Apartemen Chris tidak begitu luas seperti yang Raynelle bayangkan, tapi di sana ada dua kamar tidur dan kitchen set lengkap dengan ruang tamu.Raynelle menoleh melihat Chris berjalan mendekat membawa dua botol sampanye dan gelas. Meletakkan benda itu di atas meja sebelum menuntun Raynelle duduk di sofa.“Cuaca yang dingin sangat tepat untuk menghangatkan badan, sampanye adalah teman yang paling tepat.” Chris berucap sembari menuangkan cairan dari botol ke dalam gelas.Raynelle bersandar, tengah memikirkan mengenai Chris dan keanehan yang Chris miliki dengan keluarga Doughlas, entah pemikiran darimana tapi jauh dari hati Raynelle, gadis itu merasa Chris bukan anak kandung keluarga Doughlas.Tentu saja di lihat dari kemiripan Nyonya dan Tuan Doughlas, Chris tak memiliki kemiripan apa pun dengan kedua orang tuanya. Lalu adik Chris, Justin dan Jasmine kenapa mereka tinggal jauh dari keluarganya, jika memang alasan pendidikan lalu mengapa Jasmine memilih tinggal dengan nenek di usiany
Raynelle benar-benar berhasil mempermainkan Chris bahkan dengan santainya Raynelle pergi meninggalkan Chris dengan posisi bersitegang dengan sesuatu dalam dirinya. Mau tak mau Chris harus menyelesaikan hal itu sendiri, untuk saat ini ia sedang tak ingin dengan wanita lain jika itu bukan Raynelle.“Sial, perempuan itu mempermainkanku. Jika bukan karena Bloody Moon itu saat ini pasti sudah aku nikmati tubuhnya, oh gosh, sangat tidak bisa di prediksi.” gerutu Chris di bawah pancuran shower.Sementara itu Raynelle tertawa puas, senang rasanya bisa menjahili Chris seperti tadi meski resikonya tidak bisa di prediksi, syukurnya Chris tidak memaksa.Namun Raynelle masih punya satu hal lagi yang harus ia lakukan, ponselnya segera menghubungi Jay, hanya dalam satu kali deringan panggilannya pun di angkat oleh Jay.“Hai, Babe. Lama aku tak mendapat panggilan darimu, ada apa?”“Jay, aku butuh informasi mengenai lelaki bernama Christian Doughlas, aku ingin tau meng
Raynelle terus kepikiran dengan apa yang Aaron katakan, lelaki itu benar jika Raynelle terus mengikuti jejak orang tuanya maka tak mempungkiri juga jika anak cucunya kelak juga akan mewarisi hal yang sama.Selama dua puluh tahun Raynelle hidup di keluarga Jackinson, sejak usianya baru beberapa tahun saja ia sudah di perkenalkan dalam dunia klan hitam dan bagaimana cara bertahan.Rasa sakit bahkan telah menjadi sahabat Raynelle, selama hidupnya yang tertanam dalam pikirannya adalah kewaspadaan dan kebencian. Raynelle termenung cukup lama sampai mendadak sebuah tepukan membuatnya terkejut.“Apa yang membuatmu berpikiran sampai sedalam itu, Rayn?” ucap Laurent sembari duduk di kursi sebelah Raynelle.Raynelle bersandar kemudian menghembuskan nafasnya, ia tak bisa bercerita pada Laurent karena kewaspadaannya terkahap siapapun membuat Raynelle tak mudah percaya. Jangan sampai Laurent mengetahui isi pikiran Raynelle kemudian memanfaatkannya.Tangan Laurent menepu
Brakk! Tubuh Raynelle menubruk loker akibat dorongan yang Claire lakukan. Bukannya marah, Raynelle hanya menghela nafas karena tubuhnya mendadak di dorong dari belakang. Berbalik dengan santai menatap Claire yang tengah emosi.“Entah hantu mana yang membuatmu mendorongku sekeras tadi. Kapan kau puas menggangguku, hm?” ucap Raynelle.“Jangan pikir kau telah menunjukkan jika dirimu adalah putri keluarga Jackinson lantas kami takut padamu.”Alis Raynelle naik sebelah, “Oh ya? Lagi pula siapa yang menakut-nakuti perempuan penakut seperti kalian?” Raynelle menyeringai. Claire mendekat selangkah menatap tajam pada Raynelle, “Jauhi Chris.” katanya.Raynelle menahan tawa, rupanya Claire masih belum melepaskan Chris meskipun Claire sudah memiliki pasangan untuk acara prom. Dan ya, besok adalah acara tersebut di lakukan. Claire pasti takut kalah jika posisinya tergantikan oleh Raynelle, itulah tujuan Raynelle sebenarnya.“Menjauhi Chris, bagaimana kau mengatakan hal itu. Aku dan Chris s
“Tadi kau ingin berkata apa?” tanya Chris setelah dia dan Andrew keluar dari kelas.Andrew hanya tersenyum, Chris meninju lengan sahatnya dengan kesal karena tak kunjung bicara setelah membuatnya penasaran. “Sebenarnya kau ingin mengatakan apa, jika kau ingin beradu denganku nanti kita menuju ke ring.”“Kita cari tempat bersantai yang cocok untuk berbicara.” Andrew merangkul Chris dan tujuan mereka adalah sebuah caffe yang letaknya tak begitu jauh dari sekolah mereka.Chris masih menunggu tapi Andrew tak kunjung bicara.“Kemarin kamu mengatakan jika Raynelle memiliki otot yang memungkinkan aku bisa saja kalah padanya, aku sudah membuktikan sendiri apa yang kamu katakan sepertinya tidaklah benar.”“Maksudmu? Kau dan Raynelle berkelahi?” tanya Chris tak habis pikir.Andrew mengangguk, “Tenang saja, aku tidak melukainya sedikit pun, hanya mencoba seberapa benar apa yang kamu katakan mengenai kemampuannya. Tapi aku akui dia memang tidak seperti gadis keba