Share

S2| 29. Pipi yang Bersemu Merah

Julian tersenyum melihat sang sekretaris duduk bertopang dagu di belakang meja kerja. Dengan langkah santai, ia pun menghampiri dan mendaratkan kecupan di pipi. Hanya dalam sekejap, sang gadis tersentak dan menoleh dengan mata bulat.

“Tuan?” desah Mia sebelum menoleh ke kanan dan ke kiri. “Kenapa tiba-tiba mencium saya? Bagaimana kalau ada yang melihat?” bisik gadis itu was-was.

“Tenang saja, Mia. Ini sudah jam pulang. Pegawai lain pasti sedang berlomba-lomba keluar dari gedung ini. Tidak akan ada yang datang kemari,” celetuk Julian sebelum duduk di meja dan menyunggingkan senyum tipis. “Jadi, apa yang sedang kau pikirkan? Kau sampai tidak sadar bahwa aku menghampiri.”

Mendapat pertanyaan semacam itu, lengkung alis yang tinggi di wajah sang sekretaris sontak berubah menjadi kerutan. Sambil mengembuskan napas pasrah, gadis itu tertunduk menatap ponsel dalam genggamannya.

“Apakah kau sedang memikirkan ay

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status