Share

Dinner

Penulis: IgaSembiring
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aku pulang dan bersiap-siap untuk pergi bersama Alex.

"Assalamualaikum Tante!!!, Ri!!!" ujar Alex yang sudah sampai didepan rumah.

"Iya Lex, masuk aja bentar lagi aku siap nih," teriakku  dari kamar.

"Eh nak Alex mau kemana kalian Nak??" tanya bunda kepada Alex.

"Ini Tante, kami makan diluar sebentar gapapa kan Tan?"

"Iya gapapa dong tapi ingat pulangnya jangan terlalu malam, gak enak sama tetangga ya !!!"

"Siap Tante kami cuman makan sebentar kok!!"

"Oh iya gimana kabar mamamu Nak??"

"Mama baik-baik saja Tante"

"Oh iya sudah salam ya untuk mamamu!!"

"Baik Tante!!"

kemudian aku keluar menemui Alex dan bunda.

"Ayo Lex aku udah siap nih, Bun aku keluar sebentar ya !!" 

"Iya Sayang kalian hati-hati ya!!"

Lalu kami berangkat ke restoran dekat rumahku untuk makan.

"Ri kamu mau makan apa???" tanya Alex lembut penuh perhatian, hal ini yang membuat aku suka sama Alex, dia orangnya sopan.

"Terserah kamu aja, aku ngikut!!" 

"Ini nih yang susah dari cewek hahah!!" goda nya.

"Ya sudah aku pesen steak ya, kamu mau!!"

"Iya aku gapapa aku suka kok" ujarku mengiyakan.

"Mba tolong steak dua ya sama munimnya jus mangga dua!!!" lugasnya kepada karyawan restoran.

"Baik Mas ditunggu ya!!!".

Kami hanya diam sambil menunggu makanannya datang, Alex juga tak menanyakanmu apapun. sepertinya kami sama-sama gugup.

"Ini Mas silahkan!" makanan datang dengan cepat.

"Ya baik, terimakasih ya Mba!!" ucapnya lembut membuatku semakin menyukai alex.

"Jadi gimana pekerjaan kamu Ri??" tanya Alex sembari makan.

"Ya kerjaan aku lancar aja, kamu gimana kuliahnya disana???" sambung ku agar menghidupkan suasana

"Iyaa aku udah selesai, aku rencana mau kerja di kantor papa disini aja!!" 

"klKenapa kamu gak kerja di sana aja gajinya kan lebih besar gitu!!" tanyaku malu.

"Ya disini biar bisa bantu papa, kasihan papa udah tua mau istirahat sudah itu!!" 

"Iya gapapa juga sih, bagus sih keputusan kamu itu," 

"Iya Ri kan bisa sekalian dekat sama kamu terus!!" ujarnya sambil menundukkan kepala.

Aku juga menjadi lebih gugup karena ucapan Alex yang sangat manis itu.

"AIh kamu mahh..." ujarku malu tak karuan.

"Kan benar yang aku bilang!!" 

"zhehe iya, ah udah ah aku malu jadinya," aku terlihat sangat baper saat itu.

Kami melanjutkan makan dan pembicaraan itu selesai.

Tidak ada kata yang terlontar lagi hanya wajah memerah.

Saat itu aku merasa dunia hanya milikku, aku satu-satunya perempuan yang paling bahagia saat itu.

Setelah makan kami langsung keluar dari restoran tapi tidak langsung pulang melainkan kami pergi ke cafe dulu. Kami melakukan pemborosan saat itu.

" Kita ke cafe dulu yuk ngopi, kan belum terlalu larut juga!!" ajaknya.

"Iya sudah ayo, hehe kita pemborosan banget ya Alex!!" ujarku sambil tertawa.

"Haha gapapa sesekali saja kan, ya kalau kamu mau sering juga gapapa. Nanti aku kerja lebih keras lagi!!!" goda nya.

"Iihh kamu mah, ayo ah!!" .

Kamu segera masuk ke cafe dan memesan coffee disana. Sambil berbincang mesra.

"Kamu udah punya pacar gak Ri??" tanyanya, pertanyaan itu hatiku berdegup kencang. Sepertinya aku sudah tau apa yang ingin dikatakan oleh Alex.

"Be... belum Lex emang kenapa??" tanyaku pura-pura tidak mengerti.

"Ya gapapa cuma tanya aja hehe!!" sumpah ini membuatku seperti ditarik ulur, sakit.

(Iss apaan sih kirain mau nembak) keluhku dalam hati.

Namun, aku hanya bisa tersenyum menyembunyikan perasaan kecewaku.

"Ri aku ngomong sesuatu deh sama kamu!!" 

jantung ini kembali bergetar kencang ketika mendengar kalimat itu lagi.

"Ngomong aja gapapa kok!!' 

"Aku... Aku.. Aku!!" 

"Kelamaan ih kamu!!" ujarku ingin segera tahu apa yang akan dikatakan Alex.

"Ah sudahlah lain kali aja!!" 

(Yah gak jadi lagi deh) hatiku bersuara kecewa untuk kedua kalinya dalam waktu yang singkat.

"Hai Ri, kamu disini juga??" ujar seseorang dari belakangku. Ketika aku melihat kearah itu ternyata dia adalah pak Bram.

"Eh Bapak, iya Pak baru aja kami duduk, Bapak sama siapa??"

"Sama pacarku dong masa sama kamu!!!"

"Mana pacar Bapak?? gak ada !!!" wajah pak Bram tiba-tiba terlihat gugup, aku tau dia datang sendirian.

"Awas loh pak dighosting lagi hahah!!!" ejekku.

"Awas kamu ya!!!" ujarnya sambil pergi meninggalkan kami berdua. Wajah pak Bram terlihat sangat kesal dengan ucapan ku tapi aku tidak peduli karena mengejeknya adalah kesukaanku.

"Ihh kamu ya Ri, sama bos sendiri diejek loh!!" ujar Alex.

"Haha biarin aja kan dia duluan yang ngejek aku, makanya aku ejek lagi balik!!" 

"Kamu ini!!" 

"Kamu mau ngomong apa tadi Lex??" ucapku memancing.

"Gak jadi lain kali aja," sambil menunduk malu.

"Ih kamu mah, padahal aku kira kamu mau nembak aku!!" ujarku tak sengaja.

"Aaa...apa Ri?? kamu bilang apa??" 

"Ga ada aku gak bilang apa-apa tadi!!!" 

"Oh aku kira kamu mau bilang sesuatu!!"

(Ih gak peka banget sih jadi cowok, padahal kan aku suka Lex sama kamu!!") dalam hati.

Beberapa lama kami disana Alex mengajakku pulang karena takut kemalaman.

"Ri sudah ayo pulang nanti kemalaman nih!!"

"Iya ayo deh!!".

Kami segera pulang ke rumah tapi hatiku merasa kurang karena aku ingin Alex mengatakan isi hatinya.

Tapi aku kembali berfikir mungkin itu hanya perasaanku aja Alex tidak pernah mencintaiku. Hatinya kalau dia mencintaiku pasti dari dulu dia udah mengutarakan pesaraannya.

"Assalamualaikum Tante/assalamualaikum Bunda!!!

"Eh udah pulang aja nih!!"

"Iya Tante takutnya kemalaman, iya sudah aku langsung pulang ya Tante!!"

"Eh Lex kamu gak mampir dulu nak??" 

"Hehe gak usah Tante udah malam lain kali aja!!"

"Iya sudah jangan lupa loh salam sama mama kamu, bilang Tante kangen banget!!"

"Siap Tante nanti Alex sampaikan!!!"

"Iya hati-hati ya!!".

Setelah Alex pulang aku masuk sambil menghentakkan kakiku.

"Ih kesel banget aku sama Alex!!" 

"Kamu kesel kenapa???" 

sejak itu aku mulai jujur ke bunda tentang perasaan ku.

"Bun aku mau jujur ke Bunda tapi jangan bilang ke kan Ando ya, nanti aku diejek habis-habisan!!"

"Iya ayo cerita duduk disini!!"

"Bun aku tuh sebenarnya..." 

"Sebener nya apa kamu nih ngomong gak jelas!!'

"Aku tuh dari SMA suka sama Alex bun tadi juga Alex mau ngomong sesuatu tapi katanya gak jadi lagi!!" ujarku kesal.

"Cciee kamu suka sama Alex ya!!" ujar kakak tiba-tiba datang.

Aku kaget dan malu banget ternyata kakak dengar pembicaraan ku.

"Ih kakak ah, udah bun ah gala jadi aku malu!!"

"Ih kakak juga harus tau dong Ri kamu ini gimana sih!!!"

"Iss gak mau aku, kakak suka ngomong ke orangnya, nanti kakak ngomong ke Alex malu kan aku!!!".

Aku pun segera pergi dan masuk kekamar karena malu.

Bunda mengikutiku ke kamar dan duduk disampingku.

"Sini Nak cerita sama Bunda!!"

"Bun aku tuh cinta sama Alex, tapi dianya gak peka!!"

"Ya ampun Sayang, kamu harus sabar dong, kalau memang dia itu pilihan Tuhan untukmu ya pasti akan datang ke kamu juga, gak boleh sedih gitu dong Nak!!"

Bab terkait

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Tugas Kerja ke Luar Kota

    "Tapi Bun, dia tuh gak peka banget tau iih kesel aku Bun sama Alex tuh,""Ya sudah cepat tidur gi kamu kan capek dari lagi kan?" ucap bunda sambil tertawa.Akhirnya bunda keluar dari kamar ku meninggalkan ku sendiri, aku hanya menghayal membayangkan bagaimana bahagianya aku jika Alex memintaku menjadi pacarnya tapi sesaat itu aku kembali mengingat pak Bram yang selalu membuatku jengkel."Ihhh ngapain sih tiba-tiba mukanya si korban ghosting itu terlewat di benakku gak guna banget," ucapku berbicara sendiri.Suara ponselku lagi-lagi berbunyi dan aku melihatnya ternyata yang menghubungi ku bukannya Alex melainkan pak Bram, sontak aku tak menjawab telponnya.Kembali aku meletakkan ponselku, namun kali ini terdengar ponselku berdering menandakan ada pesan masuk, segera aku membukanya."Eh kamu jangan kira saya gak tau ya, kamu sengaja kan gak menjawab telpon dari saya???"( Ih apaan sih tau-tau aja dia aku sengaja) ujar ku dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta CEO Korban Ghosting   Menginap bersama

    Terdengar suara panggilan seseorang dari jauh.Saat aku melihat ternyata itu adalah Pak Bram, Sang CEO korban Ghosting. Aku hanya diam tak menjawab teguran dari Pak Bram."Riri, kamu ini sudah dipanggil dari tadi," ucapnya."Hah, dari tadi? Dia aja baru manggil sekali," ucapku dalam hati."Kamu punya mulut atau tidak?" tegas Pak Bram."Punya Pak!" balasku ngeri."Ya sudah, dijawab dong!" pekik Pak Bram.Akhirnya kami berangkat ke luar kota. perjalanan terasa begitu panjang karena tidak ada pembicaraan yang menemani perjalanan itu. Pak Bram terlihat dingin, duduk di samping ku."Pak!" ujarku."Diam, saya mengantuk," ucapnya, aku kesal dengan kelakukan Pak Bram. Padahal aku tahu, kalau sebenarnya aku tidak terlalu dibutuhkan untuk rapat kerja di luar kota yang sedang di jalan ka olenya. Tapi, aku hanya bisa mengikuti kemauan Pak Bram."Saya kan gak dibutuhkan untuk pekerjaan ini Pak. Kenapa saya harus ikut?" tanyaku m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta CEO Korban Ghosting   Pulang

    Seharian aku beristirahat di hotel yang dipesan langsung oleh pak Bram. Akhirnya pak Bram pulang selesai meeting sekitar jam tiga sore. Dia langsung bersiap-siap untuk pulang, tetapi aku bahkan tidak tau kalau pak Bram sudah pulang, apalagi bersiap-siap pulang."Riri, ayo pulang!" teriaknya sambil mengetus pintu kamarku."Kemana Pak?" tanyaku bingung. Aku masih saja mengucek mataku."Pulang ke Jakarta, emang kemana lagi?" ucapnya dingin."Ya ampun Pak, saya bahkan belum bersiap-siap," ujarku loyo."Saya tunggu di mobil, dalam waktu lima menit kita berangkat ke bandara!" ucapnya singkat, aku berfikir panjamgn dalam waktu lima menit, apa yang bisa aku lakukan. Sedangkan barang bawaanku sangat berantakan di kamar.Aku bersiap secepat mungkin, aku berlari ke mobil menghampiri pak Bram tanpa mandi, bayangkan tanpa mandi."Saya sudah siap Pak?" ujarku dab naik ke mobil pak Bram."Wah, cepat sekali!" balasnya menat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta CEO Korban Ghosting   Aku ditinggal sendiri

    Kebahagiaan bersama Alex membuatku melupakan kekesalan terhadap pekerjaanku, sesaat aku melupakan kekesalanku terhadap Pak Bram yang selalu membuatku dalam kesusahan."Ri, mau mau ngomong sesuatu deh sama kamu!" ujar Alex dengan wajah merah. Aku juga sudah tidak sabar mendengar ucapan yang akan dilontarkan oleh Alex. Aku yakin dia pasti ingin memintaku menjadi pacarnya."Iya Lex, ngomong aja kali," ujarku sedikit bergurau, tetapi hatiku berdebar tidak karuan."Ri, sebenarnya aku - aku cinta sama kamu!" ungkap Alex kepadaku sambil menunduk malu dan wajahnya juga terlihat menjadi sangat gugup."A- apa? Sejak kapan?" tanyaku, berpura-pura sedikit terkejut, padahal aku sudah tau."Apanya yang sejak kapan?" tanyanya bingung, Alex mulai linglung, mungkin karena takut tidak direspon atau malah ditolak."Ya, ya itu kamu mencintai aku, sejak kapan?" tanyaku sedikit getir."Sudah lama Ri, sejak SMA!" ujarnya, namun wajahnya tetap tertunduk ke b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta CEO Korban Ghosting   Kemarahan Kakak

    sesampainya di rumah aku langsung menemui bunda."Assalamualaikum Bun," teriakku yang bahkan belum masuk ke rumah."Iya walaikumsalam, kamu kenapa Nak?" tanya bunda bingung."Alex mana?" tanyanya lagi melihat ke luar dan tidak ada Alex."Gatau tuh Bun, masa ya Bu dia ninggalin aku gitu aja!" ucapku terlihat semakin kesal."Ditinggalin gimana?" tanya bunda bingung dengan kalimat ambiguku."Jadi tuh Bun tadi ada kenalannya yang bertepatan ada di kafe itu juga, lalu kenalannya itu malah menarik tangannya dan meninggalkan Riri," jelas ku."Haha, kasihan nya anak Bunda malah ditinggal!" ujar bunda menggodaku."Ih Bunda kok malah ngejek Riri sih, kesal aku!" cetusku dan langsung masuk ke kamarku."Dimana sekarang Alex?" tanya kakak agak marah, ternyata kakak mendengar pembicaraan kami dengan bunda dari kamarnya yang tepat di depan ruang tamu."Ah sudahlah kak!" ujarku mengira kakakku bercanda."Masa kamu ditingga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta CEO Korban Ghosting   Salah Sasaran

    Aku langsung masuk ke kamar karena malu. Aku merasa bahwa hatiku benar-benar dalam keadaan kegirangan yang sangat membahagiakan. Aku terus menerus tersenyum dan sesekali menepuk lembut jidatku. Aku tidak tau apa yang aku rasakan sendiri, aku merasa bahwa hatiku sedang gugup, canggung, senang dan sedih juga. Kamarku yang ku stel dengan lampu yang agak gelap serasa menjadi sangat terang. Aku bahkan tidak bisa menikmati lampu yang aku desain sendiri. Keesokan harinya seperti biasa, aku telat bangun dan harus pergi ke kantor dengan terburu-buru. "Bun, Riri ke kantor ya!" teriakku langsung menarik tangan lembut bunda untuk berpamitan. "Sarapan dulu Nak!" teriak bunda. "Aku telat Bun, nanti aja di kantor!" ujarku sambil memakai jam tangan. "Ruri tunggu!" panggil kak Ando. Aku langsung menghentikan langkah kakiku dan berbalik melihat ke arah kak Ando. "Iya Kak, ada apa?" sahutku sedikit panik, takut kak Ando akan melarangku bertemu deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta CEO Korban Ghosting   Kekonyolan Pak Bram

    Akhirnya Pak Bram pulang, aku juga segera pulang setelah itu. Aku merasa Pak Bram memang benar sudah pulang, tetapi aku malah melihatnya masih berdiri di samping mobilnya seperti mengintai seseorang. Aku yang kebingungan segera menghampiri dan memanggilnya, lama aku memanggil tidak dijawab oleh Pak Bram, akhirnya aku mencoba menepuk bahunya."Pak!""Eh Allahuakbar!" teriaknya sambil sedikit melompat. Ia sampai terkejut separah itu dong."Ih, apaan sih Pak? Kayak liat setan aja!" ujarku kesal."Ya, ya memang benar, saya melihat setan. Awalnya saya melihat iblis dan sekarang melihat setan juga!" bentaknya kesal, aku bingung dengan hal itu sehingga aku juga mencoba melihat ke arah yang diintai oleh Pak Bram. Aku melihat ke segala arh, tetapi aku tidak melihat apapun. Pak Bram yang sadar bahwa aku mengikutinya langsung menepuk tangannya pas di mataku."Hei, apa yang sedang kamu lakukan!" ujarnya sambil menepuk tangan."Ih Bapak, saya kaget

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta CEO Korban Ghosting   Keluh Kesah

    Aku yang melihat hal itu langsung pergi menghampiri Pak Bram dan orang itu. Ia mencoba untuk melerai pertengkaran itu karena Pak Bram tidak bisa berhenti berbicara jika sedang marah.“Pak sudah sini!” ujarku langsung menarik tangan Pak Bram untuk menjauh dari tempat itu. Aku juga tidak lupa menyuruh orang yang bermasalah dengan Pak Bram itu untuk segera pergi dari situ, untungnya ia langsung pergi megindahkan ucapanku.“Eh, mau kemana kamu? Jangan pergi dasar tidakk pumya soan santun!” teriak Pak Bram pada orang itu. Iya juga masih ingin mengejarnya tak terima kalau si penabrak mobilnya lepas begitu saja. Tapi aku terus sekuat tenaga menahan Pak Bram.”Sudahlah Pak, apaan sih? Malu-maluin tau gak sih Pak,” ujarku kesal pada pak Bram, karena keributan itu, kami menjadi bahan tontonan orang lain disana.“Apaan sih kamu, lepasin tangan saya!” bentaknya padaku, malah ia marah kepdaku karena sudah menahannya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Mantan Kekasih yang Konyol

    Setelah itu aku dan Pak Bram langsung pergi ke rumah, pak Bram mengantar ku,di mobil lihat sangat merasa tidak enak sebuah topik pembicaraan padahal aku sudah tahu kalau Pak Bram itu pasti merasa tidak enak kepada ku karena mantan pacar nya melabrak ku di depan banyak orang sehingga membuat ku sangat malu."Tidak apa-apa! Saya hanya merasa sedikit tidak enak kepada kamu karena saya, kamu menjadi bahan pembicaraan dan bahan tontonan orang tadi di sana,"ujar nya merasa tidak enak."Ah sudah enggak apa-apa lah Pak, biasa saja saya sudah melupakan itu dan saya tidak akan mengingat nya lagi,"ucap ku berusaha membuat Pak Bram menjadi tenang."Tapi saya meminta maaf kepada kamu Ri karena saya, kamu menjadi seperti ini, saya janji kamu tidak akan pernah di permalukan oleh nya lagi. Nanti saya kan ngomong sama dia,""Ya Pak, sama saya juga minta maaf karena sedikit tidak bisa menahan emosi tadi,"ujar ku meminta maaf pula karena aku ju

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Aku di Labrak

    Setelah beberapa hari, aku melihat bahwa tidak ada mantan kekasih Pak Bram yang datang untuk melabrak ku, di sana aku sangat tidak takut, aku merasa bahwa tidak akan terjadi apa-apa saat itu.setelah seharian bekerja,tiba waktu nya untuk aku pulang dari pekerjaan ku dan beristirahat. Seperti biasaaku tidak langsung pulang, aku berhenti dan aku singgah dulu di sebuah kafe kesukaan ku untuk meminum secangkir kopi di sana. Ya kafe itu dekat dengan rumah ku, aku sangat menyukainya karena Suasana nya yang begitu romantis walau aku sendiri, aku merasa bahwa aku di manjakan oleh seorang pria, seperti itu lucu nya aku melewati masa-masa jomblo, masa-masa di manaku merasa selalu sendiri.Aku mengharapkan Alex agar segera menjadi kekasih ku.Tapi mungkin itu adalah sebuah halusinasi yang aku hadapi setiap hari, Alex tidak akan menjadi Kasih ku karena ia tidak mencintai ku. Jika dia mencintai ku maka dia sudah menyatakan itu dari dulu.Bahkan jika ada kese

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Takut di Labrak

    Sumpah aku juga terkejut dan terheran ketika Pak Bram menarik tangan ku, di sanaterlihat betul bahwa Bapak Bram lebih memilih ku daripada mantan nya itu.Padahal aku ini siapa nya? Bukan siapa-siapa!Pak Bram terus menarik ku hingga kami berada di ruangan milik nya."Ada apa Pak? Mengapa Bapak menarik ku?" tanya ku segera setelah ia melepaskan tangan ku. Aku juga memegang pergelangan tangan ku karena Pak Bram terlalu kencang memegang nya hingga terasa sedikit sakit."Kamu tidak papa Ri?" tanya Pak Bram sambil meraih tangan ku yang terasa sakit."Tidak apa-apa Pak, sudah sudah tidak apa-apa Pak ini sudah lebih baik!" Jawab ku langsung menarik tangan ku.Hati ku masih merasa sedikit bersalah, karena aku adalah penyebab mereka bertengkar.Aku yang merasa bersalah, ingin segera pergi dari ruangan itu demi menghindari kesalahpahaman dari mantan pacarnya Pak Bram.tetapi Pak Bram malah menahan ku, ia tidak mengizinkan ku keluar dari ruan

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Kemarahan Pak Bram Pada Mantan Kekasihnya

    Aku dan Pak Bram mulia bercerita satu sama lain, kami tertawa membuang semua keluh kesah kami ditempat itu. Aku juga sangat bahagia dan sedikit terkejut dengan sifat dan sikap asli Pak Bram yang sebenarnya sangat lembut dan rapuh. Dia hanya menginginkan sebuah keluarga yang utuh, seperti keluagaku yang bahagia dalam sebuah kesederhanaan yang Tuhan berikan. Melihat waktu sudah gelap dan mulai larut malam, Pak Bram mengajakku segera pulang.“Ri, sudah larut malam pulang yuk!” ujarnya sambil mengambil kunci mobil yang ia masukkan ke dalam saku kemeja yang ia kenakan.“Iya Pak, bunda juga pasti udah nungguin aku!” balasku lambut tersenyum padanya.Kami pulang dengan menggunakan mobil mewah milik Pak Bram. Pak Bram juga terlihat merasa lega karena untuk pertama kali ia menceritakan keluh kesahnya pada seseorang, sesekali ia melihat ke arahku dan tersenyum. Aku seperti tidak melihat Pak Bram yang yang dingin da sombong itu.“Ri, makasih ya

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Keluh Kesah

    Aku yang melihat hal itu langsung pergi menghampiri Pak Bram dan orang itu. Ia mencoba untuk melerai pertengkaran itu karena Pak Bram tidak bisa berhenti berbicara jika sedang marah.“Pak sudah sini!” ujarku langsung menarik tangan Pak Bram untuk menjauh dari tempat itu. Aku juga tidak lupa menyuruh orang yang bermasalah dengan Pak Bram itu untuk segera pergi dari situ, untungnya ia langsung pergi megindahkan ucapanku.“Eh, mau kemana kamu? Jangan pergi dasar tidakk pumya soan santun!” teriak Pak Bram pada orang itu. Iya juga masih ingin mengejarnya tak terima kalau si penabrak mobilnya lepas begitu saja. Tapi aku terus sekuat tenaga menahan Pak Bram.”Sudahlah Pak, apaan sih? Malu-maluin tau gak sih Pak,” ujarku kesal pada pak Bram, karena keributan itu, kami menjadi bahan tontonan orang lain disana.“Apaan sih kamu, lepasin tangan saya!” bentaknya padaku, malah ia marah kepdaku karena sudah menahannya.

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Kekonyolan Pak Bram

    Akhirnya Pak Bram pulang, aku juga segera pulang setelah itu. Aku merasa Pak Bram memang benar sudah pulang, tetapi aku malah melihatnya masih berdiri di samping mobilnya seperti mengintai seseorang. Aku yang kebingungan segera menghampiri dan memanggilnya, lama aku memanggil tidak dijawab oleh Pak Bram, akhirnya aku mencoba menepuk bahunya."Pak!""Eh Allahuakbar!" teriaknya sambil sedikit melompat. Ia sampai terkejut separah itu dong."Ih, apaan sih Pak? Kayak liat setan aja!" ujarku kesal."Ya, ya memang benar, saya melihat setan. Awalnya saya melihat iblis dan sekarang melihat setan juga!" bentaknya kesal, aku bingung dengan hal itu sehingga aku juga mencoba melihat ke arah yang diintai oleh Pak Bram. Aku melihat ke segala arh, tetapi aku tidak melihat apapun. Pak Bram yang sadar bahwa aku mengikutinya langsung menepuk tangannya pas di mataku."Hei, apa yang sedang kamu lakukan!" ujarnya sambil menepuk tangan."Ih Bapak, saya kaget

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Salah Sasaran

    Aku langsung masuk ke kamar karena malu. Aku merasa bahwa hatiku benar-benar dalam keadaan kegirangan yang sangat membahagiakan. Aku terus menerus tersenyum dan sesekali menepuk lembut jidatku. Aku tidak tau apa yang aku rasakan sendiri, aku merasa bahwa hatiku sedang gugup, canggung, senang dan sedih juga. Kamarku yang ku stel dengan lampu yang agak gelap serasa menjadi sangat terang. Aku bahkan tidak bisa menikmati lampu yang aku desain sendiri. Keesokan harinya seperti biasa, aku telat bangun dan harus pergi ke kantor dengan terburu-buru. "Bun, Riri ke kantor ya!" teriakku langsung menarik tangan lembut bunda untuk berpamitan. "Sarapan dulu Nak!" teriak bunda. "Aku telat Bun, nanti aja di kantor!" ujarku sambil memakai jam tangan. "Ruri tunggu!" panggil kak Ando. Aku langsung menghentikan langkah kakiku dan berbalik melihat ke arah kak Ando. "Iya Kak, ada apa?" sahutku sedikit panik, takut kak Ando akan melarangku bertemu deng

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Kemarahan Kakak

    sesampainya di rumah aku langsung menemui bunda."Assalamualaikum Bun," teriakku yang bahkan belum masuk ke rumah."Iya walaikumsalam, kamu kenapa Nak?" tanya bunda bingung."Alex mana?" tanyanya lagi melihat ke luar dan tidak ada Alex."Gatau tuh Bun, masa ya Bu dia ninggalin aku gitu aja!" ucapku terlihat semakin kesal."Ditinggalin gimana?" tanya bunda bingung dengan kalimat ambiguku."Jadi tuh Bun tadi ada kenalannya yang bertepatan ada di kafe itu juga, lalu kenalannya itu malah menarik tangannya dan meninggalkan Riri," jelas ku."Haha, kasihan nya anak Bunda malah ditinggal!" ujar bunda menggodaku."Ih Bunda kok malah ngejek Riri sih, kesal aku!" cetusku dan langsung masuk ke kamarku."Dimana sekarang Alex?" tanya kakak agak marah, ternyata kakak mendengar pembicaraan kami dengan bunda dari kamarnya yang tepat di depan ruang tamu."Ah sudahlah kak!" ujarku mengira kakakku bercanda."Masa kamu ditingga

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Aku ditinggal sendiri

    Kebahagiaan bersama Alex membuatku melupakan kekesalan terhadap pekerjaanku, sesaat aku melupakan kekesalanku terhadap Pak Bram yang selalu membuatku dalam kesusahan."Ri, mau mau ngomong sesuatu deh sama kamu!" ujar Alex dengan wajah merah. Aku juga sudah tidak sabar mendengar ucapan yang akan dilontarkan oleh Alex. Aku yakin dia pasti ingin memintaku menjadi pacarnya."Iya Lex, ngomong aja kali," ujarku sedikit bergurau, tetapi hatiku berdebar tidak karuan."Ri, sebenarnya aku - aku cinta sama kamu!" ungkap Alex kepadaku sambil menunduk malu dan wajahnya juga terlihat menjadi sangat gugup."A- apa? Sejak kapan?" tanyaku, berpura-pura sedikit terkejut, padahal aku sudah tau."Apanya yang sejak kapan?" tanyanya bingung, Alex mulai linglung, mungkin karena takut tidak direspon atau malah ditolak."Ya, ya itu kamu mencintai aku, sejak kapan?" tanyaku sedikit getir."Sudah lama Ri, sejak SMA!" ujarnya, namun wajahnya tetap tertunduk ke b

DMCA.com Protection Status