Share

BAB 2

Penulis: Penulis Jari
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-01 13:19:22

Terlihat Bu Ani sedang sibuk di dapur ketika Harry masuk kedalam rumhnya. "Assalamualaikum Bu!" Seru Harry sambil membuka pintu rumahnya. Terlihat jelas dari pintu depan ke arah dapur, ibu Ani sedang masak untuk makan sore keluarga kecilnya termasuk Harry dan kakak nya Deni.

"Wa'alaikumsalam, eh Harry, kamu baru pulang, Tumben sore banget baru pulang ? Gimna jualannya, lancar ?" Tanya Bu Ani sambil tersenyum.

"Iya Bu, Alhamdulillah lancar, tadi sebelum kesini aku mampir dulu diwarung Pak Ujang untuk beli kopi, sekalian aja nawarin. seperti biasa kalo mau nawarin Pak Ujang harus basa basi dulu pura-pura beli kopi, ngobrol kesana-kemari, dan akhirnya kan tuh, Alhamdulillah, tinggal sisa sedikit lagi dagangannya. Hehe.." Harry sambil tersenyum dan berjalan menuju kamarnya. Menyimpan tas selempang dan sisa barang dagangannya itu. obrolan Harry dan ibunya berlanjut sampai Harry masuk kamar mandi dan ibunya pun menyelesaikan masaknya.

*

Makanan sudah disiapkan, sajian sederhana khas kebanyakan orang di kampungnya Harry sajikan. Ada sambal terasi, ikan asin, goreng tempe dan lalapan daun singkong, terlihat kumplit juga dengan minuman teh yang semuanya masih hangat. Sajian makanan dengan hanya beralas tikar diruang tengah rumahnya Harry, kini Harry dan ibunya sudah duduk untuk siap makan bersama.

"Oh iya, tadi pas ibu baru pulang, ibu lihat ada undangan pernikahan untukmu, kayaknya tadi siang ketika tidak ada siapa-siapa dirumah, jadi yang nganterin nya menyimpan  surat itu di bawah pintu" ibu Harry membuka obrolan.

"Dimana surat undangannya Bu ?" Tanya Harry sepontan dengan penuh rasa penasaran karena dari tadi diapun memikirkan seorang wanita yang mencarinya kata Bu Aminah. Harry pun berpikir mungkin wanita itu yang nganterin surat undangan tersebut.

"Nanti saja ibu kasihkan padamu setelah makan" Bu Harry langsung mengambil piring dan mengalas nasi untuk Harry. Seperti sudah biasa Bu Ani mengalaskan nasi untuk anaknya itu, hingga ia tahu ukuran porsi makan Harry.

"Ya sudah baiklah" jawab Harry sambil menahan rasa penasarannya hingga ia selesai makan. "Deni kemana Bu ?"

"Biarlah, susah dibilangin anak itu mh" ucap Bu Ani terlihat menyembunyikan kejengkelannya pada Harry.

Harry pun seakan sudah paham apa yang terjadi sama ibu dan kakak nya itu, dan Harry melanjutkan makannya yang terlihat sangat lahap sekali, karena memang hidangan yang disajikan adalah merupakan makanan favorit nya Harry sejak kecil terbiasa dengan makanan-makanan yang sederhana. Bahkan kalo disuruh milih enak mana ikan asin sama daging ayam, Harry pasti memilih ikan asin. Tapi ikan asin akan sangat terasa kurang apabila tidak ada sambal terasi dan lalapan nya.

Selesai makan Harry langsung bergegas membereskan sisa makannya dan langsung mencari surat undangan yang ibunya simpan. "Dimana Bu ?" Tanya Harry sambil lemari TV yang ada di ruangan tengah. "Itu di atas TV dibawah buku bacaanmu" teriak ibu dari arah dapur.

"Nah, ini mungkin" gumamnya. Surat undangan pernikahan berwarna biru dengan tiga lipatan terlihat sangat mewah dengan hiasan tali pita pada sampulnya berwarna keemasan, ditulis dipojok kanan bawahnya nama Harry Ramdhani terbungkus plastik.

Harry berpikir bahwa ini bukan acara pernikahan bisa, dilihat dari undangannya saja sudah terlihat sangat mewah dan elegan, pastinya biaya untuk bikin surat undangannya ini tidak murah, membutuhkan budget yang bukan sekelas Harry bisa membuat undangan pernikahan yang seperti ini apabila nanti Harry menikah.

Setelah membaca nama kedua mempelainya yang tertulis indah pada sampul undangan tersebut sepertinya namanya tidak asing bagi Harry, apalagi pada nama mempelai wanitanya tertulis nama Nadhya. Sontak membuat Harry hanyut dalam bayangannya flashback menuju dua tahun sebelum Harry memutuskan untuk cuti dari kampusnya dikarenakan tidak mampu membayar biaya perkuliahan disemester lima.

Ingatan Harry terhenti pada sebuah nama yang sampai saat ini tidak pernah bisa dia lupakan, nama yang membuatnya sangat menyesali keputusannya berhenti kuliah, karena nama itu adalah salah satu alasan yang membuatnya bersemangat untuk hadir paling awal datang ke kampus. Iya, Harry pernah menyukai wanita yang bernama Nadhya dikampusnya, akan tetapi tidak pernah sedikitpun ada keberanian Harry untuk sekedar mengungkapkan perasaannya secara langsung.

Nadhya adalah salah satu wanita yang sejak awal masuk kampus sudah menjadi incaran para senior. Wajah cantik dengan perawakan yang ideal bak model profesional yang ada di kontes kecantikan Miss universe, menjadi salah satu dari sekian banyak kelebihan Nadhya yang diketahui oleh Harry. 

Akan tetapi yang menjadi Harry sangat begitu menyukai Nadhya adalah sifat dan karakternya yang baik dan tidak pernah memandang rendah terhadap orang lain, gaya bicaranya yang lugas dengan suara lembut seakan setiap orang yang menjadi lawan bicaranya terhipnotis. Itulah kesan pertama Nadhya ketika bertemu dengan Harry. Kebetulan Nadhya dan Harry mengambil jurusan yang sama yaitu ilmu administrasi bisnis pada fakultas ekonomi di universitas swasta. 

Seiring berjalannya waktu, Nadhya dan Harry menjadi teman sekelas. Sekilas terlihat biasa saja bagi Nadhya, akan tetapi lain halnya dengan Harry yang selalu menahan perasaannya ketika berdekatan dengan Nadhya. Apalagi ketika Harry dan Nadhya terkadang disatukan dalam satu kelompok di beberapa mata kuliah.

Selain dari karismanya yang kuat, Nadhya memiliki background keluarga yang bisa dibilang kaya raya, terbukti setiap Nadhya kekampus selalu diantar oleh mobil mewah berjenis Mercedes Benz.

"Terakhir dengar angkatan aku kemarin baru selesai wisuda, apa mungkin ini Nadhya ?" Dengan semua rasa penasarannya Harrypun membuka lipatan undangan tersebut dan terus membaca Suma detail tulisannya.

Harry terkejut, jelas sekali semua ekspresi kekecewaan yang ada dibenaknya. Harry tidak mampu berkata apa-apa lagi, tanpa senyuman dia langsung menutup surat undangan tersebut, mencoba bersikap seakan tidak terjadi apa-apa dan semua baik-baik saja, dia berjalan masuk ke kamarnya dengan sangat lemas.

Harry sadar bahwa semua penyesalannya kini berakhir pada sebuah hal yang sangat menyakitkan. Dia berpikir "andai saja aku bisa melanjutkan kuliah, mungkin aku mempunyai kesempatan untuk sekedar mengungkapkan semua perasaan ini. Setidaknya hal tersebut bisa membuatku sedikit mengurangi beban yang ada dihatinya".

Tapi apalah daya tangan tak sampai, Harry pun sadar akan kondisinya saat ini, bagaikan bumi ingin memeluk langit. Sambil berbaring dikasurnya, Harry menutup mata mencoba merefleksikan pemikirannya mencoba menghadirkan pikiran-pikiran positif, merubah semua sudut pandangnya, supaya apa yang saat ini dia rasakan bisa menjadi motivasi dan cambuk untuk mengejar semua mimpi-mimpinya.

Harry membuka mata dari kontemplasinya, seakan baru mendapat kekuatan besar yang entah dari mana, Harry berkata dengan penuh keyakinan, "Aku Harus Hadir !".

Kisah asmara Harry memang tidak seindah remaja lainnya, bahkan selama di SMA sekalipun dia tidak pernah berpacaran.

Mungkin karena wajah Harry jelek ? Tidak, Harry memiliki wajah yang cukup baik, hidung mancung, dagu sepotong telur, mata tajam. Bahkan sering kali ada wanita yang mencoba cari perhatian Harry, bahkan ada juga yang terang-terangan mengungkapkan bahwa dia menyukainya, tapi sayangnya Harry tolak yang membuat wanita tersebut kecewa dan seakan berbalik membenci, Harry tak menghiraukannya.

Bab terkait

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 3

    Pagi hari dikampung Nusa, salah satu wilayah yang jauh dari segala macam hiruk-pikuk keramaian kota Tasik. Sebagian besar dari wilayah kampung tersebut adalah persawahan dan perkebunan teh dan kopi, hampir setengah dari semua persawahan dan perkebunan itu dimiliki oleh PK Ujang.PK Ujang adalah penduduk dari kampung Nusa yang namanya cukup terkenal Karena kekayaannya di kota Tasik. Salah satu usahanya adalah toko kelontongannya yang sudah tersebar di seluruh penjuru kota Tasik, bahkan dipusat kota PK Ujang sedang membangun sebuah supermarket yang sangat besar dipusat kota Tasik, yang nantinya akan bersaing dengan beberapa prusahan besar lainnya yang kebanyakan berasal dari ibu kota DKI Jakarta dan beberapa perusahaan asing.Kini Harry sudah menyiapkan dirinya untuk mulai brangkat kerja lagi, setelah sisa dagangan yang kemarin di simpan dibagian depan motornya, dia langsung berangkat lagi menuju pabrik untuk merestok dan setor hasil dagangan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 4

    Malam hari dikampung Nusa tempat Harry lahir dan dibesrkan, angin sepoi-sepoi bertiup seakan membelai manja setiap tubuh yang berani berdiam diri diluar rumah. Walau mantel sudah dipakainya, tubuh Harry masih bisa merasakan dinginnya malam itu. Duduk di teras rumah ditemani secangkir kopi hangat, turut menemani Harry dalam kontemplasinya."Besok adalah tanggalnya, hari dimana aku harus benar-benar mengubur dalam semua perasaanku yang tidak sempat tersampaikan. Nadhya, kamu memang kurang peka akan perasaanku, atau memang aku yang sebenarnya pengecut, yang hanya bisa berharap kamu dapat mengerti akan semua isyarat-isyarat yang aku tunjukan waktu itu. Tapi yah sudahlah, tidak ada yang perlu disesali, besok adalah hari bahagimu, dan aku akan datang untuk menyaksikannya"Harry terus saja bergelut dengan pemikirannya, semenjak datangnya surat undangan itu Harry tidak pernah berhenti memikirkannya walaupun sudah dia coba untung menghilangkannya den

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 5

    Herry berjalan menuju meja dan mengisi daftar hadir tamu yang dilayani dua orang wanita muda dengan riasan yang tebal dan mempesona, bajunya seragam batik kebaya khas Sunda yang terbuat dari perpaduan seni bordir dan Payet mutiara diujung kebayanya, terlihat sangat anggun dan mewah dengan warnanya yang seperti keemasan.Pelayan tamu tersebut memandang kedatangan Harry yang langsung mengambil pena dan menulis namanya dibuku tamu yang sudah mencapai nomor tamu yang ke 500 orang. Kedua pelayan wanita itu saling berbisik dan sekali melihat Harry dengan sinis.Entah apa yang dikatakan mereka, kemungkinan besarnya kedua pelayan itu seakan memandang rendah kepada Harry dengan tidak memberi pelayanan seperti kepada tamu-tamu sebelumnya yang tersenyum ramah dan sangat hormat.Tanpa memperdulikan kedua pelayan tersebut Harry pun masuk kedalam ruangan gedung yang luas dan sekedar perkiraan, ruang tersebut mampu menampung orang hingga seribu orang didalam

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 6

    "Ini semua gara-gara kamu, dasar pembawa sial !" Ucap wanita tersebut dengan nada sangat marah."Haha... Lucu sekali, kamu yang memulai terus sekarang menyalahkan aku"."Kalo aku tidak ketemu sama kamu, tidak akan pernah ada hal seperti ini"."Sudah lah, percuma ngomong sama kepala batu. Hanya membuang-buang energi saja" ucap Harry sambil berjalan menuju parkiran motor dengan menahan kekesalannya. Meninggalkan wanita tersebut yang semakin menggerutu menerima balasan sikap dari Harry."Sialan! Dia malah kabur"Helm sudah dikepala Motor dihidupkan dan langsung Harry menjalankan motornya menuju keluar parkiran gedung dengan segala kekesalan dan rasa malu dihatinya.Ketika sampai dipintu gerbang terlihat dari belakang ada mobil berwarna merah melaju dengan cepat, padahal itu masih diarea taman GedungHarry sadar dan terkejut mendengar suara Gerungan mobil berjenis Lamborg

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • Cinta Berbeda Kasta    Bab 7

    Pagi hari diudara sejuk yang menenangkan, suara burung dan ayam jantan yang selalu konsisten dalam menyambut matahari terbit memberi kehangatan suasana dilingkungan tempat tinggal Harry.Ketika bangunan dari tidurnya Harry hanya duduk santai merasakan ketenangan hatinya."Suasana ini yang selalu aku tunggu dari setiap pagi, tapi aduh ini badan terasa sakit-sakitan gini" gumam Harry sambil bersusah payah membangunkan badannya dan duduk diatas tempat tidurnya.Badan yang mulai merespon rasa sakit dari akibat kejadian kemarin, kini Harry sudah ada di rumahnya. Kemarin setelah dirawat d rumah sakit, malamnya ketika Harry dirasa sudah kuat langsung diantar oleh Vera pulang."Pantesan saja dia suka ngamuk-ngamuk, ternyata yang nikah itu adalah mantan kekasihnya, padahal menurut ku dia lumayan baik dengan bersedia bertanggung jawab mengantarku pulang sampai kesini, padahal kan lumayan jauh dan jalannya sangat kontras sekali

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 8

    "ku kira kamu tidak akan pernah datang kesini lagi, jauh dan terpencil, apa lagi lihat jalannya yang lumayan terjal" ucap Harry datar tapi dengan berusaha menyembunyikan ekspresi kekagumannya pada mobil yang dibawa Vera. "Makanya aku bawa mobil ini, mobil yang kemarin hampir rusak karena mengantarkanmu kesini. Ngomong-ngomong kamu mau kemana ? kelihatannya kamu masih belum pulih sudah mau pergi." "Maksudku kamu mau ngapain kesini lagi ? Justru ini aku mau menemuimu, kemarin aku lupa menanyakan dibengkel mana motorku diservis, tidak perdulilah kamu mau bawa mobil apa saja juga" ucap Harry ketus. "Hahaha.. sampai segitunya. Motor kamu rusak parah, kata yang punya bengkel paling sekitar 2 sampai 3 hari lagi bisa beres, Ditambah lagi itu motor sudah tua banyak yang sudah harus diganti" jawab Vera dengan santai, tanpa bisa mengerti bahwa motor tersebut adalah sangat berarti bagi Harry. Harry tersenyum kesal

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-05
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 9

    Selama dalam perjalanan mereka ngobrol panjang lebar seperti orang sudah kenal lama, Dengan waktu perjalanan yang cukup lama mereka lebih mempunyai waktu untuk saling berbagi cerita tentang diri mereka masing-masing, tentang masa kecil, hobi, cita-cita, karir, dan lain sebagainya. Kesamaan antara keduanya ternyata cukup banyak, dalam obrolan pun nyambung dan saling memahami akan minat dan ketertarikan pada sesuatu, hingga tanpa disadari dari obrolan tersebut terbentuklah sebuah kenyamanan. Sampai disebuah bengkel besar yang berada dipusat kota tepat di pinggir jalan perempatan yang cukup strategis, berjejer juga disampingnya beberapa bengkel lainnya dan toko-toko seperti swalayan, furniture, perlengkapan rumah tangga, pakaian dan sebagainya. Vera langsung memarkir mobilnya diarea parkir yang sudah disediakan khusus bagi pelanggan disana. Terlihat beberapa mekanik laki-laki yang tengah sibuk mengotak-atik motor. Hampir r

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 10

    "Jadi bagaimana sekarang ? Kamu mau nunggu sampe sore atau gimana ?" Tanya Vera sambil melihat Harry. Harry langsung melihat waktu pada Jam tangannya, terlihat waktu menunjukan pukul 11 siang, "mau gimana lagi, paling aku tunggu disini. Dari pada nanti berabe harus kembali lagi kesini, lagian jarak pulang dari sini jauh" jawab Harry. "Ya sudah sambil nunggu kamu ikut aku saja ke showroom, hari ini aku ada beberapa urusan sama ayah ku dari Jakarta" ajak Vera. "Aku disini saja deh, mau ngapain lagi aku kesana ? Yang ada aku malah jadi patung penjaga kayak bodyguard pribadi" ucap Harry sedikit ketus. "Hahaha... " Tawa Vera sedikit tertahan mendengar jawaban dan ekspresi Harry."Terus kamu disini mau apa ? Bantuin si Abang montir ? Ngapain ? Malah merepotkan saja. Sudah kamu ikut saja temani Aku" "Baiklah kalau begitu, tidak apalah kali-kali aku jadi bodyguard" canda Harry sedikit ters

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15

Bab terbaru

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 13

    "Aaa... !" Teriak Vera seketika membuka mata dan terbangun dari tidurnya. "Alhamdulillah, untung semua hanya mimpi" ucap Vera.Waktu menunjukan pukul 02.00 Pagi, Vera duduk bersandar pada bantalnya sambil memeluk bantal guling yang dipegangnya dengan erat, sedikit tetesan Ari matanya ternyata nyata mengalir dipipinya, menggambarkan sebuah kerinduan sangat mendalam kepada bundanya yang sudah enam bulan lebih belum bertemu sejak terakhir dia pulang ke Jakarta pada saat hari raya idul Fitri tahun kemarin. Yang menjadi sangat membingungkan Vera adalah ketika Harry masuk dalam mimpinya, mungkinkah ada sebuah pertanda ?Penelitian menuliskan bahwa mimpi adalah pemenuhan terselubung dari keinginan yang tertekan, juga menggambarkan dua komponen berbeda, yakni konten nyata atau gambar aktual dan konten laten atau makna tersembunyi. Selain dari pada itu yang berperan aktif dalam sebuah mimpi adalah emosi dan pikiran alam bawah sadar, maka hal yang s

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 12

    Waktu kini menunjukan sudah pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat, tawaran Vera tentang team marketing di perusahaannya kepada harry berlanjut pada penjelasan tentang tehnis dan sistem kerjanya, bahkan sampai menjelaskan fasilitas yang akan didapat ketika harry jika mau bekerja diperusahaan Vera dan tentunya cukup menggiurkan, bahkan setumpuk surat lamaran kerja dikolong meja HRD disini (ia adalah seseorang yang tadi sempat mengusir Harry) sudah mencapai ratusan orang dengan kriteria yang sudah ditentukan, menandakan bahwa banyak orang yang mengidamkan untuk bisa bekerja di perusahaan Vera yang sangat bonafit ini.“Kamu tidak salah ?” harry sedikit mengerutkan dahinya.Walaupun tahu bahwa bila Harry menerima tawaran tersebut ini bisa sangat menguntungkan bila dibandingkan dengan kerjaannya sehari-hari, akan tetapi Harry merasa tidak tertarik bekerja disaini.Harry lebih berfikiran kepada hal yang bebas tanpa sebuah ikatan yang bisa membatasin

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 11

    Baju kemeja kotak-kotak biru panjang dan celana jins hitam kini dikenakan oleh Harry memberi gambaran bahwa teman laki-laki yang dibawa Vera itu berasal dari keluarga yang sederhana, walaupun sepintas pak Ganjar sudah bisa mengetahui bahwa semua pakaian yang dikenakan oleh Harry berasal dari brand yang murah atau brand KW. Yang paling mencolok terlihat dari sepatu sportnya yang sudah usang, akan tetapi dari bekas-bekas kerusakan sepatu tersebut pak Ganjar memperkirakan bahwa Harry merupakan seorang pekerja keras. "Hello Harry, apa kabar ?" Sambutan hangat keluar dari pak Ganjar dengan tersenyum lebar. "Baik Om" jawab Harry sambil berjalan menghampiri pak Ganjar dan saling berjabat tangan. "Ini yah yang kemarin aku senggol motornya, dan saat ini lagi diperbaiki di bengkel" jelas Vera. "Oh begitu ya, ayo Harry duduk dulu disini" pak Ganjar mempersilahkan tempat duduk yang ada disamping

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 10

    "Jadi bagaimana sekarang ? Kamu mau nunggu sampe sore atau gimana ?" Tanya Vera sambil melihat Harry. Harry langsung melihat waktu pada Jam tangannya, terlihat waktu menunjukan pukul 11 siang, "mau gimana lagi, paling aku tunggu disini. Dari pada nanti berabe harus kembali lagi kesini, lagian jarak pulang dari sini jauh" jawab Harry. "Ya sudah sambil nunggu kamu ikut aku saja ke showroom, hari ini aku ada beberapa urusan sama ayah ku dari Jakarta" ajak Vera. "Aku disini saja deh, mau ngapain lagi aku kesana ? Yang ada aku malah jadi patung penjaga kayak bodyguard pribadi" ucap Harry sedikit ketus. "Hahaha... " Tawa Vera sedikit tertahan mendengar jawaban dan ekspresi Harry."Terus kamu disini mau apa ? Bantuin si Abang montir ? Ngapain ? Malah merepotkan saja. Sudah kamu ikut saja temani Aku" "Baiklah kalau begitu, tidak apalah kali-kali aku jadi bodyguard" canda Harry sedikit ters

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 9

    Selama dalam perjalanan mereka ngobrol panjang lebar seperti orang sudah kenal lama, Dengan waktu perjalanan yang cukup lama mereka lebih mempunyai waktu untuk saling berbagi cerita tentang diri mereka masing-masing, tentang masa kecil, hobi, cita-cita, karir, dan lain sebagainya. Kesamaan antara keduanya ternyata cukup banyak, dalam obrolan pun nyambung dan saling memahami akan minat dan ketertarikan pada sesuatu, hingga tanpa disadari dari obrolan tersebut terbentuklah sebuah kenyamanan. Sampai disebuah bengkel besar yang berada dipusat kota tepat di pinggir jalan perempatan yang cukup strategis, berjejer juga disampingnya beberapa bengkel lainnya dan toko-toko seperti swalayan, furniture, perlengkapan rumah tangga, pakaian dan sebagainya. Vera langsung memarkir mobilnya diarea parkir yang sudah disediakan khusus bagi pelanggan disana. Terlihat beberapa mekanik laki-laki yang tengah sibuk mengotak-atik motor. Hampir r

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 8

    "ku kira kamu tidak akan pernah datang kesini lagi, jauh dan terpencil, apa lagi lihat jalannya yang lumayan terjal" ucap Harry datar tapi dengan berusaha menyembunyikan ekspresi kekagumannya pada mobil yang dibawa Vera. "Makanya aku bawa mobil ini, mobil yang kemarin hampir rusak karena mengantarkanmu kesini. Ngomong-ngomong kamu mau kemana ? kelihatannya kamu masih belum pulih sudah mau pergi." "Maksudku kamu mau ngapain kesini lagi ? Justru ini aku mau menemuimu, kemarin aku lupa menanyakan dibengkel mana motorku diservis, tidak perdulilah kamu mau bawa mobil apa saja juga" ucap Harry ketus. "Hahaha.. sampai segitunya. Motor kamu rusak parah, kata yang punya bengkel paling sekitar 2 sampai 3 hari lagi bisa beres, Ditambah lagi itu motor sudah tua banyak yang sudah harus diganti" jawab Vera dengan santai, tanpa bisa mengerti bahwa motor tersebut adalah sangat berarti bagi Harry. Harry tersenyum kesal

  • Cinta Berbeda Kasta    Bab 7

    Pagi hari diudara sejuk yang menenangkan, suara burung dan ayam jantan yang selalu konsisten dalam menyambut matahari terbit memberi kehangatan suasana dilingkungan tempat tinggal Harry.Ketika bangunan dari tidurnya Harry hanya duduk santai merasakan ketenangan hatinya."Suasana ini yang selalu aku tunggu dari setiap pagi, tapi aduh ini badan terasa sakit-sakitan gini" gumam Harry sambil bersusah payah membangunkan badannya dan duduk diatas tempat tidurnya.Badan yang mulai merespon rasa sakit dari akibat kejadian kemarin, kini Harry sudah ada di rumahnya. Kemarin setelah dirawat d rumah sakit, malamnya ketika Harry dirasa sudah kuat langsung diantar oleh Vera pulang."Pantesan saja dia suka ngamuk-ngamuk, ternyata yang nikah itu adalah mantan kekasihnya, padahal menurut ku dia lumayan baik dengan bersedia bertanggung jawab mengantarku pulang sampai kesini, padahal kan lumayan jauh dan jalannya sangat kontras sekali

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 6

    "Ini semua gara-gara kamu, dasar pembawa sial !" Ucap wanita tersebut dengan nada sangat marah."Haha... Lucu sekali, kamu yang memulai terus sekarang menyalahkan aku"."Kalo aku tidak ketemu sama kamu, tidak akan pernah ada hal seperti ini"."Sudah lah, percuma ngomong sama kepala batu. Hanya membuang-buang energi saja" ucap Harry sambil berjalan menuju parkiran motor dengan menahan kekesalannya. Meninggalkan wanita tersebut yang semakin menggerutu menerima balasan sikap dari Harry."Sialan! Dia malah kabur"Helm sudah dikepala Motor dihidupkan dan langsung Harry menjalankan motornya menuju keluar parkiran gedung dengan segala kekesalan dan rasa malu dihatinya.Ketika sampai dipintu gerbang terlihat dari belakang ada mobil berwarna merah melaju dengan cepat, padahal itu masih diarea taman GedungHarry sadar dan terkejut mendengar suara Gerungan mobil berjenis Lamborg

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 5

    Herry berjalan menuju meja dan mengisi daftar hadir tamu yang dilayani dua orang wanita muda dengan riasan yang tebal dan mempesona, bajunya seragam batik kebaya khas Sunda yang terbuat dari perpaduan seni bordir dan Payet mutiara diujung kebayanya, terlihat sangat anggun dan mewah dengan warnanya yang seperti keemasan.Pelayan tamu tersebut memandang kedatangan Harry yang langsung mengambil pena dan menulis namanya dibuku tamu yang sudah mencapai nomor tamu yang ke 500 orang. Kedua pelayan wanita itu saling berbisik dan sekali melihat Harry dengan sinis.Entah apa yang dikatakan mereka, kemungkinan besarnya kedua pelayan itu seakan memandang rendah kepada Harry dengan tidak memberi pelayanan seperti kepada tamu-tamu sebelumnya yang tersenyum ramah dan sangat hormat.Tanpa memperdulikan kedua pelayan tersebut Harry pun masuk kedalam ruangan gedung yang luas dan sekedar perkiraan, ruang tersebut mampu menampung orang hingga seribu orang didalam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status