Share

BAB 4

Penulis: Penulis Jari
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-01 13:20:46

Malam hari dikampung Nusa tempat Harry lahir dan dibesrkan, angin sepoi-sepoi bertiup seakan membelai manja setiap tubuh yang berani berdiam diri diluar rumah. Walau mantel sudah dipakainya, tubuh Harry masih bisa merasakan dinginnya malam itu. Duduk di teras rumah ditemani secangkir kopi hangat, turut menemani Harry dalam kontemplasinya.

"Besok adalah tanggalnya, hari dimana aku harus benar-benar mengubur dalam semua perasaanku yang tidak sempat tersampaikan. Nadhya, kamu memang kurang peka akan perasaanku, atau memang aku yang sebenarnya pengecut, yang hanya bisa berharap kamu dapat mengerti akan semua isyarat-isyarat yang aku tunjukan waktu itu. Tapi yah sudahlah, tidak ada yang perlu disesali, besok adalah hari bahagimu, dan aku akan datang untuk menyaksikannya"

Harry terus saja bergelut dengan pemikirannya, semenjak datangnya surat undangan itu Harry tidak pernah berhenti memikirkannya walaupun sudah dia coba untung menghilangkannya dengan menganggap bahwa Nadhya hanyalah teman biasa, teman sekelasnya mengerjakan tugas dosen, teman berdiskusi dan berdebat dikelasnya. Ternyata Harry dan Nadhya semasa dikampus cukup dekat, bahkan hampir semua orang yang melihatnya menganggap bahwa Harry dan Nadhya sudah berpacaran. Sebenarnya memang mereka berdua miliki perasan yang sama satu sama lain, akan tetapi mereka tidak mampu mengungkapkannya.

Harry berpikir bahwa dia tidak pantas untuk berharap bisa memiliki Nadhya karena status ekonomi yang berbeda, sementara Nadhya terus saja berharap besar kepada Harry untuk segera menyatakan cinta kepadanya, karena pada dasarnya merekapun sudah tahu akan perasaan masing-masing.

Hingga hari ketika Harry dipanggil keruangan kantor TU bagian administrasi kampus untuk menanyakan tentang biaya perkuliahan Harry yang sudah tidak membayar sampai dua semester. Harry hanya diberi dua pilihan oleh pikah lembaga kampus, pertama segera membayar tunggakan dua semester, kedua dengan sukarela menandatangani surat pernyataan cuti.

Memang awal Harry mendaftar dan masuk menjadi mahasiswa hanya bermodal nekad dengan uang seadanya hasil dari kerja sampingannya diladang teh dan kopi dikampung. Setelah mengikuti test disalah satu kampus ternama ternyata Harry lolos dan bisa mengikuti tahapan selanjutnya hingga dia bisa merasakan seperti apa dunia kampus itu.

Setelah berjalannya waktu Harry berkuliah kampus tersebut dan berkenalan dengan banyak teman yang tidak ada yang tahu atau menyangka bahwa Harry terlahir dari keluarga yang pas-pasan, kecuali Nadhya.

Hingga akhirnya Harry tidak ada pilihan lain kecuali menandatangani surat pernyataan cuti tersebut, karena sebelumnya sudah banyak toleransi dari pihak lembaga kampus kepada Harry, kalo kampus negeri mungkin sudah sangat tegas, akan tetapi karena kampus tersebut masih swasta, kebijakannya pun masih longgar dan Harry masih bisa bertahan sampai hari itu.

Sejak hari itu Harry tidak pernah lagi bertemu Dangan Nadhya, tanpa pamit Harry pun langsung pulang dan menghilang dari semua yang menyangkut tentang kampusnya itu. Harry sempat pergi keluar kota karena ada ajakan dari kakak nya untuk kerja disana sebagai buruh pabrik. Tapi hanya bertahan sampai enam bulan Harry memilih pulang kembali ke kampungnya.

Dan ketika Harry kembali kerumahnya, ibu Harry yang sudah tahu akan kondisi Harry saat itu memberitahukan bahwa ada beberapa temannya yang datang kerumah namanya Andi dan dua teman lainnya laki-laki menanyakan kabar Harry.

Tapi ibunya berkata "tapi ada satu wanita yang namanya Nadhya, itu mh sudah sampai tiga kali bolak-balik kesini menanyakanmu. Apakah itu pacarmu nak ? Soalnya dia terlihat sangat sedih".

"Nadhya Bu ? " Tanya Harry cemas. 

Rasa penyesalan dan bersalah seketika menyelimuti Harry, dia tidak menyangka bahwa Nadhya sampai seperti itu.

Salah satu alasan Harry pergi keluar kota selain untuk kerja dan menghindar dunia kampus, yang paling utama Harry mencoba untuk melupakan Nadhya. Karena sejak dia cuti dari kampus semakain hilanglah keberanian Harry untuk mengungkapkan perasaannya itu dan memilih melupakannya.

Setelah lama bernostalgia dalam pikirannya, Harry tersadar bahwa malam semakin larut, hawa dingin semakin pekat mencengkram tubuh seiring dengan habisnya secangkir kopi yang menemani Harry hingga larut malam.

Harrypun masuk kedalam rumah dan berbaring dikamarnya yang cukup sempit itu, berisikan satu kasur dan satu lemari pakaian berukuran satu meter dan tinggi satu setengah meter dengan cermin besar di satu bidang pintu yang memanjang ke atas bawah, cukuplah untuk menyimpan semua pakaian Harry.

*

Hawa dingin seakan beruban menjadi sejuk kali ini karena dipagi hari. Sinar matahari mulai melakukan tugasnya dengan baik, kehangatan terasa sangat segar hingga matahari nanti siang akan berumah menjadi sangat panas.

Harry sudah selesai memberi perawatan kepada motor antiknya itu dengan memandikannya dan menyemirnya biar terlihat mengkilap.

Motor tua dari tahun 80an itu memiliki model seperti motor bebek, motor Astrea dari perusahan asal Jepang ini merupakan warisan dari ayahnya sebelum meninggal. 

Sebelumnya sempat dipakai oleh kakaknya, tapi setelah kakak-kakak mampu membeli motor sendiri motor itupun dipakai oleh Harry semenjak SMA, hingga Harry dijuluki oleh teman-temannya dengan nama panggilan di sekolahnya yaitu "Harry si motor antik".

Waktu sudah menunjukan jam 9 pagi, ada waktu satu jam perjalanan menuju tempat acara resepsi Nadhya. Setelah segala persiapan sudah selesai, harry pun berangkat dan hendak mau singgah dulu disalah satu mall dikota untuk membeli hadiah pernikahan untuk Nadhya.

Kini dia berfikir bahwa seorang wanita yang dikatakan ibu Aminah tempo lalu adalah Nadhya secara langsung mengantarkan undangan ke rumahnya.

Ditengah perjalanannya menuju tempat resepsi pernikahan Harry berpikir "Ini semua kesalahanku, aku memang bukanlah laki-laki yang gentleman, tidak pantas untuk Nadhya, semoga kamu bahagia dengan pasanganmu hari ini".

Sampailah Harry kesalah satu gedung mewah yang khusus disewakan untuk acara-acara besar seperti ini. Di area parkir sudah berjejer banyak mobil mewah dan sebagian kecil ada juga motor yang salah satunya adalah Harley Davidson, moge yang sejak lama Harry impi-impikan.

Harry pun memparkir motor antiknya diarea motor bahkan disandingkan dengan Harley Davidson itu. Setelah memparkir motornya itu Harry berjalan menuju pintu utama, tapi seketika Harry tertegun melihat salah satu mobil mewah yang berjejer tersebut, matanya tertuju pada mobil Lamborghini Aventador berwarna merah.

"Sepertinya mobil itu tidak asing bagiku" pikir Harry sambil terus matanya terpaku pada mobil Lamborghini Aventador tersebut. Tapi tak lama Harry melanjutkan jalannya menuju pintu utama hendak masuk kedalam.

"Ah, mungkin hanya kekagumanku saja melihat mobil mewah itu" gumam Harry.

Tampak sebuah bangunan dengan ornamen dan hiasan-hiasan yang sangat mewah sudah ada dihadapannya. Didepan pintu utama yang dibangun dari kaca besar  dan dipinggir kiri kanannya dipadati oleh karangan bunga ucapan selamat atas pernikahan Adi Pranata dan Nadhya Puspita, dari beberapa Bank dan perusahan besar yang ada di kota Tasik.

Meja tamu didepan pintu utama kini dipadati oleh tamu undangan yang juga baru datang untuk mengisi daftar hadir. Sementara Harry hanya bisa terpatung berjarak sekitar lima meter dari pintu utama. Langkahnya kaku, memaksa melangkah dengan segala keraguan dibenaknya.

Perasaan Harry kini sudah tidak karuan, sedih, kecewa, malu dan yang paling membuatnya sangat ragu untuk melangkahkan kakinya adalah penyesalan yang sangat begitu mendalam kini dirasakan Harry.

Bab terkait

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 5

    Herry berjalan menuju meja dan mengisi daftar hadir tamu yang dilayani dua orang wanita muda dengan riasan yang tebal dan mempesona, bajunya seragam batik kebaya khas Sunda yang terbuat dari perpaduan seni bordir dan Payet mutiara diujung kebayanya, terlihat sangat anggun dan mewah dengan warnanya yang seperti keemasan.Pelayan tamu tersebut memandang kedatangan Harry yang langsung mengambil pena dan menulis namanya dibuku tamu yang sudah mencapai nomor tamu yang ke 500 orang. Kedua pelayan wanita itu saling berbisik dan sekali melihat Harry dengan sinis.Entah apa yang dikatakan mereka, kemungkinan besarnya kedua pelayan itu seakan memandang rendah kepada Harry dengan tidak memberi pelayanan seperti kepada tamu-tamu sebelumnya yang tersenyum ramah dan sangat hormat.Tanpa memperdulikan kedua pelayan tersebut Harry pun masuk kedalam ruangan gedung yang luas dan sekedar perkiraan, ruang tersebut mampu menampung orang hingga seribu orang didalam

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 6

    "Ini semua gara-gara kamu, dasar pembawa sial !" Ucap wanita tersebut dengan nada sangat marah."Haha... Lucu sekali, kamu yang memulai terus sekarang menyalahkan aku"."Kalo aku tidak ketemu sama kamu, tidak akan pernah ada hal seperti ini"."Sudah lah, percuma ngomong sama kepala batu. Hanya membuang-buang energi saja" ucap Harry sambil berjalan menuju parkiran motor dengan menahan kekesalannya. Meninggalkan wanita tersebut yang semakin menggerutu menerima balasan sikap dari Harry."Sialan! Dia malah kabur"Helm sudah dikepala Motor dihidupkan dan langsung Harry menjalankan motornya menuju keluar parkiran gedung dengan segala kekesalan dan rasa malu dihatinya.Ketika sampai dipintu gerbang terlihat dari belakang ada mobil berwarna merah melaju dengan cepat, padahal itu masih diarea taman GedungHarry sadar dan terkejut mendengar suara Gerungan mobil berjenis Lamborg

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • Cinta Berbeda Kasta    Bab 7

    Pagi hari diudara sejuk yang menenangkan, suara burung dan ayam jantan yang selalu konsisten dalam menyambut matahari terbit memberi kehangatan suasana dilingkungan tempat tinggal Harry.Ketika bangunan dari tidurnya Harry hanya duduk santai merasakan ketenangan hatinya."Suasana ini yang selalu aku tunggu dari setiap pagi, tapi aduh ini badan terasa sakit-sakitan gini" gumam Harry sambil bersusah payah membangunkan badannya dan duduk diatas tempat tidurnya.Badan yang mulai merespon rasa sakit dari akibat kejadian kemarin, kini Harry sudah ada di rumahnya. Kemarin setelah dirawat d rumah sakit, malamnya ketika Harry dirasa sudah kuat langsung diantar oleh Vera pulang."Pantesan saja dia suka ngamuk-ngamuk, ternyata yang nikah itu adalah mantan kekasihnya, padahal menurut ku dia lumayan baik dengan bersedia bertanggung jawab mengantarku pulang sampai kesini, padahal kan lumayan jauh dan jalannya sangat kontras sekali

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 8

    "ku kira kamu tidak akan pernah datang kesini lagi, jauh dan terpencil, apa lagi lihat jalannya yang lumayan terjal" ucap Harry datar tapi dengan berusaha menyembunyikan ekspresi kekagumannya pada mobil yang dibawa Vera. "Makanya aku bawa mobil ini, mobil yang kemarin hampir rusak karena mengantarkanmu kesini. Ngomong-ngomong kamu mau kemana ? kelihatannya kamu masih belum pulih sudah mau pergi." "Maksudku kamu mau ngapain kesini lagi ? Justru ini aku mau menemuimu, kemarin aku lupa menanyakan dibengkel mana motorku diservis, tidak perdulilah kamu mau bawa mobil apa saja juga" ucap Harry ketus. "Hahaha.. sampai segitunya. Motor kamu rusak parah, kata yang punya bengkel paling sekitar 2 sampai 3 hari lagi bisa beres, Ditambah lagi itu motor sudah tua banyak yang sudah harus diganti" jawab Vera dengan santai, tanpa bisa mengerti bahwa motor tersebut adalah sangat berarti bagi Harry. Harry tersenyum kesal

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-05
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 9

    Selama dalam perjalanan mereka ngobrol panjang lebar seperti orang sudah kenal lama, Dengan waktu perjalanan yang cukup lama mereka lebih mempunyai waktu untuk saling berbagi cerita tentang diri mereka masing-masing, tentang masa kecil, hobi, cita-cita, karir, dan lain sebagainya. Kesamaan antara keduanya ternyata cukup banyak, dalam obrolan pun nyambung dan saling memahami akan minat dan ketertarikan pada sesuatu, hingga tanpa disadari dari obrolan tersebut terbentuklah sebuah kenyamanan. Sampai disebuah bengkel besar yang berada dipusat kota tepat di pinggir jalan perempatan yang cukup strategis, berjejer juga disampingnya beberapa bengkel lainnya dan toko-toko seperti swalayan, furniture, perlengkapan rumah tangga, pakaian dan sebagainya. Vera langsung memarkir mobilnya diarea parkir yang sudah disediakan khusus bagi pelanggan disana. Terlihat beberapa mekanik laki-laki yang tengah sibuk mengotak-atik motor. Hampir r

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 10

    "Jadi bagaimana sekarang ? Kamu mau nunggu sampe sore atau gimana ?" Tanya Vera sambil melihat Harry. Harry langsung melihat waktu pada Jam tangannya, terlihat waktu menunjukan pukul 11 siang, "mau gimana lagi, paling aku tunggu disini. Dari pada nanti berabe harus kembali lagi kesini, lagian jarak pulang dari sini jauh" jawab Harry. "Ya sudah sambil nunggu kamu ikut aku saja ke showroom, hari ini aku ada beberapa urusan sama ayah ku dari Jakarta" ajak Vera. "Aku disini saja deh, mau ngapain lagi aku kesana ? Yang ada aku malah jadi patung penjaga kayak bodyguard pribadi" ucap Harry sedikit ketus. "Hahaha... " Tawa Vera sedikit tertahan mendengar jawaban dan ekspresi Harry."Terus kamu disini mau apa ? Bantuin si Abang montir ? Ngapain ? Malah merepotkan saja. Sudah kamu ikut saja temani Aku" "Baiklah kalau begitu, tidak apalah kali-kali aku jadi bodyguard" canda Harry sedikit ters

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 11

    Baju kemeja kotak-kotak biru panjang dan celana jins hitam kini dikenakan oleh Harry memberi gambaran bahwa teman laki-laki yang dibawa Vera itu berasal dari keluarga yang sederhana, walaupun sepintas pak Ganjar sudah bisa mengetahui bahwa semua pakaian yang dikenakan oleh Harry berasal dari brand yang murah atau brand KW. Yang paling mencolok terlihat dari sepatu sportnya yang sudah usang, akan tetapi dari bekas-bekas kerusakan sepatu tersebut pak Ganjar memperkirakan bahwa Harry merupakan seorang pekerja keras. "Hello Harry, apa kabar ?" Sambutan hangat keluar dari pak Ganjar dengan tersenyum lebar. "Baik Om" jawab Harry sambil berjalan menghampiri pak Ganjar dan saling berjabat tangan. "Ini yah yang kemarin aku senggol motornya, dan saat ini lagi diperbaiki di bengkel" jelas Vera. "Oh begitu ya, ayo Harry duduk dulu disini" pak Ganjar mempersilahkan tempat duduk yang ada disamping

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 12

    Waktu kini menunjukan sudah pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat, tawaran Vera tentang team marketing di perusahaannya kepada harry berlanjut pada penjelasan tentang tehnis dan sistem kerjanya, bahkan sampai menjelaskan fasilitas yang akan didapat ketika harry jika mau bekerja diperusahaan Vera dan tentunya cukup menggiurkan, bahkan setumpuk surat lamaran kerja dikolong meja HRD disini (ia adalah seseorang yang tadi sempat mengusir Harry) sudah mencapai ratusan orang dengan kriteria yang sudah ditentukan, menandakan bahwa banyak orang yang mengidamkan untuk bisa bekerja di perusahaan Vera yang sangat bonafit ini.“Kamu tidak salah ?” harry sedikit mengerutkan dahinya.Walaupun tahu bahwa bila Harry menerima tawaran tersebut ini bisa sangat menguntungkan bila dibandingkan dengan kerjaannya sehari-hari, akan tetapi Harry merasa tidak tertarik bekerja disaini.Harry lebih berfikiran kepada hal yang bebas tanpa sebuah ikatan yang bisa membatasin

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-11

Bab terbaru

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 13

    "Aaa... !" Teriak Vera seketika membuka mata dan terbangun dari tidurnya. "Alhamdulillah, untung semua hanya mimpi" ucap Vera.Waktu menunjukan pukul 02.00 Pagi, Vera duduk bersandar pada bantalnya sambil memeluk bantal guling yang dipegangnya dengan erat, sedikit tetesan Ari matanya ternyata nyata mengalir dipipinya, menggambarkan sebuah kerinduan sangat mendalam kepada bundanya yang sudah enam bulan lebih belum bertemu sejak terakhir dia pulang ke Jakarta pada saat hari raya idul Fitri tahun kemarin. Yang menjadi sangat membingungkan Vera adalah ketika Harry masuk dalam mimpinya, mungkinkah ada sebuah pertanda ?Penelitian menuliskan bahwa mimpi adalah pemenuhan terselubung dari keinginan yang tertekan, juga menggambarkan dua komponen berbeda, yakni konten nyata atau gambar aktual dan konten laten atau makna tersembunyi. Selain dari pada itu yang berperan aktif dalam sebuah mimpi adalah emosi dan pikiran alam bawah sadar, maka hal yang s

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 12

    Waktu kini menunjukan sudah pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat, tawaran Vera tentang team marketing di perusahaannya kepada harry berlanjut pada penjelasan tentang tehnis dan sistem kerjanya, bahkan sampai menjelaskan fasilitas yang akan didapat ketika harry jika mau bekerja diperusahaan Vera dan tentunya cukup menggiurkan, bahkan setumpuk surat lamaran kerja dikolong meja HRD disini (ia adalah seseorang yang tadi sempat mengusir Harry) sudah mencapai ratusan orang dengan kriteria yang sudah ditentukan, menandakan bahwa banyak orang yang mengidamkan untuk bisa bekerja di perusahaan Vera yang sangat bonafit ini.“Kamu tidak salah ?” harry sedikit mengerutkan dahinya.Walaupun tahu bahwa bila Harry menerima tawaran tersebut ini bisa sangat menguntungkan bila dibandingkan dengan kerjaannya sehari-hari, akan tetapi Harry merasa tidak tertarik bekerja disaini.Harry lebih berfikiran kepada hal yang bebas tanpa sebuah ikatan yang bisa membatasin

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 11

    Baju kemeja kotak-kotak biru panjang dan celana jins hitam kini dikenakan oleh Harry memberi gambaran bahwa teman laki-laki yang dibawa Vera itu berasal dari keluarga yang sederhana, walaupun sepintas pak Ganjar sudah bisa mengetahui bahwa semua pakaian yang dikenakan oleh Harry berasal dari brand yang murah atau brand KW. Yang paling mencolok terlihat dari sepatu sportnya yang sudah usang, akan tetapi dari bekas-bekas kerusakan sepatu tersebut pak Ganjar memperkirakan bahwa Harry merupakan seorang pekerja keras. "Hello Harry, apa kabar ?" Sambutan hangat keluar dari pak Ganjar dengan tersenyum lebar. "Baik Om" jawab Harry sambil berjalan menghampiri pak Ganjar dan saling berjabat tangan. "Ini yah yang kemarin aku senggol motornya, dan saat ini lagi diperbaiki di bengkel" jelas Vera. "Oh begitu ya, ayo Harry duduk dulu disini" pak Ganjar mempersilahkan tempat duduk yang ada disamping

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 10

    "Jadi bagaimana sekarang ? Kamu mau nunggu sampe sore atau gimana ?" Tanya Vera sambil melihat Harry. Harry langsung melihat waktu pada Jam tangannya, terlihat waktu menunjukan pukul 11 siang, "mau gimana lagi, paling aku tunggu disini. Dari pada nanti berabe harus kembali lagi kesini, lagian jarak pulang dari sini jauh" jawab Harry. "Ya sudah sambil nunggu kamu ikut aku saja ke showroom, hari ini aku ada beberapa urusan sama ayah ku dari Jakarta" ajak Vera. "Aku disini saja deh, mau ngapain lagi aku kesana ? Yang ada aku malah jadi patung penjaga kayak bodyguard pribadi" ucap Harry sedikit ketus. "Hahaha... " Tawa Vera sedikit tertahan mendengar jawaban dan ekspresi Harry."Terus kamu disini mau apa ? Bantuin si Abang montir ? Ngapain ? Malah merepotkan saja. Sudah kamu ikut saja temani Aku" "Baiklah kalau begitu, tidak apalah kali-kali aku jadi bodyguard" canda Harry sedikit ters

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 9

    Selama dalam perjalanan mereka ngobrol panjang lebar seperti orang sudah kenal lama, Dengan waktu perjalanan yang cukup lama mereka lebih mempunyai waktu untuk saling berbagi cerita tentang diri mereka masing-masing, tentang masa kecil, hobi, cita-cita, karir, dan lain sebagainya. Kesamaan antara keduanya ternyata cukup banyak, dalam obrolan pun nyambung dan saling memahami akan minat dan ketertarikan pada sesuatu, hingga tanpa disadari dari obrolan tersebut terbentuklah sebuah kenyamanan. Sampai disebuah bengkel besar yang berada dipusat kota tepat di pinggir jalan perempatan yang cukup strategis, berjejer juga disampingnya beberapa bengkel lainnya dan toko-toko seperti swalayan, furniture, perlengkapan rumah tangga, pakaian dan sebagainya. Vera langsung memarkir mobilnya diarea parkir yang sudah disediakan khusus bagi pelanggan disana. Terlihat beberapa mekanik laki-laki yang tengah sibuk mengotak-atik motor. Hampir r

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 8

    "ku kira kamu tidak akan pernah datang kesini lagi, jauh dan terpencil, apa lagi lihat jalannya yang lumayan terjal" ucap Harry datar tapi dengan berusaha menyembunyikan ekspresi kekagumannya pada mobil yang dibawa Vera. "Makanya aku bawa mobil ini, mobil yang kemarin hampir rusak karena mengantarkanmu kesini. Ngomong-ngomong kamu mau kemana ? kelihatannya kamu masih belum pulih sudah mau pergi." "Maksudku kamu mau ngapain kesini lagi ? Justru ini aku mau menemuimu, kemarin aku lupa menanyakan dibengkel mana motorku diservis, tidak perdulilah kamu mau bawa mobil apa saja juga" ucap Harry ketus. "Hahaha.. sampai segitunya. Motor kamu rusak parah, kata yang punya bengkel paling sekitar 2 sampai 3 hari lagi bisa beres, Ditambah lagi itu motor sudah tua banyak yang sudah harus diganti" jawab Vera dengan santai, tanpa bisa mengerti bahwa motor tersebut adalah sangat berarti bagi Harry. Harry tersenyum kesal

  • Cinta Berbeda Kasta    Bab 7

    Pagi hari diudara sejuk yang menenangkan, suara burung dan ayam jantan yang selalu konsisten dalam menyambut matahari terbit memberi kehangatan suasana dilingkungan tempat tinggal Harry.Ketika bangunan dari tidurnya Harry hanya duduk santai merasakan ketenangan hatinya."Suasana ini yang selalu aku tunggu dari setiap pagi, tapi aduh ini badan terasa sakit-sakitan gini" gumam Harry sambil bersusah payah membangunkan badannya dan duduk diatas tempat tidurnya.Badan yang mulai merespon rasa sakit dari akibat kejadian kemarin, kini Harry sudah ada di rumahnya. Kemarin setelah dirawat d rumah sakit, malamnya ketika Harry dirasa sudah kuat langsung diantar oleh Vera pulang."Pantesan saja dia suka ngamuk-ngamuk, ternyata yang nikah itu adalah mantan kekasihnya, padahal menurut ku dia lumayan baik dengan bersedia bertanggung jawab mengantarku pulang sampai kesini, padahal kan lumayan jauh dan jalannya sangat kontras sekali

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 6

    "Ini semua gara-gara kamu, dasar pembawa sial !" Ucap wanita tersebut dengan nada sangat marah."Haha... Lucu sekali, kamu yang memulai terus sekarang menyalahkan aku"."Kalo aku tidak ketemu sama kamu, tidak akan pernah ada hal seperti ini"."Sudah lah, percuma ngomong sama kepala batu. Hanya membuang-buang energi saja" ucap Harry sambil berjalan menuju parkiran motor dengan menahan kekesalannya. Meninggalkan wanita tersebut yang semakin menggerutu menerima balasan sikap dari Harry."Sialan! Dia malah kabur"Helm sudah dikepala Motor dihidupkan dan langsung Harry menjalankan motornya menuju keluar parkiran gedung dengan segala kekesalan dan rasa malu dihatinya.Ketika sampai dipintu gerbang terlihat dari belakang ada mobil berwarna merah melaju dengan cepat, padahal itu masih diarea taman GedungHarry sadar dan terkejut mendengar suara Gerungan mobil berjenis Lamborg

  • Cinta Berbeda Kasta    BAB 5

    Herry berjalan menuju meja dan mengisi daftar hadir tamu yang dilayani dua orang wanita muda dengan riasan yang tebal dan mempesona, bajunya seragam batik kebaya khas Sunda yang terbuat dari perpaduan seni bordir dan Payet mutiara diujung kebayanya, terlihat sangat anggun dan mewah dengan warnanya yang seperti keemasan.Pelayan tamu tersebut memandang kedatangan Harry yang langsung mengambil pena dan menulis namanya dibuku tamu yang sudah mencapai nomor tamu yang ke 500 orang. Kedua pelayan wanita itu saling berbisik dan sekali melihat Harry dengan sinis.Entah apa yang dikatakan mereka, kemungkinan besarnya kedua pelayan itu seakan memandang rendah kepada Harry dengan tidak memberi pelayanan seperti kepada tamu-tamu sebelumnya yang tersenyum ramah dan sangat hormat.Tanpa memperdulikan kedua pelayan tersebut Harry pun masuk kedalam ruangan gedung yang luas dan sekedar perkiraan, ruang tersebut mampu menampung orang hingga seribu orang didalam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status