“Kamu pasti punya pacar donkk…?” tanya Kirana langsung saja.
“Di sini…ga ada…!” Kirana tertawa mendengar jawaban Rey. Baginya tak aneh lelaki macam Rey punya banyak pacar di Indonesia.
“You're a crocodile…!” Kirana tergelak sendiri, Rey sampai melongo melihat Kirana tertawa, kok malah mirip Bella kalau lagi tertawa begini, pikirnya merasa aneh sendiri.
“Buaya…tapi saya buaya bertanggung jawab…belum pernah hamilin anak orang lohhh!” sahut Rey, kini dia yang tertawa.
“Crazyyyyy…kalau sampai hamil lo ga tanggung jawab, kalau gue jadi ceweknya, gue tembak pala lohh, enak ajahh udah bikin hamil langsung ngilang!” keduanya akhirnya tertawa berderai.
Tak lama kemudian mereka sengaja jalan-jalan di pantai itu, sambil melihat banyaknya warga Perancis bahkan juga pelancong lainnya yang berlalu lalang.
“Kapan terakhir kamu putus dengan boy
Di Jakarta, Radin bergegas kembali pulang ke rumahnya batinnya benar-benar tak tenang dan dia perlu mediasi di rumah untuk menenangkan hatinya.Sejak Kakek Zainul meninggal dunia 15 tahunan yang lalu, dia kini selalu jalin komunikasi secara batin dengan ayah angkatnya, Marhan yang tinggal di pedalaman Kalimantan yang juga makin renta, karena usianya kini sudah hampir 90 tahunan lebih.“Kenapa Radin…pikiranmu agaknya lagi kusut!” ujar kakek Marhan.“Iya Bah…entah kenapa sejak siang tadi pikiranku benar-benar ga focus, seakan ada masalah berat yang akan terjadi dalam beberapa hari atau beberapa bulan ke depan!” terdengar helaan nafas berat Marhan, dia seakan tahu akan ada kembali masalah berat menimpa anak angkat dan keluarganyanya ini.“Iya Radin…agaknya masalah kali ini lebih berat…dan akan melibatkan anak-anak kamu…!”“Anak-anak memang sudah dewasa semua…!” s
“Ayo nona, masuk ke mobil…kita ke kantor polisi sebentar!” Rey menarik tangan gadis cantik ini dan diapun mengikuti dan duduk di depan di samping Rey.“Siapa nama kamu…agaknya kamu dari Korea atau Tiongkok yaa?” Rey berbasa-basi dalam Bahasa Inggris sambil terus konsen ke setiran dan mengikuti mobil patrol polisi di depan mereka.“Aku Viola…dari Indonesia!” sahut gadis ini sambil menatap wajah Rey.“Indonesia…ha-ha-ha…sama kita…aku juga dari sana, tinggal di Jakarta, kamu tinggal di Jakarta jua Viola!” Rey kini tertawa kecil dan Viola yang awalnya tegang kini mulai berubah roman wajahnya, terlebih Rey malah menggunakan Bahasa Indonesia tidak lagi bahasa Prancis campur Inggris seperti tadi, sehingga dia mulai rileks.“Iya…aku tinggal di Jakarta!” jawab Viola singkat, dia agaknya masih agak nervous dengan kejadian barusan, apalagi saat dia ingat bagaimana Rey tanpa ampun menghajar dua penjahat itu hingga pingsan.“Kenapa kamu sampai berurusan dengan dua penjahat itu?”“Tadi sepulang kul
Tak lama kemudian, datang sepupu Viola, badannya agak subur dan mulutnya selalu mengemil makanan ringan.“Heiii Viola…eh ada tamu…!”“Wini kamu baru datang…iya nih kenalkan temanku, namanya Rey, dari Jakarta juga, sama kayak kita!”“Wowww…gantengnya kayak pemain Hollywood ajah, si bintang Aquaman hehehe, cieee udah bawa cowok nihhh, ini pacar kamu yaaa Viola!” Wini pun menyodorkan tangannya yang masih memegang makanan ringan.“Opss…soryyy…makanannya lupa naruh, laper sihh, mana cuaca dingin lagi!” Wini tertawa dan Rey ikutan tersenyum melihat kelakuan sepupu Viola yang berbadan agak subur ini, matanya lebih sipit dari Viola.Viola lalu menceritakan secara singkat peristiwa yang baru saja di alaminya dan Rey lah penolongnya, Wini akhirnya maklum sambil menganggukan kepala, mulutnya terus saja ngemil tiada henti.Setelah agak malam, Rey pun permisi pulang
“Papi…kok papi ada di sini!” Rey makin kaget karena Papinyalah ternyata orang yang menahan tangan Kirana.Radin tak menanggapi ucapan Rey, dia menatap wajah Kirana yang terlihat sangat emosi tersebut.“Nona…kenapa sampai emosi begitu…kenalkan saya Radin Durangga, papinya Rey, kalau ada masalah, selesaikan dengan baik-baik ya…!”Orang yang ternyata Radin ini melepaskan tangan Kirana dan menatap dengan tersenyum wajah Kirana yang cantik ini.Sementara Viola yang shock dengan kedatangan Kirana serta Radin, kini terdiam dengan wajah makin pucat pasi.“Hemmm…bagus…Om…aku adalah Kirana, kekasih anak Om…dan aku sedang mengandung anak dia, dia kini malah aseek dengan pacar barunya, agaknya dia ingin lepas tanggung jawab!” Kirana yang terlanjur emosi akhirnya bicara blakan-blakan di hadapan Radin, Rey dan juga Viola, hingga Viola makin pucat saja wajahnya.Rey
“Istri Om ada tiga…yang tadi namanya Cynthia, itu ibu kandungnya Rey, yang nomor dua Priscilla, ibunya Salman, dan yang nomor tiga Sherin, maminya Bella si bungsu yang Om bilang mirip kamu tadi?” kata Radin menjelaskan.Pantesss…papanya aja punya tiga istri dan tak segan nyuruh Rey nikahin aku sama si Viola, batin Kirana.“Berarti papa kamu dulu orang Indonesia yaa?” Radin menatap wajah Kirana.“Iya om…Mami juga orang Indonesia…mendiang papi kata Mami juga Indonesia!”“Hmmm pantesss….!” sahut Radin lagi.“Pantes kenapa Om?”“Wajah kamu itu sangat Indonesia, walaupun agak blasteran gitu!” kata Radin lagi.“Wajah Om juga kayak bukan asli Indonesia…dan Om masih sangat ganteng, kalau mami sehat pasti mami naksir sama Om!” sahut Kirana tersenyum. Radin ikut tersenyum mendengar pujian sekaligus candaan Kirana ini.
“Maaf…kami sudah berusaha semampu kami…tapi Tuhan berkehendak lain, Madam Glasy telah menghembuskan nafasnya!” kata dokter itu dalam Bahasa Perancis.Kirana yang masih terguncang jiwanya, langsung pingsan dalam pelukan Radin mengetahui ibunya telah meninggal dunia.Radin pun memanggil perawat agar Kirana mendapatkan pertolongan, Kirana kini masuk ruang perawatan, Radin hanya melihat dari ruang kaca di mana jasad Madam Glasy atau Yeni Brono dipindahkan ke sebuah ruangan lain dan selanjutnya akan dirundingkan dengan pihak keluarga akan di makamkan di mana.Guncangan batin bertemu Radin dan mengetahui kenyataan kalau Rey dan Kirana bersaudara se ayah, membuat jantung Yeni Brono tak mampu bertahan.Diapun meninggal setelah membongkar jati dirinya serta Kirana di hadapan pria yang sempat dia cintai dan kemudian dia benci ini, juga pesan terakhirnya jangan sampai Rey dan Kirana menikah, karena mereka bersaudara beda ibu.Setelah
“Viola…dia ternyata anaknya mendiang Tom Atmajaja, orang yang dulu menculik dan hampir memperkosa Mami, aku tak sudi punya calon mantu yang orang tuanya sudah berbuat jahat padaku dulu!”Radin yang sedari tadi siang sudah terguncang batinnya, hanya bisa terdiam dan geleng-geleng kepala. Kenapa semuanya serba kebetulan, tadi siang jatidiri Madam Glasy terbongkar dan Kirana ternyata anak biologisnya, kini istrinya cerita kalau Viola anaknya Tom Atmajaja, pikir Radin.Cynthia pun bercerita, siang tadi dia sudah bertanya tentang siapa Viola sesungguhnya, alangkah kagetnya Cynthia saat tahu kalau orang tua Viola adalah mendiang Tom Atmajaja.Untung Cynthia bisa menguasai diri dan tidak terbawa emosi, karena dipikirnya Viola tak tahu apa-apa tentang masalalu orang tuanya.Setelah Viola selesai bercerita, Cynthia yang awalnya sudah suka dengan Viola berubah dingin, hingga gadis cantik itu heran sendiri.Karena sudah sore, Viola pu
Dua hari kemudian, Kirana akhirnya memutuskan ikut pulang ke Jakarta bersama Rey, Radin dan Cynthia.Rey benar-benar tak dibolehkan Mami Cynthia untuk bertemu Viola kembali, Kirana terus menghibur saudaranya ini dan bilang santai saja, kalau jodoh tak kemana.“Lama-lama Mami Cynthia juga akan luluh,” ucap Kirana membesarkan hati Rey yang terlihat terpukul hingga dua kali.Pukulan pertama dia gagal bersanding dengan Kirana, pukulan batin yang kedua, hubungannya dengan Viola di tolak mentah-mentah Maminya, dan kalau sudah Mami Cynthia yang bicara tak ada lagi kata menolak, atau kena murka sang bunda ini.Radin dan Cynthia yang melihat keakraban keduanya memandang lega dan diam-diam bersyukur dalam hati.“Baguslah….dari cinta seorang laki-laki dan wanita, kini berubah jadi cinta antar saudara!” bisik Cynthia pada Radin.Viola sendiri kini juga patah hati, pertama kali jatuh cinta dengan seorang lelaki, kini dia ha