Share

Bab 7

Author: Sangkarachan
last update Last Updated: 2024-12-11 22:27:47

Saat King pergi dari tempat buat meting tadi gumpalan asap hitam sudah mengepul di udara dan itu pertanda jika apa yang di inginkan King sudah terlaksana. Dan King memutuskan untuk segera kembali ke negara A karena entah perasaannya tak tenang tentang Kavaya yang ada di sana. 

"Leo beri perintah pada anak buah kita di sana untuk terus mengawasi gadisku. Aku mempunyai firasat tak enak tentangnya!"

Leo yang sedang memeriksa beberapa laporan pekerjaan segera menghentikannya dan meraih ponselnya untuk menghubungi anak buahnya yang ada di dekat rumah Kavaya. Dan setelah memastikan semua aman, dia melanjutkan pekerjaannya kembali. Sementara King berusaha memejamkan matanya meskipun dia tak akan bisa tidur untuk saat ini.

*

*

Pagi hari menjelang dan Kavaya sudah siap untuk pergi kuliah hari ini tapi bukan berarti dia akan berpenampilan rapi seperti anak kuliahan lainnya. Karena jika itu sampai ketahuan nasibnya akan berakhir tragis di tangan ibu tiri dan saudara tirinya.

Tap.. tap...

Suara langkah mendekat dan sudah jelas itu adalah Rebeca dan Miranda yang baru saja turun dari lantai atas dengan masih memakai pakaian tidur mereka.

"Eh, enak banget ya jadi kamu, pagi pagi udah sarapan tanpa harus bekerja lebih dulu!" celetuk Rebeca mulai mengusil ketenangan Kavaya.

"Ck..."

Kavaya berdecak kesal dan berdiri dari duduknya. Modnya untuk makan sudah hilang sejak mendengar suara langkah Rebeca datang ke ruang makan itu.

Srettt...

"Mau kemana? Kita belum selesai bicara!" 

Rebeca menarik lengan Kavaya dengan keras dan membuat badan Kavaya berbalik dengan cepat. Kavaya yang memang sedang  memegang segelas susu pun tanpa sengaja menumpahkan susu itu ke wajah Rebeca yang membuat Rebeca terpekik kaget. Jelas saja karena susu itu masih panas.

"Awwww....."

"Panaasss, panasss...."

Miranda yang mendengar teriakan sang putri bergegas turun ke bawah dan melihat Rebeca yang sedang meniup lengannya serta terlihat melepuh. Miranda menarik tangan Rebeca dan melihat di sana tangan itu sudah sangat merah. Lantas Miranda menatap Kavaya dengan tajam dan melayangkan satu tamparan ke pipi Kavaya.

Kavaya yang tak siap pun tak bisa mengelak lagi dan berakhirlah tamparan itu mendarat di pipi mulusnya.

Plaakkkk.....

Kavaya memegangi pipinya yang terasa panas dan itu membuat Rebeca tersenyum puas.

"Kurang ajar banget kamu? Berani banget kamu bikin putriku terluka? Apa kamu nggak tahu putriku ini sangat berharga dan bahkan tak boleh ada lecet sedikit pun di kulitnya!!!" teriak Miranda kencang.

"Sial!!!" umpat Kavaya kesal.

"Apa mata kamu buta? Dia dulu yang mengusikku saat sarapan dan dia juga yang menarik tanganku. Jadi jangan salah kan aku kalau kebodohannya membuatnya terluka!!!" balas Kavaya tak kalah kerasnya,

Mata Rebecca melotot karena Kavaya berani mengatainya dengan bodoh. Dia sudah melangkah ke depan Kavaya serta mengangkat tangannya untuk menampar Kavaya tapi tentu saja Kavaya tak ingin wajahnya terluka lagi. Dia menangkap tangan itu dan mencengkeramnya kuat yang membuat Rebeca meringis kesakitan. Miranda yang melihat anaknya kesakitan ingin maju dan membantu Rebeca tapi tentu saja Kavaya tak akan tinggal diam lagi saat ini.

"Kalau kamu maju selangkah lagi, akan ku pastikan jika tangan anakmu tak akan pernah utuh lagi setelah ini!"

Ucapan dingin Kavaya berhasil mencegah Miranda untuk membantu Rebeca dan itu tentu saja membuat Rebeca semakin kesakitan dan anggaplah itu untuk membalas tamparan Miranda kepada Kavaya tadi.

Setelah melihat wajah Rebeca semakin kesakitan Kavaya memutuskan melepaskan Rebeca dengan menghempaskan tangan itu dengan kuat.

Badan Rebeca terhuyung ke belakang dan beruntung Miranda menangkapnya, jika tidak mungkin tubuh Miranda sudah menabrak meja kaca yang ada di belakangnya dan entah apa yang akan terjadi kepada Rebeca jika sampai terjadi.

"Kurang ajar sekali kamu anak sialan!"

"Jangan menunjuk wajahku karena kalian duluan yang memulai bukan aku. Dan setelah ini jangan menggangguku karena aku bisa melakukan hal yang lebih dari ini!"

Setelah mengatakan itu Kavaya pergi meninggalkan rumah itu dengan perasaan yang kesal. Sementara Rebeca sudah mengamuk dan memecahkan perabotan yang ada di sana.

"Mama, aku nggak terima ya udah di hina sama dia. Mama harus cari cara buat membalasnya bagaimanapun caranya!"

Rebeca terus mengamuk dan berteriak karena dia di kalahkan Kavaya pagi ini. Dia juga melupakan jika tangannya terluka tadi karena memikirkan caranya membalas Kavaya. Miranda akhirnya menemukan cara untuk membalas Kavaya dan agar bisa membuatnya tak berkutik lagi.

"Mama punya ide, tapi kamu harus tenang dan diam sekarang. Bersihkan diri kamu dan bersiaplah untuk pergi pemotretan. Urusan gadis sialan itu serahkan saja pada mama. Kamu nggak usah khawatir karena mama nggak akan biarin dia hidup enak terus setelah melukai kamu!"

Rebeca tersenyum senang saat mendengar sang mama mengabulkan apa yang dia inginkan. Dan segera setelahnya Rebeca kembali naik ke lantai atas dan segera bersiap pergi pemotetran. Jangan sampai dia telat pada saat hari pertama dia bekerja.

"Awas kamu anak sialan, aku pastiin kamu tak akan selamat kali ini!" gumam Miranda geram.

Miranda segera mengambil ponselnya dan menelfon seseorang untuk di berikannya tugas memberi pelajaran pada Kavaya agar Kavaya jera dan tak berani melawannya lagi.

Setelah dia memberi intruksi pada orang suruhannya Miranda menyusul Rebeca untuk pergi bersiap.

*

*

Kavaya yang saat ini sudah sampai di kampusnya segera mengikuti pelajaran kampus dengan tenang. Selama ini Kavaya selalu menyendiri dan tak pernah mempunyai teman meskipun banyak sekali yang ingin berteman dengannya. Meskipun Kavaya bukan orang sombong tapi semua kejadian dalam hidupnya memberinya pelajaran untuk tak percaya lagi pada siapapun.

Hampir setengah hari Kavaya mengikuti materi kampus dengan tenang. Dan pada saat dia ingin pergi ke kantin seseorang membekap mulutnya dan membuat Kavaya kehilangan kesadarannya.

Oran itu segera membopong Kavaya pergi dari sana menggunakan mobil Van hitam yang sudah terparkir di luar area kampus. Anak buah King  membelalakan matanya saat melihat kejadian itu dan segera menelfon Leo untuk segera memberi kabar tentang penculikan Kavaya.

Tuttt...tut...

Leo yang di hubungi pun tak kunjung mengangkat ponselnya karena saat ini dia tengah meting dan membuat anak buah yang sedang mengejar penculik itu mengumpat kesal.

"Sial. kalau begini aku yang akan di hukum nantinya!"

Dia tak kehabisan cara, dia segera menghubungi beberapa temannya untuk segera memberi tahu Leo. Jelas teman temannya segera kalang kabut saat ini dan terpaksa mereka menerobos meting yang sedang di adakan oleh King.

Brakkk...

Pintu ruangan itu terbuka dan mata King lansung menatap tajam kepada semua anak buahnya itu.

"Kalian cari mati hah?" bentak Leo kesal.

Glek....

Beberapa anak buah Leo meneguk ludahnya kasar melihat kegarangan kedua bosnya itu.

"Bos maaf, tapi ini urgend. Jangan menghukum kami sekarang, tapi sejak tadi Richard sudah menghubungi bos Leo untuk mengabari jika gadisnya Lord sedang di culik dan saat ini Richard sedang  mengejar penculiknya!" 

Akhirnya kata kata itu keluar juga dari mulut mereka dan membua mata King membola sempurna. Sedangkan Leo segere meraih ponselnya yang memang sedang di silent sejak tadi.

Brakkkk....

King  menendang kursi yang ada di dekatnya sampai kursi itu hancur berkeping keping.

"Kurang ajar, berani sekali mereka melakukan itu. Mereka cari mati!"

King segera pergi dari sana sedangkan para anggota meting itu sudah menahan napas mereka karena ketakutan. Hawa di sana sudah mencekat dan seperti berada di alam lain meskipun mereka belum pernah merasakannya. Tapi setiap kali mereka berhadapan dengan King mereka pasti merasakan jika nyawa mereka sudah berada di ujung tanduk.

Leo segera memberi perintah kepada anak buahnya yang lain untuk melacak keberadaan Richard dari ponsel milik Richard yang terus aktif dan bersyukur signalnya terus ada.

Sementara King sudah pergi membawa mobilnya sendiri untuk mencari gadisnya itu jangan sampai dia kenapa napa saat ini.

"Sialan, siapa yang berani melakukannya? Dia benar benar cari mati!!" umpat King marah.

King yang sudah terlanjur marah tak peduli dengan kemacetan lalu lintas yang dia lewati. Dia segera melacak sendiri kemana perginya Richard saat ini.

Drtttt....

Leo segera menghubungi King untuk memberi tahu jika Kavaya di bawa ke sebuah Vila yang ada di pinggiran kota yang berarti terletak di dekat pesisiran pantai yang tak jauh dari dirinya berada saat ini.

"Leo cari tahu siapa yang melakukan ini. Setelah aku membawa gadisku kembali aku akan memberinya hukuman yang setimpal!!"

Biip....

Tanpa menunggu jawaban dari Leo, King segera melajukan  kendaraan nya dengan cepat agar bisa segera membawa Kavaya pergi.

"Sialan, ini artinya dari kemarin aku nggak bisa tenang!"

*

*

Sementara itu Richard yang sudah sampai duluan tak langsung bertindak karena saat ini dia sendirian di tambah sekarang dia berada di sebuah Vila yang jauh dari kota. Richard sendiri juga harus memeriksa ada berapa orang yang sedang berada di sana. Bukan dia tak mampu bertarung dengan mereka semua tapi di dalam sana ada calon nona besarnya dan jika nanti dia terluka sudah pasti King akan langsung mengamuk dan akan menghancurkan seleuruh gedung yang nampak di depan matanya.

Richard berjalan pelan ke arah Vila dan menyusuri Vila itu untuk mencari jalan masuk ke dalam Vila itu. Tapi naasnya ada seseorang dari mereka yang memergoki Richard dan membuat Richard mau tak mau harus bertarung saat ini.

"Woyyyy....."

"Astaga, ketahuan!" batin Richard.

Richard segera berbalik ke arah orang yang meneriakinya dan cengengesan tapi itu malah membuat salah satu penculik itu curiga.

"Mau ngapain kamu?" 

Richard menggaruk kepalanya yang tak gatal, tapi tepat saatRi Richard akan menjawabnay penculik itu tumbang dengan mata yang melotot dan juga kepala yang sudah berlubang.

Glekkkk...

Richard menelan ludahnya kasar karena jelas dia tahu siapa pelakunya. Dan benar saja King langsung menepuk pundak Richard pelan.

Puk...

"Kasih makan dua kesayanganku selama sebulan karena keteledoranmu!" ucap King dingin.

Bahu Richard melemas mendengar hukumannya itu.

"Bos apa nggak ada hukuman yang lain?" tawar Richard pada King.

"Ada, lubangi sendiri kepalamu!"

to be continued

Related chapters

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 8

    King segera masuk ke dalam vila itu dan mencari di mana Kavaya sedang di tahan. Richard segera menyusul King masuk ke dalam dan di sana ada beberapa orang yang sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah dimana mana."Astaga..... udah jelas ini bakalan ada puting beliung angin ribut ini." gumam Richard pelan. Dia segera berlari menyusul King untuk naik ke lantai atas. Saat Richard tengah bingung mencari di mana bosnya itu terdengar suara barang pecah berserakan dan di sana nampak barang pecah berserakan. Tak hanya itu ada dua orang yang sedang di hajar oleh King sampai mereka babak belur tak berbentuk lagi."Kan bener apa dugaanku!"Richard segera menghampiri King dan melihat di sana ada yang aneh dengan Kavaya. Richard segera masuk ke dalam dan jelas indera penciumannya mencium bau yang sangat dia kenali.Srettt...."Kinggg....Berhenti.... Kavaya butuh kamu!!!" Richard berhasil menghentikan King menghajar orang yang sudah tak bergerak itu dan bisa di pastikan jika kedua orang

    Last Updated : 2024-12-12
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 9

    Kavaya mulai melakukan aksinya pada milik King yang sudah berdiri tegak seolah menantangnya untuk melakukan sesuatu yang membuat tubuhnya panas dingin dan hawa di ruangan itu semakin panas.Kavaya mulai mendekatkan wajahnya ke benda yang sudah tegak berdiri itu dan membuat King menahan napasnya sesaat. Tapi tak sampai beberapa detik mata King terpejam serta kepalanya menengadah ke atas karena dia menikmati apa yang di lakukan Kavaya pada senjata miliknya yang sudah berdiri tegak. Otot ototnya pun juga terlihat di sana saat Kavaya mulai menggerakkan bibir manisnya untuk bergerak di sana. Tak hanya itu jari jemari Kavaya juga bergerak lincah mengikuti nalurinya. Dia terus memainkan benda milik King yang sedang di pegangnya saat ini. King sendiri sudah tak bisa melakukan apa apa karena Kavaya terus memanjakan junior miliknya."Swetty, oh...."Akhirnya suara itu keluar juga dari mulut King dengan nada seraknya. Kavaya terus memainkannya dan juga menjilatnya seperti dia sedang memakan es

    Last Updated : 2024-12-13
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 10

    Pagi hari menjelang, tapi dua orang yang baru saja menyelesaikan pergumulunnya semalam masih terlelap dalam tidur. Kavaya yang matanya terkena sinar matahari yang masuk ke dalam kamar itu mulai membuka matanya perlahan. Tapi dia mengerutkan keningnya saat dia merasa ada benda berat di atas perutnya. Awalnya dia bingung saat melihat atap kamar itu yang jelas bukan kamarnya. Dia juga beralih pada perutnya dan seketika matanya terbelalak saat melihat ada tangan kekar yang melingkar di atas perutnya.Kavaya masih terdiam mengingt apa yang terjadi, dan matanya membola sempurna saat ingatan demi ingatan apa yang terjadi semalam mulai terlintas di benaknya."Astaga, apa yang aku lakuin?" gumam Kavaya lirih.Dia dengan pelan menyingkirkan tangan itu dan ingin pergi dari sana. Tapi ternyata bagian inti miliknya masih terasa perih dan membuatnya meringis kesakitan."Sshhh....."Dan karena posisi dia yang tak benar akhirnya Kavaya pun terjatuh di atas lantai."Awww...."King yang semula terlela

    Last Updated : 2024-12-16
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 11

    "Ehmmm...." Wajah Kavaya bingung saat ini dan itu membuat King bertanya tanya. "Apa masih ada yang mengganggu pikiran kamu?" "Jadi aku harus memanggilmu apa? Kamu dari tadi terus memanggilku dengan panggilan Sweety tapi kita tak punya hubungan sedekat itu sebelumnya. Kecuali....?" King yang mendengar pernyataan Kavaya hampir saja mengamuk tapi kemudian dia melihat raut wajah bingung Kavaya dia memahami apa yang membuat Kavaya banyak berpikir sejak tadi. King tiba tiba kembali berjongkok di depan Kavaya dan membuat Kavaya mengerjakan matanya lucu. "Kamu bisa panggil aku sayang jika kamu mau. Dan lagi mungkin di sini sudah ada kecebong yang sudah berkembang biak dengan banyak," celetuk King santai. "A-apa? Berkembang biak?" King mengangguk dan dia mendekatkan dirinya pada Kavaya yang membuat Kavaya sedikit mundur ke belakang. "Apa yang ingin kamu lakukan?" cicit Kavaya takut. "Aku harap kamu mengandung anakku, dengan begitu kamu tidak akan mempunyai pikiran untuk

    Last Updated : 2024-12-17
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 12

    Miranda terus bertahan di dalam mobilnya tapi salah satu preman itu memecahkan kaca mobil dengan senjata yang dia bawa.Prankkk....."Aaaaa......."Miranda berteriak dengan kencang dan menutup kedua telinganya. Preman itu segera membuka paksa pintu mobil itu. Mereka menarik paksa Miranda untuk keluar dari dalam mobil. Miranda terus berteriak tapi sayangnya area itu sangat sepi dan tak ada mobil yang berlalu lalang di sana. Jangan ditanya bagaimana bisa seperti itu, tentu saja semua ada campur tangan Leo di balik itu semua."Kalian ini siapa? Kalian mah apa hah?" teriak Miranda mencoba untuk berani.Tapi ternyata para preman itu mengacungkan senjata pada Miranda yang membuat Miranda gemetar ketakutan."Kalian akan di penjara jika kalian menembakku." ucap Miranda tergagap.Dia memundurkan badannya karena mereka mengacungkan pistol itu tepat di kepalanya saat ini dan jelas Miranda masih sayang nyawanya, jadi dia memutuskan untuk tak melawan lagi.Miranda melihat salah satu preman itu me

    Last Updated : 2024-12-18
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 13

    Kavaya yang baru saja mengangguk kemudian membelalakkan matanya kembali. Dan dia menatap King serta Moa bergantian dan itu membuat Moa yang ada di depannya tentu saja gemas dengan tingkah Kavaya."Kenapa bingung?" tanya Moa lagi."Tunggu, jadi dia eh King ini anak Tante?" Moa mengangguk geli karena Kavaya terlihat terkejut kembali."Hemm, dan yang bikin Tante senang adalah Tante nggak perlu maksain dia buat mau ketemu sama kamu karena dia sendiri yang udah bawa kamu pulang kemari. Jadi jelas Tante nggak akan keluarin tenaga extra buat paksa dia menikah sama kamu," jelas Moa lagi.King sudah melihat ke sembarang arah karena entah kenapa ada perasaan yang tak bisa di jelaskan lagi darinya mendengar ternyata Kavaya lah yang akan di jodohkan dengannya.Sedangkan Kavaya masih terlihat bingung dengan situasi yang terjadi saat ini."Tapi bukannya Tante kemarin memilih Rebeca ya untuk di jadikan menantu Tante?" tanya Kavaya ragu.Moa meraih wajah Kavaya dan mencubit pipi gadis itu dengan ge

    Last Updated : 2024-12-19
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 14

    Kavaya masih terdiam menatap King dengan mata sayunya. Sementara King masih menunggu persetujuan dari Kavaya."Sweety...."King kembali memanggil nama Kavaya dan membuat Kavaya meneguk ludahnya kasar.Saat ini berbeda dengan yang kemarin. Jika kemarin dia dalam posisi yang tak sadar dan dalam pengaruh obat sialan itu, hari ini jelas dia sangat sadar dengan apa yang akan mereka lakukan."King... apa yang kedua ini akan sakit?" cicit Kavaya lirih. King memerhatikan wajah Kavaya yang sedikit memerah karena bertanya hal seperti tadi.Dia mengusap lembut pipi gadisnya itu dan menciumnya sekilas."Bukankah kali ini kita melakukannya dalam keadaan sadar? Jadi jika nanti itu menyakitimu, kamu bisa berteriak atau mencakarku. Bagaimana?"Kavaya mengangguk ragu karena dia pun juga tak punya pengalaman lebih tentang hal begini.King kembali mencium Kavaya dengan lembut. Berbeda dengan yang tadi, jika yang tadi King lebih menuntut kali ini dia lebih menjaga ritmenya untuk membuat Kavaya menikmati

    Last Updated : 2024-12-20
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 15

    King yang baru saja mendapatkan kabar dari Leo jika Miranda dan Rebeca akan kembali pulang ke rumah mereka pun segera mengantarkan Kavaya pulang dengan di iringi perdebatan terlebih dahulu dengan maminya.Tapi tetap Moa yang mengalah setelah Kavaya mengatakan jika dia akan kembali kesana jika nanti dia selesai kuliah. Tentu saja Moa merasa senang, dan bahkan mereka sudah membuat daftar temu dan kegiatan yang akan mereka lakukan nanti ketika mereka ketemu."Swety, segera kabari aku jika ada apa apa denganmu dan jika kamu membutuhkanku. Ingat sekarang kamu tak sendiri, ada aku dan juga kedua orang tuaku yang ada di belakangmu. Dan jaga semua kesehatanmu," pesan King sebelum Kavaya benar benar turun dari dalam mobilnya.Sebenarnya King keberatan jika Kavaya harus berjalan kaki jika pulang ke rumahnya tapi Kavaya tak ingin orang lain menganggap aneh aneh tentang dirinya dan memberi tahu pada Rebecca atau Miranda tentang kepulangannya di antar seseorang yang tak di kenal mereka apalagi mem

    Last Updated : 2024-12-21

Latest chapter

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 21

    Miranda yang memang sudah sangat emosi pun segera merencanakan sesuatu. Bahkan Rebeca pun dengan tak tahu malunya masih datang ke perusahaan dan bekerja seperti biasa karena disana ada Lucas yang akan memback up nya jadi tak perlu ada yang dia takuti.Sementara itu di rumah sakit, Kavaya sedang di periksa kembal dan dia dinyatakan sudah sehat dan bayinya pun juga sehat. King sendiri belum bisa di hubungi karena dia dan juga Leo sedang mengurusi pekerjaan penting dan juga ada masalah di dunia bawah. Ada beberapa yang ingin memberontak kekuasaannya jadi mau tak mau dia harus turun tangan langsung. King pun sempat kembali mengalami mual dan pusing tapi beruntung koki di mansion itu sudah menyiapkan semua makanan yang di inginkan King. Karena keadaan King yang seperti itu, dia juga sempat tertembak kembali tapi bisa langsung di selamatkan."Nona muda sudah bisa pulang hari ini dan semua obat serta vitaminnya sudah kami siapkan." terang sang dokter itu. Kavaya dan Moa pun mengangguk men

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 20

    Kavaya yang tiba tiba limbung langsung di tangkap oleh Richard. Moa dan Pedro pun mendekat dengan wajah yang tak kalah paniknya. Moa mencoba menepuk pelan pipi Kavaya tapi Kavaya tak segera membuka matanya saat ini."Kita bawa ke rumah sakit," Richard segera mengangkat tubuh Kavaya dan memasukkannya ke dalam mobil milik Moa. Di ikuti oleh Moa dan Pedro yang menyetir mobil itu mereka segara membawa Kavaya ke rumah sakit milik keluarga Moa.Richard pun tak menaruh Kavaya di brangkar tapi langsung membawanya ke IGD agar Kavaya segera bisa di periksa. Moa pun dengan terburu buru menyusul Richard yang sudah ada di depan IGD. "Richard bagaimana?" tanya Moa dengan wajah cemasnya."Masih di periksa.." sahut Richard cepat.Moa pun duduk di sana dan menghembuskan napas berkali kali. Dia sangat panik tadi karena Kavaya tiba tiba pingsan dan King tak ada di sana. Dan jelas jika King tahu dia bisa mengamuk nanti. Tapi saat ini tak ada yang kepikiran untuk memberitahu King soal keadaan Kavaya.Ce

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 19

    Leo masih memerhatikan King yang masih lahap memakan makanan yang baru saja di minta pada sang koki. Bahkan King juga tak menawari Leo sama sekali seolah King lupa jika di sana juga ada Leo yang tadi sangat khawatir kepadanya.Semua koki dan pelayan yang ada di sana pun di buat takjub dengan King yang tiba tiba lahap makan. Padahal makanan itu jarang sekali di makan oleh King."Ini aku nggak salah lihat kan ya?" gumam Leo lagi."Tidak tuan Leo, saat ini tuan Muda memang sangat lahap makanannya dan lihatlah dia juga meminta saya untuk menyiapkan beberapa permen buah lagi seperti yang baru saja dia makan." sahut kepala Koki yang berdiri di samping Leo."Tapi tuan Muda King hanya mau makanan itu dan menyuruh kami menyingkirkan makanan yang lainnya, karena menurut tuan Muda itu membuat tuan Muda mual kembali." Sang koki segera menjelaskan semuanya yang di alami King pada Leo dan itu semakin membuat Leo pusing karena King terlihat aneh saat ini. "Tuan Muda ini seperti mengalami nyidam se

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 18

    Keesokan paginya Kavaya bangun lebih pagi karena dia harus bergegas pergi sebelum dia bertemu dengan Miranda serta Rebecca karena itu akan merusak mood paginya. Tapi naas, mungkin hari ini nasib sial sedang menimpanya. Dia berpapasan dengan Miranda yang juga akan keluar dari kamarnya.Belum sempat Kavaya pergi sebuah tamparan mendarat lagi di pipinya pagi ini. Wajah Kavaya sudah tertoleh ke samping dan dia hanya diam memegangi pipinya yang terasa panas. Tapi bukan Kavaya namanya jika dia tak bisa membalik keadaan saat ini.Plak....Plaakkk...."Anak kurang ajar kamu!!!" Seru Miranda setengah berteriak.Teriakan Miranda menggema di seluruh rumah sampai membuat semua penghuni rumah mencari sumber suara. Dan dia atas sana di dekat tangga, para pelayan menyaksikan dengan rasa was was karena mereka dekat dengan pinggiran tangga. Para pelayan yang ada di bawah takut jika salah satu dari mereka berdua nanti ada yang jatuh."Siapa yang kamu sebut kurang ajar? Aku? Nggak salah?""Aku cuma memb

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 17

    Miranda yang baru bisa pulang ke rumah mereka pun di buat syok saat melihat Rebeca yang tak sadarkan diri di teras rumahnya tanpa ada seorang pun yang mau membantu membangunkannya."Beca. hei Beca.... Kamu kenapa ada di sini?" Miranda berusaha menepuk pelan pipi Rebeca putrinya, dia mulai panik saat tubuh Rebeca mulai terasa dingin. Segera dia beranjak dari sana dan segera masuk ke rumah seperti orang kesetanan."Pelayaannnnn...."Suara Miranda menggema di seluruh rumah dan membuat semua pelayan yang sedang terlelap pun kalang kabut keluar dari kamar mereka karena hari sudah hampir dini hari. Mereka nampak syok melihat wajah Miranda dan penampilan Miranda tapi mereka lebih takut jika sampai menertawakannya mereka akan di hukum. Jadi mereka hanya diam sejak tadi."Heiii, pelayan rendahan, apa yang kalian lakukan sebenarnya? Kenapa kalian nggak nolongin majikan kalian hah?" bentak Miranda kesal.Semua pelayan Miranda nampak saling pandang bingung karena sejak tadi tidak ada tanda tanda

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 16

    Rebecca dan Carlos kembali ke perusahaan cabang dengan perasaan campur aduk. Carlos sudah sangat ketakutan karena posisinya saat ini dia bertaruh dengan jabatan dan semuanya. Dia tak menyangka jika King akan bereaksi seperti ini. Brakkkk.... "Sial, aku nggak tahu kalau dia bisa langsung seperti itu. Apa jangan jangan kamu mengenalnya?" tanya Carlos curiga. Rebeca yang sejak tadi diam menahan kesalpun menaikkan sebelah alisnya dan kemudian mendengus kesal. "Bagaimana mungkin aku mengenalnya sedangkan dia ada di perusahaan pusat dan aku bekerja di sini. Lagian kenapa nggak bilang sih kalau dia kayak gitu? Aku nggak terima udah di permalukan di depan orang banyak kayak tadi. Emang dia pikir dia siapa sampai bisa melakukan itu kepadaku!" Carlos sudah memijat keningnya pelan karena dia jelas setelah ini akan selalu di awasi dan semua pekerjaannya akan lebih berat nantinya. Jelas ini semua karena Rebecca yang tak berhati hati. "Sudahlah, aku akan mencari cara lagi agar kamu bisa masu

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 15

    King yang baru saja mendapatkan kabar dari Leo jika Miranda dan Rebeca akan kembali pulang ke rumah mereka pun segera mengantarkan Kavaya pulang dengan di iringi perdebatan terlebih dahulu dengan maminya.Tapi tetap Moa yang mengalah setelah Kavaya mengatakan jika dia akan kembali kesana jika nanti dia selesai kuliah. Tentu saja Moa merasa senang, dan bahkan mereka sudah membuat daftar temu dan kegiatan yang akan mereka lakukan nanti ketika mereka ketemu."Swety, segera kabari aku jika ada apa apa denganmu dan jika kamu membutuhkanku. Ingat sekarang kamu tak sendiri, ada aku dan juga kedua orang tuaku yang ada di belakangmu. Dan jaga semua kesehatanmu," pesan King sebelum Kavaya benar benar turun dari dalam mobilnya.Sebenarnya King keberatan jika Kavaya harus berjalan kaki jika pulang ke rumahnya tapi Kavaya tak ingin orang lain menganggap aneh aneh tentang dirinya dan memberi tahu pada Rebecca atau Miranda tentang kepulangannya di antar seseorang yang tak di kenal mereka apalagi mem

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 14

    Kavaya masih terdiam menatap King dengan mata sayunya. Sementara King masih menunggu persetujuan dari Kavaya."Sweety...."King kembali memanggil nama Kavaya dan membuat Kavaya meneguk ludahnya kasar.Saat ini berbeda dengan yang kemarin. Jika kemarin dia dalam posisi yang tak sadar dan dalam pengaruh obat sialan itu, hari ini jelas dia sangat sadar dengan apa yang akan mereka lakukan."King... apa yang kedua ini akan sakit?" cicit Kavaya lirih. King memerhatikan wajah Kavaya yang sedikit memerah karena bertanya hal seperti tadi.Dia mengusap lembut pipi gadisnya itu dan menciumnya sekilas."Bukankah kali ini kita melakukannya dalam keadaan sadar? Jadi jika nanti itu menyakitimu, kamu bisa berteriak atau mencakarku. Bagaimana?"Kavaya mengangguk ragu karena dia pun juga tak punya pengalaman lebih tentang hal begini.King kembali mencium Kavaya dengan lembut. Berbeda dengan yang tadi, jika yang tadi King lebih menuntut kali ini dia lebih menjaga ritmenya untuk membuat Kavaya menikmati

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 13

    Kavaya yang baru saja mengangguk kemudian membelalakkan matanya kembali. Dan dia menatap King serta Moa bergantian dan itu membuat Moa yang ada di depannya tentu saja gemas dengan tingkah Kavaya."Kenapa bingung?" tanya Moa lagi."Tunggu, jadi dia eh King ini anak Tante?" Moa mengangguk geli karena Kavaya terlihat terkejut kembali."Hemm, dan yang bikin Tante senang adalah Tante nggak perlu maksain dia buat mau ketemu sama kamu karena dia sendiri yang udah bawa kamu pulang kemari. Jadi jelas Tante nggak akan keluarin tenaga extra buat paksa dia menikah sama kamu," jelas Moa lagi.King sudah melihat ke sembarang arah karena entah kenapa ada perasaan yang tak bisa di jelaskan lagi darinya mendengar ternyata Kavaya lah yang akan di jodohkan dengannya.Sedangkan Kavaya masih terlihat bingung dengan situasi yang terjadi saat ini."Tapi bukannya Tante kemarin memilih Rebeca ya untuk di jadikan menantu Tante?" tanya Kavaya ragu.Moa meraih wajah Kavaya dan mencubit pipi gadis itu dengan ge

DMCA.com Protection Status