Share

Bab 8

Author: Sangkarachan
last update Last Updated: 2024-12-12 22:51:58

King segera masuk ke dalam vila itu dan mencari di mana Kavaya sedang di tahan. Richard segera menyusul King masuk ke dalam dan di sana ada beberapa orang yang sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah dimana mana.

"Astaga..... udah jelas ini bakalan ada puting beliung angin ribut ini." gumam Richard pelan. 

Dia segera berlari menyusul King untuk naik ke lantai atas. Saat Richard tengah bingung mencari di mana bosnya itu terdengar suara barang pecah berserakan dan di sana nampak barang pecah berserakan. Tak hanya itu ada dua orang yang sedang di hajar oleh King sampai mereka babak belur tak berbentuk lagi.

"Kan bener apa dugaanku!"

Richard segera menghampiri King dan melihat di sana ada yang aneh dengan Kavaya. Richard segera masuk ke dalam dan jelas indera penciumannya mencium bau yang sangat dia kenali.

Srettt....

"Kinggg....Berhenti.... Kavaya butuh kamu!!!"

 Richard berhasil menghentikan King menghajar orang yang sudah tak bergerak itu dan bisa di pastikan jika kedua orang yang tadi di hajar King sudah tak bernyawa lagi.

"Apa maksudmu?" tanya King yang masih menetralkan amarahnya.

"Obat perangsang...."

Satu kata dari Richard membuat mata King membola dan dia melihat ke arah Kavaya yang mulai bereaksi pengaruh obat itu.

"Leo mungkin sudah dalam perjalanan, biar kami yang mengurus mereka. Bawa gadismu pergi dari sini, dan kemungkinan itu dosis tinggi karena aku juga mencium ada bau alkohol dengan dosis tinggi juga."

"Sial..."

King segera menghampiri Kavaya dan melihat banyak keringat dingin di dahi gadis itu. Kavaya mulai bergerak gelisah bahkan dia juga ingin membuka bajunya tanpa sadar. King reflek mengangkat badan Kavaya untuk di bawa pergi dari sana. Dan ternyata sentuhan King pada Kavaya membuatnya langsung membuka matanya.

"Tolong aku, kenapa ini badanku panas sekali...."

Suara Kavaya mulai serak dan itu membuat King meneguk ludahnya kasar.

Bagaimana tidak tanpa sengaja bagian yang menonjol dari Kavaya terlihat olehnya, jelas King adalah laki laki normal dan meskipun dia bukan pemain wanita tapi nalurinya sebagai laki laki juga akan tergerak dengan sendirinya.

"King kamu lihat apa? Segera bawa dia pergi!" teriak Richard membuyarkan lamunan King tadi.

Tanpa banyak bicara King segera pergi meninggalkan Vila itu dengan cepat. King meletakkan tubuh Kavaya di dalam kursi penumpang yang ada di sebelahnya. Dia melajukan mobilnya dengan cepat dan tepat di tengah jalan Kavaya mulai bertingkah.

"Ini gerah banget... tolong aku butuh air!" rintih Kavaya lirih.

King menepikan mobilnya dan berniat memberikan Kavaya air tapi matanya membelalak saat melihat keadaan Kavaya yang ternyata sudah membuka bajunya sendiri.

"Astaga swetty...." decak King gemas.

Tak hanya itu yang Kavaya lakukan, dia mulai mendekat ke arah King dan jelas alarm di kepala King mulai berbunyi tapi dia masih terpaku di tempatnya duduk dan menelan ludahnya kasar.

"Swety, jangan mendekat... atau kamu akan menyesal seumur hidup kamu!

Kavaya seolah tuli saat ini, dia mulai menjulurkan tangannya ke arah King dan dengan berani dia merangkak ke pangkuan King yang membuat King kembali membelalakan matanya.

"Kamu tampan banget, kamu bisa kan bantu aku. Tubuhku panas banget, aku butuh sesuatu...."

Glek....

King kembali menelan ludahnya susah payah di tambah di depan matanya terpampang nyata suatu keindahan yang membuat sesuatu di tubuh King mulai bergerak aktif. Kavaya yang tak sadar dengan apa yang di lakukannya bahkan dengan berani memulai mencium King lebih dahulu. Tak hanya itu dia juga mulai menggerakkan bagian bawahnya untuk mencari kenikmatan karena badannya sendiri sudah tak bisa di kendalikan. Di sela ciuman mereka King menggeram berusaha menahannya akan tetapi dia kalah dengan nafsunya sendiri.

"Swety, astaga..." erang King frustasi.

King pun segera menyerang balik Kavaya yang tak mau diam sejak tadi, tapi dia merasa kesulitan karena saat ini posisi mereka ada di dalam mobil. Di sela kegiatan panas mereka, King mulai berpikir akan membawa Kavaya kemana karena jelas saat ini kondisinya seperti ini.

"Tahan swety, kita pergi ke Vila ku yang ada di dekat sini!" 

King menahan Kavaya yang masih ada dalam pangkuannya dan dia mengemudikan mobilnya dengan cepat. King seolah tak bisa berpikir dan lupa jika mobilnya bisa di kemudikan otomatis.

Ckittt....

Suara decit ban milik mobil King  membuat beberapa penjaga Vila berjengkit kaget. Mereka bahkan melongo saat King terlihat menggendong seseorang yang di tutupi selimut oleh King.

"Jangan ganggu aku, dan jaga Vila ini jangan sampai ada yang  mengusikku apa yang aku lakukan!"

Para penjaga itu mengangguk gagu antara syok dan bingung tapi mereka tak berani membantah apa yang tengah di lakukan oleh Lord mereka.

Pada saat perjalanan masuk ke dalam kamar King yang ada di ujung pun Kavaya tak pernah mau diam bahkan semua area sensitif King pun di jamah oleh bibir manis milik Kavaya. Dan sepanjang perjalanan ke kamar itu King pun tersiksa dengan apa yang tengah menimpanya.

Saat mereka sampai dalam lamar King, Kavaya segera di jatuhkan King di atas ranjang empuk miliknya dan membuat King segera melepaskan baju miliknya sendiri. Dia menatap lapar pada Kavaya yang saat ini hanya memakai dalaman saja.

King juga melihat badan Kavaya sudah seperti cacing kepanasan.

King mulai merangkak di atas badan Kavaya dan memandanginya dengan lembut.

"Tolong aku, ini rasanya nggak nyaman sekali." rintih Kavaya dengan suara indahnya dan itu membuat hati King berdesir lebih dari sebelumnya.

King mulai membelai lembut pipi Kavaya dan itu membuat Kavaya memejamkan matanya menikmati sentuhan yang di berikan King serta dadanya naik turun karena menahan semua gejolak yang ada di dalam dirinya akibat obat yang dia minum.

"Swety, apa kamu akan membenciku ketika aku menolongmu malam ini?" Tanya King yang tiba tiba merasa takut dengan apa yang akan dia lakukan.

Kavaya yang sedikit tersadar pun menatap King dengan sayu, tapi kemudian tanpa banyak bicara lagi Kavaya segera meraih wajah King dan menempelkan benda kenyal miliknya sampai bertubrukan dengan milik King. Tak hanya itu, dia juga mulai menggerakkan bibirnya agar King segera mau menyentuhnya. Otak Kavaya sudah tak bisa berpikir jernih lagi dan saat ini dia ingin menyelesaikan rasa tersika di dalam dirinya ini. King sendiri masih menahan dirinya agar tak menyerang gadisnya saat itu juga. Tapi nyatanya tangan Kavaya sudah menjalar kemana mana dan itu membuat King merasakan pusing yang amat sangat di kepala atas dan bawahnya secara bersamaan.

"Swety, jangan menyesal setelah ini karena aku pastikan kamu tak akan bisa kabur dan pergi dari sisiku. Meskipun kamu memohon dan berlari sampai ke ujung dunia pun aku akan mengejarmu!" ucap King serak.

Setelahnya King menyerang Kavaya membabi buta, tak ada yang King lewatkan saat itu. Dia terus menelurusi lekuk tubuh Kavaya yang indah dan membuatnya tak bisa berhenti saat itu juga.

Tangan King pun tak mau tinggal diam saat ini, dia meraba setiap inci dari Kavaya dan membuat Kavaya merasakan apa yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. King sendiri menahan mati matian apa yang seharusnya dia lakukan sejak tadi karena memang dia dan Kavaya juga baru pertama kali ini melakukan hal ini. Tapi King hanya mengikuti nalurinya saja sebagai laki laki.

Saat tangan King mulai memegang bagian tubuh Kavaya yang menonjol dan terasa kenyal suara indah Kavaya pun mengalun indah berbarengan dengan tangan King yang bergerak lincah di sana.

Kavaya juga tak tinggal diam saja, dia malah memberi akses bebas agar King bisa melakukan apa yang dia mau. Mata Kavaya sudah semakin sayu apalagi indera pengecap King mulai menjalari setiap lekuk tubuhnya.

"Ahhh...."

Suara indah itu lolos lagi dari bibir mungil milik Kavaya dan itu membuat King semakin bergerak lincah di bawah sana. Permainan King pun sudah sampai di area bagian bawah dan itu membuat King sedikit ragu, dia sedikit mendongak ke arah Kavaya dan melihat wajah memerah itu juga melihatnya sekilas.

"Pleasee, jangan siksa aku...."

Suara napas Kavaya seperti seseorang yang baru saja lari maraton bahkan tatapan wajah Kavaya dan mata itu menginginkan hal lebih dari King. 

King  memejamkan matanya sekilas dan tak lama dia membuka mata itu dengan cepat karena ternyata kepalanya juga semakin berdenyut.

"Swety, ini kamu yang minta jadi jangan menyesal dengan apa yang akan terjadi pada kita malam ini," gumam King pelan.

King melakukan kembali apa yang sempat dia tunda lagi, dia melihat bentuk indah yang ada di depannya ini dan terlihat sangat terawat. King sedikit menggoda Kavaya dengan sedikit meniupnya pelan.

"Ahhhh..."

Suara indah itu terdengar lagi di telinga King yang semakin membuatnya bertambah bergairah.

King mendekatkan wajahnya pada lembah yang mulai lembab dan nampak memerah indah itu.

King mulai menjulurkan benda tak bertulangnya ke area lembah lembab itu dan membuat Kavaya sedikit melengkung kan badannya ke atas karena sedikit terkejut dengan apa yang dia terima. Aliran listrik yang begitu nikmat baginya menyengat semua tubuhnya di tambah King mulai menggerakkan benda tak bertulang itu keluar masuk ke dalam lembah Kavaya. Reflek kedua tangan Kavaya menarik rambut King dan malah memaksa kepala King untuk semakin masuk ke dalam sana. Tak ayal Kin pun mulai menggerakkan jari jarinya dengan menyibak lembah itu dengan perlahan. Dan awalnya yang terasa pelan lama lama semakin cepat dan mulai menerobos masuk ke dalam bagian inti lembah itu yang semakin basah karena Kavaya mulai mengeluarkan lahar pemanasnya. King melahap habis lahar itu dan membuat Kavaya semakin menggelinjang tak karuan.

Dan hampir setengah jam King memainkan jari jarinya di lembah itu tangan Kavaya mencengkeram kuat dan menekan kepala King semakin masuk ke dalam. King sendiri menuruti apa yang di mau Kavaya saat ini dan tak lama semburan lahar yang sangat banyak mengalir deras dari lembah indah milik Kavaya. King yang sedang menikmatinya pun menelan sampai habis dan tentu saja itu membuat Kavaya semakin menjerit tak karuan.

Beruntung kamar milik King kedap suara jadi tak ada yang tahu atau mendengar suara suara laknat yang keluar dari dalam kamar itu.

Setelah lahar panas itu tertelan semua King segera bangkit dari bawah dan melihat wajah cantik Kavaya yang masih memerah dengan napas yang masih tersengal sengal setelah acara pelepasan pertamanya tadi.

 Kavaya memandang King dengan mata sayunya dan King tahu jika pengaruh obat itu belum sepenuhnya hilang. Tangan Kavaya sendiri sudah meraih benda keras dari balik celana pendek yang sudah mengetat milik King dan mengusapnya pelan. Dan saat ini gantian suara berat King yang menggema di kamar itu.

"Sweety, ahhhh....."

"Biarkan aku yang sekarang melakukannya."

to be continued

Related chapters

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 9

    Kavaya mulai melakukan aksinya pada milik King yang sudah berdiri tegak seolah menantangnya untuk melakukan sesuatu yang membuat tubuhnya panas dingin dan hawa di ruangan itu semakin panas.Kavaya mulai mendekatkan wajahnya ke benda yang sudah tegak berdiri itu dan membuat King menahan napasnya sesaat. Tapi tak sampai beberapa detik mata King terpejam serta kepalanya menengadah ke atas karena dia menikmati apa yang di lakukan Kavaya pada senjata miliknya yang sudah berdiri tegak. Otot ototnya pun juga terlihat di sana saat Kavaya mulai menggerakkan bibir manisnya untuk bergerak di sana. Tak hanya itu jari jemari Kavaya juga bergerak lincah mengikuti nalurinya. Dia terus memainkan benda milik King yang sedang di pegangnya saat ini. King sendiri sudah tak bisa melakukan apa apa karena Kavaya terus memanjakan junior miliknya."Swetty, oh...."Akhirnya suara itu keluar juga dari mulut King dengan nada seraknya. Kavaya terus memainkannya dan juga menjilatnya seperti dia sedang memakan es

    Last Updated : 2024-12-13
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 10

    Pagi hari menjelang, tapi dua orang yang baru saja menyelesaikan pergumulunnya semalam masih terlelap dalam tidur. Kavaya yang matanya terkena sinar matahari yang masuk ke dalam kamar itu mulai membuka matanya perlahan. Tapi dia mengerutkan keningnya saat dia merasa ada benda berat di atas perutnya. Awalnya dia bingung saat melihat atap kamar itu yang jelas bukan kamarnya. Dia juga beralih pada perutnya dan seketika matanya terbelalak saat melihat ada tangan kekar yang melingkar di atas perutnya.Kavaya masih terdiam mengingt apa yang terjadi, dan matanya membola sempurna saat ingatan demi ingatan apa yang terjadi semalam mulai terlintas di benaknya."Astaga, apa yang aku lakuin?" gumam Kavaya lirih.Dia dengan pelan menyingkirkan tangan itu dan ingin pergi dari sana. Tapi ternyata bagian inti miliknya masih terasa perih dan membuatnya meringis kesakitan."Sshhh....."Dan karena posisi dia yang tak benar akhirnya Kavaya pun terjatuh di atas lantai."Awww...."King yang semula terlela

    Last Updated : 2024-12-16
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 11

    "Ehmmm...." Wajah Kavaya bingung saat ini dan itu membuat King bertanya tanya. "Apa masih ada yang mengganggu pikiran kamu?" "Jadi aku harus memanggilmu apa? Kamu dari tadi terus memanggilku dengan panggilan Sweety tapi kita tak punya hubungan sedekat itu sebelumnya. Kecuali....?" King yang mendengar pernyataan Kavaya hampir saja mengamuk tapi kemudian dia melihat raut wajah bingung Kavaya dia memahami apa yang membuat Kavaya banyak berpikir sejak tadi. King tiba tiba kembali berjongkok di depan Kavaya dan membuat Kavaya mengerjakan matanya lucu. "Kamu bisa panggil aku sayang jika kamu mau. Dan lagi mungkin di sini sudah ada kecebong yang sudah berkembang biak dengan banyak," celetuk King santai. "A-apa? Berkembang biak?" King mengangguk dan dia mendekatkan dirinya pada Kavaya yang membuat Kavaya sedikit mundur ke belakang. "Apa yang ingin kamu lakukan?" cicit Kavaya takut. "Aku harap kamu mengandung anakku, dengan begitu kamu tidak akan mempunyai pikiran untuk

    Last Updated : 2024-12-17
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 12

    Miranda terus bertahan di dalam mobilnya tapi salah satu preman itu memecahkan kaca mobil dengan senjata yang dia bawa.Prankkk....."Aaaaa......."Miranda berteriak dengan kencang dan menutup kedua telinganya. Preman itu segera membuka paksa pintu mobil itu. Mereka menarik paksa Miranda untuk keluar dari dalam mobil. Miranda terus berteriak tapi sayangnya area itu sangat sepi dan tak ada mobil yang berlalu lalang di sana. Jangan ditanya bagaimana bisa seperti itu, tentu saja semua ada campur tangan Leo di balik itu semua."Kalian ini siapa? Kalian mah apa hah?" teriak Miranda mencoba untuk berani.Tapi ternyata para preman itu mengacungkan senjata pada Miranda yang membuat Miranda gemetar ketakutan."Kalian akan di penjara jika kalian menembakku." ucap Miranda tergagap.Dia memundurkan badannya karena mereka mengacungkan pistol itu tepat di kepalanya saat ini dan jelas Miranda masih sayang nyawanya, jadi dia memutuskan untuk tak melawan lagi.Miranda melihat salah satu preman itu me

    Last Updated : 2024-12-18
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 13

    Kavaya yang baru saja mengangguk kemudian membelalakkan matanya kembali. Dan dia menatap King serta Moa bergantian dan itu membuat Moa yang ada di depannya tentu saja gemas dengan tingkah Kavaya."Kenapa bingung?" tanya Moa lagi."Tunggu, jadi dia eh King ini anak Tante?" Moa mengangguk geli karena Kavaya terlihat terkejut kembali."Hemm, dan yang bikin Tante senang adalah Tante nggak perlu maksain dia buat mau ketemu sama kamu karena dia sendiri yang udah bawa kamu pulang kemari. Jadi jelas Tante nggak akan keluarin tenaga extra buat paksa dia menikah sama kamu," jelas Moa lagi.King sudah melihat ke sembarang arah karena entah kenapa ada perasaan yang tak bisa di jelaskan lagi darinya mendengar ternyata Kavaya lah yang akan di jodohkan dengannya.Sedangkan Kavaya masih terlihat bingung dengan situasi yang terjadi saat ini."Tapi bukannya Tante kemarin memilih Rebeca ya untuk di jadikan menantu Tante?" tanya Kavaya ragu.Moa meraih wajah Kavaya dan mencubit pipi gadis itu dengan ge

    Last Updated : 2024-12-19
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 14

    Kavaya masih terdiam menatap King dengan mata sayunya. Sementara King masih menunggu persetujuan dari Kavaya."Sweety...."King kembali memanggil nama Kavaya dan membuat Kavaya meneguk ludahnya kasar.Saat ini berbeda dengan yang kemarin. Jika kemarin dia dalam posisi yang tak sadar dan dalam pengaruh obat sialan itu, hari ini jelas dia sangat sadar dengan apa yang akan mereka lakukan."King... apa yang kedua ini akan sakit?" cicit Kavaya lirih. King memerhatikan wajah Kavaya yang sedikit memerah karena bertanya hal seperti tadi.Dia mengusap lembut pipi gadisnya itu dan menciumnya sekilas."Bukankah kali ini kita melakukannya dalam keadaan sadar? Jadi jika nanti itu menyakitimu, kamu bisa berteriak atau mencakarku. Bagaimana?"Kavaya mengangguk ragu karena dia pun juga tak punya pengalaman lebih tentang hal begini.King kembali mencium Kavaya dengan lembut. Berbeda dengan yang tadi, jika yang tadi King lebih menuntut kali ini dia lebih menjaga ritmenya untuk membuat Kavaya menikmati

    Last Updated : 2024-12-20
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 15

    King yang baru saja mendapatkan kabar dari Leo jika Miranda dan Rebeca akan kembali pulang ke rumah mereka pun segera mengantarkan Kavaya pulang dengan di iringi perdebatan terlebih dahulu dengan maminya.Tapi tetap Moa yang mengalah setelah Kavaya mengatakan jika dia akan kembali kesana jika nanti dia selesai kuliah. Tentu saja Moa merasa senang, dan bahkan mereka sudah membuat daftar temu dan kegiatan yang akan mereka lakukan nanti ketika mereka ketemu."Swety, segera kabari aku jika ada apa apa denganmu dan jika kamu membutuhkanku. Ingat sekarang kamu tak sendiri, ada aku dan juga kedua orang tuaku yang ada di belakangmu. Dan jaga semua kesehatanmu," pesan King sebelum Kavaya benar benar turun dari dalam mobilnya.Sebenarnya King keberatan jika Kavaya harus berjalan kaki jika pulang ke rumahnya tapi Kavaya tak ingin orang lain menganggap aneh aneh tentang dirinya dan memberi tahu pada Rebecca atau Miranda tentang kepulangannya di antar seseorang yang tak di kenal mereka apalagi mem

    Last Updated : 2024-12-21
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 16

    Rebecca dan Carlos kembali ke perusahaan cabang dengan perasaan campur aduk. Carlos sudah sangat ketakutan karena posisinya saat ini dia bertaruh dengan jabatan dan semuanya. Dia tak menyangka jika King akan bereaksi seperti ini. Brakkkk.... "Sial, aku nggak tahu kalau dia bisa langsung seperti itu. Apa jangan jangan kamu mengenalnya?" tanya Carlos curiga. Rebeca yang sejak tadi diam menahan kesalpun menaikkan sebelah alisnya dan kemudian mendengus kesal. "Bagaimana mungkin aku mengenalnya sedangkan dia ada di perusahaan pusat dan aku bekerja di sini. Lagian kenapa nggak bilang sih kalau dia kayak gitu? Aku nggak terima udah di permalukan di depan orang banyak kayak tadi. Emang dia pikir dia siapa sampai bisa melakukan itu kepadaku!" Carlos sudah memijat keningnya pelan karena dia jelas setelah ini akan selalu di awasi dan semua pekerjaannya akan lebih berat nantinya. Jelas ini semua karena Rebecca yang tak berhati hati. "Sudahlah, aku akan mencari cara lagi agar kamu bisa masu

    Last Updated : 2024-12-23

Latest chapter

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 37

    Keesokan paginya Kaito yang sudah ada di kantor pun segera menyuruh beberapa orang kepercayaannya untuk menyiapkan pesta topeng sesuai dengan apa yang di mau Kavaya. Dan dengan begitu tak ada yang tahu jika Kavaya ada disini. Karena memang selama ini wajah cantik Kavaya sudah di bingkai dengan topeng yang sudah di design sendiri oleh Kavaya jadi tak akan ada yang tahu wajah dan rupa di balik topeng hitam yang menutup sebagian mata indah milik Kavaya."Apa ada yang harus di siapkan lagi tuan muda?" tanya asisten Kaito yang selalu setia pada Kaito selama ini.Kaito nampak memeriksa semuanya dengan teliti, dia tak ingin ada yang luput dari pengawasannya. Terutama mengenai semua pesta itu dan tak ingin ada yang mengganggu kenyamanan Kavaya nanti."Aku rasa sudah semua, dan lagi teliti semua makanan yang akan di konsumsi semua orang nanti. Pastikan jika tak akan ada satu hal pun yang membuat gaduh nanti." pesan Kaito pada asistennya.Sang asisten mengangguk mengerti, dia juga tak ingin ad

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 36

    "AKavaya dan Kaito sudah dalam perjalanan kembali ke tempat dimana Kavaya pernah tinggal. Kaito sejak tadi memerhatikan Kavaya yang hanya diam dan tak bersuara lagi."Ada apa? Apa yang kamu pikirkan?" Kavaya membuka matanya perlahan dan menatap ke arah Kakaknya saat ini. Dia bingung apa yang ada di pikirannya saat ini."Kak jika aku ikut bersama kakak ke kantor aku takut akan ada yang langsung mengenaliku nanti. Jadi nanti aku nggak akan ikut kakak ke kantor." Kavaya mencoba memberitahu sang kakak tentang apa yang dia pikirkan saat ini. Dan Kaito pun nampak memikirkan apa yang di bicarakan sang adik."Kamu benar, mungkin jika harus kembali ke kantor nanti ketika semua sudah berjalan dengan apa yang kita mau. Tapi setelah kita sampai akan ada pesta penyambutan. Apa yang akan kamu lakukan?" Kavaya menaikkan sebelah alisnya."Pesta untuk apa?" "Untuk penyambutan karena kita sudah kembali ke kantor. Apa kamu punya ide yang lain? Sebenarnya ini ide semua direksi yang ada disana karen

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 35

    Naom mulai menjerit keras saat Richard mulai bermain di bawah sana dengan cepat, bahkan tak cuma benda lunak itu saja yang mencagak isi dalam lembah milik Naomi. Dua jari bergantian dengan cepat mengobrak abrik milik Naomi."Ahhhhh, Richarddd..... tidakkkk oh....." Naomi semakin berteriak keras saat lahar kenikmatan miliknya mulai menyembur disana. Richard sendiri menikmatinya tanpa ada rasa jijik padanya. Napas Naomi tersengal sengal saat badai gelombang itu datang dengan cepat.Richard melihat ke arah wajah Naomi yang masih memerah dan nampak wajah sayu serta mata yang masih menatap Richard dengan pandangan yang berbeda.Richard mulai berdiri dan dia mulai melepas apa yang masih ada di badannya. Naomi yang sebenarnya sudah terbiasa melihat itu masih memalingkan wajahnya karena malu."Kenapa masih malu? Padahal kamu sudah biasa melihatnya?" goda Richard.Bukan masalah Naomi yang sudah terbiasa melihatnya tapi karena Richarda sedang memainkan benda milikna di hadapan Naomi tanpa ras

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 34

    Kavaya yang baru saja selesai dengan mengurus benalu itu segera kembali ke kamarnya dan membersihkan dirinya sendiri karena dia sudah berkeringat dan dia benci hal itu.Tapi sebelum dia benar benar masuk ke dalam kamar mandi ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk ke dalam ponselnya itu."Ava, kapan kamu kembali kesini?" Isi pesan itu, tapi Kavaya tak membalasnya dan hanya melihatnya saja. Dia bahkan tak tertarik untuk membuka ponselnya lagi saat ini.Kavaya melanjutkan langkahnya kembali masuk ke dalam kamar mandi. Di saat semua pakaian sudah di lepasnya. Kavaya menatap tubuhnya di cermin yang ada di depannya. Spontan tangan kirinya meraba bekas jahitan yang ada di perutnya meskipun itu sudh terlihat samar tapi masih saja ada bekasnya. Kavaya memejamkan matanya sekilas dan tiba tiba rasa sesak itu kembali lagi saat ini."Padahal sudah lama sekali, tapi kenapa rasanya masih sesak." gumam Ava lirih.Dia menghembuskan napasnya untuk sekedar mengontrol emosinya. Dia takut jika dia lepa

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 33

    Bulan pun berganti tahun, dan banyak sekali yang berubah. King semakin dingin dan semakin kejam tapi sayapnya semakin mengepak lebar dengan semua usahanya baik perusahaan maupun dunia bawah. Tak sedikit juga para partner King menyodorkan anak gadis mereka untuk King tapi semua berakhir dengan penolakaapa sudah dan bahkan ada yang sampai tewas di tangan King karena berusaha naik ke ranjang King dengan menjebaknya.Leo dan Richard pun tak bisa melakukan apa apa ketika King marah atau mereka berdua akan berakhir di rumah sakit lagi dengan banyak luka dan patah tulang. King sendiri sudah seperti robot yang kaku dan tak tersentuh, hanya dengan Moa saja King masih bisa berbasa basi meskipun dengan wajah yang datar itu."King, ada laporan soal perusahaan yang di anak cabang, ada yang menggelapkan dana tapi tak ada bukti sama sekali yang mereka temukan."Leo masuk ke dalam ruangan King yang sedang menghisap rokoknya itu. Leo melihat King masih berdiri di dekat jendela tapi tak lama dia seger

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 32

    King sudah sampai di rumah sakit tempat Kavaya di rawat. Beberapa petugas kesehatan itu mulai dari Directur dan juga jajarannya serta para dokter yang bertugas menjaga Kavaya hanya bisa menunduk tak berani menatap ke arah King serta Leo yang baru saja datang.Sementara di satu sisi ada Moa yang terus menangis di pelukan Axel."Papi..." Panggil King yang langsung menghampiri Axel.Sorot mata King yang tajam membuat Axel sedikit tak nyaman, dia sangat tahu bagaimana King saat marah. Pedro pun juga sudah sampai di sana untuk menemani anak buah Axel mencari dan melacak keberadaan Kavaya yang sudah pergi tanpa jejak. King yang melihat Moa terus menangis pun tak tega, dia berjongkok di depan maminya dan memegang lembut tangan sang mami."Mami, tenanglah.... Aku akan segera mencarinya. Jika mami terus menangis mami akan sakit nanti." ucap King lirih.King tak menyangka jika hilangnya Kavaya membuat maminya terpukul.Dia menenangkan sang mami sampai terpaksa sang mami di berikan obat penen

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   BAB 31

    Axel terus memerhatikan Kavaya dari luar dan itu membuat Moa bertanya tanya apa yang sedang Axel pikirkan saat ini. Kenapa mendadak Axel nampak gelisah saat melihat Kavaya. "Axel, apa terjadi sesuatu sampai kamu gelisah seperti ini?" tanya Moa membuyarkan lamunan Axel.Axel langsung menggelengkan kepalanya dan melihat ke arah Moa, dia bingung ingin mengatakan sesuatu tapi dia sendiri belum yakin dengan apa yang ada di pikirannya. Tapi melihat semua yang King berikan keyakinannya bisa berlipat."Apa perlu aku menyuruh Pedro untuk mencari tahu? Tapi bagaimana jika itu benar? Kavaya pasti akan di bawa sama mereka, di tambah keadaan Kavaya yang sedang tak baik!" batin Axel gundah."Moa, aku ingin mengatakan sesuatu tapi aku sendiri belum yakin dengan ini." Moa masih menunggu apa yang akan di katakan oleh Axel saat ini dan ini semakin membuatnya penasaran apalagi Axel terlihat sangat gelisah saat ini dan itu membuatnya tak tenang. Past ada sesuatu tentang Kavaya yang belum dia tahu."Mo

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 30

    King masih terdiam di kamarnya saat ini, bayangan Kavaya yang bersimbah darah dan memanggil namanya terus teringang di benaknya dan membuatnya tak bisa tidur malam ini. Leo sendiri sudah kembali ke kamarnya begitu juga dengan Richard.Segelas anggur merah ada di tangan King, perlahan dia menyesap sedikit demi sedikit minuman yang bisa membuat semua orang itu melayang. Tapi berbeda dengan King, daya tahan tubuhnya pun jauh berbeda dengan orang lain, meskipun dia minum berapa botol pun tak akan berpengaruh padanya.Ting...Pesan masuk ke dalam ponselnya dan itu dari Axel yang memberi tahu jika mereka sudah tiba di rumah sakit yang menjadi tujuan Axel saat ini. Dia juga menerima sebuah foto Kavaya yang sudah terbaring di ruangannya.Air mata King kembali menetes saat dia melihat Kavaya yang terbaring lemah dengan banyak selang di semua badannya. King mengusap ponsel itu yang ada foto Kavaya, tapi dia segera menutup kembali ponselnya agar dia tak semakin larut dengan kesedihannya. Dia ta

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 29

    Leo pun pergi menyusul King dan memastikan sepupunya itu juga baik baik saja. Sedangkan Richard yang baru saja melihat Leo pergi sudah menghembuskan napas panjang dan memejamkan matanya sejenak.Setelahnya Richard kembali memandang Rebeca dengan tajam, dia meraih sarung tangan yang di berikan anak buahnya kepadanya.Richard berjalan pelan ke arah Rebeca dan itu membuat Rebeca tentu saja gemetar ketakutan."Ap-apa yang ingin kamu lakukan sebenarnya? Apa belum puas kalian menghukumku kemarin?" tanya Rebeca terbata bata.Richard tersenyum tapi senyumannya tak seperti senyuman yang biasa tapi lebih menakutkan dari pada yang dia lihat biasanya."Kamu sudah tahu apa kesalahanmu tapi kamu masih saja banyak bicara dan itu membuat aku semakin kesal. Kalau sudah busuk mau kamu berlaku seperti apa tetap aja busuk, bahkan dari kejauhan pun sudah tercium bau busuk kalian!" ucap Richard dengan kejamnya.Rebeca terhenyak dengan perkataan Richard, apa sebegitu pentingnya Kavaya buat mereka sampai dia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status