Share

Bab 8

Penulis: Sangkarachan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 22:51:58

King segera masuk ke dalam vila itu dan mencari di mana Kavaya sedang di tahan. Richard segera menyusul King masuk ke dalam dan di sana ada beberapa orang yang sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah dimana mana.

"Astaga..... udah jelas ini bakalan ada puting beliung angin ribut ini." gumam Richard pelan. 

Dia segera berlari menyusul King untuk naik ke lantai atas. Saat Richard tengah bingung mencari di mana bosnya itu terdengar suara barang pecah berserakan dan di sana nampak barang pecah berserakan. Tak hanya itu ada dua orang yang sedang di hajar oleh King sampai mereka babak belur tak berbentuk lagi.

"Kan bener apa dugaanku!"

Richard segera menghampiri King dan melihat di sana ada yang aneh dengan Kavaya. Richard segera masuk ke dalam dan jelas indera penciumannya mencium bau yang sangat dia kenali.

Srettt....

"Kinggg....Berhenti.... Kavaya butuh kamu!!!"

 Richard berhasil menghentikan King menghajar orang yang sudah tak bergerak itu dan bisa di pastikan jika kedua orang yang tadi di hajar King sudah tak bernyawa lagi.

"Apa maksudmu?" tanya King yang masih menetralkan amarahnya.

"Obat perangsang...."

Satu kata dari Richard membuat mata King membola dan dia melihat ke arah Kavaya yang mulai bereaksi pengaruh obat itu.

"Leo mungkin sudah dalam perjalanan, biar kami yang mengurus mereka. Bawa gadismu pergi dari sini, dan kemungkinan itu dosis tinggi karena aku juga mencium ada bau alkohol dengan dosis tinggi juga."

"Sial..."

King segera menghampiri Kavaya dan melihat banyak keringat dingin di dahi gadis itu. Kavaya mulai bergerak gelisah bahkan dia juga ingin membuka bajunya tanpa sadar. King reflek mengangkat badan Kavaya untuk di bawa pergi dari sana. Dan ternyata sentuhan King pada Kavaya membuatnya langsung membuka matanya.

"Tolong aku, kenapa ini badanku panas sekali...."

Suara Kavaya mulai serak dan itu membuat King meneguk ludahnya kasar.

Bagaimana tidak tanpa sengaja bagian yang menonjol dari Kavaya terlihat olehnya, jelas King adalah laki laki normal dan meskipun dia bukan pemain wanita tapi nalurinya sebagai laki laki juga akan tergerak dengan sendirinya.

"King kamu lihat apa? Segera bawa dia pergi!" teriak Richard membuyarkan lamunan King tadi.

Tanpa banyak bicara King segera pergi meninggalkan Vila itu dengan cepat. King meletakkan tubuh Kavaya di dalam kursi penumpang yang ada di sebelahnya. Dia melajukan mobilnya dengan cepat dan tepat di tengah jalan Kavaya mulai bertingkah.

"Ini gerah banget... tolong aku butuh air!" rintih Kavaya lirih.

King menepikan mobilnya dan berniat memberikan Kavaya air tapi matanya membelalak saat melihat keadaan Kavaya yang ternyata sudah membuka bajunya sendiri.

"Astaga swetty...." decak King gemas.

Tak hanya itu yang Kavaya lakukan, dia mulai mendekat ke arah King dan jelas alarm di kepala King mulai berbunyi tapi dia masih terpaku di tempatnya duduk dan menelan ludahnya kasar.

"Swety, jangan mendekat... atau kamu akan menyesal seumur hidup kamu!

Kavaya seolah tuli saat ini, dia mulai menjulurkan tangannya ke arah King dan dengan berani dia merangkak ke pangkuan King yang membuat King kembali membelalakan matanya.

"Kamu tampan banget, kamu bisa kan bantu aku. Tubuhku panas banget, aku butuh sesuatu...."

Glek....

King kembali menelan ludahnya susah payah di tambah di depan matanya terpampang nyata suatu keindahan yang membuat sesuatu di tubuh King mulai bergerak aktif. Kavaya yang tak sadar dengan apa yang di lakukannya bahkan dengan berani memulai mencium King lebih dahulu. Tak hanya itu dia juga mulai menggerakkan bagian bawahnya untuk mencari kenikmatan karena badannya sendiri sudah tak bisa di kendalikan. Di sela ciuman mereka King menggeram berusaha menahannya akan tetapi dia kalah dengan nafsunya sendiri.

"Swety, astaga..." erang King frustasi.

King pun segera menyerang balik Kavaya yang tak mau diam sejak tadi, tapi dia merasa kesulitan karena saat ini posisi mereka ada di dalam mobil. Di sela kegiatan panas mereka, King mulai berpikir akan membawa Kavaya kemana karena jelas saat ini kondisinya seperti ini.

"Tahan swety, kita pergi ke Vila ku yang ada di dekat sini!" 

King menahan Kavaya yang masih ada dalam pangkuannya dan dia mengemudikan mobilnya dengan cepat. King seolah tak bisa berpikir dan lupa jika mobilnya bisa di kemudikan otomatis.

Ckittt....

Suara decit ban milik mobil King  membuat beberapa penjaga Vila berjengkit kaget. Mereka bahkan melongo saat King terlihat menggendong seseorang yang di tutupi selimut oleh King.

"Jangan ganggu aku, dan jaga Vila ini jangan sampai ada yang  mengusikku apa yang aku lakukan!"

Para penjaga itu mengangguk gagu antara syok dan bingung tapi mereka tak berani membantah apa yang tengah di lakukan oleh Lord mereka.

Pada saat perjalanan masuk ke dalam kamar King yang ada di ujung pun Kavaya tak pernah mau diam bahkan semua area sensitif King pun di jamah oleh bibir manis milik Kavaya. Dan sepanjang perjalanan ke kamar itu King pun tersiksa dengan apa yang tengah menimpanya.

Saat mereka sampai dalam lamar King, Kavaya segera di jatuhkan King di atas ranjang empuk miliknya dan membuat King segera melepaskan baju miliknya sendiri. Dia menatap lapar pada Kavaya yang saat ini hanya memakai dalaman saja.

King juga melihat badan Kavaya sudah seperti cacing kepanasan.

King mulai merangkak di atas badan Kavaya dan memandanginya dengan lembut.

"Tolong aku, ini rasanya nggak nyaman sekali." rintih Kavaya dengan suara indahnya dan itu membuat hati King berdesir lebih dari sebelumnya.

King mulai membelai lembut pipi Kavaya dan itu membuat Kavaya memejamkan matanya menikmati sentuhan yang di berikan King serta dadanya naik turun karena menahan semua gejolak yang ada di dalam dirinya akibat obat yang dia minum.

"Swety, apa kamu akan membenciku ketika aku menolongmu malam ini?" Tanya King yang tiba tiba merasa takut dengan apa yang akan dia lakukan.

Kavaya yang sedikit tersadar pun menatap King dengan sayu, tapi kemudian tanpa banyak bicara lagi Kavaya segera meraih wajah King dan menempelkan benda kenyal miliknya sampai bertubrukan dengan milik King. Tak hanya itu, dia juga mulai menggerakkan bibirnya agar King segera mau menyentuhnya. Otak Kavaya sudah tak bisa berpikir jernih lagi dan saat ini dia ingin menyelesaikan rasa tersika di dalam dirinya ini. King sendiri masih menahan dirinya agar tak menyerang gadisnya saat itu juga. Tapi nyatanya tangan Kavaya sudah menjalar kemana mana dan itu membuat King merasakan pusing yang amat sangat di kepala atas dan bawahnya secara bersamaan.

"Swety, jangan menyesal setelah ini karena aku pastikan kamu tak akan bisa kabur dan pergi dari sisiku. Meskipun kamu memohon dan berlari sampai ke ujung dunia pun aku akan mengejarmu!" ucap King serak.

Setelahnya King menyerang Kavaya membabi buta, tak ada yang King lewatkan saat itu. Dia terus menelurusi lekuk tubuh Kavaya yang indah dan membuatnya tak bisa berhenti saat itu juga.

Tangan King pun tak mau tinggal diam saat ini, dia meraba setiap inci dari Kavaya dan membuat Kavaya merasakan apa yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. King sendiri menahan mati matian apa yang seharusnya dia lakukan sejak tadi karena memang dia dan Kavaya juga baru pertama kali ini melakukan hal ini. Tapi King hanya mengikuti nalurinya saja sebagai laki laki.

Saat tangan King mulai memegang bagian tubuh Kavaya yang menonjol dan terasa kenyal suara indah Kavaya pun mengalun indah berbarengan dengan tangan King yang bergerak lincah di sana.

Kavaya juga tak tinggal diam saja, dia malah memberi akses bebas agar King bisa melakukan apa yang dia mau. Mata Kavaya sudah semakin sayu apalagi indera pengecap King mulai menjalari setiap lekuk tubuhnya.

"Ahhh...."

Suara indah itu lolos lagi dari bibir mungil milik Kavaya dan itu membuat King semakin bergerak lincah di bawah sana. Permainan King pun sudah sampai di area bagian bawah dan itu membuat King sedikit ragu, dia sedikit mendongak ke arah Kavaya dan melihat wajah memerah itu juga melihatnya sekilas.

"Pleasee, jangan siksa aku...."

Suara napas Kavaya seperti seseorang yang baru saja lari maraton bahkan tatapan wajah Kavaya dan mata itu menginginkan hal lebih dari King. 

King  memejamkan matanya sekilas dan tak lama dia membuka mata itu dengan cepat karena ternyata kepalanya juga semakin berdenyut.

"Swety, ini kamu yang minta jadi jangan menyesal dengan apa yang akan terjadi pada kita malam ini," gumam King pelan.

King melakukan kembali apa yang sempat dia tunda lagi, dia melihat bentuk indah yang ada di depannya ini dan terlihat sangat terawat. King sedikit menggoda Kavaya dengan sedikit meniupnya pelan.

"Ahhhh..."

Suara indah itu terdengar lagi di telinga King yang semakin membuatnya bertambah bergairah.

King mendekatkan wajahnya pada lembah yang mulai lembab dan nampak memerah indah itu.

King mulai menjulurkan benda tak bertulangnya ke area lembah lembab itu dan membuat Kavaya sedikit melengkung kan badannya ke atas karena sedikit terkejut dengan apa yang dia terima. Aliran listrik yang begitu nikmat baginya menyengat semua tubuhnya di tambah King mulai menggerakkan benda tak bertulang itu keluar masuk ke dalam lembah Kavaya. Reflek kedua tangan Kavaya menarik rambut King dan malah memaksa kepala King untuk semakin masuk ke dalam sana. Tak ayal Kin pun mulai menggerakkan jari jarinya dengan menyibak lembah itu dengan perlahan. Dan awalnya yang terasa pelan lama lama semakin cepat dan mulai menerobos masuk ke dalam bagian inti lembah itu yang semakin basah karena Kavaya mulai mengeluarkan lahar pemanasnya. King melahap habis lahar itu dan membuat Kavaya semakin menggelinjang tak karuan.

Dan hampir setengah jam King memainkan jari jarinya di lembah itu tangan Kavaya mencengkeram kuat dan menekan kepala King semakin masuk ke dalam. King sendiri menuruti apa yang di mau Kavaya saat ini dan tak lama semburan lahar yang sangat banyak mengalir deras dari lembah indah milik Kavaya. King yang sedang menikmatinya pun menelan sampai habis dan tentu saja itu membuat Kavaya semakin menjerit tak karuan.

Beruntung kamar milik King kedap suara jadi tak ada yang tahu atau mendengar suara suara laknat yang keluar dari dalam kamar itu.

Setelah lahar panas itu tertelan semua King segera bangkit dari bawah dan melihat wajah cantik Kavaya yang masih memerah dengan napas yang masih tersengal sengal setelah acara pelepasan pertamanya tadi.

 Kavaya memandang King dengan mata sayunya dan King tahu jika pengaruh obat itu belum sepenuhnya hilang. Tangan Kavaya sendiri sudah meraih benda keras dari balik celana pendek yang sudah mengetat milik King dan mengusapnya pelan. Dan saat ini gantian suara berat King yang menggema di kamar itu.

"Sweety, ahhhh....."

"Biarkan aku yang sekarang melakukannya."

to be continued

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 9

    Kavaya mulai melakukan aksinya pada milik King yang sudah berdiri tegak seolah menantangnya untuk melakukan sesuatu yang membuat tubuhnya panas dingin dan hawa di ruangan itu semakin panas.Kavaya mulai mendekatkan wajahnya ke benda yang sudah tegak berdiri itu dan membuat King menahan napasnya sesaat. Tapi tak sampai beberapa detik mata King terpejam serta kepalanya menengadah ke atas karena dia menikmati apa yang di lakukan Kavaya pada senjata miliknya yang sudah berdiri tegak. Otot ototnya pun juga terlihat di sana saat Kavaya mulai menggerakkan bibir manisnya untuk bergerak di sana. Tak hanya itu jari jemari Kavaya juga bergerak lincah mengikuti nalurinya. Dia terus memainkan benda milik King yang sedang di pegangnya saat ini. King sendiri sudah tak bisa melakukan apa apa karena Kavaya terus memanjakan junior miliknya."Swetty, oh...."Akhirnya suara itu keluar juga dari mulut King dengan nada seraknya. Kavaya terus memainkannya dan juga menjilatnya seperti dia sedang memakan es

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 10

    Pagi hari menjelang, tapi dua orang yang baru saja menyelesaikan pergumulunnya semalam masih terlelap dalam tidur. Kavaya yang matanya terkena sinar matahari yang masuk ke dalam kamar itu mulai membuka matanya perlahan. Tapi dia mengerutkan keningnya saat dia merasa ada benda berat di atas perutnya. Awalnya dia bingung saat melihat atap kamar itu yang jelas bukan kamarnya. Dia juga beralih pada perutnya dan seketika matanya terbelalak saat melihat ada tangan kekar yang melingkar di atas perutnya.Kavaya masih terdiam mengingt apa yang terjadi, dan matanya membola sempurna saat ingatan demi ingatan apa yang terjadi semalam mulai terlintas di benaknya."Astaga, apa yang aku lakuin?" gumam Kavaya lirih.Dia dengan pelan menyingkirkan tangan itu dan ingin pergi dari sana. Tapi ternyata bagian inti miliknya masih terasa perih dan membuatnya meringis kesakitan."Sshhh....."Dan karena posisi dia yang tak benar akhirnya Kavaya pun terjatuh di atas lantai."Awww...."King yang semula terlela

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 11

    "Ehmmm...." Wajah Kavaya bingung saat ini dan itu membuat King bertanya tanya. "Apa masih ada yang mengganggu pikiran kamu?" "Jadi aku harus memanggilmu apa? Kamu dari tadi terus memanggilku dengan panggilan Sweety tapi kita tak punya hubungan sedekat itu sebelumnya. Kecuali....?" King yang mendengar pernyataan Kavaya hampir saja mengamuk tapi kemudian dia melihat raut wajah bingung Kavaya dia memahami apa yang membuat Kavaya banyak berpikir sejak tadi. King tiba tiba kembali berjongkok di depan Kavaya dan membuat Kavaya mengerjakan matanya lucu. "Kamu bisa panggil aku sayang jika kamu mau. Dan lagi mungkin di sini sudah ada kecebong yang sudah berkembang biak dengan banyak," celetuk King santai. "A-apa? Berkembang biak?" King mengangguk dan dia mendekatkan dirinya pada Kavaya yang membuat Kavaya sedikit mundur ke belakang. "Apa yang ingin kamu lakukan?" cicit Kavaya takut. "Aku harap kamu mengandung anakku, dengan begitu kamu tidak akan mempunyai pikiran untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 12

    Miranda terus bertahan di dalam mobilnya tapi salah satu preman itu memecahkan kaca mobil dengan senjata yang dia bawa.Prankkk....."Aaaaa......."Miranda berteriak dengan kencang dan menutup kedua telinganya. Preman itu segera membuka paksa pintu mobil itu. Mereka menarik paksa Miranda untuk keluar dari dalam mobil. Miranda terus berteriak tapi sayangnya area itu sangat sepi dan tak ada mobil yang berlalu lalang di sana. Jangan ditanya bagaimana bisa seperti itu, tentu saja semua ada campur tangan Leo di balik itu semua."Kalian ini siapa? Kalian mah apa hah?" teriak Miranda mencoba untuk berani.Tapi ternyata para preman itu mengacungkan senjata pada Miranda yang membuat Miranda gemetar ketakutan."Kalian akan di penjara jika kalian menembakku." ucap Miranda tergagap.Dia memundurkan badannya karena mereka mengacungkan pistol itu tepat di kepalanya saat ini dan jelas Miranda masih sayang nyawanya, jadi dia memutuskan untuk tak melawan lagi.Miranda melihat salah satu preman itu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 13

    Kavaya yang baru saja mengangguk kemudian membelalakkan matanya kembali. Dan dia menatap King serta Moa bergantian dan itu membuat Moa yang ada di depannya tentu saja gemas dengan tingkah Kavaya."Kenapa bingung?" tanya Moa lagi."Tunggu, jadi dia eh King ini anak Tante?" Moa mengangguk geli karena Kavaya terlihat terkejut kembali."Hemm, dan yang bikin Tante senang adalah Tante nggak perlu maksain dia buat mau ketemu sama kamu karena dia sendiri yang udah bawa kamu pulang kemari. Jadi jelas Tante nggak akan keluarin tenaga extra buat paksa dia menikah sama kamu," jelas Moa lagi.King sudah melihat ke sembarang arah karena entah kenapa ada perasaan yang tak bisa di jelaskan lagi darinya mendengar ternyata Kavaya lah yang akan di jodohkan dengannya.Sedangkan Kavaya masih terlihat bingung dengan situasi yang terjadi saat ini."Tapi bukannya Tante kemarin memilih Rebeca ya untuk di jadikan menantu Tante?" tanya Kavaya ragu.Moa meraih wajah Kavaya dan mencubit pipi gadis itu dengan ge

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 14

    Kavaya masih terdiam menatap King dengan mata sayunya. Sementara King masih menunggu persetujuan dari Kavaya."Sweety...."King kembali memanggil nama Kavaya dan membuat Kavaya meneguk ludahnya kasar.Saat ini berbeda dengan yang kemarin. Jika kemarin dia dalam posisi yang tak sadar dan dalam pengaruh obat sialan itu, hari ini jelas dia sangat sadar dengan apa yang akan mereka lakukan."King... apa yang kedua ini akan sakit?" cicit Kavaya lirih. King memerhatikan wajah Kavaya yang sedikit memerah karena bertanya hal seperti tadi.Dia mengusap lembut pipi gadisnya itu dan menciumnya sekilas."Bukankah kali ini kita melakukannya dalam keadaan sadar? Jadi jika nanti itu menyakitimu, kamu bisa berteriak atau mencakarku. Bagaimana?"Kavaya mengangguk ragu karena dia pun juga tak punya pengalaman lebih tentang hal begini.King kembali mencium Kavaya dengan lembut. Berbeda dengan yang tadi, jika yang tadi King lebih menuntut kali ini dia lebih menjaga ritmenya untuk membuat Kavaya menikmati

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 15

    King yang baru saja mendapatkan kabar dari Leo jika Miranda dan Rebeca akan kembali pulang ke rumah mereka pun segera mengantarkan Kavaya pulang dengan di iringi perdebatan terlebih dahulu dengan maminya.Tapi tetap Moa yang mengalah setelah Kavaya mengatakan jika dia akan kembali kesana jika nanti dia selesai kuliah. Tentu saja Moa merasa senang, dan bahkan mereka sudah membuat daftar temu dan kegiatan yang akan mereka lakukan nanti ketika mereka ketemu."Swety, segera kabari aku jika ada apa apa denganmu dan jika kamu membutuhkanku. Ingat sekarang kamu tak sendiri, ada aku dan juga kedua orang tuaku yang ada di belakangmu. Dan jaga semua kesehatanmu," pesan King sebelum Kavaya benar benar turun dari dalam mobilnya.Sebenarnya King keberatan jika Kavaya harus berjalan kaki jika pulang ke rumahnya tapi Kavaya tak ingin orang lain menganggap aneh aneh tentang dirinya dan memberi tahu pada Rebecca atau Miranda tentang kepulangannya di antar seseorang yang tak di kenal mereka apalagi mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 16

    Rebecca dan Carlos kembali ke perusahaan cabang dengan perasaan campur aduk. Carlos sudah sangat ketakutan karena posisinya saat ini dia bertaruh dengan jabatan dan semuanya. Dia tak menyangka jika King akan bereaksi seperti ini. Brakkkk.... "Sial, aku nggak tahu kalau dia bisa langsung seperti itu. Apa jangan jangan kamu mengenalnya?" tanya Carlos curiga. Rebeca yang sejak tadi diam menahan kesalpun menaikkan sebelah alisnya dan kemudian mendengus kesal. "Bagaimana mungkin aku mengenalnya sedangkan dia ada di perusahaan pusat dan aku bekerja di sini. Lagian kenapa nggak bilang sih kalau dia kayak gitu? Aku nggak terima udah di permalukan di depan orang banyak kayak tadi. Emang dia pikir dia siapa sampai bisa melakukan itu kepadaku!" Carlos sudah memijat keningnya pelan karena dia jelas setelah ini akan selalu di awasi dan semua pekerjaannya akan lebih berat nantinya. Jelas ini semua karena Rebecca yang tak berhati hati. "Sudahlah, aku akan mencari cara lagi agar kamu bisa masu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23

Bab terbaru

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 52

    Leo terpaku di tempatnya karena mendengar perkataan Kavaya yang menyuruh Naomi dan Richard mencari ayahnya.Dia kira tak akan ada yang tahu keadaan ayahnya yang menghilang selain King, tapi ternyata Kavaya yang baru kembali pun juga tahu jika mereka sedang mencari Pedro."Aku belum mengetahui siapa yang berkomunikasi dengan ayah yang terakhir. Ada banyak kemungkinan karena beberapa hari terakhir ayah bertemu dengan banyak orang,"Kavaya diam memikirkan semua perkataan Leo dia kemudian melirik ke arah King yang sejak tadi hanya diam saja."Periksa semua pekerja yang ada di mansion utama tapi jangan sampai ketahuan orang itu, apa kamu bisa melakukannya?" tanya King pada Leo.Leo terdiam sebentar untuk memikirkan sebuah rencana tapi kemudian dia mengangguk menyetujuinya karena dia yakin dia bisa melakukannya."Hmm, aku usahakan. Kalau begitu bukannya lebih baik kalau sering ke mansion utama?" King mengangguk meskipun dia berat tapi dia harus melakukannya demi menemukan Pedro dan juga pa

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 51

    Selena yang mendengar apa yang di katakan Kavaya pun gelisah, dia tak mungkin membiarkan kedua orang tuanya mendapatkan hukuman juga karena kesalahannya. Di tambah dia baru tahu jika Kavaya adalah adik Kaito yang juga tak akan bisa di sentuh seperti King."Maafkan aku, tolong jangan sakiti kedua orang tuaku. Aku tak tahu kalau kamu tunangan King dan juga adik Kaito. Jika aku tahu aku tak akan mengganggu," pinta Selena sendu.Kavaya menaikkan sebelah alisnya merasa jika apa yang di katakan Selena tak masuk akal."Apa jika aku bukan orang terdekat mereka kamu akan bebas melakukan ini padaku? Kamu terlalu arogan Selena. Kamu baru di atas sebentar kamu sudah berbuat ulah. Tapi bukannya didikan orangtuamu juga begitu? Bagaimana jika papamu tahu kalau kamu ternyata bukan anak kandungnya, melainkan anak dari sopir pribadi mamamu?" Kavaya menatap miring pada Selena yang semakin pucat pasi. King yang terus terang baru mendengar hal ini langsung menoleh ke arah Kavaya.Benar benar banyak kejut

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 50

    Leo yang sudah selesai sarapan pun sedang menikmati secangkir kopinya di ruang tengah markas dengan beberapa berkas yang ada di tangannya. Dia dan King membatalkan keberangkatan mereka karena insiden yang di buat Selesa.Leo segera mengangkat kepalanya saat mendengar suara derap langkah memasuki ruangan itu.Byurrr....Kopi yang baru saja masuk ke dalam mulutnya kembali menyembur keluar saat dia melihat kedatangan King yang sudah menggandeng seorang perempuan yang sangat dia kenali."Secepat itukah?"Itu yang ada di otak Leo saat ini karena di depannya sudah berdiri King yang tak mengenakan setelan pakaian yang dia gunakan semalam begitu juga dengan Kavaya yang sudah berganti pakaian yang lainnya.Tak hanya itu, sudah bisa di pastikan jika King menginap di hotel semalam, tapi dia tak menyangka jika Kavaya juga akan datang ke markas sepagi ini dan itu pertanda jika mereka berdua sudah menghabiskan malam bersama.Leo sudah memastikan jika King tak ada di mansion dan apartemennya berarti

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 49

    Setelah semua yang King dan Kavaya lalui mereka memutuskan kembali bersama dan memulainya dari awal. Tapi tetap dengan Kavaya yang masih menyembunyikan identitasnya. Dia masih ingin meliahat orang orang yang ada di sekelilingnya seperti apa terlebih saat ini Moa sedang bersamanya."Baby aku antar kamu pulang ke mansion." Kavaya yang baru saja selesai sarapan langsung menoleh ke arah King dengan pandangan horor. Dia takut jika Kaito akan langsung menghajar King saat ini juga."Kenapa melihatku seperti itu? Apa aku salah bicara baby?" tanya King bingung."Kamu yakin mau bertemu dengan kakak?" tanya Kavaya balik.Ada rasa khawatir di sorot matanya kepada Kavaya dan itu membuat hati King menghangat. Dia merasa di cintai saat ini oleh Kavaya meskipun Kavaya tak menjelaskannya secara langsung.King terkekeh saat melihat Kavaya yang masih melotot ke arahnya dan dia mendekati Kavaya yang saat ini sedang duduk di sofa yang ada di kamar itu."Apa yang kamu takutin? Semalam aku udah maksa adikn

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 48

    King yang sudah selesai membersihkan diri pun melihat Kavaya yang sudah duduk anteng di sofa dengan baju yang di berikan tadi. Ada rasa lega di hati King saat masih melihat Kavaya tak kabur dari sana atau pergi meninggalkan dirinya.King pun duduk di depan Kavaya dan membuka paper bag yang berisi makanan itu."Kenapa nggak makan duluan?" tanya King pada Kavaya.Kavaya yang baru saja memberi kabar pada kakaknya lantas menaruh ponselnya."Nungguin kamu selesai mandi." jawab Kavaya santai.Dia lalu membantu King membuka semua kotak makanan yang sudah King pesan. Berbeda dengan King yang malah berhenti membuka makanan itu dan malah memilih memerhatikan wajah Kavaya yang sedang sibuk dengan kotak kotak makanan itu."Aku tahu aku cantik, jadi nggak usah nglihatin kayak gitu." King menaikka sebelah alisnya lalu terkekeh, ternyata sifat tengil Kavaya tak berubah dan masih ada sampai sekarang.Dia mulai mengambil makanan yang Kavaya siapkan untuknya, dia hanya tersenyum tipis ke arah Kavaya k

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 47

    King masih terus mengungkung badan Kavaya di dinding sampai Kavaya merasakan hembusan napas King yang semakin panas di punggungnya. King berhasil membuka gaun hitam milik Kavaya dan terpampanglah punggung mulus milik Kavaya. Cup...King mencium pundak mulus Kavaya dan itu tentu menimbulkan gelenyar panas pada tubuh Kavaya. King masih setia menempelkan bibirnya pada pundak mulus itu meskipun dia menahannya setengah mati karena efek obat itu benar benar menyiksanya.Sedetik kemudian gaun hitam Kavaya sudah teronggok jatuh di lantai dan meninggalkan tubuh indah Kavaya yang ada di depannya. Kavaya sudah tak bisa melawan, dia ternyata salah sudah menganggap King berubah, ternyata King masih berkuasa seperti dulu hanya saja dia tak memperlihatkannya pada orang lain. Untuk itulah julukan dia tetap LORD, dia akan terus menjadi penguasa.King memutar balik badan Kavaya dan tatapannya masih seperti dulu memuja kepada Kavaya. King meraih dagu Kavaya agar Kavaya mau melihat ke arahnya."Baby j

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 46

    Selena sudah merencanakan sesuatu untuk King dan dia pamit dari hadapan Leo. Sedangkan King sudah bercengkerama dengan Kaito tanpa menoleh ke arah Kavaya yang sejak tadi memilih duduk di kursi yang tak jauh dari sang kakak.Leo pun tak masalah menikmati pesta itu sendirian tanpa King karena dia sudah terbiasa dengan itu."Pestanya sungguh meriah dan aku yakin setelah ini akan banyak proposal yang masuk ke perusahaanmu. Tentunya aku tak akan menyerah meskipun pernah sekali di tolak." kelakar King renyah.Kaito tersenyum tipis tapi dia juga sempat melirik ke arah Kavaya yang sedang menikmati minuman dan makanan yang tersaji.Tak lama dari itu ada seorang pelayan yang mengedarkan minuman dan King serta Kaito pun meminumnya karena mereka sudah lama mengobrol. Dari kejauhan Selena yang melihat itu pun tersenyum puas tanpa dia tahu jika rencananya pun sudah terendus sejak tadi.King yang sengaja meminum minuman itu pun sudah punya rencana sendiri sejak tadi dan dia akan menggunakan kesempat

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 45

    Kavaya pergi meninggalkan apartemennya dengan perasaan berkecamuk. Dia sempat melihat mata Moa yang penuh harap untuk Kavaya mau bertemu dengan King tapi untuk saat ini dia belum terpikirkan untuk bertemu dengan King.Sementara di apartemen Moa sudah melihat Richard penuh tanda tanya pada Richard karena bagaimana bisa Richard lebih dahulu bertemu dengan Kavaya.Richard menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia bingung harus mulai dari mana sedangkan Naomi masih diam saja sejak tadi dan kembali bersikap seperti Naomi yang biasanya."Jadi apa yang terjadi sebenarnya?""Ehm, aku harus mulai dari mana ya? Aku sendiri bingung tante dan ini juga bukan keinginannku saat aku bertemu dengan Kavaya lebih dahulu. Ini ada hubungannya dengan Naomi tante," jawab Richard pelan.Naomi yang sejak tadi diam langsung menatap tajam ke arah Richard, karena bisa bisanya Richard membawa namanya dalam hal ini.Sementara Moa menatap Richard dan Naomi bergantian dengan tatapan yang semakin bingung, ada apa seb

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 44

    Kavaya masih setia menunggu jawaban Moa, tapi melihat Moa hanya diam saja Kavaya pun tak memaksanya lagi. "Mami ingin bertanya apa kepadaku?" Akhirnya setelah mereka berdua saling diam Kavaya membuka omongan kembali agar Moa baru bercerita. "Apa King tahu kamu sudah kembali?" Hanya kata kata itu yang tercetus dari bibir Moa dan memang itu yang ingin di tanyakan pada Kavaya. Kavaya tersenyum tipis kemudian menggeleng pelan. "Aku nggak harus bertemu dia saat aku ingin kembali ke negara ini. Karena tujuanku kembali tak hanya dia," Moa langsung terdiam mendengar jawaban Kavaya, dia tak menyangka jika akan ada banyak perubahan dari wanita yang dari dulu selalu menempati tahta tertinggi di hati King putranya. "Jadi mam, katakan padaku dimana paman Pedro? Kenapa dia tak menjagamu di vila itu?" Moa menerawang jauh mengingat semua kejadian yang menimpanya lalu dia menghembuskan napas panjangnya. "Mereka membawa Pedro dan aku tak tahu dimana Pedro sekarang." Kavaya menaikkan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status