Share

Bab 6

Author: Sangkarachan
last update Last Updated: 2024-12-10 21:01:20

Kavaya segera membereskan semua barang barang miliknya agar jika nanti terjadi sesuatu dia tinggal pergi dan angkat kaki dari rumah terkutuk itu. Kavaya tak ingin tinggal di sana meskipun rumah itu banyak menyimpan kenangan bersama dengan sang mama tapi Kaavaya juga merasakan sakit yang berbarengan di sana karena ulah papanya yang menurutnya tak tahu diri itu.

"Aku harus bisa lebih kuat lagi, jangan sampai mereka nanti mereka  melakukan sesuatu yang malah akan membahayakan nyawaku nantinya." gumam Kavaya.

Dia kembali ke dalam kamar dan berdiam diri disana. Malam ini dia ingin tidur dengan nyenyak tanpa ada gangguan apapun dari dua wanita yang selalu mengganggunya itu.

Tak menunggu lama Kavaya terlelap di ranjangnya yang sangat sempit itu. Semenjak sang mama tiada semenjak papanya membawa dua benalu ke rumah mereka Kavaya tak pernah menangis sama sekali.

*

*

Rebeca dan Miranda pulang dalam keadaan setengah mabuk dan banyak sekali belanjaan milik mereka yang di turunkan dari mobil yang mereka bawa. Kavaya yang baru tertidur sebentar lantas terbangun karena mendengar suara rame rama di bawah karena jelas kamarnya bukan kamar yang kedap udara seperti kamarnya yang asli.

Kavaya berdecak kesal karena tidurnya yang baru saja terlelap terganggu dengan suara berisik dari dua orang  manusia yang tak tahu diri itu. Kavaya yang melihat dari balkon kamarnya sudah menggenggam pinggiran balkon itu dengan erat tapi dia tak berniat untuk menegur mereka karena jelas itu akan menghabiskan tenaganya.

Kavaya memutuskan untuk melanjutkan tidurnya dengan terpaksa dan menutup kedua telinganya dengan bantal lusuh miliknya sampai hampir satu jam lebih dia baru bisa terlelap.

*

*

Sementara itu, King sudah sampai di Jepang dan memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya secara langsung. 

"Leo apa agenda kita yang pertama?" tanya King langsung saat mereka turun dari jet pribadi mereka.

"Mau meting langsung apa harus besok?" tanya Leo balik.

"Langsung aja, bukannya lebih cepat urusan kita selesai kita juga segera pulang?"

Leo mengangguk dan segera menghubungi partner mereka yang akan bekerja sama dengan perusahaan mereka yang berasal dari negara bunga sakura ini.

Tapi suasana hati King memburuk saat dia masuk ke dalam ruangan itu bau alkohol dan beberapa serbuk yang sangat dia kenali menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya.

"King ini..."

Leo ragu saat ingin mengatakan apa yang ada dalam pikirannya kepada King karena dia sudah tahu saat ini King sudah sangat murka. Tempat yang tak seharusnya di jadikan tempat meting pun menjadi perusak pertama suasana hatinya saat ini.

"Suruh mereka memeriksa semua tempat ini dan tangkap mereka yang terlibat. Jika ada yang mencurigakan langsung habisi dan bersihkan sisanya!" 

Perintah King tentu saja perintah mutlak yang tak bisa di bantah sama sekali karena memang King sudah terlanjur tak suka dengan kondisi ini.

"Aku mengerti dan mereka sudah langsung bergerak. Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu masih ingin meneruskan kerja sama ini?"

King menatap tajam ke depan dan duduk di salah satu kursi yang sudah di siapkan untuknya. Dia memasang wajah yang datar dan tak bisa terbaca meskipun itu oleh Leo sekalipun.

"Apa perlu aku menghubungi ayah untuk memberi peringatan kepada mereka yang ada di sana?"

King hanya mengggeleng dan saat Leo ingin mengatakan sesuatu nampaklah beberapa orang yang masuk ke sana di ikuti beberapa wanita yang memakai baju kurang bahan dan King tahu sangat artinya itu.

"Leo, persiapkan diri dan setelah di sini selesai kita langsung kembali!" bisik King pada Leo.

Leo langsung mengangguk mengerti dan segera menyiapkan beberapa berkas untuk meting. Leo pun bersikap tak acuh dengan semua yang ada di sana karena jelas saat ini akan ada badai yang menerpa Jepang terutama orang orang yang ada di ruangan ini.

Saat mereka semua masuk mereka nampak terlihat percaya diri dengan sangat dan jelas para wanita yang ikut masuk itu nampak berminat pada King dan juga Leo. Tapi King sama sekali tak tertarik dengan mereka dan malah dia sedang membayangkan wajah Kavaya saat ini.

"Tunggu aku selesai di sini sweety aku pasti akan menjemputmu kesana dan membawamu hidup bersamaku!"

King terus melamun tanpa ingin melihat semua orang yang ada disana dan itu membuat salah satu wanita yang ada di sana nampak tak suka karena di acuhkan.

"Tuan King, kenapa sekiranya tuan nampak gelisah seperti itu? Apa tuan perlu saya temani malam ini?" tanya salah satu wanita itu dengan nada genitnya.

Wanita itu nampak melangkahkan kakinya untuk maju ke arah King dan tepat sebelum dia sampai di dekat King sebuah peluru sudah berpindah ke keningnya tanpa ada suara tembakan atau apapun.

"Tuan Kino, kita saat ini sedang mengadakan pembahasan untuk kelanjutan kerja sama kita. Dan anda mengotorinya dengan membawa orang orang yang tak berguna ini? Apa anda tahu hukuman apa yang akan anda terima karena menyalahi aturan yang aku buat?" tanya King dengan nada dingin.

Kino tertawa terbahak dan menatap King jenaka, Kino terlalu meremehkan King ternyata sampai dia berani tertawa seperti itu. Bahkan dia tidak takut saat melihat salah satu wanita itu tewas karena peluru milik King.

"Ayolah tuan King, anda masih muda dan saya dengar anda belum mempunyai pendamping. Di sisi ku ini adalah putri ku yang paling berbakat dan aku ingin memberikannya pada anda sebagai jaminan kerja sama kita nanti. Dia mempunyai segala bakat yang tuan mau, apa tuan tak tertarik sedikit pun dengannya?"

King melirik sekilas perempuan yang di maksud oleh Kino itu dan dia tak ingin melihatnya lagi. Hal itu membuat putri Kino nampak tersinggung karena King merasa menghinanya saat ini.

"Leo segera selesaikan semuanya dan kita segera kembali. Aku sudah muak di sini!" kata King sekenanya.

Leo pun mengangguk cepat dan segera membuka berkas dan berbagai dokumen yang akan di pakai mereka untuk meting. Tapi ternyata putri Kino itu ak terima dan malah menggebrak meja yang ada di sana. 

Brakkk...

"Arogan sekali kamu! Berani sekali kamu menolakku? Apa kamu pikir kamu pantas menolakku hanya kamu terkenal berkuasa di negaramu!!" 

Kino membelalakan matanya tak percaya dengan apa yang di lakukan oleh putrinya Aira. Kino sangat tahu watak King yang tak bisa di usik, dan sebenarnya dia hanya berencana menjodohkan Aira dan King. Tapi melihat King tak tertarik dengan putrinya Kino tak melanjutkan niatnya atau itu akan berbahaya untuk mereka.

"Aira, apa yang kamu lakukan hah?" bentak Kino pada putrinya.

"Dia sudah menghina ku ayah, dengan dia menolakku saja dia sudah menghinaku. Aku seorang putri kecantikan disini tapi dia meremehkanku!" teriak  Aira kencang pada sang ayah.

Kino memejamkan matanya dan melirik King yang sudah berubah semakin datar dan pertanda jika King sudah semakin murka. Ternyata bermain dengan sang raja malah akan menyengsarakannya sendiri.

Bruk...

Kino segera berlutut di hadapan King yang membuat Aira semakin meradang saat ini.

"Apa-apaan ini ayah? Kenapa ayah malah berlutut di hadapan pria sombong ini?" pekik Aira tak terima.

King menyeringai menatap Kino yang ternyata sudah menyadari apa yang menjadi kesalahannya.

"Ini permainanmu dan aku hanya mengikuti Kino. Tapi kamu tahu aku paling benci ketika kita membahas kerja sama ada seorang wanita yang tak berguna di tengah tengah kita. Dan satu lagi, masalah aku sudah mempunyai pasangan atau belum itu menjadi urusan pribadi ku dan bukan menjadi urusan mu atau orang lain!"

Aira semakin menatap tajam ke arah King dan dia yang sudah geram menarik senjatanya dan mengarahkan pistol itu ke arah King. Dengan cepat dia menarik pelatuk pistol itu tapi King berhasil menghindar. Tapi setelahnya mata Aira membelalak saat ada sebuah benda tajam yang menusuk dadanya.

"Uhuuukkkk...."

Darah segar keluar dari mulutnya dan membuatnya terhuyung ke belakang. Dia menatap King tak percaya sedangkan Kino sudah tak berani melakukan apapun saat ini.

"Jangan salahkan aku Kino, kalian sendiri yang sudah membuatku melakukan ini. Jika dari awal kamu bekerja seperti biasa mungkin kejayaanmu akan tetap sama seperti sebelumnya. Tapi karena kebodohanmu sendiri yang terlalu percaya pada orang lain malah membuatmu hancur!"

Kino menatap King tak percaya jika King mengetahi sampai sejauh itu.

"Dia mengincarmu!" sahut Kino pelan.

King dan Leo yang hendak meninggalkan ruangan itu sempat berhenti sejenak tapi kemudian melanjutkan langkah mereka lagi.

"Hancurkan tempat ini dan cari dia sampai dapat dalam keadaan hidup hidup!"

 to be continued

Related chapters

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 7

    Saat King pergi dari tempat buat meting tadi gumpalan asap hitam sudah mengepul di udara dan itu pertanda jika apa yang di inginkan King sudah terlaksana. Dan King memutuskan untuk segera kembali ke negara A karena entah perasaannya tak tenang tentang Kavaya yang ada di sana. "Leo beri perintah pada anak buah kita di sana untuk terus mengawasi gadisku. Aku mempunyai firasat tak enak tentangnya!"Leo yang sedang memeriksa beberapa laporan pekerjaan segera menghentikannya dan meraih ponselnya untuk menghubungi anak buahnya yang ada di dekat rumah Kavaya. Dan setelah memastikan semua aman, dia melanjutkan pekerjaannya kembali. Sementara King berusaha memejamkan matanya meskipun dia tak akan bisa tidur untuk saat ini.**Pagi hari menjelang dan Kavaya sudah siap untuk pergi kuliah hari ini tapi bukan berarti dia akan berpenampilan rapi seperti anak kuliahan lainnya. Karena jika itu sampai ketahuan nasibnya akan berakhir tragis di tangan ibu tiri dan saudara tirinya.Tap.. tap...Suara l

    Last Updated : 2024-12-11
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 8

    King segera masuk ke dalam vila itu dan mencari di mana Kavaya sedang di tahan. Richard segera menyusul King masuk ke dalam dan di sana ada beberapa orang yang sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah dimana mana."Astaga..... udah jelas ini bakalan ada puting beliung angin ribut ini." gumam Richard pelan. Dia segera berlari menyusul King untuk naik ke lantai atas. Saat Richard tengah bingung mencari di mana bosnya itu terdengar suara barang pecah berserakan dan di sana nampak barang pecah berserakan. Tak hanya itu ada dua orang yang sedang di hajar oleh King sampai mereka babak belur tak berbentuk lagi."Kan bener apa dugaanku!"Richard segera menghampiri King dan melihat di sana ada yang aneh dengan Kavaya. Richard segera masuk ke dalam dan jelas indera penciumannya mencium bau yang sangat dia kenali.Srettt...."Kinggg....Berhenti.... Kavaya butuh kamu!!!" Richard berhasil menghentikan King menghajar orang yang sudah tak bergerak itu dan bisa di pastikan jika kedua orang

    Last Updated : 2024-12-12
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 9

    Kavaya mulai melakukan aksinya pada milik King yang sudah berdiri tegak seolah menantangnya untuk melakukan sesuatu yang membuat tubuhnya panas dingin dan hawa di ruangan itu semakin panas.Kavaya mulai mendekatkan wajahnya ke benda yang sudah tegak berdiri itu dan membuat King menahan napasnya sesaat. Tapi tak sampai beberapa detik mata King terpejam serta kepalanya menengadah ke atas karena dia menikmati apa yang di lakukan Kavaya pada senjata miliknya yang sudah berdiri tegak. Otot ototnya pun juga terlihat di sana saat Kavaya mulai menggerakkan bibir manisnya untuk bergerak di sana. Tak hanya itu jari jemari Kavaya juga bergerak lincah mengikuti nalurinya. Dia terus memainkan benda milik King yang sedang di pegangnya saat ini. King sendiri sudah tak bisa melakukan apa apa karena Kavaya terus memanjakan junior miliknya."Swetty, oh...."Akhirnya suara itu keluar juga dari mulut King dengan nada seraknya. Kavaya terus memainkannya dan juga menjilatnya seperti dia sedang memakan es

    Last Updated : 2024-12-13
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 10

    Pagi hari menjelang, tapi dua orang yang baru saja menyelesaikan pergumulunnya semalam masih terlelap dalam tidur. Kavaya yang matanya terkena sinar matahari yang masuk ke dalam kamar itu mulai membuka matanya perlahan. Tapi dia mengerutkan keningnya saat dia merasa ada benda berat di atas perutnya. Awalnya dia bingung saat melihat atap kamar itu yang jelas bukan kamarnya. Dia juga beralih pada perutnya dan seketika matanya terbelalak saat melihat ada tangan kekar yang melingkar di atas perutnya.Kavaya masih terdiam mengingt apa yang terjadi, dan matanya membola sempurna saat ingatan demi ingatan apa yang terjadi semalam mulai terlintas di benaknya."Astaga, apa yang aku lakuin?" gumam Kavaya lirih.Dia dengan pelan menyingkirkan tangan itu dan ingin pergi dari sana. Tapi ternyata bagian inti miliknya masih terasa perih dan membuatnya meringis kesakitan."Sshhh....."Dan karena posisi dia yang tak benar akhirnya Kavaya pun terjatuh di atas lantai."Awww...."King yang semula terlela

    Last Updated : 2024-12-16
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 11

    "Ehmmm...." Wajah Kavaya bingung saat ini dan itu membuat King bertanya tanya. "Apa masih ada yang mengganggu pikiran kamu?" "Jadi aku harus memanggilmu apa? Kamu dari tadi terus memanggilku dengan panggilan Sweety tapi kita tak punya hubungan sedekat itu sebelumnya. Kecuali....?" King yang mendengar pernyataan Kavaya hampir saja mengamuk tapi kemudian dia melihat raut wajah bingung Kavaya dia memahami apa yang membuat Kavaya banyak berpikir sejak tadi. King tiba tiba kembali berjongkok di depan Kavaya dan membuat Kavaya mengerjakan matanya lucu. "Kamu bisa panggil aku sayang jika kamu mau. Dan lagi mungkin di sini sudah ada kecebong yang sudah berkembang biak dengan banyak," celetuk King santai. "A-apa? Berkembang biak?" King mengangguk dan dia mendekatkan dirinya pada Kavaya yang membuat Kavaya sedikit mundur ke belakang. "Apa yang ingin kamu lakukan?" cicit Kavaya takut. "Aku harap kamu mengandung anakku, dengan begitu kamu tidak akan mempunyai pikiran untuk

    Last Updated : 2024-12-17
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 12

    Miranda terus bertahan di dalam mobilnya tapi salah satu preman itu memecahkan kaca mobil dengan senjata yang dia bawa.Prankkk....."Aaaaa......."Miranda berteriak dengan kencang dan menutup kedua telinganya. Preman itu segera membuka paksa pintu mobil itu. Mereka menarik paksa Miranda untuk keluar dari dalam mobil. Miranda terus berteriak tapi sayangnya area itu sangat sepi dan tak ada mobil yang berlalu lalang di sana. Jangan ditanya bagaimana bisa seperti itu, tentu saja semua ada campur tangan Leo di balik itu semua."Kalian ini siapa? Kalian mah apa hah?" teriak Miranda mencoba untuk berani.Tapi ternyata para preman itu mengacungkan senjata pada Miranda yang membuat Miranda gemetar ketakutan."Kalian akan di penjara jika kalian menembakku." ucap Miranda tergagap.Dia memundurkan badannya karena mereka mengacungkan pistol itu tepat di kepalanya saat ini dan jelas Miranda masih sayang nyawanya, jadi dia memutuskan untuk tak melawan lagi.Miranda melihat salah satu preman itu me

    Last Updated : 2024-12-18
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 13

    Kavaya yang baru saja mengangguk kemudian membelalakkan matanya kembali. Dan dia menatap King serta Moa bergantian dan itu membuat Moa yang ada di depannya tentu saja gemas dengan tingkah Kavaya."Kenapa bingung?" tanya Moa lagi."Tunggu, jadi dia eh King ini anak Tante?" Moa mengangguk geli karena Kavaya terlihat terkejut kembali."Hemm, dan yang bikin Tante senang adalah Tante nggak perlu maksain dia buat mau ketemu sama kamu karena dia sendiri yang udah bawa kamu pulang kemari. Jadi jelas Tante nggak akan keluarin tenaga extra buat paksa dia menikah sama kamu," jelas Moa lagi.King sudah melihat ke sembarang arah karena entah kenapa ada perasaan yang tak bisa di jelaskan lagi darinya mendengar ternyata Kavaya lah yang akan di jodohkan dengannya.Sedangkan Kavaya masih terlihat bingung dengan situasi yang terjadi saat ini."Tapi bukannya Tante kemarin memilih Rebeca ya untuk di jadikan menantu Tante?" tanya Kavaya ragu.Moa meraih wajah Kavaya dan mencubit pipi gadis itu dengan ge

    Last Updated : 2024-12-19
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 14

    Kavaya masih terdiam menatap King dengan mata sayunya. Sementara King masih menunggu persetujuan dari Kavaya."Sweety...."King kembali memanggil nama Kavaya dan membuat Kavaya meneguk ludahnya kasar.Saat ini berbeda dengan yang kemarin. Jika kemarin dia dalam posisi yang tak sadar dan dalam pengaruh obat sialan itu, hari ini jelas dia sangat sadar dengan apa yang akan mereka lakukan."King... apa yang kedua ini akan sakit?" cicit Kavaya lirih. King memerhatikan wajah Kavaya yang sedikit memerah karena bertanya hal seperti tadi.Dia mengusap lembut pipi gadisnya itu dan menciumnya sekilas."Bukankah kali ini kita melakukannya dalam keadaan sadar? Jadi jika nanti itu menyakitimu, kamu bisa berteriak atau mencakarku. Bagaimana?"Kavaya mengangguk ragu karena dia pun juga tak punya pengalaman lebih tentang hal begini.King kembali mencium Kavaya dengan lembut. Berbeda dengan yang tadi, jika yang tadi King lebih menuntut kali ini dia lebih menjaga ritmenya untuk membuat Kavaya menikmati

    Last Updated : 2024-12-20

Latest chapter

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 21

    Miranda yang memang sudah sangat emosi pun segera merencanakan sesuatu. Bahkan Rebeca pun dengan tak tahu malunya masih datang ke perusahaan dan bekerja seperti biasa karena disana ada Lucas yang akan memback up nya jadi tak perlu ada yang dia takuti.Sementara itu di rumah sakit, Kavaya sedang di periksa kembal dan dia dinyatakan sudah sehat dan bayinya pun juga sehat. King sendiri belum bisa di hubungi karena dia dan juga Leo sedang mengurusi pekerjaan penting dan juga ada masalah di dunia bawah. Ada beberapa yang ingin memberontak kekuasaannya jadi mau tak mau dia harus turun tangan langsung. King pun sempat kembali mengalami mual dan pusing tapi beruntung koki di mansion itu sudah menyiapkan semua makanan yang di inginkan King. Karena keadaan King yang seperti itu, dia juga sempat tertembak kembali tapi bisa langsung di selamatkan."Nona muda sudah bisa pulang hari ini dan semua obat serta vitaminnya sudah kami siapkan." terang sang dokter itu. Kavaya dan Moa pun mengangguk men

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 20

    Kavaya yang tiba tiba limbung langsung di tangkap oleh Richard. Moa dan Pedro pun mendekat dengan wajah yang tak kalah paniknya. Moa mencoba menepuk pelan pipi Kavaya tapi Kavaya tak segera membuka matanya saat ini."Kita bawa ke rumah sakit," Richard segera mengangkat tubuh Kavaya dan memasukkannya ke dalam mobil milik Moa. Di ikuti oleh Moa dan Pedro yang menyetir mobil itu mereka segara membawa Kavaya ke rumah sakit milik keluarga Moa.Richard pun tak menaruh Kavaya di brangkar tapi langsung membawanya ke IGD agar Kavaya segera bisa di periksa. Moa pun dengan terburu buru menyusul Richard yang sudah ada di depan IGD. "Richard bagaimana?" tanya Moa dengan wajah cemasnya."Masih di periksa.." sahut Richard cepat.Moa pun duduk di sana dan menghembuskan napas berkali kali. Dia sangat panik tadi karena Kavaya tiba tiba pingsan dan King tak ada di sana. Dan jelas jika King tahu dia bisa mengamuk nanti. Tapi saat ini tak ada yang kepikiran untuk memberitahu King soal keadaan Kavaya.Ce

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 19

    Leo masih memerhatikan King yang masih lahap memakan makanan yang baru saja di minta pada sang koki. Bahkan King juga tak menawari Leo sama sekali seolah King lupa jika di sana juga ada Leo yang tadi sangat khawatir kepadanya.Semua koki dan pelayan yang ada di sana pun di buat takjub dengan King yang tiba tiba lahap makan. Padahal makanan itu jarang sekali di makan oleh King."Ini aku nggak salah lihat kan ya?" gumam Leo lagi."Tidak tuan Leo, saat ini tuan Muda memang sangat lahap makanannya dan lihatlah dia juga meminta saya untuk menyiapkan beberapa permen buah lagi seperti yang baru saja dia makan." sahut kepala Koki yang berdiri di samping Leo."Tapi tuan Muda King hanya mau makanan itu dan menyuruh kami menyingkirkan makanan yang lainnya, karena menurut tuan Muda itu membuat tuan Muda mual kembali." Sang koki segera menjelaskan semuanya yang di alami King pada Leo dan itu semakin membuat Leo pusing karena King terlihat aneh saat ini. "Tuan Muda ini seperti mengalami nyidam se

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 18

    Keesokan paginya Kavaya bangun lebih pagi karena dia harus bergegas pergi sebelum dia bertemu dengan Miranda serta Rebecca karena itu akan merusak mood paginya. Tapi naas, mungkin hari ini nasib sial sedang menimpanya. Dia berpapasan dengan Miranda yang juga akan keluar dari kamarnya.Belum sempat Kavaya pergi sebuah tamparan mendarat lagi di pipinya pagi ini. Wajah Kavaya sudah tertoleh ke samping dan dia hanya diam memegangi pipinya yang terasa panas. Tapi bukan Kavaya namanya jika dia tak bisa membalik keadaan saat ini.Plak....Plaakkk...."Anak kurang ajar kamu!!!" Seru Miranda setengah berteriak.Teriakan Miranda menggema di seluruh rumah sampai membuat semua penghuni rumah mencari sumber suara. Dan dia atas sana di dekat tangga, para pelayan menyaksikan dengan rasa was was karena mereka dekat dengan pinggiran tangga. Para pelayan yang ada di bawah takut jika salah satu dari mereka berdua nanti ada yang jatuh."Siapa yang kamu sebut kurang ajar? Aku? Nggak salah?""Aku cuma memb

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 17

    Miranda yang baru bisa pulang ke rumah mereka pun di buat syok saat melihat Rebeca yang tak sadarkan diri di teras rumahnya tanpa ada seorang pun yang mau membantu membangunkannya."Beca. hei Beca.... Kamu kenapa ada di sini?" Miranda berusaha menepuk pelan pipi Rebeca putrinya, dia mulai panik saat tubuh Rebeca mulai terasa dingin. Segera dia beranjak dari sana dan segera masuk ke rumah seperti orang kesetanan."Pelayaannnnn...."Suara Miranda menggema di seluruh rumah dan membuat semua pelayan yang sedang terlelap pun kalang kabut keluar dari kamar mereka karena hari sudah hampir dini hari. Mereka nampak syok melihat wajah Miranda dan penampilan Miranda tapi mereka lebih takut jika sampai menertawakannya mereka akan di hukum. Jadi mereka hanya diam sejak tadi."Heiii, pelayan rendahan, apa yang kalian lakukan sebenarnya? Kenapa kalian nggak nolongin majikan kalian hah?" bentak Miranda kesal.Semua pelayan Miranda nampak saling pandang bingung karena sejak tadi tidak ada tanda tanda

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 16

    Rebecca dan Carlos kembali ke perusahaan cabang dengan perasaan campur aduk. Carlos sudah sangat ketakutan karena posisinya saat ini dia bertaruh dengan jabatan dan semuanya. Dia tak menyangka jika King akan bereaksi seperti ini. Brakkkk.... "Sial, aku nggak tahu kalau dia bisa langsung seperti itu. Apa jangan jangan kamu mengenalnya?" tanya Carlos curiga. Rebeca yang sejak tadi diam menahan kesalpun menaikkan sebelah alisnya dan kemudian mendengus kesal. "Bagaimana mungkin aku mengenalnya sedangkan dia ada di perusahaan pusat dan aku bekerja di sini. Lagian kenapa nggak bilang sih kalau dia kayak gitu? Aku nggak terima udah di permalukan di depan orang banyak kayak tadi. Emang dia pikir dia siapa sampai bisa melakukan itu kepadaku!" Carlos sudah memijat keningnya pelan karena dia jelas setelah ini akan selalu di awasi dan semua pekerjaannya akan lebih berat nantinya. Jelas ini semua karena Rebecca yang tak berhati hati. "Sudahlah, aku akan mencari cara lagi agar kamu bisa masu

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 15

    King yang baru saja mendapatkan kabar dari Leo jika Miranda dan Rebeca akan kembali pulang ke rumah mereka pun segera mengantarkan Kavaya pulang dengan di iringi perdebatan terlebih dahulu dengan maminya.Tapi tetap Moa yang mengalah setelah Kavaya mengatakan jika dia akan kembali kesana jika nanti dia selesai kuliah. Tentu saja Moa merasa senang, dan bahkan mereka sudah membuat daftar temu dan kegiatan yang akan mereka lakukan nanti ketika mereka ketemu."Swety, segera kabari aku jika ada apa apa denganmu dan jika kamu membutuhkanku. Ingat sekarang kamu tak sendiri, ada aku dan juga kedua orang tuaku yang ada di belakangmu. Dan jaga semua kesehatanmu," pesan King sebelum Kavaya benar benar turun dari dalam mobilnya.Sebenarnya King keberatan jika Kavaya harus berjalan kaki jika pulang ke rumahnya tapi Kavaya tak ingin orang lain menganggap aneh aneh tentang dirinya dan memberi tahu pada Rebecca atau Miranda tentang kepulangannya di antar seseorang yang tak di kenal mereka apalagi mem

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 14

    Kavaya masih terdiam menatap King dengan mata sayunya. Sementara King masih menunggu persetujuan dari Kavaya."Sweety...."King kembali memanggil nama Kavaya dan membuat Kavaya meneguk ludahnya kasar.Saat ini berbeda dengan yang kemarin. Jika kemarin dia dalam posisi yang tak sadar dan dalam pengaruh obat sialan itu, hari ini jelas dia sangat sadar dengan apa yang akan mereka lakukan."King... apa yang kedua ini akan sakit?" cicit Kavaya lirih. King memerhatikan wajah Kavaya yang sedikit memerah karena bertanya hal seperti tadi.Dia mengusap lembut pipi gadisnya itu dan menciumnya sekilas."Bukankah kali ini kita melakukannya dalam keadaan sadar? Jadi jika nanti itu menyakitimu, kamu bisa berteriak atau mencakarku. Bagaimana?"Kavaya mengangguk ragu karena dia pun juga tak punya pengalaman lebih tentang hal begini.King kembali mencium Kavaya dengan lembut. Berbeda dengan yang tadi, jika yang tadi King lebih menuntut kali ini dia lebih menjaga ritmenya untuk membuat Kavaya menikmati

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 13

    Kavaya yang baru saja mengangguk kemudian membelalakkan matanya kembali. Dan dia menatap King serta Moa bergantian dan itu membuat Moa yang ada di depannya tentu saja gemas dengan tingkah Kavaya."Kenapa bingung?" tanya Moa lagi."Tunggu, jadi dia eh King ini anak Tante?" Moa mengangguk geli karena Kavaya terlihat terkejut kembali."Hemm, dan yang bikin Tante senang adalah Tante nggak perlu maksain dia buat mau ketemu sama kamu karena dia sendiri yang udah bawa kamu pulang kemari. Jadi jelas Tante nggak akan keluarin tenaga extra buat paksa dia menikah sama kamu," jelas Moa lagi.King sudah melihat ke sembarang arah karena entah kenapa ada perasaan yang tak bisa di jelaskan lagi darinya mendengar ternyata Kavaya lah yang akan di jodohkan dengannya.Sedangkan Kavaya masih terlihat bingung dengan situasi yang terjadi saat ini."Tapi bukannya Tante kemarin memilih Rebeca ya untuk di jadikan menantu Tante?" tanya Kavaya ragu.Moa meraih wajah Kavaya dan mencubit pipi gadis itu dengan ge

DMCA.com Protection Status