Share

Bab 6

Author: Sangkarachan
last update Last Updated: 2024-12-10 21:01:20

Kavaya segera membereskan semua barang barang miliknya agar jika nanti terjadi sesuatu dia tinggal pergi dan angkat kaki dari rumah terkutuk itu. Kavaya tak ingin tinggal di sana meskipun rumah itu banyak menyimpan kenangan bersama dengan sang mama tapi Kaavaya juga merasakan sakit yang berbarengan di sana karena ulah papanya yang menurutnya tak tahu diri itu.

"Aku harus bisa lebih kuat lagi, jangan sampai mereka nanti mereka  melakukan sesuatu yang malah akan membahayakan nyawaku nantinya." gumam Kavaya.

Dia kembali ke dalam kamar dan berdiam diri disana. Malam ini dia ingin tidur dengan nyenyak tanpa ada gangguan apapun dari dua wanita yang selalu mengganggunya itu.

Tak menunggu lama Kavaya terlelap di ranjangnya yang sangat sempit itu. Semenjak sang mama tiada semenjak papanya membawa dua benalu ke rumah mereka Kavaya tak pernah menangis sama sekali.

*

*

Rebeca dan Miranda pulang dalam keadaan setengah mabuk dan banyak sekali belanjaan milik mereka yang di turunkan dari mobil yang mereka bawa. Kavaya yang baru tertidur sebentar lantas terbangun karena mendengar suara rame rama di bawah karena jelas kamarnya bukan kamar yang kedap udara seperti kamarnya yang asli.

Kavaya berdecak kesal karena tidurnya yang baru saja terlelap terganggu dengan suara berisik dari dua orang  manusia yang tak tahu diri itu. Kavaya yang melihat dari balkon kamarnya sudah menggenggam pinggiran balkon itu dengan erat tapi dia tak berniat untuk menegur mereka karena jelas itu akan menghabiskan tenaganya.

Kavaya memutuskan untuk melanjutkan tidurnya dengan terpaksa dan menutup kedua telinganya dengan bantal lusuh miliknya sampai hampir satu jam lebih dia baru bisa terlelap.

*

*

Sementara itu, King sudah sampai di Jepang dan memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya secara langsung. 

"Leo apa agenda kita yang pertama?" tanya King langsung saat mereka turun dari jet pribadi mereka.

"Mau meting langsung apa harus besok?" tanya Leo balik.

"Langsung aja, bukannya lebih cepat urusan kita selesai kita juga segera pulang?"

Leo mengangguk dan segera menghubungi partner mereka yang akan bekerja sama dengan perusahaan mereka yang berasal dari negara bunga sakura ini.

Tapi suasana hati King memburuk saat dia masuk ke dalam ruangan itu bau alkohol dan beberapa serbuk yang sangat dia kenali menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya.

"King ini..."

Leo ragu saat ingin mengatakan apa yang ada dalam pikirannya kepada King karena dia sudah tahu saat ini King sudah sangat murka. Tempat yang tak seharusnya di jadikan tempat meting pun menjadi perusak pertama suasana hatinya saat ini.

"Suruh mereka memeriksa semua tempat ini dan tangkap mereka yang terlibat. Jika ada yang mencurigakan langsung habisi dan bersihkan sisanya!" 

Perintah King tentu saja perintah mutlak yang tak bisa di bantah sama sekali karena memang King sudah terlanjur tak suka dengan kondisi ini.

"Aku mengerti dan mereka sudah langsung bergerak. Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu masih ingin meneruskan kerja sama ini?"

King menatap tajam ke depan dan duduk di salah satu kursi yang sudah di siapkan untuknya. Dia memasang wajah yang datar dan tak bisa terbaca meskipun itu oleh Leo sekalipun.

"Apa perlu aku menghubungi ayah untuk memberi peringatan kepada mereka yang ada di sana?"

King hanya mengggeleng dan saat Leo ingin mengatakan sesuatu nampaklah beberapa orang yang masuk ke sana di ikuti beberapa wanita yang memakai baju kurang bahan dan King tahu sangat artinya itu.

"Leo, persiapkan diri dan setelah di sini selesai kita langsung kembali!" bisik King pada Leo.

Leo langsung mengangguk mengerti dan segera menyiapkan beberapa berkas untuk meting. Leo pun bersikap tak acuh dengan semua yang ada di sana karena jelas saat ini akan ada badai yang menerpa Jepang terutama orang orang yang ada di ruangan ini.

Saat mereka semua masuk mereka nampak terlihat percaya diri dengan sangat dan jelas para wanita yang ikut masuk itu nampak berminat pada King dan juga Leo. Tapi King sama sekali tak tertarik dengan mereka dan malah dia sedang membayangkan wajah Kavaya saat ini.

"Tunggu aku selesai di sini sweety aku pasti akan menjemputmu kesana dan membawamu hidup bersamaku!"

King terus melamun tanpa ingin melihat semua orang yang ada disana dan itu membuat salah satu wanita yang ada di sana nampak tak suka karena di acuhkan.

"Tuan King, kenapa sekiranya tuan nampak gelisah seperti itu? Apa tuan perlu saya temani malam ini?" tanya salah satu wanita itu dengan nada genitnya.

Wanita itu nampak melangkahkan kakinya untuk maju ke arah King dan tepat sebelum dia sampai di dekat King sebuah peluru sudah berpindah ke keningnya tanpa ada suara tembakan atau apapun.

"Tuan Kino, kita saat ini sedang mengadakan pembahasan untuk kelanjutan kerja sama kita. Dan anda mengotorinya dengan membawa orang orang yang tak berguna ini? Apa anda tahu hukuman apa yang akan anda terima karena menyalahi aturan yang aku buat?" tanya King dengan nada dingin.

Kino tertawa terbahak dan menatap King jenaka, Kino terlalu meremehkan King ternyata sampai dia berani tertawa seperti itu. Bahkan dia tidak takut saat melihat salah satu wanita itu tewas karena peluru milik King.

"Ayolah tuan King, anda masih muda dan saya dengar anda belum mempunyai pendamping. Di sisi ku ini adalah putri ku yang paling berbakat dan aku ingin memberikannya pada anda sebagai jaminan kerja sama kita nanti. Dia mempunyai segala bakat yang tuan mau, apa tuan tak tertarik sedikit pun dengannya?"

King melirik sekilas perempuan yang di maksud oleh Kino itu dan dia tak ingin melihatnya lagi. Hal itu membuat putri Kino nampak tersinggung karena King merasa menghinanya saat ini.

"Leo segera selesaikan semuanya dan kita segera kembali. Aku sudah muak di sini!" kata King sekenanya.

Leo pun mengangguk cepat dan segera membuka berkas dan berbagai dokumen yang akan di pakai mereka untuk meting. Tapi ternyata putri Kino itu ak terima dan malah menggebrak meja yang ada di sana. 

Brakkk...

"Arogan sekali kamu! Berani sekali kamu menolakku? Apa kamu pikir kamu pantas menolakku hanya kamu terkenal berkuasa di negaramu!!" 

Kino membelalakan matanya tak percaya dengan apa yang di lakukan oleh putrinya Aira. Kino sangat tahu watak King yang tak bisa di usik, dan sebenarnya dia hanya berencana menjodohkan Aira dan King. Tapi melihat King tak tertarik dengan putrinya Kino tak melanjutkan niatnya atau itu akan berbahaya untuk mereka.

"Aira, apa yang kamu lakukan hah?" bentak Kino pada putrinya.

"Dia sudah menghina ku ayah, dengan dia menolakku saja dia sudah menghinaku. Aku seorang putri kecantikan disini tapi dia meremehkanku!" teriak  Aira kencang pada sang ayah.

Kino memejamkan matanya dan melirik King yang sudah berubah semakin datar dan pertanda jika King sudah semakin murka. Ternyata bermain dengan sang raja malah akan menyengsarakannya sendiri.

Bruk...

Kino segera berlutut di hadapan King yang membuat Aira semakin meradang saat ini.

"Apa-apaan ini ayah? Kenapa ayah malah berlutut di hadapan pria sombong ini?" pekik Aira tak terima.

King menyeringai menatap Kino yang ternyata sudah menyadari apa yang menjadi kesalahannya.

"Ini permainanmu dan aku hanya mengikuti Kino. Tapi kamu tahu aku paling benci ketika kita membahas kerja sama ada seorang wanita yang tak berguna di tengah tengah kita. Dan satu lagi, masalah aku sudah mempunyai pasangan atau belum itu menjadi urusan pribadi ku dan bukan menjadi urusan mu atau orang lain!"

Aira semakin menatap tajam ke arah King dan dia yang sudah geram menarik senjatanya dan mengarahkan pistol itu ke arah King. Dengan cepat dia menarik pelatuk pistol itu tapi King berhasil menghindar. Tapi setelahnya mata Aira membelalak saat ada sebuah benda tajam yang menusuk dadanya.

"Uhuuukkkk...."

Darah segar keluar dari mulutnya dan membuatnya terhuyung ke belakang. Dia menatap King tak percaya sedangkan Kino sudah tak berani melakukan apapun saat ini.

"Jangan salahkan aku Kino, kalian sendiri yang sudah membuatku melakukan ini. Jika dari awal kamu bekerja seperti biasa mungkin kejayaanmu akan tetap sama seperti sebelumnya. Tapi karena kebodohanmu sendiri yang terlalu percaya pada orang lain malah membuatmu hancur!"

Kino menatap King tak percaya jika King mengetahi sampai sejauh itu.

"Dia mengincarmu!" sahut Kino pelan.

King dan Leo yang hendak meninggalkan ruangan itu sempat berhenti sejenak tapi kemudian melanjutkan langkah mereka lagi.

"Hancurkan tempat ini dan cari dia sampai dapat dalam keadaan hidup hidup!"

 to be continued

Related chapters

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 7

    Saat King pergi dari tempat buat meting tadi gumpalan asap hitam sudah mengepul di udara dan itu pertanda jika apa yang di inginkan King sudah terlaksana. Dan King memutuskan untuk segera kembali ke negara A karena entah perasaannya tak tenang tentang Kavaya yang ada di sana. "Leo beri perintah pada anak buah kita di sana untuk terus mengawasi gadisku. Aku mempunyai firasat tak enak tentangnya!"Leo yang sedang memeriksa beberapa laporan pekerjaan segera menghentikannya dan meraih ponselnya untuk menghubungi anak buahnya yang ada di dekat rumah Kavaya. Dan setelah memastikan semua aman, dia melanjutkan pekerjaannya kembali. Sementara King berusaha memejamkan matanya meskipun dia tak akan bisa tidur untuk saat ini.**Pagi hari menjelang dan Kavaya sudah siap untuk pergi kuliah hari ini tapi bukan berarti dia akan berpenampilan rapi seperti anak kuliahan lainnya. Karena jika itu sampai ketahuan nasibnya akan berakhir tragis di tangan ibu tiri dan saudara tirinya.Tap.. tap...Suara l

    Last Updated : 2024-12-11
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 8

    King segera masuk ke dalam vila itu dan mencari di mana Kavaya sedang di tahan. Richard segera menyusul King masuk ke dalam dan di sana ada beberapa orang yang sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah dimana mana."Astaga..... udah jelas ini bakalan ada puting beliung angin ribut ini." gumam Richard pelan. Dia segera berlari menyusul King untuk naik ke lantai atas. Saat Richard tengah bingung mencari di mana bosnya itu terdengar suara barang pecah berserakan dan di sana nampak barang pecah berserakan. Tak hanya itu ada dua orang yang sedang di hajar oleh King sampai mereka babak belur tak berbentuk lagi."Kan bener apa dugaanku!"Richard segera menghampiri King dan melihat di sana ada yang aneh dengan Kavaya. Richard segera masuk ke dalam dan jelas indera penciumannya mencium bau yang sangat dia kenali.Srettt...."Kinggg....Berhenti.... Kavaya butuh kamu!!!" Richard berhasil menghentikan King menghajar orang yang sudah tak bergerak itu dan bisa di pastikan jika kedua orang

    Last Updated : 2024-12-12
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 9

    Kavaya mulai melakukan aksinya pada milik King yang sudah berdiri tegak seolah menantangnya untuk melakukan sesuatu yang membuat tubuhnya panas dingin dan hawa di ruangan itu semakin panas.Kavaya mulai mendekatkan wajahnya ke benda yang sudah tegak berdiri itu dan membuat King menahan napasnya sesaat. Tapi tak sampai beberapa detik mata King terpejam serta kepalanya menengadah ke atas karena dia menikmati apa yang di lakukan Kavaya pada senjata miliknya yang sudah berdiri tegak. Otot ototnya pun juga terlihat di sana saat Kavaya mulai menggerakkan bibir manisnya untuk bergerak di sana. Tak hanya itu jari jemari Kavaya juga bergerak lincah mengikuti nalurinya. Dia terus memainkan benda milik King yang sedang di pegangnya saat ini. King sendiri sudah tak bisa melakukan apa apa karena Kavaya terus memanjakan junior miliknya."Swetty, oh...."Akhirnya suara itu keluar juga dari mulut King dengan nada seraknya. Kavaya terus memainkannya dan juga menjilatnya seperti dia sedang memakan es

    Last Updated : 2024-12-13
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 10

    Pagi hari menjelang, tapi dua orang yang baru saja menyelesaikan pergumulunnya semalam masih terlelap dalam tidur. Kavaya yang matanya terkena sinar matahari yang masuk ke dalam kamar itu mulai membuka matanya perlahan. Tapi dia mengerutkan keningnya saat dia merasa ada benda berat di atas perutnya. Awalnya dia bingung saat melihat atap kamar itu yang jelas bukan kamarnya. Dia juga beralih pada perutnya dan seketika matanya terbelalak saat melihat ada tangan kekar yang melingkar di atas perutnya.Kavaya masih terdiam mengingt apa yang terjadi, dan matanya membola sempurna saat ingatan demi ingatan apa yang terjadi semalam mulai terlintas di benaknya."Astaga, apa yang aku lakuin?" gumam Kavaya lirih.Dia dengan pelan menyingkirkan tangan itu dan ingin pergi dari sana. Tapi ternyata bagian inti miliknya masih terasa perih dan membuatnya meringis kesakitan."Sshhh....."Dan karena posisi dia yang tak benar akhirnya Kavaya pun terjatuh di atas lantai."Awww...."King yang semula terlela

    Last Updated : 2024-12-16
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 11

    "Ehmmm...." Wajah Kavaya bingung saat ini dan itu membuat King bertanya tanya. "Apa masih ada yang mengganggu pikiran kamu?" "Jadi aku harus memanggilmu apa? Kamu dari tadi terus memanggilku dengan panggilan Sweety tapi kita tak punya hubungan sedekat itu sebelumnya. Kecuali....?" King yang mendengar pernyataan Kavaya hampir saja mengamuk tapi kemudian dia melihat raut wajah bingung Kavaya dia memahami apa yang membuat Kavaya banyak berpikir sejak tadi. King tiba tiba kembali berjongkok di depan Kavaya dan membuat Kavaya mengerjakan matanya lucu. "Kamu bisa panggil aku sayang jika kamu mau. Dan lagi mungkin di sini sudah ada kecebong yang sudah berkembang biak dengan banyak," celetuk King santai. "A-apa? Berkembang biak?" King mengangguk dan dia mendekatkan dirinya pada Kavaya yang membuat Kavaya sedikit mundur ke belakang. "Apa yang ingin kamu lakukan?" cicit Kavaya takut. "Aku harap kamu mengandung anakku, dengan begitu kamu tidak akan mempunyai pikiran untuk

    Last Updated : 2024-12-17
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 12

    Miranda terus bertahan di dalam mobilnya tapi salah satu preman itu memecahkan kaca mobil dengan senjata yang dia bawa.Prankkk....."Aaaaa......."Miranda berteriak dengan kencang dan menutup kedua telinganya. Preman itu segera membuka paksa pintu mobil itu. Mereka menarik paksa Miranda untuk keluar dari dalam mobil. Miranda terus berteriak tapi sayangnya area itu sangat sepi dan tak ada mobil yang berlalu lalang di sana. Jangan ditanya bagaimana bisa seperti itu, tentu saja semua ada campur tangan Leo di balik itu semua."Kalian ini siapa? Kalian mah apa hah?" teriak Miranda mencoba untuk berani.Tapi ternyata para preman itu mengacungkan senjata pada Miranda yang membuat Miranda gemetar ketakutan."Kalian akan di penjara jika kalian menembakku." ucap Miranda tergagap.Dia memundurkan badannya karena mereka mengacungkan pistol itu tepat di kepalanya saat ini dan jelas Miranda masih sayang nyawanya, jadi dia memutuskan untuk tak melawan lagi.Miranda melihat salah satu preman itu me

    Last Updated : 2024-12-18
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 13

    Kavaya yang baru saja mengangguk kemudian membelalakkan matanya kembali. Dan dia menatap King serta Moa bergantian dan itu membuat Moa yang ada di depannya tentu saja gemas dengan tingkah Kavaya."Kenapa bingung?" tanya Moa lagi."Tunggu, jadi dia eh King ini anak Tante?" Moa mengangguk geli karena Kavaya terlihat terkejut kembali."Hemm, dan yang bikin Tante senang adalah Tante nggak perlu maksain dia buat mau ketemu sama kamu karena dia sendiri yang udah bawa kamu pulang kemari. Jadi jelas Tante nggak akan keluarin tenaga extra buat paksa dia menikah sama kamu," jelas Moa lagi.King sudah melihat ke sembarang arah karena entah kenapa ada perasaan yang tak bisa di jelaskan lagi darinya mendengar ternyata Kavaya lah yang akan di jodohkan dengannya.Sedangkan Kavaya masih terlihat bingung dengan situasi yang terjadi saat ini."Tapi bukannya Tante kemarin memilih Rebeca ya untuk di jadikan menantu Tante?" tanya Kavaya ragu.Moa meraih wajah Kavaya dan mencubit pipi gadis itu dengan ge

    Last Updated : 2024-12-19
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 14

    Kavaya masih terdiam menatap King dengan mata sayunya. Sementara King masih menunggu persetujuan dari Kavaya."Sweety...."King kembali memanggil nama Kavaya dan membuat Kavaya meneguk ludahnya kasar.Saat ini berbeda dengan yang kemarin. Jika kemarin dia dalam posisi yang tak sadar dan dalam pengaruh obat sialan itu, hari ini jelas dia sangat sadar dengan apa yang akan mereka lakukan."King... apa yang kedua ini akan sakit?" cicit Kavaya lirih. King memerhatikan wajah Kavaya yang sedikit memerah karena bertanya hal seperti tadi.Dia mengusap lembut pipi gadisnya itu dan menciumnya sekilas."Bukankah kali ini kita melakukannya dalam keadaan sadar? Jadi jika nanti itu menyakitimu, kamu bisa berteriak atau mencakarku. Bagaimana?"Kavaya mengangguk ragu karena dia pun juga tak punya pengalaman lebih tentang hal begini.King kembali mencium Kavaya dengan lembut. Berbeda dengan yang tadi, jika yang tadi King lebih menuntut kali ini dia lebih menjaga ritmenya untuk membuat Kavaya menikmati

    Last Updated : 2024-12-20

Latest chapter

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 40

    Kavaya masih terdiam di ambang pintu setelah mengatakan itu semua pada King. Disana dia juga melihat aura kemarahan jelas tersirat di wajah King yang memang terlihat lebih dewasa saat ini. Jangan di tanya bagaimana wajah Gisela yang sudah semakin ketakutan. "Tidak King, ini pasti jebakan. Dia pasti menjebakku, dia pasti iri denganku karena aku menjadi tunanganmu." elak Gisela lagi.Kavaya menaikkan sebelah alisnya mendengar itu, dia merasa lucu saat ini karena Gisela masih mampu mengelak sedangkan Leo sudah menutup matanya karena kesal. Proyek senilai milyaran harus hilang karena kebodohan Gisela yang memang sangat bodoh dari awal dia ada di hidup King."Cih, aku bahkan baru datang ke negara ini? Bagaimana aku bisa mengenal tunanganmu? Apa kamu begitu bodoh dalam berpikir? Apa otakmu berpindah ke lutut? Jika aku ingin menjebakmu lebih baik aku langsung menghabisimu!"Tubuh Gisela semakin menegang mendengar itu sedangkan Kaito sudah menutup mulutnya karena menahan tawanya begitu juga

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 39

    Makan siang itu cukup tenang karena baik Kaito dan Kavaya saling menikmati makana siang mereka. Semua makanan yang tersaji disana adalah makanan kesukaan mereka berdua jadi tak ada obrolan sama sekali selama itu.Tok... tok...Berbarengan dengan mereka selesai terdengar suara pintu ruangan itu yang di ketuk dari luar. Dan nampalah Gery yang masuk ke dalam ruangan itu sambil menunduk hormat."Tuan muda, nona muda, maaf di luar ada tuan muda King dan tuan Leo ingin bertemu. Mereka ingin membicarakan masalah kerja sama kita yang akan di mulai seminggu lagi."Deg...Tubuh Kavaya menegang di tempatnya tapi itu hanya sepersekian detik karena setelahnya Kavaya sudah bersikap biasa saja. Sedangkan Kaito melirik sekilas ke arah sang adik. Dia ingin memastikan jika Kavaya baik baik saja saat ini.Kaito melihat Kavaya yang mulai mengangguk tipis pertanda jika Kavaya akan baik baik saja bertemu dengan mereka."Apa mereka hanya datang berdua?" pancing Kaito.Gery menggelengkan kepalanya pelan, "Tu

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 38

    "Gery sudah melihat Kavaya naik ke atas dengan menggunakan Lift khusus yang ada disana. Sedangkan para karyawan yang lain disana masih mematung di tempatnya karena Kavaya hanya terdiam saat masuk ke dalam lift yang akan membawanya naik ke lantai atas. Mereka sempat terpaku sekilas saat Kavaya menatap mereka dari balik topeng wajah yang dia kenakan."Kalau tuan Kaito saja bisa datar dan dingin gitu, apalagi adiknya yang cewek?""Iya, ku kira adik ceweknya akan manja seperti kebanyakan orang kaya. Ternyata malah menakutkan seperti itu,""Lihat;ah, Yesi yang sudah sombong itu tak bisa berkutik, rasakan kena batunya dia.""Huum, padahal dia tak mampu bekerja tapi tiba tiba di angkat jadi jejeran sekertaris utama."Bisik bisik mulai terdengar disana karena memang mereka mengenal bagaimana Yesi bersikap setelah satu bulan ini di angkat jadi sekertaris tetap. Tak lama dari Kavaya menghilang dari balik pintu lift itu terdengar semua ponsel karyawan berbunyi sahut sahutan terutama beberapa o

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 37

    Keesokan paginya Kaito yang sudah ada di kantor pun segera menyuruh beberapa orang kepercayaannya untuk menyiapkan pesta topeng sesuai dengan apa yang di mau Kavaya. Dan dengan begitu tak ada yang tahu jika Kavaya ada disini. Karena memang selama ini wajah cantik Kavaya sudah di bingkai dengan topeng yang sudah di design sendiri oleh Kavaya jadi tak akan ada yang tahu wajah dan rupa di balik topeng hitam yang menutup sebagian mata indah milik Kavaya."Apa ada yang harus di siapkan lagi tuan muda?" tanya asisten Kaito yang selalu setia pada Kaito selama ini.Kaito nampak memeriksa semuanya dengan teliti, dia tak ingin ada yang luput dari pengawasannya. Terutama mengenai semua pesta itu dan tak ingin ada yang mengganggu kenyamanan Kavaya nanti."Aku rasa sudah semua, dan lagi teliti semua makanan yang akan di konsumsi semua orang nanti. Pastikan jika tak akan ada satu hal pun yang membuat gaduh nanti." pesan Kaito pada asistennya.Sang asisten mengangguk mengerti, dia juga tak ingin ad

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 36

    "AKavaya dan Kaito sudah dalam perjalanan kembali ke tempat dimana Kavaya pernah tinggal. Kaito sejak tadi memerhatikan Kavaya yang hanya diam dan tak bersuara lagi."Ada apa? Apa yang kamu pikirkan?" Kavaya membuka matanya perlahan dan menatap ke arah Kakaknya saat ini. Dia bingung apa yang ada di pikirannya saat ini."Kak jika aku ikut bersama kakak ke kantor aku takut akan ada yang langsung mengenaliku nanti. Jadi nanti aku nggak akan ikut kakak ke kantor." Kavaya mencoba memberitahu sang kakak tentang apa yang dia pikirkan saat ini. Dan Kaito pun nampak memikirkan apa yang di bicarakan sang adik."Kamu benar, mungkin jika harus kembali ke kantor nanti ketika semua sudah berjalan dengan apa yang kita mau. Tapi setelah kita sampai akan ada pesta penyambutan. Apa yang akan kamu lakukan?" Kavaya menaikkan sebelah alisnya."Pesta untuk apa?" "Untuk penyambutan karena kita sudah kembali ke kantor. Apa kamu punya ide yang lain? Sebenarnya ini ide semua direksi yang ada disana karen

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 35

    Naom mulai menjerit keras saat Richard mulai bermain di bawah sana dengan cepat, bahkan tak cuma benda lunak itu saja yang mencagak isi dalam lembah milik Naomi. Dua jari bergantian dengan cepat mengobrak abrik milik Naomi."Ahhhhh, Richarddd..... tidakkkk oh....." Naomi semakin berteriak keras saat lahar kenikmatan miliknya mulai menyembur disana. Richard sendiri menikmatinya tanpa ada rasa jijik padanya. Napas Naomi tersengal sengal saat badai gelombang itu datang dengan cepat.Richard melihat ke arah wajah Naomi yang masih memerah dan nampak wajah sayu serta mata yang masih menatap Richard dengan pandangan yang berbeda.Richard mulai berdiri dan dia mulai melepas apa yang masih ada di badannya. Naomi yang sebenarnya sudah terbiasa melihat itu masih memalingkan wajahnya karena malu."Kenapa masih malu? Padahal kamu sudah biasa melihatnya?" goda Richard.Bukan masalah Naomi yang sudah terbiasa melihatnya tapi karena Richarda sedang memainkan benda milikna di hadapan Naomi tanpa ras

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 34

    Kavaya yang baru saja selesai dengan mengurus benalu itu segera kembali ke kamarnya dan membersihkan dirinya sendiri karena dia sudah berkeringat dan dia benci hal itu.Tapi sebelum dia benar benar masuk ke dalam kamar mandi ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk ke dalam ponselnya itu."Ava, kapan kamu kembali kesini?" Isi pesan itu, tapi Kavaya tak membalasnya dan hanya melihatnya saja. Dia bahkan tak tertarik untuk membuka ponselnya lagi saat ini.Kavaya melanjutkan langkahnya kembali masuk ke dalam kamar mandi. Di saat semua pakaian sudah di lepasnya. Kavaya menatap tubuhnya di cermin yang ada di depannya. Spontan tangan kirinya meraba bekas jahitan yang ada di perutnya meskipun itu sudh terlihat samar tapi masih saja ada bekasnya. Kavaya memejamkan matanya sekilas dan tiba tiba rasa sesak itu kembali lagi saat ini."Padahal sudah lama sekali, tapi kenapa rasanya masih sesak." gumam Ava lirih.Dia menghembuskan napasnya untuk sekedar mengontrol emosinya. Dia takut jika dia lepa

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 33

    Bulan pun berganti tahun, dan banyak sekali yang berubah. King semakin dingin dan semakin kejam tapi sayapnya semakin mengepak lebar dengan semua usahanya baik perusahaan maupun dunia bawah. Tak sedikit juga para partner King menyodorkan anak gadis mereka untuk King tapi semua berakhir dengan penolakaapa sudah dan bahkan ada yang sampai tewas di tangan King karena berusaha naik ke ranjang King dengan menjebaknya.Leo dan Richard pun tak bisa melakukan apa apa ketika King marah atau mereka berdua akan berakhir di rumah sakit lagi dengan banyak luka dan patah tulang. King sendiri sudah seperti robot yang kaku dan tak tersentuh, hanya dengan Moa saja King masih bisa berbasa basi meskipun dengan wajah yang datar itu."King, ada laporan soal perusahaan yang di anak cabang, ada yang menggelapkan dana tapi tak ada bukti sama sekali yang mereka temukan."Leo masuk ke dalam ruangan King yang sedang menghisap rokoknya itu. Leo melihat King masih berdiri di dekat jendela tapi tak lama dia seger

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 32

    King sudah sampai di rumah sakit tempat Kavaya di rawat. Beberapa petugas kesehatan itu mulai dari Directur dan juga jajarannya serta para dokter yang bertugas menjaga Kavaya hanya bisa menunduk tak berani menatap ke arah King serta Leo yang baru saja datang.Sementara di satu sisi ada Moa yang terus menangis di pelukan Axel."Papi..." Panggil King yang langsung menghampiri Axel.Sorot mata King yang tajam membuat Axel sedikit tak nyaman, dia sangat tahu bagaimana King saat marah. Pedro pun juga sudah sampai di sana untuk menemani anak buah Axel mencari dan melacak keberadaan Kavaya yang sudah pergi tanpa jejak. King yang melihat Moa terus menangis pun tak tega, dia berjongkok di depan maminya dan memegang lembut tangan sang mami."Mami, tenanglah.... Aku akan segera mencarinya. Jika mami terus menangis mami akan sakit nanti." ucap King lirih.King tak menyangka jika hilangnya Kavaya membuat maminya terpukul.Dia menenangkan sang mami sampai terpaksa sang mami di berikan obat penen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status