Share

Bab 6

Author: Sangkarachan
last update Last Updated: 2024-12-10 21:01:20

Kavaya segera membereskan semua barang barang miliknya agar jika nanti terjadi sesuatu dia tinggal pergi dan angkat kaki dari rumah terkutuk itu. Kavaya tak ingin tinggal di sana meskipun rumah itu banyak menyimpan kenangan bersama dengan sang mama tapi Kaavaya juga merasakan sakit yang berbarengan di sana karena ulah papanya yang menurutnya tak tahu diri itu.

"Aku harus bisa lebih kuat lagi, jangan sampai mereka nanti mereka  melakukan sesuatu yang malah akan membahayakan nyawaku nantinya." gumam Kavaya.

Dia kembali ke dalam kamar dan berdiam diri disana. Malam ini dia ingin tidur dengan nyenyak tanpa ada gangguan apapun dari dua wanita yang selalu mengganggunya itu.

Tak menunggu lama Kavaya terlelap di ranjangnya yang sangat sempit itu. Semenjak sang mama tiada semenjak papanya membawa dua benalu ke rumah mereka Kavaya tak pernah menangis sama sekali.

*

*

Rebeca dan Miranda pulang dalam keadaan setengah mabuk dan banyak sekali belanjaan milik mereka yang di turunkan dari mobil yang mereka bawa. Kavaya yang baru tertidur sebentar lantas terbangun karena mendengar suara rame rama di bawah karena jelas kamarnya bukan kamar yang kedap udara seperti kamarnya yang asli.

Kavaya berdecak kesal karena tidurnya yang baru saja terlelap terganggu dengan suara berisik dari dua orang  manusia yang tak tahu diri itu. Kavaya yang melihat dari balkon kamarnya sudah menggenggam pinggiran balkon itu dengan erat tapi dia tak berniat untuk menegur mereka karena jelas itu akan menghabiskan tenaganya.

Kavaya memutuskan untuk melanjutkan tidurnya dengan terpaksa dan menutup kedua telinganya dengan bantal lusuh miliknya sampai hampir satu jam lebih dia baru bisa terlelap.

*

*

Sementara itu, King sudah sampai di Jepang dan memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya secara langsung. 

"Leo apa agenda kita yang pertama?" tanya King langsung saat mereka turun dari jet pribadi mereka.

"Mau meting langsung apa harus besok?" tanya Leo balik.

"Langsung aja, bukannya lebih cepat urusan kita selesai kita juga segera pulang?"

Leo mengangguk dan segera menghubungi partner mereka yang akan bekerja sama dengan perusahaan mereka yang berasal dari negara bunga sakura ini.

Tapi suasana hati King memburuk saat dia masuk ke dalam ruangan itu bau alkohol dan beberapa serbuk yang sangat dia kenali menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya.

"King ini..."

Leo ragu saat ingin mengatakan apa yang ada dalam pikirannya kepada King karena dia sudah tahu saat ini King sudah sangat murka. Tempat yang tak seharusnya di jadikan tempat meting pun menjadi perusak pertama suasana hatinya saat ini.

"Suruh mereka memeriksa semua tempat ini dan tangkap mereka yang terlibat. Jika ada yang mencurigakan langsung habisi dan bersihkan sisanya!" 

Perintah King tentu saja perintah mutlak yang tak bisa di bantah sama sekali karena memang King sudah terlanjur tak suka dengan kondisi ini.

"Aku mengerti dan mereka sudah langsung bergerak. Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu masih ingin meneruskan kerja sama ini?"

King menatap tajam ke depan dan duduk di salah satu kursi yang sudah di siapkan untuknya. Dia memasang wajah yang datar dan tak bisa terbaca meskipun itu oleh Leo sekalipun.

"Apa perlu aku menghubungi ayah untuk memberi peringatan kepada mereka yang ada di sana?"

King hanya mengggeleng dan saat Leo ingin mengatakan sesuatu nampaklah beberapa orang yang masuk ke sana di ikuti beberapa wanita yang memakai baju kurang bahan dan King tahu sangat artinya itu.

"Leo, persiapkan diri dan setelah di sini selesai kita langsung kembali!" bisik King pada Leo.

Leo langsung mengangguk mengerti dan segera menyiapkan beberapa berkas untuk meting. Leo pun bersikap tak acuh dengan semua yang ada di sana karena jelas saat ini akan ada badai yang menerpa Jepang terutama orang orang yang ada di ruangan ini.

Saat mereka semua masuk mereka nampak terlihat percaya diri dengan sangat dan jelas para wanita yang ikut masuk itu nampak berminat pada King dan juga Leo. Tapi King sama sekali tak tertarik dengan mereka dan malah dia sedang membayangkan wajah Kavaya saat ini.

"Tunggu aku selesai di sini sweety aku pasti akan menjemputmu kesana dan membawamu hidup bersamaku!"

King terus melamun tanpa ingin melihat semua orang yang ada disana dan itu membuat salah satu wanita yang ada di sana nampak tak suka karena di acuhkan.

"Tuan King, kenapa sekiranya tuan nampak gelisah seperti itu? Apa tuan perlu saya temani malam ini?" tanya salah satu wanita itu dengan nada genitnya.

Wanita itu nampak melangkahkan kakinya untuk maju ke arah King dan tepat sebelum dia sampai di dekat King sebuah peluru sudah berpindah ke keningnya tanpa ada suara tembakan atau apapun.

"Tuan Kino, kita saat ini sedang mengadakan pembahasan untuk kelanjutan kerja sama kita. Dan anda mengotorinya dengan membawa orang orang yang tak berguna ini? Apa anda tahu hukuman apa yang akan anda terima karena menyalahi aturan yang aku buat?" tanya King dengan nada dingin.

Kino tertawa terbahak dan menatap King jenaka, Kino terlalu meremehkan King ternyata sampai dia berani tertawa seperti itu. Bahkan dia tidak takut saat melihat salah satu wanita itu tewas karena peluru milik King.

"Ayolah tuan King, anda masih muda dan saya dengar anda belum mempunyai pendamping. Di sisi ku ini adalah putri ku yang paling berbakat dan aku ingin memberikannya pada anda sebagai jaminan kerja sama kita nanti. Dia mempunyai segala bakat yang tuan mau, apa tuan tak tertarik sedikit pun dengannya?"

King melirik sekilas perempuan yang di maksud oleh Kino itu dan dia tak ingin melihatnya lagi. Hal itu membuat putri Kino nampak tersinggung karena King merasa menghinanya saat ini.

"Leo segera selesaikan semuanya dan kita segera kembali. Aku sudah muak di sini!" kata King sekenanya.

Leo pun mengangguk cepat dan segera membuka berkas dan berbagai dokumen yang akan di pakai mereka untuk meting. Tapi ternyata putri Kino itu ak terima dan malah menggebrak meja yang ada di sana. 

Brakkk...

"Arogan sekali kamu! Berani sekali kamu menolakku? Apa kamu pikir kamu pantas menolakku hanya kamu terkenal berkuasa di negaramu!!" 

Kino membelalakan matanya tak percaya dengan apa yang di lakukan oleh putrinya Aira. Kino sangat tahu watak King yang tak bisa di usik, dan sebenarnya dia hanya berencana menjodohkan Aira dan King. Tapi melihat King tak tertarik dengan putrinya Kino tak melanjutkan niatnya atau itu akan berbahaya untuk mereka.

"Aira, apa yang kamu lakukan hah?" bentak Kino pada putrinya.

"Dia sudah menghina ku ayah, dengan dia menolakku saja dia sudah menghinaku. Aku seorang putri kecantikan disini tapi dia meremehkanku!" teriak  Aira kencang pada sang ayah.

Kino memejamkan matanya dan melirik King yang sudah berubah semakin datar dan pertanda jika King sudah semakin murka. Ternyata bermain dengan sang raja malah akan menyengsarakannya sendiri.

Bruk...

Kino segera berlutut di hadapan King yang membuat Aira semakin meradang saat ini.

"Apa-apaan ini ayah? Kenapa ayah malah berlutut di hadapan pria sombong ini?" pekik Aira tak terima.

King menyeringai menatap Kino yang ternyata sudah menyadari apa yang menjadi kesalahannya.

"Ini permainanmu dan aku hanya mengikuti Kino. Tapi kamu tahu aku paling benci ketika kita membahas kerja sama ada seorang wanita yang tak berguna di tengah tengah kita. Dan satu lagi, masalah aku sudah mempunyai pasangan atau belum itu menjadi urusan pribadi ku dan bukan menjadi urusan mu atau orang lain!"

Aira semakin menatap tajam ke arah King dan dia yang sudah geram menarik senjatanya dan mengarahkan pistol itu ke arah King. Dengan cepat dia menarik pelatuk pistol itu tapi King berhasil menghindar. Tapi setelahnya mata Aira membelalak saat ada sebuah benda tajam yang menusuk dadanya.

"Uhuuukkkk...."

Darah segar keluar dari mulutnya dan membuatnya terhuyung ke belakang. Dia menatap King tak percaya sedangkan Kino sudah tak berani melakukan apapun saat ini.

"Jangan salahkan aku Kino, kalian sendiri yang sudah membuatku melakukan ini. Jika dari awal kamu bekerja seperti biasa mungkin kejayaanmu akan tetap sama seperti sebelumnya. Tapi karena kebodohanmu sendiri yang terlalu percaya pada orang lain malah membuatmu hancur!"

Kino menatap King tak percaya jika King mengetahi sampai sejauh itu.

"Dia mengincarmu!" sahut Kino pelan.

King dan Leo yang hendak meninggalkan ruangan itu sempat berhenti sejenak tapi kemudian melanjutkan langkah mereka lagi.

"Hancurkan tempat ini dan cari dia sampai dapat dalam keadaan hidup hidup!"

 to be continued

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 7

    Saat King pergi dari tempat buat meting tadi gumpalan asap hitam sudah mengepul di udara dan itu pertanda jika apa yang di inginkan King sudah terlaksana. Dan King memutuskan untuk segera kembali ke negara A karena entah perasaannya tak tenang tentang Kavaya yang ada di sana. "Leo beri perintah pada anak buah kita di sana untuk terus mengawasi gadisku. Aku mempunyai firasat tak enak tentangnya!"Leo yang sedang memeriksa beberapa laporan pekerjaan segera menghentikannya dan meraih ponselnya untuk menghubungi anak buahnya yang ada di dekat rumah Kavaya. Dan setelah memastikan semua aman, dia melanjutkan pekerjaannya kembali. Sementara King berusaha memejamkan matanya meskipun dia tak akan bisa tidur untuk saat ini.**Pagi hari menjelang dan Kavaya sudah siap untuk pergi kuliah hari ini tapi bukan berarti dia akan berpenampilan rapi seperti anak kuliahan lainnya. Karena jika itu sampai ketahuan nasibnya akan berakhir tragis di tangan ibu tiri dan saudara tirinya.Tap.. tap...Suara l

    Last Updated : 2024-12-11
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 8

    King segera masuk ke dalam vila itu dan mencari di mana Kavaya sedang di tahan. Richard segera menyusul King masuk ke dalam dan di sana ada beberapa orang yang sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah dimana mana."Astaga..... udah jelas ini bakalan ada puting beliung angin ribut ini." gumam Richard pelan. Dia segera berlari menyusul King untuk naik ke lantai atas. Saat Richard tengah bingung mencari di mana bosnya itu terdengar suara barang pecah berserakan dan di sana nampak barang pecah berserakan. Tak hanya itu ada dua orang yang sedang di hajar oleh King sampai mereka babak belur tak berbentuk lagi."Kan bener apa dugaanku!"Richard segera menghampiri King dan melihat di sana ada yang aneh dengan Kavaya. Richard segera masuk ke dalam dan jelas indera penciumannya mencium bau yang sangat dia kenali.Srettt...."Kinggg....Berhenti.... Kavaya butuh kamu!!!" Richard berhasil menghentikan King menghajar orang yang sudah tak bergerak itu dan bisa di pastikan jika kedua orang

    Last Updated : 2024-12-12
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 9

    Kavaya mulai melakukan aksinya pada milik King yang sudah berdiri tegak seolah menantangnya untuk melakukan sesuatu yang membuat tubuhnya panas dingin dan hawa di ruangan itu semakin panas.Kavaya mulai mendekatkan wajahnya ke benda yang sudah tegak berdiri itu dan membuat King menahan napasnya sesaat. Tapi tak sampai beberapa detik mata King terpejam serta kepalanya menengadah ke atas karena dia menikmati apa yang di lakukan Kavaya pada senjata miliknya yang sudah berdiri tegak. Otot ototnya pun juga terlihat di sana saat Kavaya mulai menggerakkan bibir manisnya untuk bergerak di sana. Tak hanya itu jari jemari Kavaya juga bergerak lincah mengikuti nalurinya. Dia terus memainkan benda milik King yang sedang di pegangnya saat ini. King sendiri sudah tak bisa melakukan apa apa karena Kavaya terus memanjakan junior miliknya."Swetty, oh...."Akhirnya suara itu keluar juga dari mulut King dengan nada seraknya. Kavaya terus memainkannya dan juga menjilatnya seperti dia sedang memakan es

    Last Updated : 2024-12-13
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 10

    Pagi hari menjelang, tapi dua orang yang baru saja menyelesaikan pergumulunnya semalam masih terlelap dalam tidur. Kavaya yang matanya terkena sinar matahari yang masuk ke dalam kamar itu mulai membuka matanya perlahan. Tapi dia mengerutkan keningnya saat dia merasa ada benda berat di atas perutnya. Awalnya dia bingung saat melihat atap kamar itu yang jelas bukan kamarnya. Dia juga beralih pada perutnya dan seketika matanya terbelalak saat melihat ada tangan kekar yang melingkar di atas perutnya.Kavaya masih terdiam mengingt apa yang terjadi, dan matanya membola sempurna saat ingatan demi ingatan apa yang terjadi semalam mulai terlintas di benaknya."Astaga, apa yang aku lakuin?" gumam Kavaya lirih.Dia dengan pelan menyingkirkan tangan itu dan ingin pergi dari sana. Tapi ternyata bagian inti miliknya masih terasa perih dan membuatnya meringis kesakitan."Sshhh....."Dan karena posisi dia yang tak benar akhirnya Kavaya pun terjatuh di atas lantai."Awww...."King yang semula terlela

    Last Updated : 2024-12-16
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 11

    "Ehmmm...." Wajah Kavaya bingung saat ini dan itu membuat King bertanya tanya. "Apa masih ada yang mengganggu pikiran kamu?" "Jadi aku harus memanggilmu apa? Kamu dari tadi terus memanggilku dengan panggilan Sweety tapi kita tak punya hubungan sedekat itu sebelumnya. Kecuali....?" King yang mendengar pernyataan Kavaya hampir saja mengamuk tapi kemudian dia melihat raut wajah bingung Kavaya dia memahami apa yang membuat Kavaya banyak berpikir sejak tadi. King tiba tiba kembali berjongkok di depan Kavaya dan membuat Kavaya mengerjakan matanya lucu. "Kamu bisa panggil aku sayang jika kamu mau. Dan lagi mungkin di sini sudah ada kecebong yang sudah berkembang biak dengan banyak," celetuk King santai. "A-apa? Berkembang biak?" King mengangguk dan dia mendekatkan dirinya pada Kavaya yang membuat Kavaya sedikit mundur ke belakang. "Apa yang ingin kamu lakukan?" cicit Kavaya takut. "Aku harap kamu mengandung anakku, dengan begitu kamu tidak akan mempunyai pikiran untuk

    Last Updated : 2024-12-17
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 12

    Miranda terus bertahan di dalam mobilnya tapi salah satu preman itu memecahkan kaca mobil dengan senjata yang dia bawa.Prankkk....."Aaaaa......."Miranda berteriak dengan kencang dan menutup kedua telinganya. Preman itu segera membuka paksa pintu mobil itu. Mereka menarik paksa Miranda untuk keluar dari dalam mobil. Miranda terus berteriak tapi sayangnya area itu sangat sepi dan tak ada mobil yang berlalu lalang di sana. Jangan ditanya bagaimana bisa seperti itu, tentu saja semua ada campur tangan Leo di balik itu semua."Kalian ini siapa? Kalian mah apa hah?" teriak Miranda mencoba untuk berani.Tapi ternyata para preman itu mengacungkan senjata pada Miranda yang membuat Miranda gemetar ketakutan."Kalian akan di penjara jika kalian menembakku." ucap Miranda tergagap.Dia memundurkan badannya karena mereka mengacungkan pistol itu tepat di kepalanya saat ini dan jelas Miranda masih sayang nyawanya, jadi dia memutuskan untuk tak melawan lagi.Miranda melihat salah satu preman itu me

    Last Updated : 2024-12-18
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 13

    Kavaya yang baru saja mengangguk kemudian membelalakkan matanya kembali. Dan dia menatap King serta Moa bergantian dan itu membuat Moa yang ada di depannya tentu saja gemas dengan tingkah Kavaya."Kenapa bingung?" tanya Moa lagi."Tunggu, jadi dia eh King ini anak Tante?" Moa mengangguk geli karena Kavaya terlihat terkejut kembali."Hemm, dan yang bikin Tante senang adalah Tante nggak perlu maksain dia buat mau ketemu sama kamu karena dia sendiri yang udah bawa kamu pulang kemari. Jadi jelas Tante nggak akan keluarin tenaga extra buat paksa dia menikah sama kamu," jelas Moa lagi.King sudah melihat ke sembarang arah karena entah kenapa ada perasaan yang tak bisa di jelaskan lagi darinya mendengar ternyata Kavaya lah yang akan di jodohkan dengannya.Sedangkan Kavaya masih terlihat bingung dengan situasi yang terjadi saat ini."Tapi bukannya Tante kemarin memilih Rebeca ya untuk di jadikan menantu Tante?" tanya Kavaya ragu.Moa meraih wajah Kavaya dan mencubit pipi gadis itu dengan ge

    Last Updated : 2024-12-19
  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 14

    Kavaya masih terdiam menatap King dengan mata sayunya. Sementara King masih menunggu persetujuan dari Kavaya."Sweety...."King kembali memanggil nama Kavaya dan membuat Kavaya meneguk ludahnya kasar.Saat ini berbeda dengan yang kemarin. Jika kemarin dia dalam posisi yang tak sadar dan dalam pengaruh obat sialan itu, hari ini jelas dia sangat sadar dengan apa yang akan mereka lakukan."King... apa yang kedua ini akan sakit?" cicit Kavaya lirih. King memerhatikan wajah Kavaya yang sedikit memerah karena bertanya hal seperti tadi.Dia mengusap lembut pipi gadisnya itu dan menciumnya sekilas."Bukankah kali ini kita melakukannya dalam keadaan sadar? Jadi jika nanti itu menyakitimu, kamu bisa berteriak atau mencakarku. Bagaimana?"Kavaya mengangguk ragu karena dia pun juga tak punya pengalaman lebih tentang hal begini.King kembali mencium Kavaya dengan lembut. Berbeda dengan yang tadi, jika yang tadi King lebih menuntut kali ini dia lebih menjaga ritmenya untuk membuat Kavaya menikmati

    Last Updated : 2024-12-20

Latest chapter

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 52

    Leo terpaku di tempatnya karena mendengar perkataan Kavaya yang menyuruh Naomi dan Richard mencari ayahnya.Dia kira tak akan ada yang tahu keadaan ayahnya yang menghilang selain King, tapi ternyata Kavaya yang baru kembali pun juga tahu jika mereka sedang mencari Pedro."Aku belum mengetahui siapa yang berkomunikasi dengan ayah yang terakhir. Ada banyak kemungkinan karena beberapa hari terakhir ayah bertemu dengan banyak orang,"Kavaya diam memikirkan semua perkataan Leo dia kemudian melirik ke arah King yang sejak tadi hanya diam saja."Periksa semua pekerja yang ada di mansion utama tapi jangan sampai ketahuan orang itu, apa kamu bisa melakukannya?" tanya King pada Leo.Leo terdiam sebentar untuk memikirkan sebuah rencana tapi kemudian dia mengangguk menyetujuinya karena dia yakin dia bisa melakukannya."Hmm, aku usahakan. Kalau begitu bukannya lebih baik kalau sering ke mansion utama?" King mengangguk meskipun dia berat tapi dia harus melakukannya demi menemukan Pedro dan juga pa

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 51

    Selena yang mendengar apa yang di katakan Kavaya pun gelisah, dia tak mungkin membiarkan kedua orang tuanya mendapatkan hukuman juga karena kesalahannya. Di tambah dia baru tahu jika Kavaya adalah adik Kaito yang juga tak akan bisa di sentuh seperti King."Maafkan aku, tolong jangan sakiti kedua orang tuaku. Aku tak tahu kalau kamu tunangan King dan juga adik Kaito. Jika aku tahu aku tak akan mengganggu," pinta Selena sendu.Kavaya menaikkan sebelah alisnya merasa jika apa yang di katakan Selena tak masuk akal."Apa jika aku bukan orang terdekat mereka kamu akan bebas melakukan ini padaku? Kamu terlalu arogan Selena. Kamu baru di atas sebentar kamu sudah berbuat ulah. Tapi bukannya didikan orangtuamu juga begitu? Bagaimana jika papamu tahu kalau kamu ternyata bukan anak kandungnya, melainkan anak dari sopir pribadi mamamu?" Kavaya menatap miring pada Selena yang semakin pucat pasi. King yang terus terang baru mendengar hal ini langsung menoleh ke arah Kavaya.Benar benar banyak kejut

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 50

    Leo yang sudah selesai sarapan pun sedang menikmati secangkir kopinya di ruang tengah markas dengan beberapa berkas yang ada di tangannya. Dia dan King membatalkan keberangkatan mereka karena insiden yang di buat Selesa.Leo segera mengangkat kepalanya saat mendengar suara derap langkah memasuki ruangan itu.Byurrr....Kopi yang baru saja masuk ke dalam mulutnya kembali menyembur keluar saat dia melihat kedatangan King yang sudah menggandeng seorang perempuan yang sangat dia kenali."Secepat itukah?"Itu yang ada di otak Leo saat ini karena di depannya sudah berdiri King yang tak mengenakan setelan pakaian yang dia gunakan semalam begitu juga dengan Kavaya yang sudah berganti pakaian yang lainnya.Tak hanya itu, sudah bisa di pastikan jika King menginap di hotel semalam, tapi dia tak menyangka jika Kavaya juga akan datang ke markas sepagi ini dan itu pertanda jika mereka berdua sudah menghabiskan malam bersama.Leo sudah memastikan jika King tak ada di mansion dan apartemennya berarti

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 49

    Setelah semua yang King dan Kavaya lalui mereka memutuskan kembali bersama dan memulainya dari awal. Tapi tetap dengan Kavaya yang masih menyembunyikan identitasnya. Dia masih ingin meliahat orang orang yang ada di sekelilingnya seperti apa terlebih saat ini Moa sedang bersamanya."Baby aku antar kamu pulang ke mansion." Kavaya yang baru saja selesai sarapan langsung menoleh ke arah King dengan pandangan horor. Dia takut jika Kaito akan langsung menghajar King saat ini juga."Kenapa melihatku seperti itu? Apa aku salah bicara baby?" tanya King bingung."Kamu yakin mau bertemu dengan kakak?" tanya Kavaya balik.Ada rasa khawatir di sorot matanya kepada Kavaya dan itu membuat hati King menghangat. Dia merasa di cintai saat ini oleh Kavaya meskipun Kavaya tak menjelaskannya secara langsung.King terkekeh saat melihat Kavaya yang masih melotot ke arahnya dan dia mendekati Kavaya yang saat ini sedang duduk di sofa yang ada di kamar itu."Apa yang kamu takutin? Semalam aku udah maksa adikn

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 48

    King yang sudah selesai membersihkan diri pun melihat Kavaya yang sudah duduk anteng di sofa dengan baju yang di berikan tadi. Ada rasa lega di hati King saat masih melihat Kavaya tak kabur dari sana atau pergi meninggalkan dirinya.King pun duduk di depan Kavaya dan membuka paper bag yang berisi makanan itu."Kenapa nggak makan duluan?" tanya King pada Kavaya.Kavaya yang baru saja memberi kabar pada kakaknya lantas menaruh ponselnya."Nungguin kamu selesai mandi." jawab Kavaya santai.Dia lalu membantu King membuka semua kotak makanan yang sudah King pesan. Berbeda dengan King yang malah berhenti membuka makanan itu dan malah memilih memerhatikan wajah Kavaya yang sedang sibuk dengan kotak kotak makanan itu."Aku tahu aku cantik, jadi nggak usah nglihatin kayak gitu." King menaikka sebelah alisnya lalu terkekeh, ternyata sifat tengil Kavaya tak berubah dan masih ada sampai sekarang.Dia mulai mengambil makanan yang Kavaya siapkan untuknya, dia hanya tersenyum tipis ke arah Kavaya k

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 47

    King masih terus mengungkung badan Kavaya di dinding sampai Kavaya merasakan hembusan napas King yang semakin panas di punggungnya. King berhasil membuka gaun hitam milik Kavaya dan terpampanglah punggung mulus milik Kavaya. Cup...King mencium pundak mulus Kavaya dan itu tentu menimbulkan gelenyar panas pada tubuh Kavaya. King masih setia menempelkan bibirnya pada pundak mulus itu meskipun dia menahannya setengah mati karena efek obat itu benar benar menyiksanya.Sedetik kemudian gaun hitam Kavaya sudah teronggok jatuh di lantai dan meninggalkan tubuh indah Kavaya yang ada di depannya. Kavaya sudah tak bisa melawan, dia ternyata salah sudah menganggap King berubah, ternyata King masih berkuasa seperti dulu hanya saja dia tak memperlihatkannya pada orang lain. Untuk itulah julukan dia tetap LORD, dia akan terus menjadi penguasa.King memutar balik badan Kavaya dan tatapannya masih seperti dulu memuja kepada Kavaya. King meraih dagu Kavaya agar Kavaya mau melihat ke arahnya."Baby j

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 46

    Selena sudah merencanakan sesuatu untuk King dan dia pamit dari hadapan Leo. Sedangkan King sudah bercengkerama dengan Kaito tanpa menoleh ke arah Kavaya yang sejak tadi memilih duduk di kursi yang tak jauh dari sang kakak.Leo pun tak masalah menikmati pesta itu sendirian tanpa King karena dia sudah terbiasa dengan itu."Pestanya sungguh meriah dan aku yakin setelah ini akan banyak proposal yang masuk ke perusahaanmu. Tentunya aku tak akan menyerah meskipun pernah sekali di tolak." kelakar King renyah.Kaito tersenyum tipis tapi dia juga sempat melirik ke arah Kavaya yang sedang menikmati minuman dan makanan yang tersaji.Tak lama dari itu ada seorang pelayan yang mengedarkan minuman dan King serta Kaito pun meminumnya karena mereka sudah lama mengobrol. Dari kejauhan Selena yang melihat itu pun tersenyum puas tanpa dia tahu jika rencananya pun sudah terendus sejak tadi.King yang sengaja meminum minuman itu pun sudah punya rencana sendiri sejak tadi dan dia akan menggunakan kesempat

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 45

    Kavaya pergi meninggalkan apartemennya dengan perasaan berkecamuk. Dia sempat melihat mata Moa yang penuh harap untuk Kavaya mau bertemu dengan King tapi untuk saat ini dia belum terpikirkan untuk bertemu dengan King.Sementara di apartemen Moa sudah melihat Richard penuh tanda tanya pada Richard karena bagaimana bisa Richard lebih dahulu bertemu dengan Kavaya.Richard menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia bingung harus mulai dari mana sedangkan Naomi masih diam saja sejak tadi dan kembali bersikap seperti Naomi yang biasanya."Jadi apa yang terjadi sebenarnya?""Ehm, aku harus mulai dari mana ya? Aku sendiri bingung tante dan ini juga bukan keinginannku saat aku bertemu dengan Kavaya lebih dahulu. Ini ada hubungannya dengan Naomi tante," jawab Richard pelan.Naomi yang sejak tadi diam langsung menatap tajam ke arah Richard, karena bisa bisanya Richard membawa namanya dalam hal ini.Sementara Moa menatap Richard dan Naomi bergantian dengan tatapan yang semakin bingung, ada apa seb

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 44

    Kavaya masih setia menunggu jawaban Moa, tapi melihat Moa hanya diam saja Kavaya pun tak memaksanya lagi. "Mami ingin bertanya apa kepadaku?" Akhirnya setelah mereka berdua saling diam Kavaya membuka omongan kembali agar Moa baru bercerita. "Apa King tahu kamu sudah kembali?" Hanya kata kata itu yang tercetus dari bibir Moa dan memang itu yang ingin di tanyakan pada Kavaya. Kavaya tersenyum tipis kemudian menggeleng pelan. "Aku nggak harus bertemu dia saat aku ingin kembali ke negara ini. Karena tujuanku kembali tak hanya dia," Moa langsung terdiam mendengar jawaban Kavaya, dia tak menyangka jika akan ada banyak perubahan dari wanita yang dari dulu selalu menempati tahta tertinggi di hati King putranya. "Jadi mam, katakan padaku dimana paman Pedro? Kenapa dia tak menjagamu di vila itu?" Moa menerawang jauh mengingat semua kejadian yang menimpanya lalu dia menghembuskan napas panjangnya. "Mereka membawa Pedro dan aku tak tahu dimana Pedro sekarang." Kavaya menaikkan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status