Share

55. Sepucuk Permintaan Budi

Kedua mata Nayra masih memperhatikan dalam keheningan yang mencekamnya sendiri. Separuh dari dirinya sangat takut jika ada yang meleset dari harapannya.

"Pak Budi akan baik-baik saja. Alhamdulilah, operasinya berhasil. Tapi beliau harus istirahat cukup dulu." Setelah dokter tersebut menangkap rona di wajah Nayra kembali, ia dapat menarik napas lega. "Saya permisi," katanya sambil menuntun langkahnya pergi.

"Baik, Dok. Terima kasih banyak," lirih Nayra.

Setelah dokter tadi menjauh, Nayra mengusap wajahnya dengan sedikit terisak. Ia sangat bersyukur bahwa ada kabar baik mengenai ayahnya. Aldo yang sedari tadi menyaksikan interaksi keduanya turut mendes*ah lega.

Kemudian, Nayra menggiring kaki menuju ruang dimana Budi dirawat. Tangannya membuka pintu perlahan. Tampak beberapa alat dan selang bening masih terbenam di tubuh ayahnya. Meski belum siuman, namun air muka Budi menunjukkan ketenangan.

Nayra lantas duduk di samping brankar. Menghadap ke arah Budi yang masih terbaring lemah, Nayra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status