Share

Bab 4# Tidak Asing

Author: Ayu novianti
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Keesokan harinya, Crystal berjalan santai menuju kantor setelah dia memarkirkan mobilnya. Entah kenapa, tapi dia merasa malas kemarin dan itu mungkin karena keberadaan si satpam baru. Aneh sekali. Padahal Crystal tidak terbiasa merasa seperti itu.

“Eh Crystal!” teriak Fian yang sepertinya sedang mengambil sesuatu di mobilnya. Entah apa yang sedang dia lakukan.

Sebenarnya Crystal juga tidak memperhatikan sekitar tadi, makanya dia tidak melihat keberadaan Fian beserta mobil miliknya

“Sini bentar, tungguin gue!” kata Fian

Aishh. Crystal berjalan mendekat kearah Fian dan masih merasa aneh. Memang sohibnya itu rada-rada aneh juga.

“Ngapain lo?” tanya Crystal setelah dia sampai di dekat Fian dan memerhatikan tingkahnya yang seperti sedang mencari sesuatu.

“Nyariin dompet. Tadi ketinggalan di mobil.” jawab Fian yang masih mencari-cari keberadaan dompet miliknya

“Lo lupa bawa kali, kebiasaan deh. Perasaan itu dompet ilang mulu.” kata Crystal

“Enggak ilang Crystal yang cantiknya sejagat tapi suka nyinyir!” jawab Fian. Katanya saja Crystal suka nyinyir, padahal dia juga tidak jauh berbeda.

“Dompetnya cuman lagi enggak tahu dimana aja.” lanjut Fian mencoba membela diri. Tuhkan, Fian itu memang rada aneh sebenarnya.

“Dompet doang,kan? Pacar lo enggak ketinggalan?” tanya Crystal memastikan. Masalahnya, Fian pernah lupa menjemput pacarnya dan malah bertanya pada Crystal. Lah mana dia tahu, dikira Crystal pacarnya apa. Meski mereka sekarang sedang melakukan LDR. Kasihan juga.

“Enggaklah, aman kok tenang aja.” kata Fian “Nah ini ketemu. Bentar!” ucap Fian dan anehnya Crystal juga masih menunggunya. Kebiasaan.

“Sekali doang gue lupain doi. Untung lo bantuin.” lanjut Fian sambil menepuk bahu Crystal dan meletakkan lengannya disana.

Begitulah mereka. Bersahabat sejak kuliah. Satu jurusan, dan Fian juga mengenal Daniel karena dia sempat bergabung sebagai anggota basket di kampus, yang lapangannya berdekatan dengan lapangan Voli yang biasa Crystal dan teman-temannya gunakan.

Tidak hanya Daniel yang Fian kenal. Dia juga mengenal pria yang sempat dekat dengan Crystal saat kuliah dulu. Nanti saja dia sebut Namanya. Karena faktanya, hubungan mereka menjadi menjauh tanpa pernah ada kepastian sebelumnya. Begitulah.

Mereka berdua berjalan kearah pintu masuk dan masih bisa melihat kejadian yang tak jauh berbeda dari kemarin.

“Pagi mba Crystal!”

“Pagi pak Fian!”

Sapa satpam yang sama seperti hari kemarin. Sebenarnya bukan saja hari kemarin, tapi setiap hari juga mereka selalu menyapa karyawan yang hendak masuk ke kantor.

“Pagi juga pak!” jawab Crystal. “Masih sama kayak hari kemarin yah?” kata Crystal sambil melirik ke arah kerumunan itu.

“Iya mba. Biasa, orang ganteng mah beda” jawab pak satpam

Crystal hanya mengangguk mengiyakan ucapan tersebut. Itu memang benar. Kadang dunia memang seperti itu

Orang ganteng memang selalu membuat orang-orang disekitarnya menjadi lupa kerjaan saking gantengnya. Walau audrey tahu kebanyakan karyawan perusahaan ini sebenarnya sudah taken. Tapi yah, katanya cuman cuci mata. Alasan yang good lah.

Crystal ini tipe yang sangat tidak suka dengan cowok yang suka membuat kerumunan karena wajahnya yang kata orang ganteng banget.

“Woi. Nggak lo bubarin itu anak-anak?” tanya Crystal pada Fian yang ada di sebelahnya. Dia seorang asisten CEO, jadi itu termasuk tugasnyakan?

Fian terlihat terdiam sejenak disana. Entah dia sedang memikirkan apa. “Lo denger nggak sih?” tanya Crystal karena dia tidak mendapatkan balasan apapun dari Fian

Akhirnya, Fian mulai bertindak dan membubarkan semua kerumunan itu. Pria yang menggunakan masker itu menatap Crystal dengan tatapan yang tajam. Baiklah, Crystal sangat tidak suka ditatap seperti itu. Rasanya seperti sedang dinilai pantas atau tidak.

Crystal balik menatap pria itu tak mau kalah. Dia pikir dia siapa? Seenaknya dia menatap orang lain dengan tatapan menilai seperti itu

“Eh Tal!” panggil Fian tapi tidak di gubris sama sekali oleh Crystal. Dia masih sibuk menatap pria di depannya yang juga masih menatapnya.

“Crystalll!” teriak Fian yang akhirnya membuat Crystal memutus pandangan mereka. Crystal hanya merespon dengan mengangkat satu alis sebagai jawaban.

“Lo ngapain sih? Ayo masuk!” ajak Fian sembari mendorong bahu Crystal agar berjalan masuk ke dalam kantor

Akhirnya Crystal ikut masuk dan tidak lagi mempermasalahkan tentang tatapan pria itu. Ralat. Satpam baru perusahaan ini.

“Fian!” panggil Crystal saat mereka sedang berada di lift. Fian bergumam sebagai jawaban dan hanya fokus dengan ponsel digenggamannya

“Itu satpam kayak pernah gue lihat dimana gitu!” ucap Crystal setelah dia mengingat-ingat kejadian tadi. Walau dia hanya melihat mata pria itu.

Mendengar itu, Fian menghentikan aktivitasnya dan beralih menatap Crystal. “Perasaan lo aja kali. Lo kan banyak ketemu klien.” Jawab Fian

Walau masih merasa ragu, Crystal tetap saja mengangguk sebagai jawaban. Mungkin saja itu hanya perasaannya.

Related chapters

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 5# Kejelasan

    “Fian!” teriak Crystal saat mendapati Fian sedang berada di kantin perusahaan pagi ini. Sebenarnya dia berteriak, hanya memanggil dengan lebih bersemangat saja tadi“Kenapa Crystal Augustine yang suaranya cetar kayak toa. Pagi-pagi udah teriak aja” balas Fian. Sebetulnya dia sedang menjawab panggilan Crystal atau sedang berceramah? entahlah“Aishh. Lo bikin kopi?” tanya Crystal saat dia melihat Fian sedang mengaduk kopi yang baru saja dia buat.“Ini nih alasan lo jomblo. Nggak peka!” jawab Fian. “Udah jelas-jelas gue lagi ngaduk kopi, masih aja ditanyaain.” Sambung Fian sembari menggelengkan kepalanya.Crystal memberi tepukan di bahu Fian sebagai balasan. “Santai aja boss.” Ucap Crystal. Dia mengambil tempat disebelah Fian dan mulai membuat cappuccino untuknya“Eh Btw, tumben itu di depan nggak ada kerumunan lagi. Udah lo apain?” tanya Crystal sembari menunggu

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 6# Merasa Dibohongi

    “Nggak papa kok. Cuman nggak suka bunga aja.” Balas Crystal. Mereka lalu mengangguk paham saat mendengar itu.Mereka tahu bahwa Crystal tidak menyukai bunga mawar berwarna merah. Dan sialnya, Fian malah menyuruhnya memberikan bung a itu padahal dia tahu Crystal tidak menyukainya. Bukan alergi, hanya saja dia merasa tidak suka. Apakah itu aneh? entahlahMereka berjalan mendekat dan Fian menatap Crystal dengan tatapan seolah bertanya. Crystal menatap pria itu dengan wajah datar, tunggu saja setelah ini.“Selamat datang pak!” ucap para karyawan yang mulai beriringan dan Kiki memberikan buket bunga itu kepada si CEOCEO itu menatap Crystal, sedangkan yang ditatap hanya memberikan wajah yang biasa saja. Dia menatap tanpa minat dan hanya diam disana.“Baiklah, saya ingin mengucapkan terimakasih atas penyambutannya.” Ucap CEOHanya itu. Dia hanya mengucapkan itu dan pergi setelahnya. Beruntunglah ada Fian yang me

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 7# Bersikap Biasa Saja

    Crystal mengerjakan beberapa laporan yang ada di meja miliknya dengan serius. Dia harus menyelesaikan laporan itu agar tidak perlu lembur malam nanti. Dia juga sudah memberitahu Kenzy agar tidak ada yang mengganggu dirinya saat iniDia malas bertemu dengan orang lain disaat suasana hatinya sedang tidak baik. Seperti saat ini. Itu sebabnya dia sengaja tidak menerima tamuSaat Crystal sedang mengerjakan laporan miliknya, sebuah panggilan baru saja masuk di telepon kantor yang berada di sebelahnya. Crystal hanya menatap telepon yang berdering itu tanpa minat sama sekali.Tak lama, telepon itu berhenti berdering. Crystal terus melanjutkan pekerjaannya tapi kini ponselnya yang mulai berdering. Nomor baru. Entah dari siapa panggilan itu berasalPanggilan itu berakhir sama seperti tadi. Berhenti tanpa diangkat oleh Crystal. Saat sedang membuat sesuatu di komputer miliknya, seseorang malah membuka pintu ruangan Crystal tanpa mengetuk lebih dulu“Saya

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 1# Pekerjaan

    ~Beginilah hidup. Kadang sibuk dan kadang bersikap seakan tidak ada beban apapun~Pagi ini terasa begitu hangat bagi Crystal. Bukan karena dia sedang dipeluk sang kekasih. Itu karena dia masih bergemul dengan selimut tebalnya yang enggan membiarkannya bangunSeandainya dia bisa terbangun dan merasa hangat karena sedang berada dalam pelukan sang suami. Crystal berguling dan merasa geli dengan pemikirannya sendiri.“Mommy, tolong anakmu yang jomblo ini!” teriak Crystal seperti orang aneh. Anggap saja dia memang terbiasa seperti itu.Crystal menyampirkan selimut tebal miliknya dan duduk termenung di ranjang berukuran queen yang selalu menjadi tempat ternyaman baginya.“Ahh, indahnya hari libur!” Ujar Crystal. Kali ini dia tidak berteriak, melainkan hanya tersenyum lebar. Cepat sekali perasaannya berubah.Saat Crystal hendak beranjak dari Kasur, dia malah mendengar suara klakson mobil yang tidak asing lagi diteli

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 2# Alasan

    Keesokan harinya, Crystal Kembali bersiap untuk pergi ke kantor. Ah iya, dia lupa bertanya tentang ucapan Fian kemarin. Crystal juga harus menyelesaikan beberapa urusan, jadi dia tidak sempat bertemu dengan Fian setelah itu.Dia berjalan menuju lantai dasar setelah itu. Dia akan menanyai Fian saat dia sudah sampai di kantor nanti. Semoga saja dia juga tidak sibuk hari ini.Crystal melihat pemandangan sekitar dan menarik nafas perlahan. Sepertinya hari ini akan terasa menyenangkan. Walau setiap hari rasanya menyenangkan bagi Crystal.“Mba Crystal!” panggil seseorang dari depan rumah Crystal. Padahal Crystal sudah bisa melihatnya sejak tadi“Iya mang!” jawab Crystal saat mendapati mang Ucup sudah berhenti di tempat yang tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini“Selamat pagi, neng!” ucap mang Ucup dengan ramah“Pagi Mang!” jawab Crystal dengan senyum yang tak kalah ramahnya.Crystal berbela

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 3# Kerumunan

    Pagi ini Crystal sudah dalam perjalanan ke kantor. Dia sempat terlambat tadi, jadilah dia terjebak macet. Tumben sekali. Tapi memang salahnya, dia merasa ogah-ogahan sekali ke kantor hari ini. Makanya dia menonton satu episode film dulu di ponselnya, dan mulai bergegas saat matahari sudah mulai meninggi.Akhirnya setelah terjebak macet, dia sampai di kantornya. Kadang macet memang menyebalkan, tapi memilih untuk menunda justru lebih menyebalkan.Saat Crystal baru saja menatap pintu masuk kantor yang megah itu, dia bertemu dengan Fian yang sepertinya hendak pergi dengan mobilnya.“Mau kemana pak?” tanya Crystal saat mereka berpapasan“Nah, akhirnya datang juga. Tumben banget lo telat.” Bukannya menjawab, Fian malah membicarakan soal keterlambatan Crystal ke kantor“Sekali doang. Gue males aja hari ini.” Jawab CrystalMendengar itu, Fian mengangguk. Dia memberikan sebuah file pada Crystal tanpa berkata apapu

Latest chapter

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 7# Bersikap Biasa Saja

    Crystal mengerjakan beberapa laporan yang ada di meja miliknya dengan serius. Dia harus menyelesaikan laporan itu agar tidak perlu lembur malam nanti. Dia juga sudah memberitahu Kenzy agar tidak ada yang mengganggu dirinya saat iniDia malas bertemu dengan orang lain disaat suasana hatinya sedang tidak baik. Seperti saat ini. Itu sebabnya dia sengaja tidak menerima tamuSaat Crystal sedang mengerjakan laporan miliknya, sebuah panggilan baru saja masuk di telepon kantor yang berada di sebelahnya. Crystal hanya menatap telepon yang berdering itu tanpa minat sama sekali.Tak lama, telepon itu berhenti berdering. Crystal terus melanjutkan pekerjaannya tapi kini ponselnya yang mulai berdering. Nomor baru. Entah dari siapa panggilan itu berasalPanggilan itu berakhir sama seperti tadi. Berhenti tanpa diangkat oleh Crystal. Saat sedang membuat sesuatu di komputer miliknya, seseorang malah membuka pintu ruangan Crystal tanpa mengetuk lebih dulu“Saya

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 6# Merasa Dibohongi

    “Nggak papa kok. Cuman nggak suka bunga aja.” Balas Crystal. Mereka lalu mengangguk paham saat mendengar itu.Mereka tahu bahwa Crystal tidak menyukai bunga mawar berwarna merah. Dan sialnya, Fian malah menyuruhnya memberikan bung a itu padahal dia tahu Crystal tidak menyukainya. Bukan alergi, hanya saja dia merasa tidak suka. Apakah itu aneh? entahlahMereka berjalan mendekat dan Fian menatap Crystal dengan tatapan seolah bertanya. Crystal menatap pria itu dengan wajah datar, tunggu saja setelah ini.“Selamat datang pak!” ucap para karyawan yang mulai beriringan dan Kiki memberikan buket bunga itu kepada si CEOCEO itu menatap Crystal, sedangkan yang ditatap hanya memberikan wajah yang biasa saja. Dia menatap tanpa minat dan hanya diam disana.“Baiklah, saya ingin mengucapkan terimakasih atas penyambutannya.” Ucap CEOHanya itu. Dia hanya mengucapkan itu dan pergi setelahnya. Beruntunglah ada Fian yang me

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 5# Kejelasan

    “Fian!” teriak Crystal saat mendapati Fian sedang berada di kantin perusahaan pagi ini. Sebenarnya dia berteriak, hanya memanggil dengan lebih bersemangat saja tadi“Kenapa Crystal Augustine yang suaranya cetar kayak toa. Pagi-pagi udah teriak aja” balas Fian. Sebetulnya dia sedang menjawab panggilan Crystal atau sedang berceramah? entahlah“Aishh. Lo bikin kopi?” tanya Crystal saat dia melihat Fian sedang mengaduk kopi yang baru saja dia buat.“Ini nih alasan lo jomblo. Nggak peka!” jawab Fian. “Udah jelas-jelas gue lagi ngaduk kopi, masih aja ditanyaain.” Sambung Fian sembari menggelengkan kepalanya.Crystal memberi tepukan di bahu Fian sebagai balasan. “Santai aja boss.” Ucap Crystal. Dia mengambil tempat disebelah Fian dan mulai membuat cappuccino untuknya“Eh Btw, tumben itu di depan nggak ada kerumunan lagi. Udah lo apain?” tanya Crystal sembari menunggu

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 4# Tidak Asing

    Keesokan harinya, Crystal berjalan santai menuju kantor setelah dia memarkirkan mobilnya. Entah kenapa, tapi dia merasa malas kemarin dan itu mungkin karena keberadaan si satpam baru. Aneh sekali. Padahal Crystal tidak terbiasa merasa seperti itu.“Eh Crystal!” teriak Fian yang sepertinya sedang mengambil sesuatu di mobilnya. Entah apa yang sedang dia lakukan.Sebenarnya Crystal juga tidak memperhatikan sekitar tadi, makanya dia tidak melihat keberadaan Fian beserta mobil miliknya“Sini bentar, tungguin gue!” kata FianAishh. Crystal berjalan mendekat kearah Fian dan masih merasa aneh. Memang sohibnya itu rada-rada aneh juga.“Ngapain lo?” tanya Crystal setelah dia sampai di dekat Fian dan memerhatikan tingkahnya yang seperti sedang mencari sesuatu.“Nyariin dompet. Tadi ketinggalan di mobil.” jawab Fian yang masih mencari-cari keberadaan dompet miliknya“Lo lupa bawa kali, kebiasa

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 3# Kerumunan

    Pagi ini Crystal sudah dalam perjalanan ke kantor. Dia sempat terlambat tadi, jadilah dia terjebak macet. Tumben sekali. Tapi memang salahnya, dia merasa ogah-ogahan sekali ke kantor hari ini. Makanya dia menonton satu episode film dulu di ponselnya, dan mulai bergegas saat matahari sudah mulai meninggi.Akhirnya setelah terjebak macet, dia sampai di kantornya. Kadang macet memang menyebalkan, tapi memilih untuk menunda justru lebih menyebalkan.Saat Crystal baru saja menatap pintu masuk kantor yang megah itu, dia bertemu dengan Fian yang sepertinya hendak pergi dengan mobilnya.“Mau kemana pak?” tanya Crystal saat mereka berpapasan“Nah, akhirnya datang juga. Tumben banget lo telat.” Bukannya menjawab, Fian malah membicarakan soal keterlambatan Crystal ke kantor“Sekali doang. Gue males aja hari ini.” Jawab CrystalMendengar itu, Fian mengangguk. Dia memberikan sebuah file pada Crystal tanpa berkata apapu

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 2# Alasan

    Keesokan harinya, Crystal Kembali bersiap untuk pergi ke kantor. Ah iya, dia lupa bertanya tentang ucapan Fian kemarin. Crystal juga harus menyelesaikan beberapa urusan, jadi dia tidak sempat bertemu dengan Fian setelah itu.Dia berjalan menuju lantai dasar setelah itu. Dia akan menanyai Fian saat dia sudah sampai di kantor nanti. Semoga saja dia juga tidak sibuk hari ini.Crystal melihat pemandangan sekitar dan menarik nafas perlahan. Sepertinya hari ini akan terasa menyenangkan. Walau setiap hari rasanya menyenangkan bagi Crystal.“Mba Crystal!” panggil seseorang dari depan rumah Crystal. Padahal Crystal sudah bisa melihatnya sejak tadi“Iya mang!” jawab Crystal saat mendapati mang Ucup sudah berhenti di tempat yang tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini“Selamat pagi, neng!” ucap mang Ucup dengan ramah“Pagi Mang!” jawab Crystal dengan senyum yang tak kalah ramahnya.Crystal berbela

  • Cemburu Membawaku Kembali   Bab 1# Pekerjaan

    ~Beginilah hidup. Kadang sibuk dan kadang bersikap seakan tidak ada beban apapun~Pagi ini terasa begitu hangat bagi Crystal. Bukan karena dia sedang dipeluk sang kekasih. Itu karena dia masih bergemul dengan selimut tebalnya yang enggan membiarkannya bangunSeandainya dia bisa terbangun dan merasa hangat karena sedang berada dalam pelukan sang suami. Crystal berguling dan merasa geli dengan pemikirannya sendiri.“Mommy, tolong anakmu yang jomblo ini!” teriak Crystal seperti orang aneh. Anggap saja dia memang terbiasa seperti itu.Crystal menyampirkan selimut tebal miliknya dan duduk termenung di ranjang berukuran queen yang selalu menjadi tempat ternyaman baginya.“Ahh, indahnya hari libur!” Ujar Crystal. Kali ini dia tidak berteriak, melainkan hanya tersenyum lebar. Cepat sekali perasaannya berubah.Saat Crystal hendak beranjak dari Kasur, dia malah mendengar suara klakson mobil yang tidak asing lagi diteli

DMCA.com Protection Status