Share

Chapter 58

Hari mulai menggelap, di sini sudah tampak ramai. Orang-orang mulai berdatangan. Api unggun sudah dinyalakan, aku bisa merasakan kehangatannya meskipun dari kejauhan. Kami tidak berbicara sama sekali. Aku hanya mengamati sekitar, begitu pun dengannya. Kami masih menduduki kursi taman. Mereka semua sedang berdansa, aku tidak bisa berdansa. Ada keinginan kecil untuk berdansa dengannya, tapi itu sangat mustahil. Mengingat bagaimana sikapnya terhadapku. Namun, jika dia tiba-tiba mengajakku berdansa, aku akan sangat malu sekali. Tidak ada yang mengajariku berdansa. Meskipun aku sering mengunjungi pesta rakyat bertiga, tapi kami hanya menikmati suasana keramaian yang begitu ceria. Tidak sampai berdansa, atau bahkan menari.

"Aku tidak bisa berdansa." Tiba-tiba dia berkata seperti itu, seolah-olah sedang membaca pikiranku.

"Aku pun sama, aku tidak pernah berdansa."

Tiba-tiba dia dia mengajakku ke tempat yang lebih sunyi. Aku yakin jika dia tidak terlalu menyukai keramaian.

Saat kami tiba di s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status