Home / Thriller / Carabella's Secret / Part 1 : Ingin tahu

Share

Part 1 : Ingin tahu

last update Last Updated: 2021-11-04 19:20:13

Jangan beri tanda titik di tempat koma berada. Artinya, jangan pernah berhenti ketika memulai sesuatu.

-Anonim-

New york, 11:15

Terdapat sebuah Mansion mewah yang berada jauh dari pusat kota. Mansion itu milik keluarga Damian dan selalu di jaga ketat oleh banyak bodyguard.

Mario Pierre Damian seorang pengusaha sukses dan terkenal yang membangun perusahaan dengan nama Damian’s group. Tak jarang, banyak yang ingin menjalin kerja sama dan banyak pula yang ingin menjatuhkan perusahaan tersebut.

Di sinilah, seorang gadis kecil berwajah cantik berada. Ralat sangat cantik.

Tidak ada yang tahu, Mario mempunyai seorang putri kecuali keluarga terdekat mereka. Yang mereka tahu, Mario hanya mempunyai seorang putra saja.

“Mahh, where are you?” Gadis kecil berumur 7 tahun berlarian ke sana kemari mencari sosok wanita paruh baya sambil membawa boneka di tangannya. 

“Mom, is here,” teriak wanita itu dari arah dapur.

Gadis kecil itu lantas menghampiri wanita paruh baya yang sedang berkutat dengan alat dapur. Walaupun ada para maid yang sudah ditugaskan untuk mengurus Mansion, tapi untuk urusan memasak wanita itu yang melakukan. 

Larasati Damian, istri dari Mario sekaligus ibu dari Ara dan Ata.

“Aku bosan Mah,” rengeknya.

“Anak Mamah yang cantik ini mau apa, hmm?”

“Aku mau sekolah kaya bang Ata Mah.”

Wanita paruh baya itu langsung mematikan kompor dan melepas apronnya, lalu duduk di kursi meja makan samping anaknya.

“Loh, tapi kan Ara juga sudah sekolah sayang.” 

“Bukan Mah, Ara maunya sekolah di luar biar banyak teman.” Gadis kecil itu sedang menahan kesal sambil menjambak rambutnya frustasi.

Larasati menghela napas pelan seraya membelai lembut surai cokelat terawat anaknya. “Sayang, tapi kan kamu lebih aman di rumah. Kalau bang Ata kan bisa jaga dirinya.”

“Kenapa sih Mah, Ara gak boleh sekolah di luar? Emang ada apa di luar sana, Mah?”

Tidak ada jawaban, Larasati bungkam.

“Jawab Mah kenapa?”

“Sayang.” Larasati menatap intens anaknya. “Jika terjadi sesuatu sama kamu, Mamah gak akan bisa memaafkan diri Mamah sendiri.”

“Berjanjilah, suatu saat nanti kamu harus bisa jaga diri. Jadilah wanita tangguh, tetaplah merendah sampai orang lain tak mampu merendahkanmu,” lanjutnya.

“Mah, Ara--”

“Pilihlah laki-laki yang mencintai kepribadianmu, bukan parasmu. Kelak kamu akan jadi wanita paling bahagia sedunia.”

“Kenapa Mamah bicara seakan-akan mau pergi?”

Larasati memeluk erat anaknya. “Enggak Sayang.”

Ara mencebikkan bibirnya kesal. “Mamah bohong.” Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, ia memilih pergi ke kamarnya.

Maafkan mamah sayang, batin wanita itu.

Bukan maksud apa-apa, wanita itu hanya takut jika nanti putrinya akan menjadi korban rekan bisnis suaminya. Dunia bisnis sungguh kejam bukan?

Dan bukannya pilih kasih. Karena pernah ada pria muda yang ingin menjalin kerja sama datang ke Mansion. Secara tidak sengaja, dia melihat ada gadis kecil yang sangat cantik tengah bermain. Dengan rambut cokelat alami, mata berwarna biru, pipi chuby. Ah, menggemaskan sekali.

Siapa gadis kecil itu? Bukannya keluarga Damian tidak memiliki seorang putri? Mungkin pikir orang itu dalam hati.

Siapa lagi kalau bukan Aglaea Carabella Damian, putri tersayang keluarga Damian.

Lantas, secara tidak sopan pria itu meminta gadis kecil keluarga Damian untuk jadi miliknya. Walaupun harus menunggu bertahun-tahun lamanya. Gila!

Itulah, salah satu alasan mengapa seluruh keluarga besar Damian merahasiakan tentang keberadaan putrinya.

****

Mansion, 13:45

“HELLO EVERYONE, BANG ATA YANG GANTENGNYA NGALAHIN JONGKOK MEMBER BTS INI PULANG YUHUU," teriak anak kecil laki-laki, yang tak lain merupakan anak pertama Mario dan Larasati. Aglaea Atalla Damian, umurnya terpaut tiga tahun dengan Ara.

“Salam dululah Abang," tutur pria paruh baya yang sedang membaca koran di ruang tamu, melirik sekilas ke arah Ata lalu fokus kembali ke kegiatannya tadi.

“Eh Papah, tumben udah pulang jam segini,” pekiknya senang.

“Oke replay, ASSALAMUALAIKUM.” 

“Waalaikumsalam,” balas mereka serempak.

“Lagian ya Bang, Jungkook bukan jongkok,” ucap Larasati membenarkan.

“Hehe, biasalah,” sahut Ata.

Tap tap tap

Fokus mereka teralihkan ke seorang gadis kecil yang menuruni tangga. Dengan muka bantalnya sembari mengucek mata sesekali menguap, hal itu membuatnya semakin terlihat lucu.

“Abang berisik banget sih! Suara gak ada merdu-merdunya juga pake teriak segala, kan bobo cantik Ara jadi keganggu.” Ia ngedumel tak henti-henti.

Semuanya langsung terkekeh pelan.

“Maafkan daku Adinda,” canda Ata. Oke, sepertinya Ata korban sinetron.

Tanpa tahu, jika adiknya saat ini tengah menahan kesal. Ingin sekali Ara menggorok leher abangnya itu jika tidak ingat kalau Ata adalah abang satu-satunya yang ia sayang.

Mario dan Larasati hanya menggeleng tak habis pikir akan kelakuan anak mereka satu itu.

“Sini Princess, duduk samping Papah. Abang juga sini, ada yang mau Papah sampaikan sama kalian,” katanya serius.

Ara dan Ata hanya menganggukkan kepala patuh kemudian duduk di samping kiri dan kanan papahnya.

Mario menghela napas pelan, ia menatap wajah Larasati seakan memberikan keyakinan lewat tatapan. Larasati pun mengagukkan kepala sambil tersenyum.

“Lama banget Pah kan Ata udah kepo maksimal,” ujar Ata lebay.

“Abang bisa diem dulu gak?” Ara melotot ke arah abangnya itu.

“Sudah-sudah jangan berantem terus, dengarkan apa yang mau Papah kalian bilang," kata Larasati, jika tidak di lerai bisa-bisa makin panjang urusannya.

Lantas Mario memeluk kedua anaknya dan menatap mereka dengan serius. “Jadi begini sayang, besok Papah harus berangkat ke Italia, ada masalah yang harus Papah urus dan ....”

Menggantung ucapannya seakan tidak tega untuk melanjutkan.

“Mamah harus ikut dan kalian bakal lama disana?” Bukan, bukan Mario yang berbicara melainkan Ara yang sudah menitikkan air matanya.

Entahlah, apa ini hanya firasat atau hanya Ara yang tidak rela ditinggal pergi ke Italia oleh kedua orang tuanya.

“Sayang? hey, jangan nangis kita usahakan gak akan lama disana. Mamah juga pasti akan kangen sama kalian," ucap Larasati. Dipeluknya Ara dengan penuh kasih sayang.

Ata? Anak itu hanya bisa memandang kedua orang tuanya dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah apa maksud dari tatapan itu. Padahal ia tahu negara yang akan dikunjungi orang tuanya, merupakan negara dengan kesan keindahan dan kekejaman sekaligus.

“Abang bisa kan jaga Ara?” tanya Mario.

“Bisa Pah, aku akan pastiin kalau Ara gak akan lecet sedikit pun.” Ata mengatakan itu sembari tersenyum meyakinkan. Eits, tunggu dulu tidak ada yang akan tahu nanti, kan?

“Mamah sama Papah sayang kalian,” ungkap Mario dan Larasati berbarengan.

Mereka berempat berpelukan dengan begitu erat seakan tidak ada lagi hari esok. Dan semua itu tidak luput dari tatapan para maid dan pekerja Mansion mewah itu.

Related chapters

  • Carabella's Secret   Part 2 : Apa yang terjadi?

    “Berdosa itu manusiawi tapi membenarkan dosa adalah perbuatan iblis”-Leo Tolstoy-Mansion, 12:01Suasana sepi menjalar di dalam Mansion. Ditambah lagi cuaca yang tidak bersahabat.Ke mana semua orang?Tepatnya jam dua belas malam tadi Mario dan Larasati sudah terbang ke Italia dengan pesawat pribadinya. Sedangkan, Ata belum juga kembali dari sekolahnya.Dan gadis kecil itu ada di balkon kamarnya. Tidak ada niatan untuk beranjak dari sana. Ara menatap hujan, pikiran gadis itu sungguh tidak tenang sepeninggal kedua orang tuanya. Kenapa ia merasa sesuatu yang besar akan terjadi.“Cepat kembali Mah, Pah. Ara takut.”Kring kring kringSuara telepon rumah berbunyi nyaring di dalam Mansion sepi ini.“Hello, with the Damian Family. Can I help you?” Telepon diangkat oleh maid wanita berumur lima puluh tahunan yang bekerja paling lama di sini.“....”

    Last Updated : 2021-11-04
  • Carabella's Secret   Part 3 : Kabar duka

    "Kamu bisa tau semuanya kecuali, pikiran manusia."-Carabella-Bandung, 08:3010 tahun kemudian.Bibi mengetuk pintu kamar majikannya. “Non, bibi masuk ya?”Tak ada sahutan. Bibi memaklumi itu.CeklekTidak ada orang. Saat akan kembali keluar, bibi melihat siluet seseorang dari arah balkon.Pasti dia merindukan mereka, Bibi membatin.Bibi berjalan mendekat ke arah siluet orang itu. “Sudah siap semua, Non?”Seseorang itu membalikkan badannya. Seorang gadis dengan tubuh tinggi semampai, kulit putih bersih, dan paras yang amat sangat cantik. Mata birunya menatap lekat wanita yang selama ini sudah merawatnya.“Udah,” jawabnya singkat lalu tersenyum tipis.Mereka lantas pergi meninggalkan balkon untuk mengambil barang bawaan gadis itu.“Biar bibi saja yang bawa, Non.” Gadis itu mengangguk singkat.Sebelum menutup pintu rumah, gadis it

    Last Updated : 2021-11-04
  • Carabella's Secret   Part 4 : Pertemuan

    Kepercayaan, sama seperti gelas. Setelah hancur tidak akan pernah sama lagi.-Almeer-DegMatanya gak asing.Mata itu.Batin masing-masing kedua orang itu.“Woi Al, lo mah main ninggalin aja,” teriak Zino dari arah belakang. Ia berusaha mengatur napas akibat berlari mengejar Al. Disusul kedua temannya yang lain.Teriakan Zino berhasil membuat kedua insan berbeda gender itu tersadar dari aksi tatap-tatapannya.“Anjir ada bidadari. perasaan tadi ngejar Al masih di sekolah sekarang udah di surga aja,” ucap Zino menatap Ara tanpa berkedip.Zeno menampol keras kepala kembarannya.“Emang masih di sekolah bego!” ujarnya sarkas.“Murid baru ya neng? Pindahan dari mana? Namanya saha? Ih meni geulis pisan. Boleh dong kita kenalan dulu,” tanya Zino beruntun sambil menjulurkan tangannya.Sepertinya sisi buaya Zino sedang mode on. Ara memutar bola mata malas tanpa ber

    Last Updated : 2021-11-04
  • Carabella's Secret   Part 5 : Sabotase

    Teruslah bertingkah seperti korban. Tuhan lebih tahu siapa yang mengubur lebih banyak luka.-Carabella-Bel pulang sekolah berbunyi. Siswa-siswi SMA Cakrawala berhamburan keluar kelas menuju parkiran sekolah. Sebagian juga ada yang masih nongkrong di koridor depan kelas masing-masing.“Gue boleh nebeng pulang gak, Ra? Mobil gue di bengk--”“Gak bisa gue ada urusan.” Ara menaiki mobilnya terburu-buru dan melaju begitu saja.Ara tidak berbohong, ia memang akan pergi ke suatu tempat. Nada mendengus pelan dengan sorot mata meredup.****Siang berganti malam. Sinar matahari terganti dengan sinar terang rembulan. Gadis tengah tertidur pulas itu terusik oleh cahaya bulan yang masuk lewat jendela kamar terbuka.Bulu mata lentiknya mulai mengerjap beberapa kali. Menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke retina mata birunya. Hal pertama kali Ara tangkap adalah suasana kamar yang gelap seperti hidupnya saat

    Last Updated : 2021-11-04
  • Carabella's Secret   Prolog

    Detiknews_cakrawalaJumat dini hari, telah terjadi kasus pembunuhan di jalan merpati. Korban merupakan seorang wanita berusia 25 tahunan yang diketahui bekerja sebagai PSK. Korban dibunuh dengan cara sadis. Pihak polisi berpendapat, bahwa mereka baru kali ini menangani kasus seperti ini. Hati-hati dia masih berkeliaran. Bisa saja si pelaku ada di sekitar kalian.“Loh Ra mau ke mana?”Nada buru-buru mengejar Ara yang membuka pintu mobil hendak pergi. Ara menengok ke arah Nada sekilas lalu menjalankan mobilnya.Ara memperhatikan TKP. Ia melihat kerumunan orang yang ingin menerobos garis polisi. Sebagian dari mereka ada yang membawa kamera. Beberapa ahli forensik sibuk dengan perlengkapan metalurgi dan balistik yang mereka bawa. Rasa penasaran membawanya kian mendekat.Mata Ara mengarah tepat pada tubuh mayat. Mata mayat itu terbelalak dan mulutnya dipaksa senyum dengan cara menjahit kedua ujung bibir. Beberapa tikaman, ada tusukan kecil d

    Last Updated : 2021-10-23

Latest chapter

  • Carabella's Secret   Part 5 : Sabotase

    Teruslah bertingkah seperti korban. Tuhan lebih tahu siapa yang mengubur lebih banyak luka.-Carabella-Bel pulang sekolah berbunyi. Siswa-siswi SMA Cakrawala berhamburan keluar kelas menuju parkiran sekolah. Sebagian juga ada yang masih nongkrong di koridor depan kelas masing-masing.“Gue boleh nebeng pulang gak, Ra? Mobil gue di bengk--”“Gak bisa gue ada urusan.” Ara menaiki mobilnya terburu-buru dan melaju begitu saja.Ara tidak berbohong, ia memang akan pergi ke suatu tempat. Nada mendengus pelan dengan sorot mata meredup.****Siang berganti malam. Sinar matahari terganti dengan sinar terang rembulan. Gadis tengah tertidur pulas itu terusik oleh cahaya bulan yang masuk lewat jendela kamar terbuka.Bulu mata lentiknya mulai mengerjap beberapa kali. Menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke retina mata birunya. Hal pertama kali Ara tangkap adalah suasana kamar yang gelap seperti hidupnya saat

  • Carabella's Secret   Part 4 : Pertemuan

    Kepercayaan, sama seperti gelas. Setelah hancur tidak akan pernah sama lagi.-Almeer-DegMatanya gak asing.Mata itu.Batin masing-masing kedua orang itu.“Woi Al, lo mah main ninggalin aja,” teriak Zino dari arah belakang. Ia berusaha mengatur napas akibat berlari mengejar Al. Disusul kedua temannya yang lain.Teriakan Zino berhasil membuat kedua insan berbeda gender itu tersadar dari aksi tatap-tatapannya.“Anjir ada bidadari. perasaan tadi ngejar Al masih di sekolah sekarang udah di surga aja,” ucap Zino menatap Ara tanpa berkedip.Zeno menampol keras kepala kembarannya.“Emang masih di sekolah bego!” ujarnya sarkas.“Murid baru ya neng? Pindahan dari mana? Namanya saha? Ih meni geulis pisan. Boleh dong kita kenalan dulu,” tanya Zino beruntun sambil menjulurkan tangannya.Sepertinya sisi buaya Zino sedang mode on. Ara memutar bola mata malas tanpa ber

  • Carabella's Secret   Part 3 : Kabar duka

    "Kamu bisa tau semuanya kecuali, pikiran manusia."-Carabella-Bandung, 08:3010 tahun kemudian.Bibi mengetuk pintu kamar majikannya. “Non, bibi masuk ya?”Tak ada sahutan. Bibi memaklumi itu.CeklekTidak ada orang. Saat akan kembali keluar, bibi melihat siluet seseorang dari arah balkon.Pasti dia merindukan mereka, Bibi membatin.Bibi berjalan mendekat ke arah siluet orang itu. “Sudah siap semua, Non?”Seseorang itu membalikkan badannya. Seorang gadis dengan tubuh tinggi semampai, kulit putih bersih, dan paras yang amat sangat cantik. Mata birunya menatap lekat wanita yang selama ini sudah merawatnya.“Udah,” jawabnya singkat lalu tersenyum tipis.Mereka lantas pergi meninggalkan balkon untuk mengambil barang bawaan gadis itu.“Biar bibi saja yang bawa, Non.” Gadis itu mengangguk singkat.Sebelum menutup pintu rumah, gadis it

  • Carabella's Secret   Part 2 : Apa yang terjadi?

    “Berdosa itu manusiawi tapi membenarkan dosa adalah perbuatan iblis”-Leo Tolstoy-Mansion, 12:01Suasana sepi menjalar di dalam Mansion. Ditambah lagi cuaca yang tidak bersahabat.Ke mana semua orang?Tepatnya jam dua belas malam tadi Mario dan Larasati sudah terbang ke Italia dengan pesawat pribadinya. Sedangkan, Ata belum juga kembali dari sekolahnya.Dan gadis kecil itu ada di balkon kamarnya. Tidak ada niatan untuk beranjak dari sana. Ara menatap hujan, pikiran gadis itu sungguh tidak tenang sepeninggal kedua orang tuanya. Kenapa ia merasa sesuatu yang besar akan terjadi.“Cepat kembali Mah, Pah. Ara takut.”Kring kring kringSuara telepon rumah berbunyi nyaring di dalam Mansion sepi ini.“Hello, with the Damian Family. Can I help you?” Telepon diangkat oleh maid wanita berumur lima puluh tahunan yang bekerja paling lama di sini.“....”

  • Carabella's Secret   Part 1 : Ingin tahu

    Jangan beri tanda titik di tempat koma berada. Artinya, jangan pernah berhenti ketika memulai sesuatu.-Anonim-New york, 11:15Terdapat sebuah Mansion mewah yang berada jauh dari pusat kota. Mansion itu milik keluarga Damian dan selalu di jaga ketat oleh banyak bodyguard.Mario Pierre Damian seorang pengusaha sukses dan terkenal yang membangun perusahaan dengan nama Damian’s group. Tak jarang, banyak yang ingin menjalin kerja sama dan banyak pula yang ingin menjatuhkan perusahaan tersebut.Di sinilah, seorang gadis kecil berwajah cantik berada. Ralat sangat cantik.Tidak ada yang tahu, Mario mempunyai seorang putri kecuali keluarga terdekat mereka. Yang mereka tahu, Mario hanya mempunyai seorang putra saja.“Mahh, where are you?” Gadis kecil berumur 7 tahun berlarian ke sana kemari mencari sosok wanita paruh baya sambil membawa boneka di tangannya.“Mom, is here,” teriak wanita itu dari arah dap

  • Carabella's Secret   Prolog

    Detiknews_cakrawalaJumat dini hari, telah terjadi kasus pembunuhan di jalan merpati. Korban merupakan seorang wanita berusia 25 tahunan yang diketahui bekerja sebagai PSK. Korban dibunuh dengan cara sadis. Pihak polisi berpendapat, bahwa mereka baru kali ini menangani kasus seperti ini. Hati-hati dia masih berkeliaran. Bisa saja si pelaku ada di sekitar kalian.“Loh Ra mau ke mana?”Nada buru-buru mengejar Ara yang membuka pintu mobil hendak pergi. Ara menengok ke arah Nada sekilas lalu menjalankan mobilnya.Ara memperhatikan TKP. Ia melihat kerumunan orang yang ingin menerobos garis polisi. Sebagian dari mereka ada yang membawa kamera. Beberapa ahli forensik sibuk dengan perlengkapan metalurgi dan balistik yang mereka bawa. Rasa penasaran membawanya kian mendekat.Mata Ara mengarah tepat pada tubuh mayat. Mata mayat itu terbelalak dan mulutnya dipaksa senyum dengan cara menjahit kedua ujung bibir. Beberapa tikaman, ada tusukan kecil d

DMCA.com Protection Status