Share

Kecemburuan?

last update Last Updated: 2025-01-04 22:59:32

“Thalita, kemarilah!”

Glek!

Thalita tak menyangka bahwa Baskara akan memanggil dirinya di saat seperti ini.

Sialan!

Mau tak mau Thalita yang selama beberapa saat menjadi objek pengamatan Baskara dan Yudith pun berjalan mendekat ke arah mereka.

“Ada yang bisa dibantu, Pak Baskara?” tanya Thalita formal.

“Perkenalkan yang ada di samping saya ini adalah putra dari Pak Sasongko. Namanya Pak Yudith, dia adalah calon pewaris Sasongko Grup,” ucap Baskara memperkenalkan pria muda di sampingnya pada Thalita.

Jelas ada maksud tertentu di balik kata-kata Baskara saat ini. Pria itu tersenyum penuh misteri saat melihat adanya interaksi di hadapannya. Sepertinya prediksinya tepat. Ada yang aneh di dalam interaksi tersebut.

Sebenarnya ada hubungan apa Thalita dengan Yudith di belakangnya?

“Kami sudah—” ucapan Yudith terpotong.

“Salam kenal, Pak Yudith. Saya Thalita, sekretaris Pak Baskara. Selamat datang di perusahaan kami,” sambut Thalita dengan cara menyerobot. Wanita itu tersenyum manis deng
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Hukuman Dari Pak Presdir!

    Thalita mengumpulkan keberanian. Ia tak boleh merasa takut pada lelaki seperti Baskara. Selama ia tak melakukan kesalahan, ia tidak diijinkan untuk merasa takut. Degg degg degg degg Jantung wanita itu berdetak amat cepat. “Thalita!!” panggil Saskia yang membuat Thalita segera mengarahkan pandangannya. “Ada apa?” tanya Thalita sembari menoleh ke belakang seraya melangkahkan kaki menuju ke pintu ruangan Baskara.“Pak Baskara marah kenapa lagi? Kamu perlu aku untuk menemani kamu ke dalam apa nggak?” Saskia menunjukkan kepedulian.Yang benar saja! Bagaimana kalau nanti di dalam sana Baskara kembali melakukan hal di luar nalar padanya tepat di hadapan Saskia? Bisa-bisa kejadian tersebut menjadi trending topik dan tidak akan pernah selesai tanpa ada konfirmasi dari pihak Baskara dan juga dirinya. Tak hanya itu, bagaimana kalau Baskara melakukan hal yang tidak-tidak melebihi hanya sekedar ciuman? Oh tidak! Membayangkan hal itu saja sudah berhasil membuat keringat dingin mengucur deras

    Last Updated : 2025-01-07
  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Boomerang!

    ‘Siapa yang nggak takut sama aku di perusahaan ini? Beraninya dia datang dan mengusik kesenanganku! Aku akan memberi hukuman pada orang itu,’ gerutu Baskara merutuki perbuatan seseorang di depan pintu ruangannya. “Kamu beruntung ada orang yang rela dihukum demi kamu, Thalita. Tapi jangan senang dulu, kamu tetap akan mendapatkan hukuman dariku. Ingat itu!” tegas Baskara pada Thalita. Thalita tak menyia-nyiakan kesempatan yang datang padanya. Bisa pergi dari ruangan ini secepat yang ia bisa adalah sebuah kelegaan tersendiri. Ia segera memperbaiki penampilannya yang cukup mencolok dan semua itu adalah hasil dari kenakalan sang atasan yang posesif. Entah sejak kapan dua kancing kemeja yang membalut tubuh bagian atasnya terbuka? Thalita hampir saja melupakan hal itu. Baskara menekan tombol remote di meja dan terbukalah pintu di ruangannya. Bukan karyawan perusahaan yang datang mengetuk pintu melainkan adik kandungnya, Vivian. Tentu saja hal ini mengecewakannya. Karena apa? Karena tak mu

    Last Updated : 2025-01-08
  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Mendadak Jadi Mak Comblang

    “Memangnya memastikan keselamatan adik sendiri nggak boleh?” balas Baskara sekenanya. Kening Vivian berkerut. “Memastikan keselamatan? Mas Ibas jangan bikin aku ketawa ngakak deh, nggak lucu tahu! Bilang aja kalau Mas Ibas kangen sama adiknya yang cantik ini, pasti aku bakal percaya,” canda Vivian sembari terkekeh geli. Ck!“Iya, aku kangen sama adikku yang cantik tiada duanya ini. Sekarang percaya?” Baskara kembali mengecoh sang adik dengan jebakan yang sama seperti celetukan Vivian sebelumnya.“Nggak asyik ah, Mas! Nggak seru!” Vivian bersungut-sungut. “Yang bilang seru juga siapa?” tanggap Baskara cepat. Mendadak ia teringat sesuatu. “Ini cuma alasan kamu, kan? Sebenarnya kamu ke sini karena ada alasan lain selain menanyakan apa alasan Mas tadi siang, kan? Hayo ngaku! Kalau kamu pulang lebih awal, kenapa juga kamu mampir ke sini? Kenapa nggak langsung pulang aja? Kenapa mesti repot-repot datang ke sini cuma mau nanyain perkara nggak penting kayak barusan?” cecar Baskara mendomi

    Last Updated : 2025-01-10
  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Baca Pesanku!

    Baskara segera memasang wajah tenang usai membentak sang adik di depan Thalita. “Ini ruang kerjaku. Dan ditambah lagi Thalita masih banyak yang harus dikerjakan. Tidak bisakah kamu mencari waktu lain untuk membicarakan hal seperti itu? Ini bukan biro jodoh, jadi kamu nggak perlu mencarikan cowok untuk Thalita. Dia sudah ada yang punya,” tegas Baskara yang tetap tampil santai dengan ucapannya barusan. “Tapi barusan Mbak Thalita bilang kalau dia belum punya pacar. Ya wajar aja dong kalau aku mau kenalin Mbak Thalita sama cowok. Siapa tahu mereka cocok. Lagipula aku sadar kok, Mas, ini di kantor bukan biro jodoh. Mas Ibas kenapa, sih? Dih, Mas Ibas sok tahu, ah! Mana mungkin juga Mbak Thalita bohong sama aku, niat aku juga baik kok, cuma pengen wanita secantik Mbak Thalita punya pacar syukur-syukur malah bisa jadi jodohnya, nggak macam-macam,” bela Vivian terhadap ujaran Baskara mengenai Thalita padanya. “Yang bilang mau macam-macam juga siapa? Kamu pikirannya malah ke mana-mana. Hais

    Last Updated : 2025-01-11
  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Kenapa Dia?

    Malam harinya…Thalita memainkan ujung rambutnya sembari menatap ke luar jendela kamar apartemennya. Tatapannya memang benar ke arah depan tapi saat ini fokusnya tak ada di sana. Pikiran Thalita tak tentu arah usai membaca pesan Baskara tadi sore di kantor. Pria itu mengatakan akan….Ah apa yang sebenarnya dipikirkan Baskara di dalam kepalanya? Entahlah…Nada dering ponselnya berbunyi. Thalita buru-buru melangkah mendekati benda pipih canggih miliknya di atas meja kecil di dekat tempat tidur. “Tante Jani? Tumben malam-malam begini menghubungi aku? Apa ada kaitannya sama Ibu, ya?” gumam Thalita dengan pikiran menerka-nerka. Thalita segera menekan tombol hijau miliknya, panggilan antara Tante dan keponakan pun tersambung. Wanita muda itu sengaja meletakkan ponselnya dalam mode loud speaker di atas meja.“Assalamualaikum, Thalita,” sapa hangat sang tante. Thalita tersenyum senang, sepertinya tantenya akan memberitahu dirinya informasi yang baik alih-alih hal yang membuatnya khawatir.

    Last Updated : 2025-01-13
  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Ide Licik Tuan Presdir

    Kenapa yang ada di hadapannya saat ini adalah Junior? Kenapa bukan Baskara? Thalita merasa munafik sekarang. Bukankah seharusnya ia lega jika pria yang ada di hadapannya saat ini bukanlah Baskara. Tapi anehnya kenapa ia malah merasa kecewa? Junior kembali mengetuk pintu setelah menekan bel namun belum juga dibukakan oleh sang penghuni kamar. Thalita yang ada di dalam sana segera mempersiapkan diri agar dirinya bisa terlihat biasa-biasa saja di depan Junior. CeklekPintu terbuka lebar. Thalita mengulas senyum manis pada sang sahabat. “Maaf nunggu lama, oh ya ada apa kamu ke sini, Jun?” “Aku nggak dipersilakan masuk, nih? Kamu tega membiarkan seorang tamu tetap berdiri di depan pintu? Tega sekali kamu, Ta,” rajuk Junior menggoda si pemilik kamar. “Apaan sih, Jun. Ya sudah ayo masuk! Oh by the way, kamu sudah makan belum? Aku barusan masak, tapi cuma masak sop ayam, mau?” “Mau banget dong. Kebetulan aku belum makan. Habis dari lokasi pemotretan, aku langsung ke sini,” lapor Junior

    Last Updated : 2025-01-14
  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Hubungan Macam Apa?

    Rico terlihat kebingungan ketika menenteng paperbag yang di dalamnya terisi beberapa harta karun milik Baskara sebelum memasuki mobil mewah tuannya. Baskara mengernyit heran. Ia pun segera meminta Rico untuk menyalakan mesin mobil agar secepatnya membawa dirinya ke apartemen Thalita. “Apa yang sedang kamu perhatikan, Rico? Kamu masih ingin bekerja denganku atau sudah bosan dan ingin mencari pekerjaan lain?”“Ah, begini Pak… bukan maksud saya seperti itu, Pak. Saya hanya merasa heran saja kenapa Bapak membeli barang-barang semacam ini? Saya masih tetap ingin bekerja dengan Bapak. Saya tidak memiliki keinginan untuk bekerja dengan orang lain, Pak,” aku Rico dengan nada yang sedikit terbata-bata.“Bagus kalau begitu. Lebih baik kamu segera mengantarku ke apartemen Thalita dan jangan banyak bertanya!” titah Baskara pada anak buah sekaligus kepercayaannya. ‘Ke apartemen Thalita? Ada urusan apa Pak Baskara semalam ini datang ke sana? Sebenarnya apa yang terjadi di antara mereka?’ Kerutan

    Last Updated : 2025-01-15
  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Antar Aku Ke Hotel!

    “Kamu akan tahu hubungan seperti apa yang aku maksud!” tegas Baskara yang tanpa aba-aba langsung membopong tubuh Thalita ke atas ranjang.Pria itu bergerak mendominasi. Ia mencium Thalita tanpa perlawanan berarti dari wanita itu. Sekuat apa pun Thalita melawan, tak akan sanggup mengalahkan dirinya. Baskara yang diselimuti amarah segera melucuti pakaian Thalita walau wanita itu terus berusaha mendorong tubuhnya agar bergerak menjauh.“Kamu benar-benar membuatku marah, Sayang,” ucap Baskara ketika tubuh wanita itu tak lagi tertutup selembar kain pun.“Pak Baskara–” Tak ada gunanya melawan. Pria itu benar-benar menunjukkan kemarahannya pada Thalita yang telah ia anggap sebagai wanitanya.Baskara menjelajah ke setiap inci tubuh Thalita. Ia membuat Thalita yang awalnya menolak dan terus menolak kini mau tak mau memberinya celah untuk masuk ke dalam inti tubuhnya. “Aku tahu kamu juga menginginkanku, Thalita. Aku akan memuaskanmu,” bisik Baskara di daun telinga Thalita. Pria itu menekan s

    Last Updated : 2025-01-16

Latest chapter

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Kenapa Jangan?

    “Tentu saja bisa, Bu Jani. Saya mencintai Thalita dengan sepenuh hati. Sejak pertama bertemu dengannya, saya merasa nyaman dan ingin selalu bersama dengan dia. Padahal saya sadar saat ini saya masih terikat pernikahan dengan wanita lain. Tapi saya tidak bisa membohongi diri saya sendiri dan terus bertahan dengan wanita yang tidak saya cintai. Jika bukan Thalita, saya lebih memilih sendiri dan keputusan untuk menceraikan istri saya sudah bulat bukan karena adanya Thalita. Jika hal ini yang membuat Bu Jani merasa khawatir, saya akan menjelaskan segalanya sedari awal. Karena saya tidak mau bersama wanita lain, jika bukan Thalita orangnya.” Baskara menjawab lugas dan tegas. Baskara mengarahkan netra gelapnya ke arah Thalita berada. Wanita itu merasa canggung dengan situasi saat ini. “Oh seperti itu.” Jani menyahut singkat. “Pertanyaan kedua, semua orang pasti akan berpikiran buruk pada Thalita jika suatu hari kamu dan istrimu bercerai. Apa yang akan kamu lakukan jika semua orang mencemo

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Pertanyaan Pertama

    Semua mata tertuju pada kedua insan manusia yang tercipta begitu serasi. Thalita dan Baskara menghentikan ucapan mereka sejenak sebelum akhirnya sang penguasalah yang mengambil alih perseteruan. “Saya sudah menikah,” kata Baskara secara lantang yang membuat Jani membelalakkan matanya. Namun, belum sempat Tante dari sekretaris cantiknya angkat bicara guna menolak mentah-mentah dirinya, Baskara sudah melanjutkan kata-katanya. “Saya sudah dalam proses perpisahan dengan istri saya jauh sebelum saya mendapatkan hati Thalita. Perpisahan saya dan istri saya ini tidak ada kaitannya dengan Thalita. Thalita bukan perebut suami orang atau istilah jaman sekarang disebut dengan pelakor. Thalita adalah wanita yang baik dan saya cintai selama ini. Saya dan istri saya menikah bukan karena cinta. Dan saya tidak bisa melanjutkan pernikahan tersebut atas dasar keterpaksaan yang ujung-ujungnya hanya akan menyakiti perasaan satu sama lain. Maka dari itu saya memutuskan akan menikahi Thalita setelah saya

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Single?

    “E-eh maaf, Tante. Habisnya….” Thalita tak jadi melanjutkan kata-katanya. Ia melihat pemandangan tak terduga di sekelilingnya. Baskara masih menggenggam erat tangan Namira. Hal itu membuat Thalita bertanya-tanya dengan maksud Baskara melakukannya. ‘Apa yang sebenarnya Pak Baskara lakukan di tempat ini? Kenapa dia menggenggam tangan ibuku?’ Thalita menatap heran sekaligus mencoba mencari tahu dengan tujuan Baskara melakukan hal itu pada ibunya. Mencoba menyelami apa yang diperhatikan Thalita saat ini, Baskara pun melepaskan genggaman tangannya dari Namira. Ia tersenyum pada Namira lalu menatap penuh kerinduan pada Thalita. Senyuman tulus ia berikan pada wanita cantik yang telah ia renggut kehormatannya. Thalita salah tingkah. Wanita itu memalingkan wajahnya karena malu dan belum siap untuk menghadapi sikap Baskara yang tak terprediksi seperti barusan.“Thalita,” panggil Baskara yang membuat pandangan mereka segera bertemu.“Ada apa, Pak?” tanya Thalita refleks seperti di saat dirin

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Lari-Lari

    “Kalau kamu ingin tahu, datang saja ke sini!” ucap Baskara dengan santainya lalu mematikan panggilan tanpa menunggu tanggapan dari lawan bicaranya.Baskara tersenyum puas penuh akan hasrat kemenangan. Ia bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Tidak mungkin bagi Thalita untuk duduk diam dan tak melakukan apa pun usai diberitahu olehnya tentang keberadaannya di rumah masa kecil wanita itu.“Mohon maaf, Nak Baskara, sebenarnya ada apa ini, ya? Dalam rangka apa Nak Baskara datang ke sini membawa begitu banyak buah tangan? Dan barusan apa yang dikatakan Thalita? Apa dia akan menyusul ke sini?” cecar tanya Jani sebagai bibi dari wanita cantik yang amat disukai oleh pria matang di hadapannya.Baskara hanya tersenyum lalu menengok ke arah Rico sebelum akhirnya menatap kedua mata Namira, ibu kandung Thalita yang duduk di sebelah Jani. “Tujuan saya ke sini adalah… saya ingin mengungkapkan fakta bahwa saya adalah pacar Thalita. Hubungan kami sudah sangat serius. Jadi lebih tepatnya say

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Coba Tebak!

    “Tidak dua-duanya, Pak!” ucap Rico mantap. Kegelisahan melanda. Rico benar-benar gelisah tak menentu. Hanya karena menawarkan bantuan, bagaimana ceritanya malah berakhir menjadi dua ancaman mengerikan semacam itu dari mulut sang bos?“Saya salah apa, Pak? Kenapa Bapak malah marah sama saya? Saya kan hanya menawarkan bantuan, Pak,” kejar Rico meminta penjelasan. Pria itu merasa harus menyelesaikan kesalahpahaman sebelum terjadi buru-buru lebih lanjut. “Tadi kamu bilang apa? Bunga tabur? Memangnya siapa yang mau ke kuburan? Hah?!” balas Baskara tak mau kalah dengan bawahannya.“Loh saya kira Bapak mau beli bunga karena mau ke makam. Kalau begitu saya yang salah, Pak. Tolong maafkan saya,” ucap Rico yang merasa bersalah dan tampak salah tingkah.“Ya memang kamu salah. Lagian siapa yang mau ke kuburan jam segini? Aku beli bunga itu mau ke dikasih ke seseorang. Yang pasti bukan untuk Nenek ataupun Yola. Apalagi ke kuburan jam-jam segini. Yang benar saja? Masa iya aku beli buah tangan seb

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Potong Gaji Atau Pecat?

    “Nggak ada maksud apa-apa, kalau kamu ingin tahu lebih jelasnya mendingan tanyakan saja langsung sama Nenekmu. Aku yakin kamu akan menemukan jawaban yang ingin kamu tahu langsung dari sumbernya. Sudah ah, aku mau pergi dulu. Ada banyak hal menyenangkan yang harus aku lakukan di luar. Lebih baik kamu menyingkir dari hadapanku. Sekarang!” usir Baskara pada Yola yang berada di ambang pintu seolah tak memberinya akses untuk segera keluar dari kamar. “Tapi Bas, aku harus ikut ke mana pun kamu pergi. Aku istri kamu, Bas,” ucap Yola terdengar memaksa. “Ikut aku? Ikut saja, tapi jangan kaget kalau besok akan ada pengacaraku yang mengurus perceraian kita. Ayo lakukan saja! Aku sudah nggak sabar untuk bisa bercerai darimu, wanita licik!” tantang Baskara dengan senyumnya yang sulit dijabarkan oleh lawan bicaranya.“Tapi Bas–”Baskara berlalu sembari melambaikan tangan. Pria itu berjalan santai tak peduli dengan ancaman Yola yang kekeuh ingin mengikutinya.Baskara menoleh ke belakang. Wanita it

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Nenek Vs Cucu

    ‘Kalau aku tidak menguping apa yang kalian bicarakan, bagaimana aku bisa mencegah Baskara mengatakan sesuatu tentang David pada Nenek? Aku tidak akan pernah tinggal diam. Baskara tidak boleh memberitahu Nenek tentang David yang masih hidup. Aku harus melakukan sesuatu sekarang juga,’ batin Yola.Yola melangkah masuk dengan derai air mata yang membuat Seruni merasa iba. “Yola—” Seruni bangkit dari tempat duduknya karena tiba-tiba Yola berlari ke arahnya dan memeluknya. “Ada apa, Yola? Kenapa kamu menangis? Apa kamu mendengar semua yang kami bicarakan?” lanjutnya dengan ekspresi tak enak hati.“Aku mendengar semuanya, Nek. Aku—” Yola tak mampu berkata-kata. Ia berusaha menunjukkan betapa lemah dirinya saat ini terutama di depan Seruni. Hanya Seruni yang selalu ada di pihaknya dan menjadi garda depan untuknya di setiap waktu. “Yola—” Seruni menjeda ucapannya ketika melihat sang cucu hanya menyeringai sinis seolah tak memiliki empati sedikit pun pada Yola yang sedang berada dalam peluka

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Jangan Dilanjutkan, Bas!

    “Nenek sengaja menungguku di sini?” tanya Baskara basa-basi dengan seringai licik di wajahnya.“Jangan mengalihkan topik pembicaraan, Nenek ingin membicarakan sesuatu denganmu saat ini juga. Ayo kita bicarakan di ruang keluarga!” Seruni terdengar tak biasa. Wanita tua itu merasa harus menyelipkan kata-kata paksaan pada cucu kesayangannya.Baskara pura-pura mengendus bau badannya di balik jas mahal yang dikenakannya. “Tapi aku belum mandi, Nek. Nanti Nenek pasti merasa kesal kalau mencium bau yang tidak sedap di ruang keluarga saat kita sedang membahas banyak hal,” tolak halus Baskara guna menunda obrolan di antara mereka. Seruni hanya sendiri, tak ditemani Teddy. Baskara menoleh ke kanan dan ke kiri mencoba mencari keberadaan sang kakek. Tapi tetap saja hasilnya nihil. “Kita harus bicara sekarang juga. Nenek tidak menerima alasan apa pun. Lagipula Kakekmu juga tidak ada di rumah sekarang. Jadi tidak perlu menunggu kakekmu dan berpikir bisa mencari alasan lain.” Seruni menyambar leng

  • CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR   Kita Harus Bicara!

    “Bercerai? Nggak! Aku nggak mau, Bas! Aku lebih rela memilih menunggu hatimu luluh untukku daripada bercerai darimu. Jangan mimpi kamu, Bas! Kita akan bercerai kalau akulah orang yang meminta kita untuk bercerai. Bukan kamu. Setidaknya ini adalah konsekuensi untukku karena menunggu selama dua tahun ini diabaikan olehmu. Aku percaya hatimu pasti akan kembali seperti dulu. Akan ada aku di dalam hatimu dan aku yakin hari itu akan datang cepat atau lambat.” Yola berucap lantang walau air mata terus mengiringi ucapannya.Baskara menyeringai masam. Ia mendengar ucapan Yola dengan ekspresi sinis. “Baskara, aku serius. Aku akan terus menunggu hatimu bersedia menerimaku kembali. Aku hanya mencintaimu, Baskara. Sejak aku tahu ‘David’ kabur dan mengalami kecelakaan, aku sadar bahwa dia bukan pria yang tepat untukku. Dia hanya memanfaatkan aku. Pria yang baik untukku adalah kamu. Cuma kamu. Aku yang salah karena pernah berselingkuh dengan pria seperti dia. Aku menyesal pernah menduakanmu hanya k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status