Share

"Pergi! Kau Tak Layak Dicintai."

Tubuhku bergeming saat meyaksikan semuanya, gamang dan bergetar. Sekuat tenaga kulangkahkan kaki untuk melangkah perlahan, dalam pelupuk mata hanya ada Bian yang berlari dengan ceria.

"Mamah kejar aku ... ha ... ha ... ha ...." Tawanya memenuhi ilusi pikiranku.

"Siap-siap ya ... Mamah tangkap Bian .... "

"Ha ... ha ... ha ...."

Saat ini, mataku seakan buta, tak ada yang kulihat selain wajah mungilnya. Kaki yang tanpa mata menuntutku untuk terus berjalan mencari sosoknya.

"Mamah, ayo cari ... ha ... ha ...ha ...." Tawanya kembali menggelegar memenuhi ilusi pikiranku.

Bayangan orang-orang yang berlarian seperti gerakan partamorgana, berhambur menyerbu seseorang yang terlihat terluka.

"Zain ....!" teriak semuanya.

Aku melihat Mas Rian, Riana dan Haris berhambur menghampiri sosok yang tergeletak.

"Zain bangun, Nak?" suara Mas Rian dan Riana terdengar bersamaan. Isak tangis menyertai pelukannya, kulihat ketiganya saling merangkul. Seolah tidak ada lagi orang lain di antara mereka.

Apakah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status