Kaya sih, tapi Pelit!
"Hidup bakal enak, jika menikahi pria yang sudah mapan."
Pepatah itu nyatanya tidak semua benar. Menikah dengan pria yang sudah mapan tidak menjamin hidup Hilya_gadis yang akhirnya diasingkan dari keluarga karena terbilang pelit hidup bercukupan, meski sudah menikahi pria kaya.
Aksa_suaminya adalah seorang pengusaha yang memiliki toko pakaian. Usahanya cukup ramai dan mereka sudah termasuk keluarga dengan taraf ekonomi menengah ke atas. Namun ternyata, siapa sangka kalau hidup Hilya jauh dari kata bahagia.
Hilya hanya diperbolehkan mengurus rumah tanpa diberi jatah uang. Ia menggunakan barang-barang yang dibelikan suaminya saja, tanpa bisa meminta lebih. Urusan makan pun tergantung pada apa yang dibelikan Aksa, seringnya ia bahkan makan lauk sisa suaminya.
Hilya tidak habis pikir apa yang meracuni pikiran suaminya, Aksa terbilang mampu dan bisa membeli barang-barang mewah serta makanan yang cukup untuk keduanya. Akan tetapi, Aksa justru enggan melakukan itu, ia bahkan menolak pemberian ibunya yang simpati kepada Hilya karena hidup mereka yang jauh dari berkecukupan.
Hilya tidak tahan lagi dan mencoba berontak, namun ternyata ia mendapatkan sebuah fakta mengejutkan. Pria yang menikahinya ternyata mengidap sebuah penyakit akibat dari kenangan buruk masa lalu.
Dalam kondisi gonjang-ganjing pernikahannya yang di ujung tanduk, Hilya berusaha untuk mengeluarkan suaminya dari trauma masa lalu yang membuatnya sakit seperti sekarang ini.
Mampukah Hilya menyembuhkan penyakit suaminya itu, dan mempertahankan pernikahan mereka?
Mari baca cerita lengkapnya di cerbung 'Kaya sih, tapi pelit!'