Share

Bukti

last update Last Updated: 2022-06-06 08:56:13

Radit mendekatiku yang sedang membacakan buku untuk Bian, dia tersenyum sembari mengelus tubuh mungil di depannya.

"Apakah jagoan Om sudah mau tidur?" tanya Radit yang melihat Bian sudah menguap beberapa kali.

"Iya, nih Om," jawab Bian pelan.

Lalu, menoleh padaku dengan tatapan wajah manja.

"Mamah, boleh nggak baca bukunya diteruskan besok, Bian sudah tidak kuat mendengar," pintanya dibarengi kedipan mata memohon.

Aku menatapnya sesaat, memasang wajah cemberut, lalu tertawa kecil.

"Baiklah, sekarang pengusaha cilik Mamah harus tidur cepat agar segera pulih," jawabku menutup buku dan menyimpannya di atas nakas.

"Selamat malam sayang, jangan lupa baca doa." Ciumku mendarat di keningnya.

Aku mematikan lampu yang menerangi Bian dan membiarkan satu lampu menyala di atas meja tempat aku menunggu.

"Ada apa?" tanyaku pada Radit. Aku tahu ada yang ingin dia sampaikan.

"Aku sudah menghubungi pengacara terbaik yang kukenal agar proses perceraian kalian bisa berjalan cepat dan tidak ada hambatan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Rasain lu ditolak anak ndiri
goodnovel comment avatar
AriaNz Arfa
eet nyesek bgt baca nya thor, bagus cerita nya ...
goodnovel comment avatar
Yanti Isma
rian otak nya udah gak berfungsi riana jga bner2 recehan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Papah Muda

    Hari ini kami begitu bahagia setelah hampir sebulan Bian di rawat di Rumah Sakit, akhirnya ia bisa pulang dan melakukan rawat jalan.Selama sebulan pula Radit menemani, ia bahkan rela melakukan pekerjaannya secara online agar tidak meninggalkan kami.Jangan tanyakan kemana Mas Rian, karena setelah hari itu, di mana ia terpergok berbohong dan menjual nama anakku untuk mendapatkan cuti. Aku tidak pernah melihat batang hidungnya lagi."Sungguh Mah, hari ini kita bisa pulang?" teriak riang Bian sampai menggema memenuhi ruangan."Iya sayang kita bisa pulang, tapi ...." Aku mengacungkan selembar kertas yang harus ditaatinya selama di rumah, lalu membacakannya point demi point."Yah ...," jawab Bian kecewa."Kalau Bian tidak bisa keluar rumah, sama aja kaya di sini, bosen ...." Wajah Bian merengut."Demi kesehatan Bian juga, nanti kalau sudah sembuh betul Bian bisa keluar dan bermain dengan teman-teman lagi," bujukku."Mah ...," paggilnya pelan."Iya sayang ...," jawabku tanpa menolah. Sibuk

    Last Updated : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Melahirkanmu adalah Sebuah Kesalahan

    Sekali lagi Bian kehilangan kata, ia terpana dan membelalakan matanya."Mamah ...." Matanya memutar seolah tak percaya apa yang ia lihat di depannya saat ini."Ini bagus banget Maaaah," pekiknya, berbalik dan memelukku.Aku mendorong kursi rodanya masuk ke dalam kamar, Bian terlihat sangat senang dan antusias."Pesawat luar angkasa itu nampak nyata, Mah," ujarnya, spechless.Matanya disuguhi lukisan-lukisan dinding yang telah didekor menjadi pemandangan luar angkasa."Bian suka Maaaah," teriaknya nyaring. Berdiri dan meloncat dari kursi roda. Brugh!"Bian!" Aku memekik dan segera menyerbunya."Sayang kamu tidak apa-apa?" Hatiku sudah kalang kabut dibuatnya. Ia nampak lupa kalau kakinya hanya tinggal satu.Bian mengangkat kepalanya, tersenyum dan berkata, "Bian tidak apa-apa kok Mah. Lupa, kalau sekarang Bian hanya punya satu kaki," ucapnya dengan sedikit tawa."Sayang ...." Aku memeluknya, hancur hatiku sebagai seorang ibu melihatnya dalam keadaan seperti ini."Mamah, Bian sungguh tid

    Last Updated : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Siapa?

    [Hal, kamu lagi di mana?] [Di luar Dit, kenapa?][Bu Wida ingin bertemu, berkas percerainnmu sudah selesai.][Oh ya. Tapi, aku tidak bisa keluar lama-lama, Bian sendirian di apartemen. Apakah bisa bertemu di apartemen saja?][Ok. Aku hubungi bu Wida nya ya. Kamu hati-hati.][Iya.]Aku menghela napas sebelum menyimpan ponsel itu kembali. Keputusan ini sudah bulat kupertimbangkan, pernikahan kami tidak bisa dilanjutkan. Apalagi kalau Mas Rian dan Riana sudah berbicara pernikahan, aku tidak bisa jadi istri tua yang bahkan tidak dicintai.Tak kusangka pernikahanku akan berakhir oleh kertas yang akan kuanjukan nanti.Aku menginjak gas dan mulai mengemudi, bayangan kebahagiaanku bersama Mas Rian berkali-kali terbesit, canda tawa kebahagiaan yang kukira begitu sempurna saat kelahiran Bian ternyata tidak dirasakan oleh Mas Rian."Hei! kalau mengemudi lihat-lihat!" sentak seseorang. "Astagfirullah." Aku segera menginjak rem dan celingukan. Seseorang baru saja terjatuh di trotoar. Segera kuha

    Last Updated : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Orang Gila

    Kuletakan begitu saja bunga itu, aku jadi enggan memegangnya. Sedikit takut dengan hal yang tak biasa ini."Mah ....""Iya sayang," Bian sudah duduk di kursi roda dan bergerak mendekat."Ada yang kirim bunga lagi, Mah?""Iya nih sayang, dari siapa ya?" tanyaku menggaruk ujung alis."Apa mungkin Mamah punya penggemar?" tanyanya menyelidik."Penggemar?" Aku berpikir sejenak, "ha ... ha ... ha ... mana ada sayang. Mamah udah tua, udah mau punya anak dua," jawabku sekenanya."Kata siapa? Mamah itu masih muda dan cantik. Om Radit aja sering terpesona," goda Bian sembari mengikutiku dari belakang."Hus! anak kecil udah tahu yang begituan," tegurku mencubit pipinya."Aw! sakit Mah," pekiknya, "Bian suda besar, bukan bayi lagi," protesnya."Di mata Mamah kamu masih bayi mungil yang lucuuuuu, gemes bangeeet," imbuhku memasang ekspresi gereget sembari memperagakan kedua tangan untuk mencubit."Hallo semua ...," sapa Radit sudah di depan pintu, ia baru saja membuka sepatunya. Sudah terlihat rapi

    Last Updated : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   "Kamu Terlalu Meremehkanku, Riana!"

    Mataku tertuju pada sebuah surat yang kutemukan tidak sengaja dari pemulung itu. Kuperhatikan dengan seksama, nama di surat itu jelas tercantum nama Riana dan Bastian.Apa sebenarnya tujuan mereka, aku tidak percaya Riana bisa melakukan ini. Dan bagaimana mereka bisa saling mengenal?Bastian terlihat sangat tidak bersahabat dengan Mas Rian. Percakapan mereka menunjukkan ada persaingan di antara keduanya, lalu apa tujuan dia terus mengirimiku bunga?"Mah." Kulihat Bian menengok di depan pintu."Apa sayang?""Ada bi Asih, Mah," jawabnya terlihat senang.Bi Asih_bibi yang ikut merawat Bian dari kecil datang kesini?"Bian nggak salah lihat?" tanyaku sedikit tak percaya, lalu berjalan menghampiri."Enggaklah, Mah. Tuh Bi Asihnya." Tunjuk Bian pada wanita setengah baya yang masih berdiri di ruang tamu."Bi Asih ...," teriakku setengah berlari. Rasanya senang bisa dikunjungi Bi Asih."Neng Halwa," teriak Bi Asih tak kalah histeris, menurunkan tas besarnya dan berlari memelukku."Neng Halwa,

    Last Updated : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Laki-laki yang Mencintaiku

    "Apa yang kamu tahu tentang kami?" tanya Riana menekan, wajahnya semakin terlihat ketakutan."Kenapa Riana, apakah kamu menyembunyikan sesuatu dari Mas Rian?" tanyaku masih bersikap tenang.Dia menatapku lekat. Lalu, menggeleng."Aku tahu, kamu hanya menggertak," ucapnya kemudian berdiri."Bagaimana jika Mas Rian tahu, kalau kamu mendekatinya karena ada alasan lain?" ucapku menghentikan langkah pertamanya.Dia langsung berbalik, melihatku masih dengan sikap santai memandang keluar."Jangan coba-coba mengancamku Halwa, kamu tidak bisa mendapatkan Mas Rian kembali. Malulah sebagai istri, kamu bahkan tidak bisa meluluhkan hatinya meski kalian sudah lama bersama," ujarnya terdengar tegas. Semakin hari semakin terlihat sifat aslinya. Sekali manusia berbuat curang maka ia akan semakin pandai dengan kecurangan-kecurangan lainya."Kamu salah besar Riana. Aku melakukan ini bukan untuk mendapatkan cinta Mas Rian. Tidak ada penyesalan dalam pernikahan kami meski tanpa cinta, pengabdianku padanya

    Last Updated : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Rencana Pembunuhan

    Pagi ini adalah sidang pertama perceraianku dengan Mas Rian. Sebelum berangkat aku masuk ke dalam kamar Bian. Anak usia 7 tahun itu masih berbaring di tempat tidurnya."Hei sayang," sapaku membuyarkan lamunanannya."Mamah," jawabnya tersenyum."Apakah kamu baik-baik saja jagoan?" Kutatap matanya untuk menyelami."Ya, Bian sangat baik," jawabnya tersenyum tipis."Apakah Bian masih memikirkan ucapan Papah kemarin?" tanyaku menebak. Matanya tidak bisa berbohong ia sedang memikirkan sesuatu."Mah, Papah kayanya sakit deh," jawab Bian serius, membalas tatapan mataku."Enggak kok, Papah sangat sehat," tuturku agar membuatnya tenang."Tidak, bukan itu Mah. Tapi, sakit yang lain ...," ujar Bian lagi."Sakit yang lain?" Aku menyipit dan pura-pura tak paham, ingin mendengar penjelasannya."Kemarin, Papah menatap Bian, mengelus tangan Bian seperti ini," ucapnya sembari memperagakan, "lalu dia berkata sembari menyentuh pipi Bian, ''Seburuk-buruknya Papah Nak, kenyataan bahwa Papah adalah orang tu

    Last Updated : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Hukuman untuk Riana

    "Ibu, Zain suka hadiah ini, nanti Zain mau minta ayah beliin lagi warna yang lain," celoteh Zain tak henti. Sedangkan Riana sibuk dengan ponselnya.Pintu depan rumah mereka sedikit terbuka, aku masih berdiri memperhatikan."Ibu, Zain bahagia banget kita bisa sama-sama. Zain mau kita bisa terus bersama ya Bu," coletehnya lagi masih memainkan mainan robot yang dibelikan Mas Rian. "Zain tidak punya siapa-siapa lagi selain ibu dan ayah, Nenek tidak suka sama Zain, jadi Mamah sama ayah jangan pisah lagi," ucapnya sedikit merengut.Riana meletakkan ponselnya di atas meja, menghampiri Zain yang sedang bermain."Iya sayang kita akan terus sama-sama. Ibu tidak akan meninggalkan Zain sendirian," jawab Riana."Horeeee Zain suka punya Ibu dan Ayah Rian," Zain berteriak gembira, berdiri dan memainkan pesawat terbangnya."Meluncuuuuuur ...," celotehnya sembari berputar. Lalu, tubuhnya mematung menatapku. Riana yang tertawa melihat keceriaan Zain tiba-tiba merasa heran dengan perubahan raut wajah a

    Last Updated : 2022-06-06

Latest chapter

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Berdamai dengan Masa Lalu

    "Sudah bersih aja nih pengantin baru," goda Ibu saat aku menghampirinya di dapur.Aku hanya tersenyum kecut alias asem. Malam pertama yang gagal maning itu membuatku sedikit kurang mood."Ibu, pagi-pagi udah sibuk di dapur, nggak lelah?" tanyaku, sembari mengambil apel dan memotongnya dadu."Sudah biasa ibu menyiapkan makan sendiri, Hal," jawabnya sembari menyodorkan hasil masakannya pagi ini.Aku melihat banyak makanan yang sudah ibu siapkan, menunya persis sama seperti yang sering dimasak Radit. Buah kelapa jatuh tidak jauh dari pohonnya, keahlian memasak Radit sudah pasti di turunkan dari Ibu."Pagi semua?" sapa Radit bersama anak laki-lakinya.Aku dan ibu saling melirik dan menyipitkan mata. Lihatlah mereka, dari mulai gaya rambut sampai gaya pakaian hampir sama, udah kaya kembar beda usia."Berdoa nggak keramasnya?" tanya ibu tiba-tiba.Aku yang masih memotong buah-buahan hampir saja terpeleset pisau. Lalu, berbalik ke arah ibu.Ibu berdiri di depan Radit sekarang, saat kuperhat

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Gagal Maning

    Brugh! Aku menoleh, Bian menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, tangan dan kakinya terlentang berusaha memenuhi ranjang."Bian mau bobo di sini," ujarnya.Aku menyipitkan mata, entah apa maksudnya karena dari pertama pindah ke rumah ini, tidak pernah sekali pun Bian meminta tidur di kamar ini.Tanganku yang sedang mengganti popok Khawla segera berhenti, meminta suster untuk meneruskannya."Apakah Bian lelah?" tanyaku.Dia mengangguk. Ini sudah pukul 21.00 namun tamu yang datang ke pernikahan kami masih saja ada. Radit bahkan belum terlihat, ia masih sibuk melayani tamu."Kenapa Bian mau tidur di kamar Mamah?" tanyaku penasaran."Papah, pasti tidur di sini kan Mah? jadi Bian mau tidur sama Papah," jawabnya polos."Ouh ...." Aku mengangguk.Ikut duduk di samping ranjang dan menatap bola mata Bian yang memandangku tanpa berkedip."Jadi, bukan mau tidur sama Mamah ya?" tanyaku lagi.Wajahnya menggeleng cepat."Baiklah," ucapku, hendak beranjak.Brugh! Suara itu membuatku terkejut.Saat meno

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Hari Bahagia2

    Ayah menatap kami sesaat, lalu berjalan mendekat.Hatiku sudah tidak karuan, keringat dingin menjalar ke tangan. Radit memegang tanganku yang bergetar."Tenanglah," ucapnya pelan.Ayah berhenti di hadapanku sekarang, berdiri dan menatap. Aku dan Radit ikut berdiri untuk menghormatinya. Mata itu menatap lekat, mencoba menyelami perasaanku saat ini."Nak," sapanya.Hatiku bergemuruh, entah kapan sapaan itu terucap dari bibirnya. Bahkan ketika aku terpukul akan kepergian ibu, ayah tidak pernah menyapaku sehangat ini."Selama kamu ada, entah kapan aku pernah menjadi seorang ayah untukmu.Keterpaksaan ayah menikahi ibumu membuatku terpaksa harus menerimamu juga. Ayah tidak pernah berencana untuk memiliki anak dari ibumu karena pernikahan kami hanya untuk sementata. Namun takdir berkata lain, kamu tiba-tiba lahir dan membuatku terpaksa bertahan dengan pernikahan itu.Kebaikan dan ketulusan Dinda yang diturunkannya padamu, tidak membuatku lantas bisa menerima kalian, hingga aku benar-benar p

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Hari Bahagia

    "Dit.""Heum."Radit yang sedang memegang ponsel berbalik melihatku, matanya seolah terpesona dan takjub. Aku berjalan anggun memakai gaun putih mendekatinya."Bagaimana?" tanyaku malu-malu. Pipi terasa panas, bisa kuperkirakan ia memerah saat ini. Aku segera menundukkan wajah saat tatapan Radit membuatnya semakin merona."Eits."Ponsel yang dipegang Radit hampir saja jatuh, ia tersenyum kecut dan segera mengantonginya.Tatapannya begitu beda, ia nampak seperti orang yang baru saja melihatku setelah begitu lama kami tidak bertemu, entah apa yang ada dalam pandangannya saat ini.Wajahku semakin tertunduk malu, kenapa dia memandangku seperti itu?Radit menghela napas bahagia hingga terdengar suara yang tidak bisa disembunyikannya.Ia berdiri kikuk menghampiri. Mengangkat wajahku lembut."Bagaimana kamu bisa secantik ini Halwa?" ucapnya dengan mata berkaca-kaca."Aku serasa menemukan Halwa 8 tahun yang lalu, saat jiwaku remuk karena mimpi menikahimu lenyap tergerus penyesalan.Tidak ada

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Pasca Dirumahkan

    "Kenapa kamu sudah pulang, Mas?" Suara Sarah_istri Bagus yang dinikahinya 13 tahun yang lalu terdengar menggema dari ruangan tv.Melihat suaminya yang hanya menundukkan kepala tanpa merespon membuat Sarah geram."Mas, kau jangan coba-coba mulai males ya bekerja!" sentaknya.Ia bangkit dari duduk, meninggalka film kesukaannya dan menghentakkan kaki di lantai. Menghampiri Bagus yang masih berjalan menunduk tanpa merespon."Mas!" Tangannya membalikan tubuh Bagus kasar.Bagus berbalik, wajahnya sayu dan lelah, dasi di kemejanya sudah melonggar dan berantakan."Ada apa Mas?"Mata Sarah mulai menyelidik, melihat wajah suaminya yang tak biasa."Ada apa Mas, katakan!"Sarah menggoncang-goncangkan tubuh suaminya kasar.Mata Bagus mendelik melihat istrinya. "Hentikan Sarah! ini semua salahmu!"Bagus melempar sebuah amplop surat yang sudah dibuka. Sarah yang melihat itu segera memungutnya.'Surat Pemberhentian Kerja?' gumam Sarah."Bagaimana bisa Mas? Kamu melakukam kesalahan apa?" sentak Sara

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Sentilan untuk Ayah

    [Kamu tidak bisa menikah tanpa wali, Halwa,] teriak ayah.[Orang yang mati tidak bisa menjadi wali. Ayahku sudah mati. Raganya yang dirasuki iblis tidak bisa menjadi wali!]Tubuhku bergetar dengan tangan yang terjuntai, Radit bergeming dari depan pintu.Braakk! ponsel yang kupegang jatuh dengan sendirinya.Tubuhku seperti batu yang berjalan, kaku dan dingin. Berjalan perlahan menuju balkon. Sebenarnya aku ingin meraung-raung saat ini, menumpahkan marah yang tak terbendung, tapi mengingat ada orang lain di kamar, aku malu melakukannya."Suster, bisa tolong bawa Khawla ke kamar Bian sebentar," pinta Radit."Iya Pak."Aku mendengar pintu kamar tertutup bersama dengan suara langkah kaki yang mendekat."Masuklah, Hal."Tangan Radit menelukup di pundak, air mataku sudah jatuh dalam diam, hanya pundak yang terasa naik turun. Pegangannya melebar hingga merangkul dari belakang, mengajakku untuk masuk."Banyak orang yang melihatmu di sini," lirihnya.Aku menurut dan mengikutinya masuk, menjatuh

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Pesan dari Ayah

    Mataku menerawang jauh keluar, melihat pepohonan yang nampak bergerak padahal mobil kami lah yang meluncur di aspal.Semenjak kapan ayah berubah begitu dingin? Sebelumnya, saat ibu masih ada meski jarang berbicara ayah tidak sedingin dan secuek itu padaku, tapi semenjak ibu pergi dan ia memutuskan untuk menikah lagi. Mulailah hubungan kami menjadi renggang, apalagi saat aku menikah, kami seperti orang asing di belahan dunia yang berbeda."Ibu punya tabungan, simpanlah ini," ucapnya sembari menyodorkan sebuah amplop."Hubungi orang yang ada di kartu itu, ia adalah teman Ibu di sana. Kamu bisa belajar usaha dan membiayai hidup sendiri. Mungkin saja setelah ini ayah ....""Kenapa ayah, Bu?"Sesaat ibu diam, lalu menggeleng pelan."Kamu harus jadi wanita mandiri, ibu tidak bisa memberi apapun hanya ini sebagai bekalmu. Jangan sampai kamu menjualnya, sebisa mungkin tetap bisa menghasilkan uang sendiri meski kamu menikah nanti," paparnya.Aku ingat betul kesedihan itu, setelah ibu benar-ben

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Bertemu Ayahku

    Kami sangat bahagia setelah menceritakan semua pada ibu. Beliau sungguh luar biasa. Wanita yang begitu tangguh di luar dan lembut di dalam. Membesarkan anak laki-lakinya sendirian hingga menjadi seorang pria bertanggung jawab dan penyayang. Itu tidak mudah, kebanyakan anak korban perceraian akan menjadi brutal dan haus kasih sayang hingga melampiskannya di jalanan.Aku akan mengikuti jejaknya, bagaimana beliau memperlakukan dan membimbing anaknya hingga seperti Radit sekarang. Bian harus seperti Papahnya meski tidak ada darah yang mengalir ketubuh itu, cinta Radit akan membentuk karakternya menjadi laki-laki yang kuat, bertanggung jawab dan berani, serta memiliki jiwa lembut dan penyayang di dalam hatinya."Sudah siap?"Radit menjegal di pintu, memperhatikan aku yang masih ragu untuk pergi."Hei ... kita harus pergi. Tanpa ayah kita tidak bisa menikah."Lelaki itu berjalan masuk dan menghampiriku yang masih duduk di meja rias. Tangannya menelukungkup di pundak menatap wajahku melalui

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Restu Ibu

    Aku berjalan perlahan mengelilingi kamar besar yang Radit sediakan untukku dan Khawla, semuanya nampak baru dan tertata rapih. Begitu sempat ia menyiapkan ini semua. Pria itu benar-benar telah memikirkannya dengan matang, menyambut kedatangan kami dengan hangat.Sesekali aku melihat Khawla mengeliat, menangis sebentar kemudian terlelap. Nampaknya ia sangat senang dengan kamarnya, semenjak datang Khawla selalu menyamankan dirinya dan tertidur lelap. Hanya terbangun saat lapar, atau pun saat popoknya basah.Bayi empat hari itu sungguh sudah tahu di mana ia merasa nyaman dengan lingkungannya."Mamah ...."Bian mengucek matanya di depan pintu."Sayang, kok belum tidur sih?"Anak lelaki itu berjalan masuk dan duduk di atas ranjang. Bibirnya mengkerucut nampak kesal."Ada apa sih jagoan Mamah?" Usapku pada rambutnya. Wajahnya semakin dibuat merengut.Tidak biasanya Bian merajuk seperti ini, pasti ada sesuatu."Hei, Mamah kan nggak paham kalau Bian tidak berbicara," pancingku menatap wajahn

DMCA.com Protection Status