Share

Bab 79. Perasaan Terpendam

Penjelajahan itu semakin merambah ke area terlarang, menciptakan denyut. Kemudian berlanjut naik memacu debaran jantung bagaikan debur ombak menderu di lautan.

Sebersit perasaan malu menguasai hati, ketika tubuh pria melekat bagai selimut menguasai tubuh. Berat Dan hangat!

Terasa sesuatu menggeliat mengetuk pintu istana misteri. Benda padat yang mengganjal itu perlahan mendesak, dalam sekali hentakan ia menikam, menembus masuk hingga menyentuh dinding.

Pergerakan kuat benda padat itu, begitu dalam terbenam di tengah denyutan.

'Kakak besar?' Mary Aram tersentak, napasnya seakan berhenti sejenak. 'Bagaimana bisa aku teringat kakak Besar?'

Mary Aram memperbaiki posisi tidurnya yang tidak nyaman. Ia berusaha untuk beradaptasi dalam keheningan dan dinginnya ruang tahanan.

Terngiang bisikan lembut menyentuh kalbu begitu jelas terdengar membangkitkan hasrat. Seiring berjalannya waktu, bisikan lembut itu berubah menjadi geraman kegagahan yang menggetarkan jiwa.

"Hei! Sangat memalukan, aku men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status