Share

Bab 30. Permainan Keadaan

"Terima kasih Mary Aram," ucapan Mary Aram cukup menghibur Amar Mea Malawi. Perasaan haru, serta sukacita mendalam membangkitkan semangat pria itu, menyingkirkan rasa cemburu yang berkecamuk akan pria lain.

"Suamiku…" Mary Aram menatap mata suaminya.

'Bisakah aku mencintai pria ini?', sejenak wanita cantik itu terdiam namun matanya terus menatap mata teduh suaminya.

"Suamiku, beri waktu Mary Aram untuk berdamai dengan kenyataan," kemudian ia memeluk leher suaminya, dan berinisiatif mencurahkan kasih sayang pada pria yang telah menjungkir balikkan hidupnya itu.

Seorang pria gagah berjalan dengan santai melintasi lobby perusahan Mea Malawi. Pria itu membawa sebotol anggur dan dua gelas, sambil tersenyum menganggukkan kepala pada petugas keamanan dan karyawati yang bertugas di lobby.

Pria itu langsung menuju lift naik ke lantai tiga, tempat kantor Amar Mea Malawi berada.

Dengan membawa sekeranjang manisan, Mary Aram keluar dari kantor suaminya hendak ke sungai induk untuk membagikan mani
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status