Beranda / Fantasi / CERMIN GERBANG CINTA / Bab 15 Mencari Alibi dan Motif

Share

Bab 15 Mencari Alibi dan Motif

Penulis: yenmon73
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-21 23:38:14

“Kami punya bukti kalau Jeff adalah seorang psikopat yang melakukan pembunuhan berantai. Kamu pernah membaca berita tentang orang yang dibunuh dan diambil organ tubuhnya?” bisik Agung.

“Heh?! Gak mungkin Kak Jeff melakukan itu!!” seru Harry dengan suara tertahan.

“Jangan menilai semua orang hanya dari cover-nya.”

“Apakah bisa aku melihat bukti itu? Jika Pak Agung tidak keberatan.”

Agung memandang Seth. “Aku coba diskusikan terlebih dahulu. Kamu tunggulah di sini.”

“Terima kasih, Pak.”

Harry menghampiri Gina yang masih menangis.

“Kak Gina!” teriak Momo dan berlari menghampiri Gina.

“Monita, kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Harry.

“Ah, Pak. Tadi saya menelepon Kak Gina untuk menanyakan keadaan Kak Jeff dan Kak Gina cerita kalau Kak Jeff ada di sini,” jelas Momo. “Kak Gina, sabar ya.”

“Pak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 16 Wanita Yang Cantik dan Menggoda

    Momo sedang mengingat-ingat jadwal Harry dan terlintas pertemuan di luar kota. “Oh, ya, Pak. Besok ada pertemuan dengan pak Toni di luar kota. Apa perlu diubah jadwalnya?” Harry merenung. “Bagaimana kalau kamu ikut denganku? Gina akan kutitip di Mama. Setidaknya di sana ada Mbok Sumi yang bisa menjaganya.” “Oh, baiklah, Pak.” Momo tidak tahu harus bicara apa lagi, hanya bisa mengiyakan. Kalau mau keluar kota, berarti aku harus menyiapkan baju ganti. Ah, nanti saja bersiap-siap, tinggal mengambil baju 1 potong, batin Momo. Sambil menunggu iklan berakhir, Harry memejamkan matanya. Dan Harry tidak sadar kalau dia ketiduran. Momo yang bosan menunggu iklan berakhir, juga menopang kepalanya dengan tangan yang bertumpu pada pegangan kursi. Dia pun ketiduran. Televisi menyala sampai subuh. Harry tersentak kaget bangun. Tanpa sadar dia menarik tangannya dan membangunkan Momo. Mereka berdua kaget, terutama Momo yang tertidur di le

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-23
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 17 Ketakutan Dan Cengeng, Tetapi Imut

    Saat mereka masuk ke kamar suite itu, Harry berdiri mematung memandang wajah di dalam kamar itu. Ketika Toni memperkenalkan padanya, dia hanya mendengar samar-samar. Wajah Harry memucat dan keringat dingin keluar dari seluruh badannya.Momo yang memandang wajah itu pun ketakutan. Saat itu dia sangat ingin bersembunyi. Wajah yang selalu memberinya mimpi buruk. Namun sepertinya wanita tidak mengenal Momo, karena saat netra mereka bertemu, dia hanya melengos dan kembali memperhatikan Harry.“Saya perkenalkan, Bu. Ini Pak Harry dan sekretarisnya. Harry, ini Ibu Mira,” kata Toni memperkenalkan mereka.“Halo, Harry. Apa kabarmu?” sambut seorang wanita yang sangat cantik dan menggoda. Dia melangkah perlahan menuju ke Harry dengan gerakan menggoda. Namun langkah berhenti saat Harry bergerak mundur.Harry melangkah mundur menuju ke Momo. Dengan sembunyi-sembunyi, Harry menjawil Momo dan membuat gestur dengan menyilangkan ibu jari dan jari t

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 18 Terlalu Lama

    Harry hampir berlarian menuju ke hotel Sangril dan langsung mengetuk kamar 1001. Setelah mengintip, Momo bukakan pintu. Harry langsung menyerbu masuk dan berlari ke kamar mandi serta memuntahkan isi perutnya.Momo kaget sampai mematung lama di depan pintu. Mendengar suara muntahan Harry, menyentaknya kembali ke dunia nyata. Dengan cepat dia menyediakan air minum serta tisu. Momo mengelus-elus punggung Harry dengan cemas. Dan memapah Harry ke tempat tidur. Harry duduk di tepi tempat tidur dengan wajah sangat pucat.Seandainya Momo tidak ada di sana, mungkin Harry sudah menangis. Dia tidak mengerti mengapa dia sangat ketakutan menghadapi Mira.“Pak, anda tidak apa-apa? Berbaring saja ya. Wajah Bapak sangat pucat. Saya akan ke apotek untuk membelikan obat,” sahut Momo lembut.“Jangan … jangan tinggalkan aku sendiri. Aku bisa gila kalau hanya sendiri,” gumam Harry pelan, tetapi Momo masih bisa mendengarnya.“Baiklah

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-31
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 19 Minta Suap

    Baru saja Harry mau meneriaki Momo, dia melihat ada sesuatu di bawah selimut yang bergerak-gerak. Dengan cepat, dia menarik selimut itu.“Aarrgghhh!! Jangan!!!”Harry terlompat kaget sambil melempar selimut itu. Batal dia membukanya.“Siapa?!” teriak Harry. Dia peranjat saat melihat ada kepala Momo nongol dari balik selimut. “Apa-apaan kamu, Mo? Kenapa sembunyi di bawah selimut?!”“Maaf, Pak. Saya lupa ambil baju dan baju yang kupakai tadi basah. Jadi saat ini aku hanya memakai handuk. Saat Bapak membuka pintu untuk pelayan itu, saya langsung lari ke bawah selimut. Bisakah Bapak tolong ambilkan tas saya? Tolong, please,” pinta Momo dengan suara kecil.Harry menghela napas dan menggeleng-gelengkan kepala. Dia mengambil tasnya Momo dan meletakkan di samping tempat tidur.“Kamu berpakaianlah, aku mandi dahulu,” kata Harry tanpa ekspresi langsung menuju ke kamar mandi.Harry cepa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 20 Tangan Siapa Itu?

    Harry memandang Momo dan langsung mendekatkan wajahnya pada Momo. Momo tersentak kaget saat bibir Harry menyentuh bibirnya. Namun Momo memalingkan wajahnya. Harry langsung memeluknya.“Izinkan aku merasakan kalau kamu ada bersamaku,” bisik Harry dengan suara bergetar sebelum Momo menarik dirinya.Momo terdiam dan membiarkan Harry memeluk. Saat ini Harry ingin menangis. Jeff yang sudah dianggap sebagai kakaknya tega melakukan kejahatan di depan matanya.Momo mengerti perasaan Harry. Dia teringat perkataan Gina.“Mo, mungkin kamu dan orang-orang di kantor melihat Harry sangat dingin dan tidak punya perasaan. Namun sebenarnya hatinya Harry sangat rapuh. Dia sudah kuanggap adik sendiri. Dia sangat cocok dengan Kak Jeff. Kamu lihat foto ini. “Gina memperlihatkan foto di ponselnya. “Sangat mirip, kan? Seakan-akan mereka kakak beradik.”“Pak, Bapak percaya Kak Jeff? Saat ini yang penting Bapak memercayainya dan sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 21 Nesta, Adikku

    Harry kaget melihat gelang itu. Kepalanya tiba-tiba sakit dan berdegung. Selintas sebuah bayangan seorang gadis yang tertawa menggodanya.“Kak Harry, ayo ke sini, Kak. Kalau Kakak tidak datang, aku akan melempar gelang pemberianmu, lho.”“Hei, kamu benar-benar tidak perasaan deh. Kamu tahu bagaimana susahnya aku mencari uang untuk membelikan gelang itu? Namun kenapa juga aku harus bersusah payah bekerja untuk membelikan gelang itu ya kalau kamu hanya akan membuangnya. Lebih baik kamu minta langsung pada Papa,” kata Harry pasrah.“Kenapa juga Kakak harus bersusah payah mencari uang? Kan tinggal minta sama Papa.”“Apa kamu bilang? Anak nakal! Kamu berani mengejekku?” Harry menjewernya.“Pak!! Pak!!!”“Kenapa sekarang kamu memanggilku, Pak?” tanya Harry.“Kalau bukan memanggil Bosku dengan sebutan Pak, lalu saya harus panggil apa?”“Apa?!&rdq

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 22 Apa Hubungan Kalian?

    Harry tersentak mendengar suara teriakan Nesta yang jatuh dan suara panggilan tepat di telinganya. Harry membuka mata dan netranya bertemu dengan bola mata yang indah.“Nika!!” bisik Harry.Momo tersentak kaget mendengar nama yang dipanggil Harry. Apakah dia Harryku? Tidak mungkin dia ada di dunia ini. Ataukah dia juga bisa menembus cermin itu?batin Momo.“Pak, Bapak tidak apa-apa?” tanya Momo pelan.Harry menutup matanya dan membuka kembali. Dia melihat sekeliling dan menyadari kalau dia ada di kantor polisi. Yang di depannya adalah Monita, bukan Nika. Harry meraup wajahnya ke kedua lututnya.“Maaf. Aku tidak apa-apa,” sahut Harry tanpa mengubah posisinya.“Harry!! Kamu tidak apa-apa? Temanku mengatakan kamu berlari keluar sambil memegang kepalamu!” teriak Agung sambil berlari menghampiri Harry.“Pak Agung, saya bisa jamin kalau Kak Jeff bukan pembunuh. Biarkan aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 23 Kenal Nesta Di Dunia ini Ataukah Di Dunia lain?

    “Oh, ya, Harry, kamu mengenal Nesta dari mana?” tanya Jeff.“Iya, betul. Kamu mengenal keempat korban. Dari mana kamu tahu mereka?” tanya Agung.Harry tersentak dari lamunannya. Dia memandang mereka dengan bingung. Karena dia tidak mendengar apa pertanyaan mereka.“Pak, dari mana Bapak mengenali nama-nama korban ini?” tanya Momo karena melihat Harry kebingungan.“Oh, aku tidak ingat. Hanya samar-samar aku mengetahui nama mereka. Namun siapa mereka, aku tidak ingat,” elak Harry. Dia berbohong karena dia tidak ingin ada yang tahu apa hubungannya dengan Nesta.Harry tidak tahu kalau Momo dan Jeff mengerutkan keningnya mendengar perkataannya. Mereka merasakan kebohongan Harry.“Baiklah.”Setelah Agung bertanya pada Jeff beberapa hal, akhirnya dia memutuskan melepaskan Jeff, dengan syarat Jeff harus melapor perkembangannya setiap hari. Dan tetap masuk kerja seperti biasanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-06

Bab terbaru

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 84 Penguasa Baru dan Asisten Baru

    Momo dan Harry langsung berlari membantu Mira untuk bangun kembali. Mereka tidak memedulikan tawaan dan cibiran orang-orang. Mira sangat marah saat Momo menyentuhnya. Dengan kasar dia menepis tangan Momo, tetapi menyambut dengan senyum manis pada tangan Harry. Sambil menatap Harry dengan intens, Mira mengelus tangan Harry. Harry merasa serba salah. Dia sangat ingin menarik kembali tangannya, tetapi Momo menatapnya dengan tatapan melarang. Akhirnya Harry melayani Mira yang terus menerus menatapnya dengan tatapan menggoda. Dengan izin dari Chu, Mira diperbolehkan tinggal di daerah itu. Namun tidak ada yang memedulikannya. Walau ada rasa enggan, Harry tetap menjenguk Mira. Dia sadar akan tanggung jawabnya. Melihat kebaikan hati Harry, semua penduduk dunia cermin mendukung Harry menggantikan posisi Mira. Namun Harry belum memberi mereka jawaban. “Harry, mengapa kamu tidak segera melakukan pelantikan dirimu jadi penguasa? Apa yang kamu tunggu?” tanya Chu saat sedang menggantikan perban

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 83 Perubahan Total

    Mira yang memiliki kecantikan seorang gadis, sekarang berubah menjadi seorang nenek-nenek sesuai dengan usianya. Keriput merajalela di seluruh tubuhya.“Apa yang kamu lakukan, Harry?! Kenapa aku menjadi seperti ini? Tenaga apa yang kamu pakai?! Kembalikan aku pada kecantikan dan kemudaaanku!!” teriak Mira histeris. Namun suara yang awalnya begitu kencang dan tegas, berubah menjadi suara cempreng, suara nenek-nenek yang lemah.Saat Harry melongo melihat keadaan Mira, muncul Devan dan Mischa. Pasukan mereka telah disuruh meninggalkan pos yang sudah diatur sejak awal, karena perubahan rencana. Mereka diminta bersiaga menjaga rumah sakit. Sedangkan Devan dan Mischa yang menawarkan diri untuk mengawasi Harry dari jauh.Saat melihat Mira mengikuti Harry dan Momo, dengan tetap waspada Devan dan Mischa mengikuti dari kejauhan. Namun apa yang mereka takutkan tidak terjadi. Malah Mira kalah dengan keadaan yang sangat aneh.“Harry, kamu pergilah me

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 82 Melamar Kerja Sebagai Belahan Jiwa

    Saat kecemasan Momo meningkat, dia merasakan ada tangan yang menggenggam erat tangannya. Dia tidak tahu kalau Harry sudah berada di sisinya sebelum digenggam. Momo bernapas lega saat melihat bola mata Harry.“Wah … wah, kalian telah menyakitiku,” seru Mira sambil tertawa sinis. Mira turun dari mobil serta menghampiri Harry dan Momo dengan tatapan yang tajam, karena sakit hati. Matanya tidak bisa teralihkan dari genggaman tangan Harry pada Momo.“Harry, kamu berbohong ya. Katamu sudah memecat Monita, kenyataannya kamu membawanya ke sini!” bentak Toni dengan marah.“Saya sudah dipecat sebagai sekretaris, Pak Toni. Tapi saya melamar kerja sebagai belahan jiwanya Pak Harry. Apakah itu mengecewakanmu?” kata Momo dengan tenang. Tawa Harry hampir saja pecah saat mendengar Momo mengatakan melamar sebagai belahan jiwanya. Namun melihat kemarahan Mira dan Toni, Harry memilih menyimpannya dalam hati.“Apa-apaan kamu,

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 81 Awal Peperangan - Kepercayaan

    “Ada apa?” tanya Tico pada Momo. Tiba-tiba dia disergap rasa khawatir.“Pasukan Mira sedang menuju ke arah sini. Entah dia tahu tempat ini atau hanya mengira-ngira,” timpal Chu.“Dia tidak mengira-ngira! Kemungkinan besar dia tahu tempat ini. Kita harus evakuasi yang tidak bisa bertarung!” perintah Harry. Entah kenapa dia mengeluarkan perintah itu, seolah-olah dia adalah penguasa. Sebagian orang yang mendengarnya langsung bergerak.“Momo, mereka sudah dekat ataukah masih jauh?” tanya sina.“Paling cepat tiba di sini setengah jam lagi,” kata Momo.“Master, kita harus memasang pelindung kita,” pinta Ken.“Kalau kita memasang pelindung, berarti tidak ada yang bisa keluar ataupun masuk,” protes Sina. “Bagaimana caranya kita mengeluarkan yang tidak bisa bertarung? Mereka akan terjebak seperti kita.”“Tetapi kalau kita tidak pasang, mereka

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 80 Tidak Bisa Beristirahat

    Di belakangnya terlihat beberapa orang mengusung seseorang yang terluka parah. Wajahnya sudah tidak bisa dikenali karena berlumur cairan merah.Terlihat Chu keluar dengan langkah tergopoh-gopoh. Dia segera menyuruh mereka membawa orang itu masuk ke dalam sebuah kamar. Semuanya mengikuti orang yang diusung itu.“Ada apa?” tanya Sina pada pengusung yang sudah meletakkan orang sakit itu di tempat tidur.“Dia dipukul sama anak buahnya Mira sampai babak belur beberapa hari yang lalu. Terus teman-teman membawa dan merawatnya. Saat masih dirawat, teman-teman lain beri tahu kalau adiknya ditangkap sama Mira, dia menuju ke sana dan merelakan dirinya yang dipukul untuk menggantikan adiknya. Tetapi Mira mengenalinya yang tempo hari dia pukul, sehingga dia dipukul berkali-kali lipat,” kata pengusung itu sambil menghela napas. “Padahal adiknya itu bukan adik kandungnya.”“Kenapa dia dan adiknya dipukul?” tanya Sina.

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 79 Kekuatan Penyembuhan

    Momo tidak mampu menyelesaikan perkataannya. Hatinya sangat sesak. Tanpa mengharapkan jawaban, dia mengikuti Chu ke sebuah ruangan.Momo hampir pingsan melihat seseorang yang tergeletak dalam keadaan luka parah. Orang itu tidak bergerak, tetapi Momo masih melihat gerakan dadanya naik turun, walau tidak teratur. Dengan cepat, Momo menghampirinya.“Harry!! Harry!! Bangun!! Jangan tinggalkan aku sendiri,” tangis Momo meraung sambil mengguncang badan Harry.“Kalau kamu mau, kamu bisa menyembuhkannya,” kata Chu.Momo tersentak kaget mendengar perkataan Chu. Dia memandang Chu dengan tidak percaya. Air matanya masih mengalir tanpa henti.“Be…bbenarkah, Master? Saya bisa menyembuhkannya. Bagaimana caranya? Tolong beri tahu pada saya, Master, huhuhu….”“Hanya kamu sendiri yang tahu. Seperti kamu bisa melihat masa depan, begitulah kekuatanmu itu akan muncul jika kamu inginkan.”&ldqu

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 78 Tawanan Pelatihan

    Semua netra menoleh pada sumber suara. Walau Harry dan kawan-kawan diam, tetapi netra mereka menuntut penjelasan.“Maaf, saya tidak bisa menjelaskan lebih terperinci daripada pemberitahuan ini. Silakan kalian masuk lewat pintu kanan,” kata orang itu sambil menunjukkan pintu masuk sebelah kanan. “Eh, tunggu, kecuali kamu. Tempatmu bukan di kanan, tetapi di kiri.”Ken tersentak kaget karena dia disuruh menuju ke pintu kiri. Dengan heran dia memandang orang itu.“Mengapa?”“Ada yang harus kamu temui dahulu.”Hanya jawaban itu, tetapi membuat raut wajah Ken memucat. Dengan lesu, dia menuju ke pintu sebelah kiri.“Siapa yang harus dia temui, Bin?” tanya Sina.“Kamu akan tahu juga nanti,” kata Bin tidak peduli. Dia segera membuka pintu buat mereka bertiga dan mempersilakan mereka masuk ke dalam.Saat mereka masuk, Harry takjub melihat suasana di dalam. Pintu masu

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 77 Daerah Charli

    “Mo, ada apa?” tanya Harry khawatir. Setiap kali melihat Momo menangis, hati Harry menjadi sakit. Hatinya juga ingin ikut menangis.Bruk!!Semua terlompat kaget. Mereka mendekati pintu yang mereka lewati tadi. Namun Momo melarang mereka.“Jangan mendekat!” bisik Momo sambil menghapus air matanya. “Kita harus pergi dari sini! Kalau tidak, sia-sialah kesempatan yang diberikan Gus.”“Maksudnya? Kesempatan apa?" tanya Sina heran."Momo benar, Dok. Ayo, kita pergi dari sini!” bisik Harry. Entah kenapa dia mengerti larangan Momo.Walau bingung, semuanya sepakat untuk pergi dari sana. Melewati tangga darurat dengan cepat menuju ke tempat parkir. Dari sana mereka segera meninggalkan rumah sakit dengan menggunakan mobil Sina yang selalu terparkir di tempat parkir rumah sakit.Sani yang menjalankan kendaraan sehingga Sina bisa mengecek berita dari rumah sakit. Namun ada satu video yang dikir

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 76 Pemandangan Indah

    Semua yang melihat Mira marah, mengerutkan kening. Mereka tidak tahu apa yang telah dikatakan dokter kepala sehingga membangkitkan kemarahan Mira dan membuat dokter kepala itu berlutut ketakutan. Apalagi mereka melihat Momo senyam-senyum sambil menonton. Namun mereka memilih diam, karena Momo terlihat serius.“Maafkan saya, Yang Mulia! Saya tidak bermaksud demikian! Tidak ada yang melebihi kehebatan Yang Mulia!” teriak dokter kepala itu ketakutan sambil menyembah Mira.“Sudahlah!” Tangan Mira mengibas-ngibas. “Aku ingin tahu apa yang terjadi pada Bryan. Antar aku ke tempatnya. Dia masih berlutut, kan?!”“Iya. Dia masih belum mampu berdiri. Saya akan antarkan Yang Mulia ke sana,” kata dokter kepala.Dokter kepala yang berbadan agak besar itu dengan cepat melompat berdiri. Namun karena memang tidak lincah, kakinya terkait di bawah kursi, sehingga dia terjungkal ke depan dan menabrak Mira yang juga kebetu

DMCA.com Protection Status