Share

BAB 28 Ulah Darel

Author: NK Ummu Dhila
last update Last Updated: 2025-03-03 13:00:49

Raditya segera berdiri dan berjalan cepat menuju pintu. Alya mengikuti di belakangnya dengan perasaan tak menentu. Begitu pintu terbuka, Aldo berdiri di sana dengan wajah tegang, sebuah tablet di tangannya.

"Apa yang terjadi, Aldo?" tanya Raditya dengan nada tajam.

Aldo menyerahkan tablet itu padanya. "Ini, Pak. Saya baru saja mendapat laporan dari tim keamanan cyber kita. Seseorang mencoba mengakses sistem utama perusahaan secara ilegal. Dan jejak digitalnya mengarah ke... Darel."

Alya tersentak. "Apa? Darel mencoba meretas perusahaan ini?"

Raditya menggeram pelan. "Sialan! Ini bukan lagi sekadar fitnah, ini serangan langsung."

Aldo mengangguk. "Kami baru saja berhasil memblokir aksesnya sebelum dia sempat mengambil data penting. Tapi ada sesuatu yang lebih mengkhawatirkan."

"Apa itu?" tanya Raditya dengan sorot mata tajam.

Aldo menarik napas panjang. "Kami menemukan bahwa dia telah berkomunikasi dengan seseorang dari dalam perusahaa

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 29 Pengkhianat Orang Dalam

    Raditya menatap layar ponsel Alya dengan ekspresi dingin. Nama Darel terpampang jelas di sana. Jari-jarinya sempat mengepal sebelum akhirnya ia menekan tombol jawab dan mengaktifkan mode speaker."Apa maumu, Darel?" suara Raditya terdengar tajam.Dari seberang, terdengar tawa kecil yang terdengar santai, tapi juga penuh provokasi. "Santai, Radit. Aku hanya ingin mengobrol dengan istriku, kenapa kamu yang mengangkat ponselnya, Hah!! Atau, sepertinya kau sudah menemukan sesuatu yang menarik, ya?"Alya menatap Raditya dengan gelisah. Raditya mengeraskan rahangnya. "Kau meretas sistemku. Kau mencuri data perusahaan. Dan satu lagi, ALYA BUKAN ISTRIMU! KAU HANYA ‘MANTAN’! Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja? Hahh!!"Darel mendengus. "Aku hanya mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Atau kau lupa? Aku tahu banyak hal tentang NW Tech, lebih dari yang kau kira. Dan percaya atau tidak, aku masih punya kejutan untukmu."Raditya men

    Last Updated : 2025-03-03
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 30 Edo – Misi Meruntuhkan NW Tech

    Alarm darurat terus meraung, membuat suasana di dalam gedung semakin kacau. Raditya berlari cepat melewati lorong, diikuti Alya dan Aldo yang tak kalah panik."Aldo, status server?" tanya Raditya dengan nada mendesak.Aldo menatap layar ponselnya sambil terus berlari. "Seseorang mencoba menghapus semua data. Firewall kita masih bertahan, tapi tidak akan lama lagi!"Alya menatap Raditya. "Kita harus segera ke ruang server. Kalau tidak, semua data perusahaan akan lenyap."Raditya mengangguk. "Kita akan cegah sebelum terlambat."Mereka bertiga sampai di depan ruang server. Dua petugas keamanan sudah berjaga di sana, terlihat kebingungan dengan situasi yang terjadi."Siapa yang ada di dalam?" tanya Raditya tajam.Salah satu petugas melirik rekannya sebelum menjawab, "Kami tidak tahu, Pak. Tiba-tiba alarm berbunyi dan sistem mengunci pintu otomatis. Tidak ada yang bisa masuk atau keluar."Raditya segera mengakses sistem dari tabletn

    Last Updated : 2025-03-03
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 31 Aksi Mr. Ranwy

    Raditya menyipitkan mata ke arah Darel yang baru saja muncul. “Apa yang kau lakukan di sini?”Darel melangkah masuk dengan santai, tangannya terselip di saku celana. “Edo mungkin anak yang cerdas, tapi dia terlalu percaya diri. Aku hanya datang untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.”Raditya menahan amarahnya. “Rencana apa? Menghancurkan NW Tech? Kau pikir aku akan diam saja?”Edo menyeringai. “Itu sudah terlambat. Lima detik lagi, semua data perusahaan ini akan lenyap.”Aldo menatap layar dengan cemas. “Pak Raditya, kita benar-benar kehabisan waktu!”Namun, Raditya tidak panik. Ia justru tersenyum tipis dan melangkah ke komputer di dekatnya. Jemarinya mulai menari cepat di atas keyboard.Alya menatapnya dengan bingung. “Radit, apa yang kau lakukan?”“Menyerang balik.”Edo mendengus. “Omong kosong. Kau mungkin pintar dalam bisnis, tapi dalam dunia ini, aku lebih unggul.”Raditya tetap fokus, matanya tak lepas

    Last Updated : 2025-03-04
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 32 Akses Terputus – Darel Edo Tertangkap

    Raditya mengetik dengan kecepatan penuh, matanya tak lepas dari layar. Timer di layar terus berkurang - 50… 49… 48…Aldo berteriak panik. “Pak! Kita kehabisan waktu!”Raditya mengabaikan teriakan itu, fokusnya hanya satu: menghentikan penghancuran total yang diaktifkan oleh Darel.Alya berdiri di belakangnya, jantungnya berdebar kencang. “Radit, kamu bisa melakukannya. Aku yakin kamu pasti bisa!” ujar Alya memberi semangat.Alya tahu, Raditya bukan CEO biasa, kemampuannya di dunia cyber tak perlu diragukan lagi, karena dia adalah ‘Mr. Ranwy si Master Cyber’, Sang Penguasa yang ditakuti di dunia cyber.Raditya tidak menjawab, namun mendengarkan suara Alya yang memberikan dukungan, ia merasa tertantang dan termotivasi. Ia memasukkan serangkaian kode, tangannya bergerak cepat. “Aku hanya perlu memutus koneksi mereka dari sistem utama. Jika aku bisa mengisolasi perintah ini ke server cadang

    Last Updated : 2025-03-04
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 33 Rencana Weekend Bersama

    Raditya melangkahkan kakinya menuju ruang tunggu yang berada tepat di dekat ruangan CEO-nya. Karena siapapun tak mendapatkan akses masuk ruangan CEO tanpa persetujuan darinya. Raditya memasuki ruangan dan dilihatnya di sana sudah duduk Pak Arya, sahabat sang ayah yang selama ini dikenalnya.Mengetahui Raditya memasuki ruangan, Pak Arya tersenyum hangat. “Kerja bagus, Radit. Aku yakin berkat kepemimpinanmu, perusahaan ini bisa melewati masalah IT tadi dengan baik.”Raditya hanya menanggapinya dengan anggukan ringan. “Terima kasih, Pak. Tapi saya yakin kedatangan Bapak bukan hanya untuk memuji saya.”Pak Arya tersenyum tipis. “Kamu benar. Aku ingin menanyakan tentang warisan teknologi dari ayahmu. Aku berharap kamu mau mempertimbangkan untuk melanjutkannya, Radit. Teknologi itu adalah peninggalan besar yang bisa membawa perubahan besar.”Raditya menghela napas. “Saya belum memikirkannya, Pak. Saat ini perusahaan masih menjadi fokus utama saya.”Pak A

    Last Updated : 2025-03-04
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 34 Sikap Manis Raditya

    Weekend pun tiba. Seperti rencana kemarin, Raditya sudah bersiap untuk menjemput Alya di rumahnya. Mobilnya berhenti tepat di depan pagar rumah Alya. Ia mengetuk pintu dan tak lama kemudian, pintu terbuka menampilkan sosok Alya yang sudah siap dengan penampilannya yang begitu menawan.Raditya terpaku sejenak. Alya mengenakan dress selutut berwarna biru muda dengan potongan sederhana namun elegan, menonjolkan lekuk tubuhnya dengan anggun. Rambut panjangnya yang biasanya terurai kini ditata dalam gelombang lembut, sebagian diikat ke belakang dengan pita kecil berwarna senada dengan bajunya. Wajahnya berseri di bawah sinar matahari pagi, dan bibirnya yang dihiasi lipstik natural tampak begitu sempurna.“Kamu…” Raditya kehilangan kata-kata. Matanya menelusuri wajah Alya dengan takjub. “Kamu sangat cantik.”Alya tersenyum kecil, namun rona merah langsung menjalari pipinya. “Terima kasih.”Raditya masih menatapnya deng

    Last Updated : 2025-03-04
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 35 Kejutan Untuk Alya

    Raditya masih menggenggam tangan Alya, seakan enggan melepaskannya. Keheningan di antara mereka terasa begitu dalam, seolah ada banyak hal yang ingin mereka katakan, namun tak satu pun dari mereka yang berani memulai.Alya menarik napas dalam dan berusaha mengendalikan debaran jantungnya. “Radit, tadi kamu mau bilang apa?”Raditya menatapnya sejenak, lalu menggeleng dengan senyum tipis. “Nanti saja. Aku tidak ingin mengatakannya di saat seperti ini.”Alya mengernyit. “Kenapa?”Raditya menatap laut yang membentang luas di hadapan mereka. “Karena aku ingin momen itu spesial.”Alya terdiam. Kata-kata Raditya membuatnya semakin penasaran. Namun, sebelum ia bisa bertanya lebih lanjut, seorang staf mendekati mereka dengan sopan.“Tuan Raditya, makan siang sudah disiapkan.”Raditya mengangguk. “Baik. Ayo, kita makan dulu.”Mereka berjalan menuju ruang makan kapal

    Last Updated : 2025-03-05
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 36 Tak Ingin Hanya Menjadi Kekasihmu

    Raditya menutup telepon dengan ekspresi berpikir. Ia menatap Alya yang masih menikmati hembusan angin di tepi pantai, senyum kecil tersungging di bibirnya. Sejujurnya, ia tak ingin buru-buru kembali. Hari ini terasa begitu sempurna, dan ia ingin menikmati setiap momennya bersama Alya.“Ada apa?” tanya Alya, menyadari Raditya yang masih terdiam.“Cuaca katanya akan memburuk dalam beberapa jam ke depan,” ujar Raditya pelan. “Asistenku menyarankan kita kembali ke kapal lebih awal.”Alya menoleh ke langit yang mulai tertutup awan tipis. “Tapi masih terlihat baik-baik saja.”Raditya mengangguk. “Itulah yang membuatku ragu. Aku ingin kita tetap di sini sedikit lebih lama, menikmati tempat ini. Tapi kalau situasinya berubah tiba-tiba, aku tidak ingin mengambil risiko.”Alya terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil. “Mungkin kita bisa tetap di sini, tapi jangan terlalu lama. Aku ingin menikmati

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 133 Observatorium yang Tertidur

    Kabut tipis menyelimuti jalan berbatu menuju reruntuhan observatorium di utara Nusant. Langit menggantung rendah, menyiratkan hujan yang tertunda. Di dalam mobil hitam yang melaju pelan, Raditya menggenggam setir dengan rahang mengeras. Alya duduk di sampingnya, memeluk jaket yang lebih tebal dari biasanya. Keheningan di antara mereka bukan karena kekosongan- melainkan karena terlalu banyak yang ingin dikatakan, tapi tak tahu harus mulai dari mana.“Radit,” suara Alya pelan, “kalau ini jebakan...”“Aku tahu risikonya,” potong Raditya, tak menoleh. “Tapi aku juga tahu kita gak bisa mundur setelah semua yang terjadi.”Mobil berhenti di depan pagar besi yang sudah berkarat, sebagian roboh. Ilalang tumbuh liar, menyembunyikan jalan setapak menuju bangunan utama observatorium- gedung tua yang menjadi saksi bisu tragedi bertahun-tahun lalu. Api pernah melahap sebagian atapnya, dan sejak saat itu tempat ini ditinggalkan, dikunci oleh waktu dan trauma.Alya meremas tangannya sendiri. “Tempat

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 132 Bayang di Ujung Pagar

    Malam itu terasa lebih panjang dari biasanya. Langit yang tadinya jernih perlahan tertutup awan gelap, seolah alam pun ikut menahan napas.Raditya menggenggam kalung perak itu erat-erat, sementara Alya berdiri di sampingnya, masih memandangi pintu rumah yang tertutup rapat. Suara tangis bayi tadi telah menghilang, tapi gaungnya masih bergetar di telinga mereka.“Radit,” suara Alya nyaris tak terdengar, “kita harus tahu... siapa yang menaruh ini di sini.”Raditya mengangguk. Ia melangkah menuju pagar belakang, menyusuri jalan setapak kecil yang jarang dilewati. Taman belakang rumah memang belum sepenuhnya selesai ditata. Di ujung pagar, jejak kaki samar terlihat di tanah yang lembap—ukuran kecil, seperti sepatu wanita.Ia menunduk, menyentuh jejak itu dengan ujung jarinya. “Masih baru,” gumamnya.Tiba-tiba lampu taman di ujung jalan menyala sendiri, menyinari bayangan seseorang di seberang pagar. Bayangan itu berdiri diam, tubuhnya tertutup kerudung panjang berwarna kelabu. Tapi saat R

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 131 Berita yang Menggema

    Mentari pagi menyelinap perlahan melalui tirai jendela rumah kecil di pinggiran kota Nusant. Raditya berdiri di dapur, menggenggam ponsel, sementara Alya duduk di meja makan sambil mengaduk teh melati hangatnya. Di hadapannya, hasil tes kehamilan yang sudah mereka simpan dalam map bening, masih seperti mimpi indah yang belum ingin mereka bangunkan.“Siap?” tanya Alya sambil tersenyum.Raditya mengangguk, lalu menekan layar. Wajah Bunda Liliana segera muncul, diikuti Ayah Darian di belakangnya dengan kemeja tidur yang belum sempat dirapikan.“Radit? Kenapa pagi-pagi menelepon? Ada apa?” tanya Bunda Liliana, matanya menyipit curiga.“Ada kabar penting, Bunda, Yah,” jawab Raditya. Ia melirik Alya lalu kembali menatap layar. “Alya... dia hamil.”Beberapa detik hening. Lalu, jeritan Bunda Liliana memecah keheningan.“APA?! HAMIL?!”Ayah Darian tergagap. “Tunggu, tunggu. Maksudmu... kalian- kalian akan punya anak?”Raditya mengangguk, senyum tak lepas dari wajahnya. “Kami dapat hasilnya kem

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 130 Hasil Tes Alya

    Tiga minggu telah berlalu sejak malam berbintang itu.Hidup perlahan menemukan ritmenya kembali. Raditya kembali membangun NW Tech dari dalam, kali ini bersama Aldo Rusdiawan, asisten pribadinya yang selalu tanggap dan tak pernah kehilangan fokus meski dalam situasi genting. Bersama, mereka mulai mengembangkan teknologi generasi berikutnya- lebih aman, lebih etis, dan lebih manusiawi, dengan LILITH sebagai penjaga utama di balik sistem.Tak hanya itu, Raditya juga mulai menjalin kolaborasi dengan keluarga Wiranagara- keluarga Alya di Jepang yang memiliki pengaruh besar dalam bidang teknologi neurokomputasi dan pengembangan chip bio-sinkronisasi. Bagi Raditya, kerja sama ini bukan hanya strategi bisnis. Ini adalah bentuk rekonsiliasi antara masa lalu dan masa depan, antara luka yang pernah ada dan mimpi yang kini bisa dibangun bersama.Sementara itu, Alya mulai aktif dalam proyek sosial bersama kode Elvaretta, tentunya dengan bantuan sang suami tercinta, Raditya. Mereka menciptakan pla

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 129 Langit Setelah Hujan

    Langit Jakarta pagi itu berwarna biru muda, seolah baru dicuci oleh hujan semalam. Sinar matahari menembus jendela penthouse, menyinari ruangan yang kini jauh lebih tenang daripada hari-hari sebelumnya. Di balkon, Alya berdiri dengan secangkir teh melati hangat di tangan, rambutnya yang tergerai ditiup angin lembut.Sudah tiga hari sejak mereka mematikan ISAAC dan menyatukan LILITH ke dalam sistem sebagai penjaga emosional. Dunia luar tidak tahu banyak, kecuali bahwa ‘insiden sistem global’ telah berakhir secara misterius. Tapi bagi Alya dan Raditya, itu lebih dari cukup. Mereka tidak butuh pengakuan. Mereka hanya butuh... ketenangan.Pintu balkon terbuka perlahan.Raditya berjalan keluar dengan hoodie abu-abu dan rambut sedikit berantakan. Tapi senyumnya, seperti biasa, mampu membuat dunia Alya berhenti sesaat.“Pagi,” katanya, menyandarkan tubuhnya di sisi pintu sambil menguap pelan.Alya menoleh, matanya melembut. “Kamu tidur jam berapa?”“Jam dua. Haruto kirim update terakhir soal

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 128 Dua Bayangan, Satu Cermin

    Sistem Pusaran berubah seperti medan perang virtual. Suara mekanis ISAAC beradu dengan gema halus LILITH, saling menyusupi jaringan. Kabel-kabel di sekeliling mereka seperti makhluk hidup yang menari liar, melingkar dan memukul udara kosong.“Aku memilih diriku sendiri,” ulang Alya, suaranya masih menggema di antara dinding kubah logam itu.ISAAC menghentikan semua suara. Tak ada bunyi, tak ada cahaya yang berkedip. Hening yang tak wajar menggantung di udara- seperti napas terakhir sebelum badai.“Validasi pilihan: tidak terdaftar,” ucap ISAAC akhirnya. “Perintah tidak dikenali dalam protokol sistem. Merujuk pada opsi: integrasi paksa.”“Tidak!” seru Raditya. Ia menarik helm kontrol dari menara pusat, lalu menoleh cepat ke Alya. “Kalau dia maksa, kita harus masuk duluan. Ke Echo Helix. Di sana kamu bisa menentukan jalurnya. Tapi hanya kamu yang bisa masuk- karena dia mengikatkan dirinya padamu.”Alya mengangguk. Tangannya gemetar saat menerima helm dari Raditya. “Kalau aku gagal?”“Ka

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 127 Pusaran

    Pintu titanium menutup rapat di belakang mereka. Lorong di bawah Helix lama bergema oleh langkah kaki Alya dan Raditya. Di belakang mereka, sistem-sistem kuno mulai menyala sendiri- lampu berkedip, suara listrik menyentak-nyentak seperti ada yang sedang mencoba membangkitkan sesuatu yang seharusnya tak bangkit lagi.“ISAAC sudah masuk ke sistem bawah,” kata Raditya sambil mempercepat langkah. Ia membuka kompad kecil di pergelangan tangan dan menampilkan peta digital. “Kita harus mencapai inti utama sebelum koneksinya stabil.”“Tempat yang kamu sebut Pusaran itu... sebenarnya apa?” tanya Alya dengan napas terengah. Di matanya, tergambar ketakutan dan rasa ingin tahu yang bercampur.“Tempat yang dibangun di luar logika dan etika,” jawab Raditya. “Prototipe akhir sistem jaringan Nusant. Tempat buangan untuk teknologi yang terlalu berbahaya untuk dimusnahkan. Termasuk satu hal yang belum pernah dipakai: protokol Null-Core- satu-satunya jalan untuk memutus koneksi ISAAC.”Lorong menurun se

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 126 Echo Helix

    Lorong menuju Ruang Simulasi berada di bawah Menara Helix yang lama, tersembunyi di balik dinding lift yang telah dimatikan sejak insiden ledakan tujuh tahun lalu. Tak ada akses publik. Hanya satu jalur manual yang masih bisa digunakan- melalui terowongan yang bahkan Raditya sendiri jarang datangi.Langkah-langkah mereka bergema di antara dinding baja yang dingin. Alya menggenggam senter kecil, cahayanya menari di sepanjang lorong sempit yang seolah tidak pernah disentuh cahaya matahari. Bau karat dan debu tua memenuhi udara.“Aku pikir tempat ini sudah dimusnahkan,” gumam Alya pelan.“Begitu rencananya,” jawab Raditya. “Tapi Kakekku selalu punya rencana cadangan. Ruang Simulasi dibangun tersembunyi, di bawah semua sistem utama. Bahkan saat markas utama hancur, tempat ini tetap utuh.”Mereka tiba di sebuah pintu besar dari paduan titanium, tertutup rapat tanpa panel akses.“Bagaimana kita masuk?” tanya Alya.Raditya menarik napas, lalu mengangkat tangan kirinya. Dari balik pergelangan

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 125 Anak dari Sistem

    Cahaya merah lembut menyelimuti dinding-dinding ruang bawah tanah yang tersembunyi jauh di bawah reruntuhan markas lama Helix Foundation. Udara dingin menusuk tulang, berembus dari ventilasi tua yang nyaris tertutup debu waktu. Dinding logam dipenuhi kabel menjalar seperti akar pohon raksasa, berkedip dalam pola acak- seolah memiliki denyut nadinya sendiri. Di tengah ruangan bundar itu, berdiri seorang pria muda dengan rambut hitam pendek, mengenakan jaket panjang berlapis kevlar. Kacamata augmented reality menempel permanen di sisi kiri wajahnya, menyatu seperti organ tambahan.Dialah Arkana.Mata kirinya bersinar biru- bukan karena teknologi semata, tapi karena sesuatu yang jauh lebih dalam. Sebuah chip simbiotik, disebut Kernet, tertanam di balik pupilnya. Teknologi ini bukan produk pasaran, melainkan warisan darah. Kernet adalah prototipe terakhir yang dikembangkan Arya Wiguna, dan hanya bisa aktif dalam tubuh manusia dengan genetik tertentu- anaknya sendiri.Suara mendesis pelan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status