Share

36. Singgah di hatimu!

"Ya, udah gue pamit dulu. Assalamualaikum," pamitnya. Lalu kembali masuk ke dalam angkot yang tak berpenumpang. Mungkin ia akan kembali pulang ke rumah. 

Aku segera masuk ke dalam mobil. "Pak, kita mampir ke satu tempat lagi!"

"Baik, Den!" 

Lamborghini Sian berwarna hitam milik Papa kembali bergerak. Aku memberikan instruksi kemana mobil akan mengarah. Di sepanjang perjalanan menuju rumah Abah Dadang banyak mata memandang. Sorot mata mereka memperlihatkan kekaguman. Maklum rumah Wulan berada di desa kecil sekitar sungai kali Ciliwung.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status