Share

158. Dia ingin membantu.

"Ali, ini apa?" 

Sudut mataku mengekori gadis itu. Ia berada di samping nakas. Menatap amplop cokelat hasil penyelidikan terbaru tentang Aseptian Waluyo. Tanpa bertanya ia membuka dan mengambil kertas di dalamnya. 

"Jangan. Apa yang kau lakukan Wulan?"

Wulan menghentikan kegiatan tanpa izinnya, "Tadi, kamu teh serius banget sama Kak David bahas ini. Wulan penasaran, apa'an sih ini," ucapnya polos. 

"Jangan itu bukan urusanmu."

"Pelit amat, sih!" Wulan memanyunkan bibirnya terlihat kesal. Ia melanjutkan membaca kertas di dalam amplop. 

Rasa ingin tahu yang terlalu besar bisa menj

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status