Share

152. Mereka berani memukulku?!

"Bangun!"

"Heh, bangun!"

Seseorang menepuk keras pipiku. Aku berusaha membuka mata yang terasa sangat berat. Kepalaku terasa pusing.

"Obat biusnya masih belum hilang bos!"

"Siram dia dengan air es!"

Byuuur!

"Arrghh …," pekikku. Berusaha menggerakkan tangan. Namun, kedua tangan terikat ke belakang dengan kursi kayu.

Segera membuka mata. Rasa dingin menggigit hingga tulang. Nyeri di sekujur tubuh bagai diolesi garam. Perih.

"Di mana aku?" Aku mengedarkan tatapan ke sekeliling

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status