Home / Romansa / CEO Nakal Kekasihku / Diam-Diam Menguntit

Share

Diam-Diam Menguntit

Author: Meyyis
last update Last Updated: 2021-05-01 11:54:43

“Jadi bagaimana,Ma? Whether to consider it?” Lagi-lagi Zahwa hanya tersenyum. Anak laki-lakinya itu memang sangat peka dengan kehidupan keras yang dia jalani.

“Kita bicarakan lain waktu, ya? Semua sudah Mama koreksi. Hurry to sleep!” Zahwa meminta putranya itu untuk tidur. Yang lebih tepat, dia lari dari pertanyaan dan permintaan putranya. Lari adalah cara terbaik dari pada melukai hati sang putra. Keano menarik napas lelah. Ibunya selalu menghindar jika sudah di tanya masalah menikah. Bocah laki-laki itu mengambil bukunya setengah sewot. Bukan hanya untuknya saja sebenarnya. Anak belia itu memikirkan ibunya yang harus pontang-panting mencari uang untuk kehidupan mereka.

Malam ini Zahwa tidak bisa tidur. Dia hanya bergulung-gulung saja di ranjangnya. Perkataan anaknya kali ini terdengar derius di benaknya. Anak laki-lakinya itu hampir tidak pernah mengusik apa pun yang berhubungan dengan ranah pribadinya. Tapi malam ini sang putra begitu gencar menyebut Arsan sebagai kandidat ayah. Zahra bangkit kemudian melihat ke arah jendela. Sudah tidak ada lagi hiruk-pikuk kendaraan di samping rumah yang merupakan jalan besar, walau bukan jalan raya.

Zahwa membuka jendelanya dan duduk di sana. Terdengar bunyi telepon miliknya. Itu adalah Arsan. Entah mengapa lelaki itu justru menambah rasa galaunya semakin menjadi. Zahwa mengangkat teleponnya.

“Hai, Cantik!” Hampir selalu Arsan menyapanya dengan kata-kata itu.

“Ada apa, Mas? Ini sudah malam.” Zahwa mengatakannya dengan suara lembut, tidak bermaksud untuk mengusir juga.

“Aku hanya mengingatmu saja. Selamat malam, mimpi indah,ya?” Zahwa tercenung. Lelaki itu selalu tidak terduga. Datang dan pergi tanpa dapat di cegah. Zahwa bangkit dan menutup kembali jendelanya. Dia mencuci mukanya kemudian berbaring di ranjang. Namun tidak dapat.

Melihat siapa yang akan menjadi direktur, membuat jantungnya berdetak sangat kencang. Jika ada yang ingin dia hindari adalah keluarga Dawson. Ya, dia bekerja di perusahaan itu karena tahu jika perusahaan itu dipimpin bukan oleh Damian Dawson atau Andra Dawson. Dua orang yang paling bertanggung jawab pada kesengsaraannya. Zahwa bangkit dan mengumpulkan semua tabungannya. Dia bersiap-siap untuk kabur mana kala diperlukan. Dia membuka tabungannya satu per satu. Ada sekitar beberapa puluh juta. Ini cukup untuk hidup beberapa bulan di tempat yang asing. Dia dan Keano tergolong tidak neko-neko jadi berhemat sudah terbiasa bagi mereka.

Zahwa mengembalikan buku tabungan itu pada laci. Dia menutup laci itu kembali dan menguncinya. Setelah itu, berbaring telentang dengan kedua telapak tangannya yang dikaitkan menjadi tumpuan kepalanya. Matanya menerawang langit-langit rumahnya yang berpetak-petak dengan nuansa putih. Dia sudah susah payah lari dari kedua orang yang menjadi penyebab Keano lahir. Mengapa setelah sekian tahun merasa aman dan nyaman, harus bertemu kembali?

Malam panas itu kembali terbayang. Walau saat itu dalam pengaruh obat perangsang, dia masih dapat mengingat dengan jelas tangan kekar itu menjelajahi setiap inci tubuhnya. Dia memang merasakan seluruh tubuhnya bergetar saat menerima sentuhan itu. Kemudian, ah ... Zahwa tidak bisa melanjutkan lagi. Dia menutup wajahnya kemudian mengubah posisinya menjadi miring. Dia masih menutup wajahnya, kemudian meringkuk. Diraihnya bantal guling untuk dipeluk. Bantal guling itu seakan berubah menjadi tubuh Damian, sehingga Zahwa melempar guling itu.

“Ya Tuhan, enyahkan dia dari pikiranku. Aku mau tidur.” Zahwa tengkurap dan menjadikan kedua tangannya tertindih kepalanya, tepat pada bagian mata. Dia dapat terlelap.

“Ma, Ma ... sudah siang. Mama tidak ngantor?”  Suara Keano memutus mimpi Zahwa yang belum puas terlelap, masih merasa pusing.

“Ah, terima kasih sudah membangunkan mama.” Zahwa langsung bangkit dan menuju ke kamar mandi. Keano sendiri ke ruang makan dan mengoles beberapa lembar roti dan membuat susu untuk dirinya dan mamanya. Kemudian menunggu wanita yang sudah menjadi ayah dan ibunya itu sampai di meja makan.

“Pagi, maaf ya? Mama terlambat bangun. Ah, terima kasih sudah membuat sarapan.” Mereka makan bersama dengan lahap. Tidak ada obrolan pagi ini. Keduanya sama-sama terlihat buru-buru karena takut terlambat.

“Habiskan susumu, kita berangkat.” Zahwa mengangkat tas jinjingnya yang berisi laptop. Tidak lupa tas selempang kecil berisi dompet dan beberapa alat rias sederhana. Zahwa berjalan tergesa-gesa. Kali ini dia membawa mobil tidak seperti kemarin diantar oleh Arsan. Pagi ini, lelaki itu ada meeting kepindahannya ke kantor cabang. Hari ini terakhir dia berkantor di kantor yang sama dengan Zahwa.

“Semangat, ya? Mama kerja dulu.” Zahwa tersenyum kepada anaknya.

“Mama hati-hati nyetirnya.” Zahwa mengangguk kemudian melaju dengan mobilnya. Wanita itu agak terburu-buru, sehingga di belokan lampu merah menyenggol mobil mewah. Insiden kecil itu membuatnya bermasalah dengan sopir mobil itu.

“Maaf, Pak. Saya buru-buru. Ini kartu nama saya, silakan hubungi berapa kerugiannya.” Zahwa kembali masuk ke dalam mobil. Sopir itu juga masuk dan mengatakan kepada majikannya.

“Tuan Muda, wanita itu hanya meninggalkan kartu nama.” Damian tersenyum. Ya, Zahwa menabrak mobil Damian. Lelaki itu tersenyum ketika tahu bahwa yang menabraknya adalah karyawan di salah satu perusahaannya.

“Jalan lagi!” Damian hari ini memang akan ke salah satu perusahaannya. Entah apa yang membuat dirinya hari ini ingin menilik. Zahwa sudah sampai di tempat parkir kantornya. Hari ini sangat dramatis. Setelah kesiangan, ada insiden pula. Dia tidak sempat menilik bahwa yang ditabrak adalah mobil mewah. Yang ada dalam pikirannya akan keluar uang banyak karena insiden kecil itu.

“Heh! Pagi-pagi sudah lemes?” Ingrid sahabatnya menyenggol tangannya sehingga dia kaget.

“Lo kebiasaan, deh. Iya, pagi ini ihhh banget. Sudah bangun kesiangan, gue nabrak orang.” Ingrid membelalakakan matanya.

“Hah! Nabrak? Mati nggak orangnya?” Kebiasaan sahabatnya itu melebih-lebihkan segala yang didengarnya.

“Kalau dia mati, aku sudah ada di penjara sekarang. Hanya mobilnya yang tergores.” Inggrin membeo mendengarnya. Mereka sudah sampai di kubikelnya masing-masing. Inggrid juga masuk ke kubikelnya. Zahwa berkutat dengan seluruh pekerjaannya. Hingga makan siang tiba.

“Za, kamu itu selalu seperti ini. Sudah! Tinggalkan itu!” Arsan menarik tangan Zahwa dengan sedikit keras karena wanita itu memang sangat keterlaluan.

“Za, kau tidak bisa seperti ini terus. Kau harus makan tepat waktu. Sudah lupa dengan lambungmu saat terluka?” Arsan memarahi Zahwa sambil menyeret tangannya.

“Mas, lepaskan tanganku! Kau akan membuat gosip baru. Tidak mau ‘kan aku dibully lagi oleh semua penggemarmu karena kau menggandengku ke kantin?” Arsan melepaskan cekalannya dan mengembusan napas lelah.

“Kamu itu.” Ah, Arsan selalu dapat luluh saat Zahwa sudah berucap. Suaranya yang sayu dan lembut membuat hatinya menghangat. Seandainya dia mau menerima pinangannya, mungkin bahagia sudah menjadi miliknya.

“Yah, malah bengong?” Zahwa melewatinya dan Arsan menyusul di belakangnya. Dari kejauhan, seorang pria memperhatikan tingkah mereka.

Related chapters

  • CEO Nakal Kekasihku   Wanita Berkaca mata, Siapa Kamu?

    “Dor! Hayo memeperhatikan siapa?” Ya, lelaki yang memperhatikan Zahwa tersebut adalah Damian Dawson kakak kandung Andra Dawson. Dia merasa mngenal dan dekat dengan Zahwa tapi sudah lupa di mananya?“Kamu itu ngagetin. Mau makan siang di kantin nggak?” Andra mengerutkan keningnya. Damian? Mau makan siang di kantin kantor? Ada apa gerangan ini? Timbul kecurigaan dalam hati Andra. Ya, jawabannya tentu karena Damian penasaran dengan wanita yang menabraknya tadi pagi. Suaranya mengingatkan pada seseorang. Hanya saja, dia belum tahu identitasnya dan belum ingat.“Tidak salah? Berisik, lho. Apalagi nanti karyawan bakalan histeris.” Damian merasa ragu, sehingga dia menurut pada Andra. Dia tidak jadi ke kantin kantor. Tapi memang Andra sudah memesan menu makan siang. Tidak berapa lama mereka mendapatkan makan siangnya.Sedangkan Arsan dan juga Zahwa baru saja sampai ke kantin. Mereka memesan soto kesukaan Zahwa. Akhirnya pesanan mereka

    Last Updated : 2021-05-02
  • CEO Nakal Kekasihku   Jangan Menungguku

    Zahwa pamit membersihkan diri. Sedangkan Arsan sudah dari tadi mandi dan ganti baju. Zahwa sekarang sudah lebih segar. Dia keluar dari kamarnya sudah wangi. Harum bau sabun mandi tercium di indra penciuman Arsan. Hatinya begitu bergetar hanya mencium aroma sabun mandi Zahwa saja. Ah, begitulah kalau jatuh cinta. Selalu melakukan hal gila.“Mas, kau besok harus berangkat pagi banget ‘kan? Kenapa tidak istirahat?” tanya Zahwa sambil mengambilkan makan untuknya.“Terima kasih, Za. Tidak apa-apa. Dari pada di rumah malah bosan. Aku main sama Keano saja.” Mereka sudah selesai makan malam. Keano pamit ke kamarnya. Anak laki-laki itu selalu pengertian jika terkait dengan Arsan dan juga mamanya. Dia akan memberikan ruang untuk keduanya. Keano berharap jika Arsan menjadi ayahnya saja. Sebab terlihat laki-laki itu sangat baik terhadap dirinya dan juga mamanya.“Mas, hati-hati di tempat yang baru

    Last Updated : 2021-05-03
  • CEO Nakal Kekasihku   Apa Lagi?

    Kenano tidak habis pikir dengan ibunya tersebut. Apa susahnya menerima seorang Arsan? Toh dia baik?“Apalagi yang dibutuhkan? Bukannya bertanggung jawab lebih dari pada segalanya? Ah, Mama memang sangat payah.” Zahwa tertawa mendengar celoteh anaknya. Ya, Keano memang lebih dapat berpikir dewasa dari pada usianya. Kekerasan hidup yang ditunjukkan oleh Zahwa dan didikannya untuk mandiri membuat Keano dapat berpikir lebih logis dan lebih bijak dari pada usianya.“Kau tidak mengenal mama ternyata.” Keano memicingkan matanya.“Are you kidding? I know you very well enough. Sembilan bulan lebih dalam perutmu, dilanjut sepuluh tahun? Masih sanksi untuk mengakui bahwa aku sangat memahami, Mama?” Keano menyenderkan tubuhnya di dinding, sedangkan Zahwa mengambil kemoceng untuk membersihkan ruangan.“Aku bantu.” Zahwa memberikan kemoceng itu. Wanita itu m

    Last Updated : 2021-05-04
  • CEO Nakal Kekasihku   Kau Tidak Mengenal Mama

    “Apalagi yang dibutuhkan? Bukannya bertanggung jawab lebih dari pada segalanya? Ah, Mama memang sangat payah.” Zahwa tertawa mendengar celoteh anaknya. Ya, Keano memang lebih dapat berpikir dewasa dari pada usianya. Kekerasan hidup yang ditunjukkan oleh Zahwa dan didikannya untuk mandiri membuat Keano dapat berpikir lebih logis dan lebih bijak dari pada usianya.“Kau tidak mengenal mama ternyata.” Keano memicingkan matanya.“Are you kidding? I know you very well enough. Sembilan bulan lebih dalam perutmu, dilanjut sepuluh tahun? Masih sanksi untuk mengakui bahwa aku sangat memahami, Mama?” Keano menyenderkan tubuhnya di dinding, sedangkan Zahwa mengambil kemoceng untuk membersihkan ruangan.“Aku bantu.” Zahwa memberikan kemoceng itu. Wanita itu memang terbiasa bersih-bersih pada malam hari kalau tidak lelah. Keano selalu membantunya. Zahwa mengambil sapu dan juga p

    Last Updated : 2021-05-04
  • CEO Nakal Kekasihku   Memukaunya Presentasi Zahwa

    Zahwa melaju ke ruang rapat. Dia memberikan semua bahan yang tadi sudah diperbanyak ke semua meja. Setelah semuanya selesai, dia mengembuskan napas lega. Datanglah orang pertama. Biasanya Arsan akan datang tepat setelah dia masuk ruangan rapat dan membantunya. Tapi hari ini tidak ada dia. Maka yang datang adalah Angkasa. Dia seorang Direktur Pemasaran yang juga care dengan Zahwa. Bedanya lelaki itu hanya menyukai Zahwa karena jinerjanya saja, tidak ada embel-embel ingin memiliki seperti Arsan. “Ah, Zahwa. Kau selalu sempurna melakukannya. Masih butuh bantuan?” tawar Angkasa. “Pak Angkasa, kuanggap itu pujian. Belum ada yang harus Bapak bantu. Jika ada, hanya doakan saya tidak grogi sehingga melakukan kesalahan fatal.” Angkasa tertawa renyah mendengarnya. Lelaki yang lebih tua beberapa tahun dari dirinya itu duduk di barisan kursi depan. Ruang rapat itu berbentuk later U. Angkasa duduk di sebelah kiri, paling dekat dengan LCD.

    Last Updated : 2021-05-05
  • CEO Nakal Kekasihku   Keraguan Damian

    Zahwa melaju ke ruang rapat. Dia memberikan semua bahan yang tadi sudah diperbanyak ke semua meja. Setelah semuanya selesai, dia mengembuskan napas lega. Datanglah orang pertama. Biasanya Arsan akan datang tepat setelah dia masuk ruangan rapat dan membantunya. Tapi hari ini tidak ada dia. Maka yang datang adalah Angkasa. Dia seorang Direktur Pemasaran yang juga care dengan Zahwa. Bedanya lelaki itu hanya menyukai Zahwa karena jinerjanya saja, tidak ada embel-embel ingin memiliki seperti Arsan.“Ah, Zahwa. Kau selalu sempurna melakukannya. Masih butuh bantuan?” tawar Angkasa.“Pak Angkasa, kuanggap itu pujian. Belum ada yang harus Bapak bantu. Jika ada, hanya doakan saya tidak grogi sehingga melakukan kesalahan fatal.” Angkasa tertawa renyah mendengarnya. Lelaki yang lebih tua beberapa tahun dari dirinya itu duduk di barisan kursi depan. Ruang rapat itu berbentuk later U. Angkasa duduk di sebelah kiri, paling dekat dengan LCD.Zah

    Last Updated : 2021-05-07
  • CEO Nakal Kekasihku   Ulah Gladis

    Melihat Andra yang tidak tepuk tangan, moderator mennayakan apakah yang harus diperbaiki dari presentasi hari ini. “Tidak ada. Mungkin bisa ditutup dan melakukan langkah selanjutnya.” Andra memilih untuk mengakhrinya karena dia sudah sangat penasaran dengan siapa sosok wanita di depannya? Akhirnya mereka bubar. Damian masih terpaku di tempatnya, sampai sebuah telepon mengekutkannya. Lelaki itu keluar dari ruangan.“Zahwa, kau melakukannya dengan sangat bagus.” Angkasa memberikan selamat dan menjabat tangannya.“Ah, ini berkat bantuan dari tim. Sekarang setelah ini tinggal bagian Bapak yang mengeksekusi.” Angkasa setuju. Mereka berbincang bersama, sampai sebuah telepon masuk dan menderingkan ponsel Zahwa.“Iya, Ibu. Dengan saya sendiri.” Angkasa pamit untuk meninggalkan Zahwa terlebih dahulu. Dia tidak mau menguping privasi Zahwa. Wanita itu mengangguk dan mempersilakan Angkas untuk meninggalkannya.“Oh

    Last Updated : 2021-05-08
  • CEO Nakal Kekasihku   Tuan Putri Keluarga Dawson

    “Oh, baiklah jika begitu. Kita bertemu di pengadilan!” Zahwa bangkit dan menarik tangan putranya. Dia baru melepaskan setelah sampai di parkiran. Wanita itu membukakan pintu untuk sang putra. Sedangkan Damian hanya diam dan memandang punggung wanita itu meninggalkan kafe itu.“Masuk, Sayang.” Zahwa berputar untuk sampai di ruang kemudi. Mereka melaju dalam diam sampai Keano buka suara.“Ma, Keano nggak salah. The spoiled child who went ahead, Ma.” Kenao terlihat mmbela diri.“Mama tahu. Makanya membelamu.” Zahwa tersenyum untuk menyembunyikan kegundahannya. Bukan, bukan dia tidak tahu. Dia tidak mau lagi bermasalah dengn keluarga Dawson. Dia sangat paham putranya tidak bersalah. Keano adalah anak yang sangat patuh dan dewasa. Tidak mungkin dia membuat masalah jika tidak didahului.“Ma, lebih baik aku minta maaf saja sama mereka. Dari pada ha

    Last Updated : 2021-05-09

Latest chapter

  • CEO Nakal Kekasihku   Episode Terakhir

    “Kamu yakin dengan keputusanmu? Brenda, tolong jangan memutuskan sambungan. Tetap hubungi aku,” tutur Keano.“Dari dulu, kamu memang baik. Aku tidak janji, tapi akan kuusahakan.” Brenda pergi dari ruangan Keano setelah pamit. Keano masih tidak menyangka, jika saudaranya berubah sedrastis itu.***Meyyis***Hafiza masuk ke ruangan suaminya, mendengar Brenda sudah meminta maaf dan akan melepaskan semua tentang perusahaan. Mendengar hal itu, Hafiza memeluk sang suami karena merasakan senang yang teramat. Kali ini, tujuan yang dilakukan suaminya untuk membawa Brenda kembali ke jalan yang benar, sudah tercapai. Memang seharusnya begitu sebagai seorang kakak memperlakukan adiknya.“Baiklah, karena aku sedang bahagia, dedek bayi mau minta apa dari papa?” tanya Keano sambil memeluk sang istri dari belakang.“Aku pingin nasi megono,” ucap Hafiza.“Nasi megono? Siap!” Keano bangkit, mencari se

  • CEO Nakal Kekasihku   Brenda Minta Maaf

    “Aku akan mandi dulu.” Brenda meninggalkan ruangan itu, kemudian mandi di kamarnya. Air matanya luruh bersama air yang mengalir. Belum pernah ada, seseorang yang memperhatikannya seperti itu. Kehadiran Andy malam ini membuatnya menyadari bahwa jalan selalu akan terbuka lebar. Bahwa Tuahan masih ada untuknya.Brenda keluar dari kamar untuk berganti baju. Wanita itu keluar kembali untuk mencari Andy. Lelaki itu tidur di kursi yang dihimpitkan, dijajar. Brenda membangunkannya.“Ada kamar tamu di sana. Kamu bisa menggunakannya.” Bagaimana lelaki itu bisa meluluhkan hati Brenda, bahkan membuatnya percaya pada lelaki itu. padahal, baru saja mengenalnya. Wanita itu tidak lagi berprasangka buruk pada orang asing, ada apa dengan Brenda? Mungkinkah … ah, tidak mungkin jatuh cinta dengan pria asing yang baru setengah jam dikenalnya.***Meyyis***Brenda sudah bisa tidru, wanita itu bahkan tidur sudah beberapa jam

  • CEO Nakal Kekasihku   Lelaki Asing

    “Kenapa menolongku?” tanya Brenda.“Karena melihatmu.” Brenda memejamkan mata. Untuk sesaat wanita itu merasakan ketenangan batin. lelaki itu membuka matanya untuk mempercayai hidup.***Meyyis***Lelaki itu menuntun Brenda masuk ke dalam rumah. Di sebuah meja, ada air putih juga gelas. Lelaki dengan jaket jeans itu menuangkan air tersebut. “Minumlah agar lebih tenang.” Brenda menenggak air putih itu hingga tandas. Keringatnya membanjiri kening hingga ke leher. Wanita itu duduk lemas di kursi tersebut.“Masih banyak yang membutuhkan kita,” ucap lelaki itu.“Kamu bukan aku, bagaimana bisa berkomentar?” ketus Brenda.“Baiklah, kamu tahu kaki ini?” Lelaki itu menunjukkan kaki kanannya yang sudah tersambung dengan … mungkinkah kaki robot? Brenda menoleh ke arah lain setelah melihatnya.“Aku putus ada karenanya. Namun, kaki ini yang menuntunku ke arah kesuk

  • CEO Nakal Kekasihku   Hampir Bunuh Diri

    Mereka kembali memberikan kenyamanan pada masing-masing di kamar mandi itu. Aura romantic semakin terasa ketika membilas di bawah pancuran shower. Keduanya saling melepaskan lagi rasa cinta.***Meyyis***Brenda duduk termenung di balkonnya. Jika tidak diselamatkan, mungkin saja perusahaan kali ini jadi benar-benar hancur. Tidak ada lagi yang dapat dimintai tolong. Semua kenalannya sudah tidak ada lagi yang dapat dihubungi. Brenda menjadi frustasi. Wanita itu belum pernah mengalami krisis seperti ini.“Brenda, gunakan otakmu seperti biasa,” ucap Cassandra datang dengan minuman di tangannya.“Tidak ada yang bisa kulakukan, Ma. Semuanya tidak bisa melawan Keano. Masih sama, semua perusahaan yang aku hubungi di bawahnya,” tutur Brenda.“Kamu tidak bisa memikat Keano? Tidak ada pria yang menolak kesenangan,” tutur Cassandra.“Ma, apakah mama baru mengenal Keano? Bahkan seluruh dunia sudah berada di sampin

  • CEO Nakal Kekasihku   Aku Merindu (21+)

    “Kamu benar, tapi anak kita lelaki yang kuat seperti sang papa. Dirinya tetap ingin membantu orang tuanya, bukankah itu seksi?” Keano tidak lagi berdebat dengan sang istri, karena semuanya akan percuma jika wanita itu sudah berkeinginan.***Meyyis***Langkah kecil Keano membuat perusahan Arsan kalang kabut. Keputusannya untuk menarik dana suplay perusahaan miliknya tersebut, terbukti ampuh. Arsan sudah lupa, bahwa dibalik berdirinya perusahaan miliknya tersebut, ada andil Damian, pastilah lelaki itu tidak bersih melepaskan. Hal itu diketahui Keano juga lewat arus bank dan finansial papanya, tidak butuh penjelasan dari lelaki yang berjuluk macan bisnis tersebut.“Tenang, Sayang. Kita akan melihat pertunjukan sebentar lagi. Jika mama dan papa berhati lembut selama ini, tidak dengan Keano. Aku bisa jadi singa daratan yang menyeramkan. Bukankah begitu?” Keano menarik tangan sang istri agar berada di depannya. Kedua pahanya mengapit kaki

  • CEO Nakal Kekasihku   Aku Tak Sebaik Itu

    Brenda duduk termenung ketika sang papa sudah pulang. Hatinya bingung harus menerima tugas tersebut. Papanya memang berkata benar, akan tetapi membujuk Direktur berhati batu macam direktur DAC sangat membuatnya sakit kepala. Tangannya menjambak rambut sendiri.***Meyyis***Mendengar kesulitan yang dihadapi oleh sang istri, Keano tidak bisa tinggal diam, hari ini, ellaki itu akan datang ke kantor dan sibuk menyelesaikan beberapa kesepakatan. Keano menjadi sangat marah, kali ini akan bertarung bahkan menghabisi Brenda dan Arsan. Sudah cukup, selam ini diam dan tidak melakukan hal yang semestinya.Dirinya bukan sang ibu yang memiliki hati selembut sutra. Keano akan menjadi seorang singa ganas jika sudah diusik. Lelaki bermata colakat itu masih dengan bantuan tongkatnya, siang ini menemui Arsan dan akan mengintimidasinya.“Siang, Om. Masih ingat saya.” Keano sudah sampai di perusahaan milik Arsan.“Maaf, Tuan. Bapak ini menerobos masu

  • CEO Nakal Kekasihku   Brenda Bingung

    Keano tersenyum mendengarnya. Mereka melanjutkan makan dengan lahap. Sesekali, Keano mengusap bibir sang istri yang terkena saos barbeque. Mereka tersenyum bersama, hingga makanan tandas tidak tersisa. Malam ini, rasa tidak nyaman yang sudah dipendam beberapa saat lepas sudah.***Meyyis***Brenda tiba di kantor dengan wajah yang sudah dipenuhi dengan amarah. Sampai mejanya, wanita itu mengamuk dan menyisir mejanya hingga bersih, akan tetapi benda yang ada di mejanya berantakan ke lantai. Wanita itu sangat marah bahwa dirinya dikalahkan oleh Hafiza yang notabennya hanya pimpinan pengganti.“Bodoh kalian semua! Untuk apa aku bayar mahal kalau berakhir gagal. Enyah kalian! Enyah! Perbaiki semuanya. Jangan muncul di hadapanku kalau belum benar.” Brenda melempar barang yang tersisa ke arah beberapa pegawainya.“Aku sungguh tidak tahan lagi.” Pegawainya berbisik pada temannya, setelah keluar dari ruangan Brenda.“Sama,

  • CEO Nakal Kekasihku   Saling Merasa Bersalah

    “Mari makan,” ajak Keano.“Aku sudah makan dengan klien dan Rani. Aku akan menemanimu makan,” ucap Hafiza.“Lupakan.” Keano berbalik dan meninggalkan ruang makan itu. Perutnya tidak lagi lapar. Hafiza merasa sangat bersalah, karena suaminya mempersiapkan semuanya.***Meyyis***Hafiza masuk ke kamarnya untuk mandi dan berganti baju. Sedangkan Keano masih berdiri di depan jendela kamar mereka. Lelaki itu memandang ke arah luar jendela itu. sedangkan Hafiza baru saja selesai mandi, bahkan masih mengenakan handuk kimononya.“Kita makan sekarang?” Hafiza memeluknya dari belakang.“Aku sudah tidak lapar.” Keano hanya diam memandang ke arah luar jendela.“Tidak bisa, harus makan. Aku ganti baju dulu. Nanti kusuapi. Maafkan aku.” Hafiza mencium puncak kepala sang suami. Wanita itu berganti pakaian untuk menemani suaminya makan malam. Meskipun sekarang sudah tengah malam,

  • CEO Nakal Kekasihku   Makan Malam Gagal

    “Malam ini, mau makan mi bareng? Kita makan mi ayam sepuasnya, begadang dan makan sosis.” Hafiza tertawa mendengarnya.“Aku ingin, tapi Keano masih membutuhkanku. Oke, aku pamit. Besok kutunggu. Aku akan segera revisi kalau ada yang Kurang pas.” Rani mengacungkan jempolnya dan memeluk sang sahabatn***Meyyis***Hafiza mengembuskan napas berat, wanita itu harus presentasi menyampaikan proposalnya di depan banyak orang untuk memenangkan tender ini. Gilang sebenranya sudah menawarkan diri, akan tetapi wanita itu menolak sebab, menurutnya jika presentasinya berhasil kali ini berarti dirinya memiliki nilai lebih karena CEO pengganti sementara saminya sedang memulihkan diri di rumah. Sebagai pemimpin, tentu para dewan direksi akan percaya padanya, meskipun Keano tidak ada.Sorot lampu mulai hanya fokus kepada dirinya. Hafiza mengembuskan napas panjang. Setelah salam dan mengatakan pembuka, wanita itu mulai presentasi dengan peralat

DMCA.com Protection Status