Share

Penyesalan Galih

“Mbak, masih lamakah?” tanya Tias.

“Kalau tidak macet, lima belas menit lagi sampai, Mbak. Akan tetapi sepertinya sangat macet. “

“Oh, baiklah.”

Kemudian mereka saling diam kembali. Hanya deru mobil yang menelisik berisik menggaggu gendang telinga saja. Akan tetapi, Tias tidak mendengarnya. Hanya pikirannya saja yang memutar memori-memori indah tentang romantisme dirinya dan suaminya. Bulir bening tiba-tiba tanpa ampun menerobos kelopak matanya. Hingga sang supir taxi tergoda untuk bertanya.

“Ada apa, Mbak? Ada masalah? Mbak bisa cerita. Setidaknya, bisa mengurangi beban,” ucap driver tersebut.

“Iya, terima kasih. Hufff ... mbak, kalau menurutmu apakah perselingkuhan itu bisa di maafkan?” tanya Tias.

“Maaf, Mbak. Orang beda-beda memandang kasus itu. Tapi, untuk saya sendiri. Tidak! Karena akan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status