Home / Romansa / CEO Mencari Cinta / Bukti Sayang Keluarga

Share

Bukti Sayang Keluarga

Author: Meyyis
last update Last Updated: 2021-05-31 22:11:34

“Yas, kakak tidak akan memaksamu untuk bercerita. Tapi, silakan cerita saat hati kamu sudah siap,” tandas Deswita.

Wanita itu bangkit kemudian menghirup nafas sangat kuat dan mendalam. Dia memejamkan matanya, kemudian membuka dan mulai bercerita akan deritanya. Deswita mulai mendengarkan dengan seksama.

“Kak, aku tidak tahu mulainya kapan. Tapi, aku mulai merasakan keanehan pada sikap mas Galih. Dia mulai sering marah-marah nggak jelas dan semua selalu serba salah. Semua yang ku lakukan selalu salah. Ujung-ujungnya, dia tidak pulang dan akan pulang esok pagi, dengan bau minuman yang sangat menyengat. Aku maafkan semua kesalahannya. Tapi ...” Suara Tias tercekat. Dia tidak mampu menyelesaikan kalimatnya. Semua tercekat hanya sampai di tenggorokannya saja.

“Tapi apa?” decit Deswita.

“Beberapa hari yang lalu, dia bersama seorang wanita dan ...” tangis wani

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CEO Mencari Cinta   Kehangatan Keluarga

    Hah ... hati Tias terasa menghangat. Demikian yang selalu dia dapatkan ketika pulang ke rumah. Selalu mendapatkan solusi dari seluruh masalahnya. Keluarganya selalu bisa memberikan pandangan setiap permasalahannya. Bukan malah memanas-manasi Tias agar menyulut api kemarahan. Akan tetapi, nasehat bijak selalu didapatkan. Tias tersenyum mendapatkan pencerahan dari kaka iparnya tersebut.Pagi mulai menyingsing, dengan kokok ayam sebagai tanda. Tias mengulat mendengarkannya. Kokoknya terdengar merdu di telinga, dengan suara yang saling bersautan. Dia melihat jam bundar yang ada di dinding, terlihat pukul tiga dini hari. Mumpung terjaga sepertiga malam, dia sempatkan untuk sholat dan meminta ampun pada sang pencipta. Wanita itu memuntahkan segala keluh kesah kepada Tuhan-Nya, agar diberikan kemudahan jalan untuk rumah tangganya. Tangis itu tumpah saat mengingat apa yang terjadi pada rumah tangganya. Dia memohon agar dapat kuat melaluinya.S

    Last Updated : 2021-05-31
  • CEO Mencari Cinta   Pelukan Rindu Dari Ilham

    Mamanya hanya tersenyum untuk membesarkan hati lelaki kecil iitu. Mereka makan bersama pagi itu. Seandainya, di sampingnya tidak kosong, hati Tias akan terisi dengan kebahagiaan. Wanita itu menoleh ke arah kursi kosong yang ada di sampingnya. Kursi itu memang di peruntukkan untuk suaminya, sehingga saat liburan kemari, posisi Galih selalu berada di sana. Tapi, sekarang kursi itu kosong.“Kenapa, Yas?” Cecar Rangga sang kakak melihat adiknya melamun dan tidak jua menyuapkan makanannya.“Ah, Tidak,” gagap Tias. Mereka menyelesaikan makan pagi, dengan nasi goreng yang sudah tandas di piring masing-masing. Kecuali Rafi, yang akhirnya di suapi oleh sang mama.“Kamu bareng aku, nanti tak anter sampai di terminal,” tawar Galih.Tias mengangguk. Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Tias masuk ke dalam mobil-nya Rangga. Tias mengenakan maskernya, untuk menjag

    Last Updated : 2021-05-31
  • CEO Mencari Cinta   Rindu Tapi Jaim

    “Yas, aku merindukanmu.” Tias terpaku. Dia tidak tahu harus bagaimana? Dia membelalakan matanya, ketika menyadari hal itu menjadi bahan tontonan. Kenapa sebenarnya Ilham? Ada apa? Lelaki itu seperti tidak ketemu dengan dirinya sudah bertahun-tahun, padahal hanya dua hari. Ah, ini pasti akan jadi gosip murahan. Tias tidak menampik, tidak juga membalas pelukan Ilham.“Pak, Pak Ilham ...” Ilham tidak menggubris.“Mas, lepaskan! Kamu lihat di sekitar? Mereka melihat kita. Apa kata mereka?” bisik Tias.Ilham melepaskan pelukannya. Akan tetapi, dia tidak melepaskan genggaman tangannya. Dia menarik Tias untuk masuk ke ruangannya. Lelaki itu tidak peduli walau Tias merengek meminta di lepaskan. Lelaki itu baru melepaskan-nya, ketika di dalam ruangan-nya.“Mas, apa yang kau lakukan? Kamu tahu, setelah ini pasti akan banyak gosip tentang kita di kantor ini,” peki

    Last Updated : 2021-06-01
  • CEO Mencari Cinta   Marah Tapi Sayang

    Kecewa, marah, benci. Itu tergambar jelas di wajah lelaki dua puluh sembilan tahun itu. Mengapa wanita itu berubah sekarang? Mengapa tidak ada kelembutan lagi untuknya? Beberapa hari lalu, Tias masih dengan lembut memperlakukannya. Mungkinkah dia berubah pikiran? Padahal, kemarin dia mengatakan sudah memaafkan. Tapi, kemyataannya perkataannya sangat pedas.“Yas, kamu kenapa?” tanya Ilham sambil kembali duduk di kursinya.“Tidak ada. Apa maksud Anda?” tanya Tias“Maksud saya? Kamu tahu maksud saya. Dari tadi, kenapa kamu marah-marah terus? Apa yang terjadi?” ucap Ilham.“Tidak ada apa-apa. Saya permisi,” pamit Tias.

    Last Updated : 2021-06-01
  • CEO Mencari Cinta   Aku Selingkuh Saja (21+)

    Tias tertegun, kemudian beranjak pergi. Ada rasa yang hilang. Mengapa rasanya begitu sakit! Tapi, dia harus bisa. Dia sudah memilih kembali ke pelukan suaminya. Apapun yang dipikirkan Ilham, dia harus abaikan. Tias kembali menoleh sebelum keluar dari ruangan itu. Ilham masih saja, setia melihat ke jendela tanpa menolehnya. Saat mendengar pintu di buka, Ilham berlalik kemudian menarik Tias ke pelukannya. “Jangan tinggalkan aku lagi.” Ilham melepaskan pelukannya. Bibir itu saling bertemu. Ilham tidak kuasa menahan rasa lagi. Dia melumat habis bibir itu. Lelaki itu mulai berani. Tangannya meraih dua bola kembar yang ada di dada Tias dan meremasnya dengan lembut.Jujur, Tias menikmatinya. Sudah lama dia tidak mendapat sentuhan dari suaminya. Dia wanita normal. Bahkan untuk menyalurkan hasratnya, dia kadang mecolok sendiri miliknya sambil menonton film-film biru. Terkadang juga mengegsekkan ke sebuah benda agar mendapatkan klimaks.&nbs

    Last Updated : 2021-06-01
  • CEO Mencari Cinta   Ucapan Galih Adalah Doa

    Tias mengerutkan kening melihat ribut-ribut yang ada yang ada si depan ruangan Ketua Dinas itu. Seorang lelaki yang dia kenal sedang beradu jotos sama kedua satpam itu. Dia begitu terlihat sangat emosi. Tias berlari menuju ke arah ketiga orang yang sedang berantem itu.“Stop! Saya mohon stop!” teriak Tias.Mendengar Tias berteriak, Ilham kelauar dari ruangannya. Dia mengerutkan keningnya, ketika melihat seorang lelaki di pegangi oleh dua satpam. Darah lelaki yang di pegangi satpam itu mendidih. Rasanya, dia ingin melempar pria di depannya itu dari gedung lantai lima ini.“Oh, bagus! Sudah jelas sekarang! Kamu tidak pulang, karena bersama lelaki ini? Murahan!” cibir Galih.“Lepaskan gue!” teriak Galih pada satpam itu.Tangan Ilham sudah mulai mengepal. Rasanya, dia ingin mencabik-cabik mulut tajam lelaki itu. Galih, kata orang berp

    Last Updated : 2021-06-01
  • CEO Mencari Cinta   Aku Muak

    Beberapa saat lalu, dia masih percaya diri, akan dapat dengan mudah merebut tias kembali. Akan tetapi, melihat kejadian hari ini, dia sedikit pesimis. Dia memutar penanya yang diambil dari kotak di depannya. Kebiasaan dia, kalau sedang galau selalu melakukan hal itu. Dia menajamkan matanya, ketika otaknya mengulang kembali kejadian yang dialami. Baru saja, dia bercinta dengan panas walau tidak sampai berhubungan intim. “Aditia, ke kantor segera. Aku tinggu!” Tidak menunggu jawabannya, lelaki itu memutuskan sambungannya.Tias dan juga Galih melakukan perjalanan pulang dalam diam. Mereka memilih dengan pikiran masing-masing. Tias hanya melihat dan fokus ke arah jendela. Tangannya memegang pipi bersihnya. Sesekali dia memejamkan matanya untuk mencoba menetralkan rasa yang mendesak memenuhi dadanya yang sempit. Rasanya menghimpit, sehingga tidak ada lagi.Mereka sampai di rumah. Ya, semua rumah ini menjadi rumah impian Tias dan sejut

    Last Updated : 2021-06-01
  • CEO Mencari Cinta   Kita Intropeksi

    Tias menghembuskan napas menyaksikan Galih berlutut di depannya. Rasanya muak melihat ini. Mudah sekali dia meminta maaf setelah membuat keributan dan mempermalukan diri mereka di depan umum, di depan staf di kantor. Kali ini, dia pasti sudah menjadi bahan gosip seluruh kantor. Saat kejadian itu, memang tidak ada yang melihat kecuali kedua satpam dan bosnya sendiri. Tapi, bagaimana dengan CCTV? Di sana terpampang jelas CCTV yang bisa di lihat oleh umum.Melihat istrinya tidak bereaksi, Galih mendekat dan memeluk kaki Tias yang sedang duduk di tepian ranjang. Dia sungguh-sungguh kali ini. Dia ingin memperbaiki rumah tangganya. Dia sudah sadar, bahwa selama ini telah menyia-nyiakan istrinya tersebut.“Lepaskan, Mas. Jangan seperti ini. Kita bicara baik-baik,” tukas Tias sambil mengangkat tubuh Galih. Galih menurut. Lelaki itu duduk di samping Tias, memandang lekat wanitanya itu. Dia akan memilih kembali kepada sang wanita. Menilik

    Last Updated : 2021-06-01

Latest chapter

  • CEO Mencari Cinta   Kebahagiaan Yang Tanpa Henti

    “Sepertinya, sudah waktunya.”“Oh, Galih maaf, aku harus membawanya.” Ilham menggendong sang istri untuk keluar dari pesta itu dia sangat panik. Sedangkan orang-orang juga memandang ke arah kepergian mereka. Ada bisik-bisik doa dari mereka, semoga baik-baik saja.***Meyyis_GN***Ilham langsung memasukkan tubuh sang istri ke dalam mobilnya. Keringatnya bercucuran, karena merasa tegang. “Huff … aduhhh ….”“Tahan, Sayang. Kamu kesakitan begitu. Ya Allah, semoga ….”“Mas, konsen nyetir … hufff ….” Tias menarik napas dan mengembuskan dengan berlahan lewat muluah.“Ahh … sabar, Sayang. Papa sedang berusaha, kita ke rumah sakit, ya?” Tias mengelus perutnya dan menahan rasa sakit yang teramat hebat. Dia menggigit bibir bawahnya. Ahirnya, lelaki itu

  • CEO Mencari Cinta   Konteraksi

    “Kamu tidak perlu mengajariku, kamu tahu … Mas Galih tidak akan pernah menyukai gaya itu lagi. Aku akan selalu membuatnya puas, sehingga tidak akan ada waktu lagi untuk memikirkan hal lain selain diriku. Apalagi, memikirkan masa lalu yang menjijikkan.” Mira sepertinya bukan lawan yang sangat tanggung bagi Milea. Dia tersenyum dan mulai berbalik turun. Kepala Milea sudah panas dan berasap. Ingin dia meledak sekarang, tapi tunggu nanti, hingga seluruh orang fokus pada makanannya, itu akan lebih mudah.Milea turun. Dia mengambil gelas dan sendok dan menabuhnya. Mereka semua melihat ke arah Milea. “Mohon perhatiannya, permisi!” Galih sudah tidak tahan lagi, tapi Mira mencegahnya.“Jangan, Mas. Biarkan dia berbuat semaunya. Nanti dia sendiri yang akan malu.” Galih mengangguk.“Kalian tahu, kedua mempelai? Mereka adalah pembatu dan suamiku, ups aku lupa … tepatnya mantan.

  • CEO Mencari Cinta   Tak-Tik Milea

    “Sudahlah, aku siap mendengarmu kapan saja. Tapi tidak sekarang, pengantin priamu sudah menunggu.” Mira bangkit dibantu oleh Tias. Mereka keluar menuju pelaminan. Karpet merah yang membentang menambah suasana dramatis, bagai ratu sejagad. Tias membantu memegang gaunnya, dengan anggun Mira melewati sejegkal demi sejengkal karpet merah itu. Kelopak mawar ditabur dari kanan dan kiri. Di ujung sebelum mencapai puncak Galih sudah siap menyambut pengantinnya dengan stelan jas tuxedo.***Meyyis_GN***Jangan lupa musik pengiring yang membuat suasana semakin sakral. Seluruh pasang mata berpusat ke arah kedatangan pengantin. Bisik-bisik terdengar, sehingga membuat suasana hati Milea semakin panas.“Kalian nora, pengantin ya cantik, tapi tidak alami.” Yang ada di sebelah Milea tersenyum sinis.“Kau iri? Makanya jangan berulah.” Milea yang sedang marah rasanya ingin meledak da

  • CEO Mencari Cinta   Pengantin

    “Tidak ada, hanya sedikit merasa menekan perut.” Ilham menggangguk.“Mau makan apa? Biar aku ambilkan, sebelum pengantin wanita keluar dan kita akan sibuk memandangnya.” Tias mencubit pinggang suaminya.***Meyyis_GN***“Sepertinya aku mau sate saja. Tapi tolong lepaskan dari tusuknya, ya? Kata mama tidak boleh orang hamil makan langsung dari tusuknya.” Ilham tersenyum. Dia meninggalkan sang istri duduk sendiri dan mengambilkan makanannya yang sudah dipesan istrinya. Lelaki itu dengan elegan menuju ke tempat prasmanan.“Oh, mantan istrinya Mas Galih diundang semua ternyata?” Milea mendekati Tias. Tias tersenyum.“Sebagai mantan istri, tentu masih berkewajiban menjaga tali silaturahmi ‘kan? Bagaimana pun, pernah tidur satu ranjang, jadi tidak ada salahnya kalau berbaik hati mengucapkan selamat pada wanita yang menggantikan menemaninya t

  • CEO Mencari Cinta   Pernikahan

    “Satu minggu terasa sangat lama. Sabar ya, Sayang. Kamu akan puas setelah ijab-kabul.” Galih menunjuk miliknya dan tersenyum setelah tatanan rambut selesai. Siang ini, dia akan bermanja-manja dengan Mira. Dia memiliki energi baru untuk memulai sebuah kehidupan. Senyumnya merekah membuai siang yang terasa terik, namun baginya berbalut dengan kesejukan. Dia sduah merindukan sentuhan wanita, menyata kulitnya yang begitu sensitif dengan rangsangan.Galih mempersiapkan pernikahan ini dengan sangat baik. Dia menyewa jasa wedding organizer terbaik untuk mempersiapkan pernikahan ini. Di gedung hotel ternama, sudah disusun acara dengan sangat baik. Galih mengenakan stelan jan warna hitam, karena memang konsepnya internasional. Dia mengenakan tuxedo itu dan memandang penampilannya sendiri di depan cermin. “Ini untuk yang ke tiga kalinya aku mengucapkan ijab kabul. Semoga ini yang terakhir.” Galih berdoa salam hati. Dia membetulkan dasi kupu-k

  • CEO Mencari Cinta   Rindu Sentuhan (21+)

    “Aku ingin lihat! Pertontonkan saja!” Galih mengatakannya tanpa menoleh, dia melenggang pergi. Milea terasa meledak. Dia mengumpat sejadi-jadinya dan membuang benda apa saja ke arah kepergian Galih. Galih merasa lega setelah ancaman kepada Milea tersebut terlaksana. Dia menjadi geli sendiri, pernah tergila-gila pada wanita sejenis itu. Galih menyetir mobilnya dengan cepat menuju ke rumah, harus memastikan kekasihnya baik-baik saja.Galih langsung berlari menuju ke dalam rumah. Dia melihat kekasihnya sedang menggendong putranya, membuat dirinya lega. “Ada apa? Ada yang tertinggal?” Galih menggeleng. Dia memeluk sang istri dari belakang.“Aku mengkhawatirkanmu.” Mira mengerutkan keningya.“Mengkhawatirkanku? Kenapa?” Karena Gibran sudah tenang, maka dia menurunkan anak itu ke lantai yang dilapisi karpet tebal.“Milea tadi datang ‘kan?” M

  • CEO Mencari Cinta   Ancaman

    Mira luruh ke kursi. Dia menyadari, bahwa serangan dari Milea itu normal. Namun dia berpikir lagi, apakah yang dikatakan oleh Milea itu benar? Bahwa dirinya merebut Galih dari tangan Milea? Mira mengingat kembali, kapan mulai saling jatuh cinta dan menyesap indahnya ciuman nikmat.Milea pergi dari rumah Galih dengan tersenyum smirk. Dia yakin pasti Mira merasa tertekan. Dia mengenal Mira selama beberapa tahun, wanita itu berhati baik. Dia pasti akan merasa bersalah dengan tekanan yang diberikan oleh Mira.Sementara itu, Galih menyaksikan aksi manatan istrinya lewat CCTV yang memang sengaja dia pasang. Galih pernah menjadi manusia paling brengsek di muka bumi ini, jadi dia sangat hafal dengan trik brengsek yang dimainkan oleh Milea. Dia menarik napas untuk menenangkan syarafnya. Galih menyuruh ajudannya untuk menyiapkan mobil pribadinya. Dia akan mencari MIlea untuk memberinya pelajaran yang akan wanita itu sesali seumur hidupnya.

  • CEO Mencari Cinta   Dasar Gundik

    “Aku mencintaimu, apa pun yang kau inginkan akan aku lakukan. Apalagi hanya menemani tidur,” bisik Ilham. Lelaki itu tidak berapa lama kemudian terlelap ke alam mimpi menyusul sang istri. Terkadang memang bumil akan sedikit manja.***Meyyis_GN***Milea tidak terima dengan penolakan dari Galih. Dia mencari tahu penyebabnya, bahkan menyelidiki. Dia menemukan Mira sebagai pengasuh dari putranya yang dicintai Galih. Dia menunggu Galih pergi kerja. Pagi itu, terlihat Galih sedang berpamitan dengan Mira. Lelaki itu mencium kening Mira. Semakin terbakar hati Milea.“Kamu lihat nanti! Kalian terlalu enak menikmati masa pacaran, hingga lupa dengan aku yang sakit hati.” Milea menggenggam tanggannya dengan erat, hingga kukunya menancap ke telapak tangannya.“Sayang, jangan lupa kunci rumah. Jangan biarkan siapa pun masuk. Kecuali aku meneleponmu dan memperbolehkan dia masuk.

  • CEO Mencari Cinta   Gagal Tidur

    “Kan bisa mengingatkan baik-baik, kenapa harus teriak, sih?” protes Tias.“Aku nggak teriak, Sayang. Maaf, ih jangan nangis, dong!” Tias sudah hampir nangis karena ucapan Ilham yang agak bernada tinggi. Dasar bumil!Ilham meraih tubuh sang istri yang hampir bergoyang karena menangis. “Ah, seperti inikah orang hamil? Kenapa selalu saja sensitif,” batin Ilham.“Aku akan menggendongmu,” ucap Ilham. Lelaki itu memang sangat memanjakan sang istri. Walau Tias begitu sedikit ceroboh dan jorok, namun lelaki itu tidak masalah untuk membereskn kekacauan yang dibuat oleh istrinya. Terkadang, memang kekurangan pasangan kita yang menjadi dasar pemicu pertengkaran. Tapi tidak dengan Ilham. Dia menjadikan kekurang sang istri sebagai semangat. Terkadang, sepulang kerja dia harus rela membereskan beberapa kekacauan istrinya.Sebenarnya, kadang Tias sudah h

DMCA.com Protection Status