Share

Kawinan

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-16 17:48:23

“ Aku juga maunya begitu, Mas. Tapi ....” Tias terdiam, ketika telunjuk Ilham menempel pada bibirnya. Dia menundukan kepala, sehingga Ilham menegakkannya dengan memegang dagunya.

“Telepon bapak dan ibu agar lebih tenang hatimu, bahwa kita sudah sampai di sini. Sekitar setengah jam sampai.” Ilham memberikan telepon miliknya, untuk Tias gunakan sebagai alat menghubungi keluarganya.

“Ah, sepertinya ponsel yang dibelikan kemarin masih utuh. Aku pakai punyaku sendiri saja,”  tolak Tias.

“Ini agar bapak dan ibu juga tenang. Bahwa kamu bersamaku,” bujuk Ilham.

Tias tersenyum kemudian. Tias sudah tahu sandinya adalah hari lahir dirinya. Ilham pernah mengatakan hal itu. Tias mengabari orang rumah, bahwa dirinya sudah hampir sampai bersama keluarga Ilham. Setelah menghubungi ibunya, ajaib. Tias sedikit tenang. Dia tidak gelisah lagi. Mereka sudah sampai di d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Mencari Cinta   Insiden Nikahan

    “Sudah siap semua. Mempelai perempuan di belakang juga sudah, ya?” tanya penghulu.“Sudah.” Jawab hampir sebagain para tamu yang mengetahui.“Baiklah. Wali, silakan di sebelah sini. Mempelai laki-laki, dua orang saksi silakan di sini.” Penghulu mengatur posisi. Maka, mmepelai laki-laki berada di depan wali dengan meja sebagai penghalang, sedangkan saksi berada mengapit mempelai laki-laki. Mereka memulai dengan bersalaman antara wali dan juga mempelai laki-laki.“Saya nikahkan dan kawinkan engkau Ilham Sanjaya Sasmita bin Mahardika Dwi Saloka dengan anak kandung saya bernama Tias Divia Lestari binti Yoga Wijaya dengan maskawin uang tunai sebesar tujuh ratus lima puluh satu ribu tiga ratus lima puluh rupiah di bayar tunai.” Ucapan ijab oleh ayah Tias.“Saya terima nikah dan kawinnya Tias Divia Lestari binti Yoga Wijaya dengan mas k

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • CEO Mencari Cinta   Penyamaran

    “Cepatlah! Ibu harus keluar dari sini. Jangan pedulikan saya.” Akan tetapi ibu itu terus membalut lukanya. Setelah selesai, baru dia pergi meninggalkan Mario. Kini, Mario yang terluka harus menghadapi tembakan demi tembakan. Dia berlindung di depan lemari agar peluru tidak menembus tubuhnya. Makin lama, desingan peluru membanjiri ruang itu, hingga Mario hanya mampu bersembunyi. Mario keluar dari tempat persembunyiannya, ketika desingan sudah sedikit mereda.“Bajingan memang. Mati kau!” Mario memberondong ke arah lawan. Namun, karena kalah jumlah, pihak kepolisian menjadi terdesak. Mario terluka parah.“Kemana mereka, hah!” Galih memegang kepala Mario yang hampir pingsan karena kehabisan darah. Dia sangat pusing, terkena beberapa tembakan di kaki dan tangan. Mario tidak bisa lagi merespon pertanyaan Galih. Gelap semua menjadi gelap dia kehilangan kesadaran.“Kita kejar merek

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • CEO Mencari Cinta   Meloloskan Diri

    “Kita akan membelinya.” Mereka mengendarai motornya kembali. Untung saja, tidak ada operasi pemeriksaan polantas di jalan. Jadi mereka aman-aman saja. Mereka memasuki toko aksesories, sekaligus butik. Tias berdandan ala pria dengan menggunakan rambut palsu. Sedangkan Ilham berdandan ala pria India dengan janggut dan juga turban yang melingkari kepala.“Hahaha ... aduh. Lihatlah, lucu banget. Hahaha.” Tias tertawa terpingkal-pingkal melihat Ilham yang berdandan ala-ala orang India itu.“Aca-aca, nehi-nehi ....” Ilham bertingkah seolah-olah dia memang betul-betul orang India. Dia menangkupkan tangannya, sambil menggoyang-goyangkannya, sehingga Tias makin terpingkal melihatnya.Setelah membayar, mereka kemudian menitipkan motor mereka di titipan motor dan sepeda. Setelah itu, mereka menggunakan taksi untuk kembali ke bandara, agar anak buah Galih tidak curiga.Mereka

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • CEO Mencari Cinta   Lolos

    “Jangan kebanyakan ngeluh. Lakukan saja!” kata lelaki kecil berambut gondrong.“Masalahnya, aku bingung, Man. Bagaimana caranya memintanya. Lah, kita tidak di bawain uang untuk menyogok. Jaman sekarang, apa yang tidak pakai uang?” tanya lelaki bertubuh gempal.“Kamu memang goblok kok, Ndut. Pakai otak jangan pakai dengkul.”“Lah, kamu ikut-ikutan ngatain aku jadinya, Jef?”“Udah, ayo kerjakan! Malah berantem sendiri,” cegah pria cungkring. Mereka ahirnya pergi menuju ke bagian informasi yang ada di bandara itu. Dimulai dari maskapai penerbangan yang paling terkenal dan paling bagus. Mereka memilih di mulai dari yang paling bagus, karena menyadari Ilham adalah orang yang kaya. Sehinga tentu memilih pesawat yang bagus.Akhirnya, mereka memperoleh informasi. Tias dan Ilham sudah berangkat menaiki pesawat beberapa jam yang l

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-17
  • CEO Mencari Cinta   Menggoda (21+)

    Ilham membangunkan Tias, ketika taxi yang mereka tumpangi sudah sampai di hotel yang ingin mereka singgahi. Jika ini mobilnya sendiri, mungkin Ilham akan langsung menggendongnya. Tapi, ini taxi. Tentu ada sedikit rikuh dan sungkan untuk melakukannya, kendati dirinya sudah menjadi suaminya.“Oh, sudah sampai?” Tias tergagap karena menyadari jika ini bukan di rumah mereka.“Kita menginap di sini saja malam ini. Seenggaknya, Galih akan perlu waktu untuk menemukan kita. Kau mau ‘kan, Sayang?” Tias mengangguk saja. Setelah membayar sejumlah nominal yang tertera di argo, Ilham menggandeng istrinya untuk masuk ke hotel tersebut.“Mbak, saya pesan satu kamar untuk kami. Ah, sebentar akan saya rilis dulu dari KUA surat nikah kami.” Ilham menghubungi ketua KUA Ungaran, untuk mengirimkan berkas bahwa mereka telah tercatat sebagai suami istri. Bahkan di komputer mereka berkas itu sudah

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-17
  • CEO Mencari Cinta   Gagal (21+)

    “Mau melanjutkan di ranjang?” bisik Ilham. Suaranya terdengar terengah dan tercekat karena jantung berpacu semakin deras memompa darah. Alirannya bak air bah yang menggelondor menembus segala dinding sehingga, kepasrahan Tias menjadikan dirinya mulai menyusuri lekuk tubuh wanita itu.Ilham menurunkan tubuh istrinya yang tadi terduduk di dekat washtafel. Mereka kembali memagutkan bibir mereka, sambil memutar tubuh mereka sedikit demi sedikit, sehingga karena gerakan itu maka mereka dapat sampai ke renjang. Karena terlalu intens, maka mereka malah terjatuh di lantai. Tapi, mereka tidak saling melepaskan.“Kau sudah siap? Kalau belum, aku tunggu sampai kamu siap.” Tapi, Ilham tahu jika Tias menikmatinya, karena bagian dadanya ujung, mulai mengeras.“Aku akan coba, Mas. Kau bisa membimbingku.” Tias memasrahkan seluruh jiwa raganya pada lelaki yang selama ini menghiasi mim

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • CEO Mencari Cinta   Seperti Bayi (21+)

    “Hai,” sapa Ilham. Tias menutup wajahnya dengan bantal. Dia malu ketahuan baru bangun tidur.“Kenapa? Kok di tutupin? Cantik lagi, kalau baru bangun dari tidur.” Tias tersenyum karena perkataan Ilham itu. Rasanya, ada kupu-kupu beterbangan membentuk lingkaran di perutnya. Ilham membuka bantalnya, tapi lagi-lagi Tias menutupnya kembali.“Mandi, habis itu sarapan. Sudah ku belikan baju.” Tias membuka bantalnya, kemudian tersenyum. Sesungguhnya, dia mengingat peristiwa tadi malam. Bahkan bajunya belum lengkap terpakai. Pakaian dalam atas belum terkait, kancing baju masih berantakan, dan dalaman bagian bawah pun sudah melorot. Akan tetapi, dia tidak bisa meneruskannya, karena takut dan mengeluarkan keringat dingin.“Mas.” Tias merapikan dalamannya.“Hem. Ada apa?” Ilham membantunya untuk mengaitkannya.“Kamu ...

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • CEO Mencari Cinta   Sudah Keluar (21+)

    “Kau menyukainya?” bisik Ilham. Tias tidak mampu berkata. Ternyata memang sangat berbeda. Dia selalu takut jika Galih menciumnya. Tapi, tidak dengan Ilham. Dia merasa aman dan nyaman di cium dan di belai oleh lelaki itu. Setelah puas dengan ciuman, Ilham memulai menyusuri senti demi senti lehernya, hingga terdiam nyenyak di bagian puncak dada. Dia mengeksplor benda bundar berpucuk merah muda itu. Dia seperti bayi yang meminum ASI ibunya.“Mas, ahhh,” cicit Tias.Dia mulai merasakan sensasi rasa yang begitu nikmat menjalari seluruh tubuh dan juga perasaannya. Rasa takut yang selama ini di deritanya musnah sudah. Tidak ada lagi aura ketakutan yang menyelinap di benaknya. Rasanya, justru sangat nikmat dan bersemangat.“Teruslah mendesah, Sayang. Aku harap, ini akan membantumu sembuh. Lupakan ketakutanmu.” Ilham terus saja bergerilya merasuki inci demi inci tubuh molek Tias. Rasanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19

Bab terbaru

  • CEO Mencari Cinta   Kebahagiaan Yang Tanpa Henti

    “Sepertinya, sudah waktunya.”“Oh, Galih maaf, aku harus membawanya.” Ilham menggendong sang istri untuk keluar dari pesta itu dia sangat panik. Sedangkan orang-orang juga memandang ke arah kepergian mereka. Ada bisik-bisik doa dari mereka, semoga baik-baik saja.***Meyyis_GN***Ilham langsung memasukkan tubuh sang istri ke dalam mobilnya. Keringatnya bercucuran, karena merasa tegang. “Huff … aduhhh ….”“Tahan, Sayang. Kamu kesakitan begitu. Ya Allah, semoga ….”“Mas, konsen nyetir … hufff ….” Tias menarik napas dan mengembuskan dengan berlahan lewat muluah.“Ahh … sabar, Sayang. Papa sedang berusaha, kita ke rumah sakit, ya?” Tias mengelus perutnya dan menahan rasa sakit yang teramat hebat. Dia menggigit bibir bawahnya. Ahirnya, lelaki itu

  • CEO Mencari Cinta   Konteraksi

    “Kamu tidak perlu mengajariku, kamu tahu … Mas Galih tidak akan pernah menyukai gaya itu lagi. Aku akan selalu membuatnya puas, sehingga tidak akan ada waktu lagi untuk memikirkan hal lain selain diriku. Apalagi, memikirkan masa lalu yang menjijikkan.” Mira sepertinya bukan lawan yang sangat tanggung bagi Milea. Dia tersenyum dan mulai berbalik turun. Kepala Milea sudah panas dan berasap. Ingin dia meledak sekarang, tapi tunggu nanti, hingga seluruh orang fokus pada makanannya, itu akan lebih mudah.Milea turun. Dia mengambil gelas dan sendok dan menabuhnya. Mereka semua melihat ke arah Milea. “Mohon perhatiannya, permisi!” Galih sudah tidak tahan lagi, tapi Mira mencegahnya.“Jangan, Mas. Biarkan dia berbuat semaunya. Nanti dia sendiri yang akan malu.” Galih mengangguk.“Kalian tahu, kedua mempelai? Mereka adalah pembatu dan suamiku, ups aku lupa … tepatnya mantan.

  • CEO Mencari Cinta   Tak-Tik Milea

    “Sudahlah, aku siap mendengarmu kapan saja. Tapi tidak sekarang, pengantin priamu sudah menunggu.” Mira bangkit dibantu oleh Tias. Mereka keluar menuju pelaminan. Karpet merah yang membentang menambah suasana dramatis, bagai ratu sejagad. Tias membantu memegang gaunnya, dengan anggun Mira melewati sejegkal demi sejengkal karpet merah itu. Kelopak mawar ditabur dari kanan dan kiri. Di ujung sebelum mencapai puncak Galih sudah siap menyambut pengantinnya dengan stelan jas tuxedo.***Meyyis_GN***Jangan lupa musik pengiring yang membuat suasana semakin sakral. Seluruh pasang mata berpusat ke arah kedatangan pengantin. Bisik-bisik terdengar, sehingga membuat suasana hati Milea semakin panas.“Kalian nora, pengantin ya cantik, tapi tidak alami.” Yang ada di sebelah Milea tersenyum sinis.“Kau iri? Makanya jangan berulah.” Milea yang sedang marah rasanya ingin meledak da

  • CEO Mencari Cinta   Pengantin

    “Tidak ada, hanya sedikit merasa menekan perut.” Ilham menggangguk.“Mau makan apa? Biar aku ambilkan, sebelum pengantin wanita keluar dan kita akan sibuk memandangnya.” Tias mencubit pinggang suaminya.***Meyyis_GN***“Sepertinya aku mau sate saja. Tapi tolong lepaskan dari tusuknya, ya? Kata mama tidak boleh orang hamil makan langsung dari tusuknya.” Ilham tersenyum. Dia meninggalkan sang istri duduk sendiri dan mengambilkan makanannya yang sudah dipesan istrinya. Lelaki itu dengan elegan menuju ke tempat prasmanan.“Oh, mantan istrinya Mas Galih diundang semua ternyata?” Milea mendekati Tias. Tias tersenyum.“Sebagai mantan istri, tentu masih berkewajiban menjaga tali silaturahmi ‘kan? Bagaimana pun, pernah tidur satu ranjang, jadi tidak ada salahnya kalau berbaik hati mengucapkan selamat pada wanita yang menggantikan menemaninya t

  • CEO Mencari Cinta   Pernikahan

    “Satu minggu terasa sangat lama. Sabar ya, Sayang. Kamu akan puas setelah ijab-kabul.” Galih menunjuk miliknya dan tersenyum setelah tatanan rambut selesai. Siang ini, dia akan bermanja-manja dengan Mira. Dia memiliki energi baru untuk memulai sebuah kehidupan. Senyumnya merekah membuai siang yang terasa terik, namun baginya berbalut dengan kesejukan. Dia sduah merindukan sentuhan wanita, menyata kulitnya yang begitu sensitif dengan rangsangan.Galih mempersiapkan pernikahan ini dengan sangat baik. Dia menyewa jasa wedding organizer terbaik untuk mempersiapkan pernikahan ini. Di gedung hotel ternama, sudah disusun acara dengan sangat baik. Galih mengenakan stelan jan warna hitam, karena memang konsepnya internasional. Dia mengenakan tuxedo itu dan memandang penampilannya sendiri di depan cermin. “Ini untuk yang ke tiga kalinya aku mengucapkan ijab kabul. Semoga ini yang terakhir.” Galih berdoa salam hati. Dia membetulkan dasi kupu-k

  • CEO Mencari Cinta   Rindu Sentuhan (21+)

    “Aku ingin lihat! Pertontonkan saja!” Galih mengatakannya tanpa menoleh, dia melenggang pergi. Milea terasa meledak. Dia mengumpat sejadi-jadinya dan membuang benda apa saja ke arah kepergian Galih. Galih merasa lega setelah ancaman kepada Milea tersebut terlaksana. Dia menjadi geli sendiri, pernah tergila-gila pada wanita sejenis itu. Galih menyetir mobilnya dengan cepat menuju ke rumah, harus memastikan kekasihnya baik-baik saja.Galih langsung berlari menuju ke dalam rumah. Dia melihat kekasihnya sedang menggendong putranya, membuat dirinya lega. “Ada apa? Ada yang tertinggal?” Galih menggeleng. Dia memeluk sang istri dari belakang.“Aku mengkhawatirkanmu.” Mira mengerutkan keningya.“Mengkhawatirkanku? Kenapa?” Karena Gibran sudah tenang, maka dia menurunkan anak itu ke lantai yang dilapisi karpet tebal.“Milea tadi datang ‘kan?” M

  • CEO Mencari Cinta   Ancaman

    Mira luruh ke kursi. Dia menyadari, bahwa serangan dari Milea itu normal. Namun dia berpikir lagi, apakah yang dikatakan oleh Milea itu benar? Bahwa dirinya merebut Galih dari tangan Milea? Mira mengingat kembali, kapan mulai saling jatuh cinta dan menyesap indahnya ciuman nikmat.Milea pergi dari rumah Galih dengan tersenyum smirk. Dia yakin pasti Mira merasa tertekan. Dia mengenal Mira selama beberapa tahun, wanita itu berhati baik. Dia pasti akan merasa bersalah dengan tekanan yang diberikan oleh Mira.Sementara itu, Galih menyaksikan aksi manatan istrinya lewat CCTV yang memang sengaja dia pasang. Galih pernah menjadi manusia paling brengsek di muka bumi ini, jadi dia sangat hafal dengan trik brengsek yang dimainkan oleh Milea. Dia menarik napas untuk menenangkan syarafnya. Galih menyuruh ajudannya untuk menyiapkan mobil pribadinya. Dia akan mencari MIlea untuk memberinya pelajaran yang akan wanita itu sesali seumur hidupnya.

  • CEO Mencari Cinta   Dasar Gundik

    “Aku mencintaimu, apa pun yang kau inginkan akan aku lakukan. Apalagi hanya menemani tidur,” bisik Ilham. Lelaki itu tidak berapa lama kemudian terlelap ke alam mimpi menyusul sang istri. Terkadang memang bumil akan sedikit manja.***Meyyis_GN***Milea tidak terima dengan penolakan dari Galih. Dia mencari tahu penyebabnya, bahkan menyelidiki. Dia menemukan Mira sebagai pengasuh dari putranya yang dicintai Galih. Dia menunggu Galih pergi kerja. Pagi itu, terlihat Galih sedang berpamitan dengan Mira. Lelaki itu mencium kening Mira. Semakin terbakar hati Milea.“Kamu lihat nanti! Kalian terlalu enak menikmati masa pacaran, hingga lupa dengan aku yang sakit hati.” Milea menggenggam tanggannya dengan erat, hingga kukunya menancap ke telapak tangannya.“Sayang, jangan lupa kunci rumah. Jangan biarkan siapa pun masuk. Kecuali aku meneleponmu dan memperbolehkan dia masuk.

  • CEO Mencari Cinta   Gagal Tidur

    “Kan bisa mengingatkan baik-baik, kenapa harus teriak, sih?” protes Tias.“Aku nggak teriak, Sayang. Maaf, ih jangan nangis, dong!” Tias sudah hampir nangis karena ucapan Ilham yang agak bernada tinggi. Dasar bumil!Ilham meraih tubuh sang istri yang hampir bergoyang karena menangis. “Ah, seperti inikah orang hamil? Kenapa selalu saja sensitif,” batin Ilham.“Aku akan menggendongmu,” ucap Ilham. Lelaki itu memang sangat memanjakan sang istri. Walau Tias begitu sedikit ceroboh dan jorok, namun lelaki itu tidak masalah untuk membereskn kekacauan yang dibuat oleh istrinya. Terkadang, memang kekurangan pasangan kita yang menjadi dasar pemicu pertengkaran. Tapi tidak dengan Ilham. Dia menjadikan kekurang sang istri sebagai semangat. Terkadang, sepulang kerja dia harus rela membereskan beberapa kekacauan istrinya.Sebenarnya, kadang Tias sudah h

DMCA.com Protection Status