Share

Bab 398

Thasia tidak bodoh.

Dia dengar dari orang lain seperti apa sifatnya Diana.

Wanita ini selalu ingin menjadi yang terhebat, dia tidak akan membiarkan pendatang baru lebih hebat darinya.

Niat Diana malah ketahuan, bahkan disebutkan dengan begitu jelas, dia merasa malu dan marah. "Jangan bertele-tele, kamu harus ikut denganku!"

Thasia malah berkata, "Aku ada urusan lain, aku pergi dulu!"

Thasia segera melewatinya, dia tidak ingin dipaksa oleh Diana.

Diana mengentakkan kakinya karena kesal, lalu berteriak, "Thasia!"

Thasia tidak memedulikannya.

Orang kantor yang melihat ini tidak berani berkomentar.

Thasia orang pertama yang berani melawan perintahnya Diana.

Setelah berjalan keluar, Thasia memanggil sebuah taksi, dia mencari alamat panti asuhan itu.

Ada alasan kenapa panti asuhan ini mau tutup, lokasinya sangat terpencil, jauh di luar kota, jalanannya juga sulit untuk dilewati, jadi jarang diketahui oleh orang-orang.

Setelah sampai, Thasia segera turun. Pintu panti asuhan sudah berkarat, di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status