Share

Bab 382

Jika keinginan Thasia selamanya menjadi sekretaris pria itu, dia akan betah.

Namun, Thasia mulai serakah, dia ingin mendapatkan cintanya.

Kalau keadaan dibiarkan seperti ini terus, mereka akan ribut, sehingga semua kenangan indah itu pun akan sirna.

"Thasia ...." Perasaan Jeremy bergejolak, efek obatnya semakin cepat bekerja, sepasang matanya menatap Thasia dengan lekat. "Kamu meninggalkanku ... untuk bersama Leo, bukan?"

Thasia tidak menjawab, dia memberanikan dirinya, di bawah tatapan tajam Jeremy, Thasia menyentuh wajah tampan pria itu.

Thasia menatapnya, mencari jejak bayangan Leo dari tubuh Jeremy.

Namun, pria di depannya ini Jeremy, sudah bukan lagi pemuda penuh semangat seperti dulu.

Thasia masih mengingat semangat juang pria ini yang telah menyelamatkannya dari penculik, bahkan sampai terluka.

Thasia sempat berutang nyawa padanya, pria ini pernah berdarah karenanya, tapi setelahnya mereka sudah impas, karena Thasia juga pernah menyelamatkannya.

Thasia selalu mengingat setiap ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status