Share

Bab 342

Shella iri pada Thasia karena memiliki keluarga yang begitu hangat.

Shella tahu, karena dirinya adalah teman Thasia, baru mereka bisa begitu ramah padanya.

"Jangan menangis, air mata seorang gadis itu sangat berharga." Santo tidak tega melihatnya menangis.

Shella malah tidak bisa menghentikan air matanya.

Thasia juga orang yang mudah terbawa suasana.

Dia tahu Shella saat ini sudah kehilangan kasih sayang orang tuanya, hanya Victor saja keluarganya, jadi dia merasa kasihan pada gadis ini, sehingga berpikir membawanya bertemu orang tuanya.

"Jangan nangis, memangnya hari ini kamu masih nggak cukup nangisnya?" Thasia tidak membiarkannya menangis.

Shella menahan air matanya, lalu menarik ingusnya. Dia memeluk susu teh yang diberikan Bianca. "Terima kasih. Bibi, Paman, aku lain kali pasti akan datang lagi."

Bianca dan Santo mengantar kepergian mereka di depan pintu.

Saat berjalan turun Shella tidak tahan untuk tidak menangis.

Thasia memberinya tisu.

Jeremy masih bersikap dingin, dia hanya be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status