Share

Bab 215

Pelaku yang membunuh pamannya sudah meninggal.

Sekarang dia sudah tidak perlu memeriksanya dan mencari bukti lagi.

Kasus pun segera ditutup.

"Nona Lisa, semua perkataanmu sudah kami catat, kamu sebaiknya segera mengurusi lukamu," saran polisi.

Siti berkata, "Kak Lisa, kamu ini terlalu baik, dirimu saja terluka, bukannya pergi ke rumah sakit dulu, malah datang ke sini untuk membuat laporan dulu."

Mata Lisa masih memerah, wajahnya juga terlihat lesu. "Nggak apa-apa, semuanya sudah beres, ayo kita ke rumah sakit."

Siti segera menopang tubuh Lisa, dia terlihat sangat lemah dan berusaha untuk bertahan.

Kebetulan mereka berjalan melewati Thasia.

Lisa melihat ke arah Thasia, lalu berkata, "Kebetulan sekali, di kantor polisi saja masih bisa bertemu denganmu."

Thasia menatap luka di tangan Lisa, baju pihak lawan penuh dengan darah. "Sudah terlalu sering terjadi kebetulan, kali ini saja kebetulan ada orang yang mati di tempatmu."

Lisa tertegun sejenak, dia pun sengaja bertanya, "Maksudmu wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status