Share

Bab 187

Setelah mendengar ini, Suby merasa ada benarnya.

Dia juga kebetulan bertemu dengan orang itu, wanita itu mendekatinya pasti karena ada maunya.

Bagaimanapun, Thasia tetaplah keponakannya.

Dia sedang tidak punya pilihan, jadi menggunakan rencana orang lain untuk melawannya.

Suby pun melirik ke arah wanita itu.

Wanita itu terlihat sedikit cemas dan sangat marah, "Dia berbohong. Kalau bukan aku yang memberimu ide ini, apakah Thasia akan memberimu uangnya? Kita ini harus bekerja sama!"

Tidak peduli bagaimanapun, Suby tahu betul tujuannya. Dia memandang Thasia dan berkata, "Thasia, beri tahu aku kata sandinya, maka aku jamin dia nggak akan menyakitimu."

Thasia tidak berani memercayainya dengan gegabah.

Saat dia ragu-ragu, tiba-tiba terdengar suara mobil di luar.

Kali ini Suby merasa panik.

Dia meraih Thasia, menaruh pisau di lehernya, berkata dengan gugup, "Ada orang di luar!"

Thasia memandangi pisau di depannya, dia tidak berani bernapas kencang-kencang.

Wanita itu juga tahu bahwa keadaan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status