Share

Bab 160

Author: Natasha
last update Last Updated: 2024-08-19 15:13:00
Thasia juga sudah menebaknya, dia bertanya, "Siapa?"

Evelyn tertegun sejenak. "Aku nggak tahu namanya, aku nggak sempat menanyakan namanya, tapi dia terlihat masih muda. Aku yang dibodohi, bagaimana bisa aku memercayai kata-kata orang asing."

Evelyn menangis dengan lebih keras, menyadari bahwa dirinya telah ditipu.

Feni sama sekali tidak tahan dengan serangan dari netizen, wajahnya menjadi pucat dan dia menangis, "Apa yang harus aku lakukan? Nasibku sudah berakhir, aku pasti nggak akan bisa magang, nggak akan ada perusahaan yang mau menerimaku. Kak Thasia, tolong bantu aku, biarkan aku magang di PT Okson. Tolong bantu aku jelaskan bahwa diriku nggak kejam, bagaimana aku bisa mendapat kerjaan nanti?"

Kedua orang itu memohon dengan sedih.

"Thasia, aku mohon padamu, tolong bantu adikmu. Begini saja, aku akan berlutut padamu!" Evelyn tahu keadaan saat ini sudah gawat, jadi dia berpikir merendahkan dirinya demi putrinya.

Thasia tidak berkata apa-apa. Bersikap baik pada orang lain berarti ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 161

    Sosok itu dari belakang terlihat mirip dengan seseorang.Thasia tidak berani asal menilai, dia ingin berjalan mendekat untuk melihat siapa orang itu.Saat hendak berjalan di pinggir jalan, tangannya dicengkeram oleh seseorang."Thasia, aku tahu kamu orang yang baik, tolong maafkan aku kali ini. Bibi nggak akan pernah mengulanginya lagi. Aku tahu aku salah!" Evelyn takut dibawa pergi oleh polisi, mungkin saja dirinya akan masuk penjara. Jika Thasia memaafkannya, dia tidak perlu ke penjara, jadi dia pun mencarinya dan memohon belas kasihan."Lepaskan aku."Thasia masih ingin mengejar orang tadi, tapi dia melihat pihak lawan berjalan semakin jauh, jadi dia berusaha melepaskan diri dari Evelyn.Evelyn memegangnya erat dengan mata memerah. "Bahkan kalau kamu nggak memikirkanku, pikirkan pamanmu yang juga anggota Keluarga Siris. Kalau aku dan putriku masuk penjara, bagaimana dengan pamanmu?""Kak Thasia!" Feni berlutut di depan Thasia. "Maafkan aku. Aku masih belum mendapatkan ijazah, aku ng

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 162

    Thasia menunggu di luar ruang operasi. Pakunya tertusuk lumayan dalam dan memerlukan pembedahan untuk mencabutnya.Thasia khawatir paku itu akan melukai organ vitalnya."Bagaimana keadaan Jeremy?" tanya Bianca dengan cemas setelah tiba."Masih belum keluar," jawab Thasia.Bianca berkata, "Bagaimana bisa jadi seperti ini? Beraninya Evelyn menyakiti menantuku!"Santo tidak berkata apa-apa, dia hanya menunggu dengan tenang.Setelah itu, dokter berjalan keluar dari ruang operasi."Dokter, bagaimana keadaannya?" tanya Bianca.Dokter berkata, "Pakunya sudah dicabut. Jangan khawatir, pakunya nggak mengenai bagian vital. Dia akan membaik setelah istirahat beberapa hari."Kini semua orang menghela napas lega.Thasia juga merasa lega.Bagaimanapun, dia merasa bersalah atas cedera Jeremy.Jeremy saat ini dibawa ke ruang rawat dalam keadaan pingsan.Thasia sedang duduk di luar, dia hanya diam saja. Tadi Jeremy segera melindunginya tanpa memedulikan bahaya.Terkadang pria itu baik padanya.Terkadan

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 163

    Yasmin mendengus. "Tentu saja aku mendoakan putraku yang terbaik! Apa untungnya putraku menikahi putrimu? Kerjaannya hanya untuk membereskan kekacauanmu, keluargamu hanya bisa menyusahkan Jeremy!"Saat dia mengatakan hal itu, dia mencibir, lalu berkata lagi, "Sekarang kamu baru berpura-pura menjadi ibu yang baik, bukankah kamu sangat senang ketika menjual putrimu?""Cukup!"Thasia menyela Yasmin dengan wajah dingin.Dia tahu Yasmin selalu menggunakan masalah 20 miliar itu untuk menghinanya.Bahkan jika tidak ada utang itu, Yasmin tidak akan menyukai dirinya menikah dengan Jeremy.Thasia memang setuju menikahi Jeremy karena alasan itu.Dia juga menyukai Jeremy, Kakek Okson menyadarinya, jadi beliau menyuruh mereka menikah.Jika orang lain, Thasia tidak akan mau menikah.Dalam beberapa tahun terakhir ini, pernikahannya dengan Jeremy tidak berjalan mulus.Namun, nilai tidak terlihat yang dia berikan pada Jeremy sudah melebihi 20 miliar itu.Thasia tidak merasa perlu memikirkan penghinaan

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 164

    Santo akhirnya mengetahui keadaan sebenarnya melalui kata-kata Yasmin hari ini.Dia memandang Thasia. "Thasia, kamu menikah dengan Jeremy karena alasan 20 miliar itu?"Thasia terlihat tegang dan menggigit bibirnya. "Ayah ....""Kakek Okson memang sangat baik, aku akui itu, tapi pernikahan nggak bisa dipaksakan." Santo berkata dengan tenang, "Kita harus membayar kembali utang kita."Bianca tidak bisa berkata apa-apa, dia selama ini mengira putrinya telah menemukan pria yang baik, sehingga dia bisa memercayakan Thasia kepadanya.Hasilnya malah ....Kalau sudah seperti ini, bercerai adalah pilihan terbaik, memangnya apa yang harus dipertahankan lagi?Thasia berpikir sejenak, dia juga merasa sepertinya tidak perlu dipaksakan. Dia menunduk dan berkata, "Aku mengerti."Jeremy memandang Thasia, bertanya-tanya apa yang ingin dia katakan.Thasia berkata dengan terus terang, "Ayah, Ibu, karena keadaan sudah seperti ini, aku nggak akan menyembunyikannya lagi. Aku memiliki kontrak pernikahan tiga

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 165

    Kedua keluarga itu merasa terkejutYasmin memandang gadis muda di depannya dan merasa sangat terkejut. Dia memastikannya lagi. "Apa kamu bilang? Kamu hamil anak putraku?"Ella merasa sedikit gelisah, dia tidak tahu apa konsekuensinya jika mengatakan hal ini.Dia hanya bisa bertaruh.Ella mengangguk. "Ya ... aku mengandung anak Pak Jeremy!"Mereka pun mendengarnya dengan cukup jelas kali ini.Wanita itu sedang mengandung anak Jeremy.Santo dan Bianca tertegun sejenak, ekspresi mereka pada akhirnya berubah menjadi tidak senang. Mereka tidak menyangka Jeremy punya anak di luar sana!Maka kehidupan seperti apa yang dijalani putri mereka di Keluarga Okson selama ini?Yasmin malah merasa sangat senang. Meskipun bukan Lisa yang hamil, selama bukan dari perut Thasia, maka ini adalah kabar baik.Anak dalam kandungannya adalah keturunan Keluarga Okson.Lisa memiliki tubuh yang lemah, mungkin saja dia tidak bisa melahirkan anak. Maka mereka harus mencari jalan keluar lain."Benarkah?" Yasmin lang

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 166

    Thasia memahami maksud Yasmin, wanita itu mengatakan semua ini hanya untuk menekannya saja.Bianca awalnya sudah diam, tapi mendengar Yasmin mengatakan hal ini, dia merasa tidak senang lagi. "Kamu sombong sekali. Putramu selingkuh dan dia punya anak. Bahkan berselingkuh dalam pernikahan!"Yasmin membalasnya, "Jangan bicara yang nggak-nggak, putrimu yang nggak bisa hamil, kamu masih mau menyuruh putraku nggak boleh melirik wanita lain!""Diam!" seru Jeremy dengan dingin.Yasmin menatap Jeremy, melihat wajahnya semakin pucat, wanita itu pun terdiam. "Oke, aku akan diam. Kamu masih lemah, jadi kamu harus tetap berbaring di ranjang."Santo berkata, "Thasia, jangan bahas hal ini lagi, ayo kita pergi."Berbicara panjang lebar di sini tidak akan ada gunanya.Jeremy memandang Thasia. Keduanya saling memandang, Thasia juga segera membuang muka, "Oke, Ayah."Thasia tidak membantah dan berjalan ke arah Santo tanpa menoleh ke belakang.Jeremy menatap punggungnya yang tegas, alisnya berkerut dan di

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 167

    Yasmin memandang Jeremy, yang memasang ekspresi tidak senang dan sedang berbaring di ranjang rumah sakit.Sebenarnya Jeremy bisa peduli pada gadis ini berarti menunjukkan bahwa pria itu masih memikirkan Lisa.Kalau begini maka semuanya jadi mudah.Pikiran Ella terus tertuju pada Jeremy, dia berkata kepada Yasmin. "Nggak ada yang menjaga Kak Jeremy, sebaiknya aku yang menjaganya.""Bagaimana bisa kamu yang menjaganya?" Yasmin tidak ingin Ella masuk. "Kamu sedang hamil, jadi kamu harus lebih berhati-hati. Kamu harus pulang ke rumah bersamaku. Ada banyak orang yang menjaga Jeremy, sedangkan kamu harus menjaga dirimu baik-baik."Ella sebenarnya sangat ingin tetap di sini untuk menjaga Jeremy. Sekarang Thasia sudah pergi, jadi dia mungkin punya kesempatan untuk membangun hubungan dengan Jeremy.Namun, ketika mendengar Yasmin mengatakan hal ini, dia pun tidak bisa membantah, jadi dia hanya bisa berkata, "Baiklah kalau begitu."Ella pun pergi dengan tatapan enggan.Ketika Jeremy sudah membaik

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 168

    Lisa berkata, "Aku harus pergi ke rumah sakit.""Kalau kamu ke rumah sakit, bagaimana dengan syuting kita?" Sutradara itu sudah lama terjun di dunia film, dia belum pernah melihat ada artis yang langsung berhenti syuting dan bilang harus pergi ke rumah sakit.Lisa berkata, "Pak, Jeremy terluka dan sedang dirawat di rumah sakit. Aku merasa khawatir dan ingin melihat keadaannya."Ketika sutradara mendengar Jeremy terluka, dia pun membiarkannya, karena Lisa juga dikenalkan oleh Jeremy."Baiklah kalau begitu." Sekalipun sutradara itu merasa tidak senang kerjaannya ditunda satu hari, dia hanya bisa menerimanya.Lisa merasa senang. Untung dia tidak kehilangan perannya kali ini karena mengundur waktu syuting. Dia tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Pak. Saat selesai syuting nanti, aku dan Jeremy akan mentraktirmu makan."Setelah itu, dia segera berjalan pergi.Aktor lain mulai mengeluh."Pak, kalau kaya gini kerjaan seluruh kru tertunda karena dia. Ibuku sedang sakit, tapi aku nggak pulang.

    Last Updated : 2024-08-19

Latest chapter

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status