Share

Kehancuran Alea

"Aku senang kok, hanya saja saat ini banyak yang sedang aku pikirkan pa, jadi terlihat sedang tidak baik-baik saja."

Alva mencoba mencairkan suasana, mungkin Pak Hardian membaca raut wajah sang anak yang sedang masam. Ia berpikir jika Alva tidak senang dengan kehadiran Berlian. Justru, ia adalah orang pertama yang sangat senang dengan pertemuan ibu dan anak itu.

"Papa pikir kamu merasa tersaingi, secara Bu Shafira selama ini hanya perhatian padamu. Eh, datang tiba-tiba," ujar Pak Hardian.

"Papa bisa saja, enggak seperti itu. Bahkan aku senang Mama bertemu dengan Berlian."

"Jadi, namanya Berlian?" tanya Pak Hardian.

"Iya Pa."

"Pasti orangnya secantik namanya." Pak Hardian tersenyum lalu bangkit dari tempat duduk. Pria itu pamit untuk ke kamarnya.

Alva menarik napas dalam, ia kembali duduk di sofa sembari mengusap wajah kasar. Memikirkan masalah Berlian membuatnya semakin bimbang harus melangkah sepeti apa.

***

Alea berada di apartemen miliknya, ia merasa frustrasi karena beberapa pek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status