Share

Bu Sahfira VS pak Ferdinand

"Aku enggak mau turun. Tuh lihat, aku mau di bunuh. Aku ini mau di culik, kamu tega melihat aku yang cantik ini di culik, kalau aku di nodai bagaimana?"

Alva terdiam sejenak, ia teringat Berlian. Benar juga, jika wanita itu tertangkap dan preman itu menodainya kasihan juga masa depannya pikir Alva. Ia pun berubah pikiran, akhirnya Alva melajukan mobilnya ke luar dari parkiran rumah sakit melewati beberapa orang yang katanya mengejar wanita itu.

"Ah, terima kasih. Kamu baik banget, hm tadi saja meminta aku turun. Berubah pikiran kan setelah melihat jelas wajah aku yang cantik ini?"

Alva menaikan satu alisnya mendengar ada orang yang memuji dirinya sendiri. Lalu ia kembali fokus ke jalan raya.

"Mau turun di mana, aku mau mencari makan jangan lama-lama mikirnya. Aku lapar," ujar Alva.

"Aku juga lapar, aku ikut makan boleh?"

Alva menoleh sedikit, ia heran kenapa wanita itu malah terus mengikutinya. Padahal harusnya sudah ia turunkan sejak tadi.

"Kamu itu di kasih hati minta jantung,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status