Share

Memohon

Memohon

Aku jalan kaki dengan rasa lemas dan mual luar biasa setelah mendengar kabar kematian Ilham. Aku yakin pihak hotel mencoba meneleponku, tapi mungkin … ah tak tahulah, bukan urusanku lagi.

Aku berhenti di warung sarapan dan meminta mereka menyediakan semangkuk bubur kacang hijau yang hangat. Ya, aku butuh makanan itu untuk menguatkan tubuh. Sambil menyesap sarapan sambil aku berpikir siapa lagi yang akan menjadi korban.

Tak bosan aku ulang mengirim pesan pada Om Andi agar dia tak lagi memanfaatkank. Beliau masih berpura-pura tak tahu dan aku harus terus mencoba.

[Tolong, Om, Indah mohon.] pintaku benar-benar memelas. Lalu kami diam sejenak. Aku tak berniat kembali ke kantor. Rasanya aku ingin resign dan kabur sangat jauh entah ke mana.

[Baik, akan Om kabulkan.] Pesan dari Om Andi membuatku terdiam. Ini beneran atau cuman main-main? Oke kita lihat saja nanti.

Janji barusan membuatku sedikit bersemangat. Dengan langkah pasti aku kembali ke kantor walau sudah sangat telat d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status