Share

Menunggu

Author: Sinar gaje
last update Huling Na-update: 2021-09-09 21:46:25

"Natasha... Natasha..." panggil Allen sembari menenteng tasnya.

"Dimana yah Natasha? Kok nggak nongol sih? Apa pergi kali yah?" pikir Allen sembari celinga-celingu melihat kesana-kesini untuk mencari keberadaan Natasha.

Setelah beberapa menit meneliti, Allen pun baru tersadar bahwa Natasha tidak ada di rumah.

Allen menunggu Natasha diluar rumah sembari duduk dan bermain handphone miliknya.

Allen membuka sebuah Room Chat. Allen melihat, bahwa Natasha sudah mengechat dirinya terlebih dahulu. Hanya saja, Allen terlalu sibuk mengerjakan tugasnya di rumah tadi.

Disitu tertulis bahwa Natasha mengirim sebuah pesan dengan ucapan, 'Len, nanti jam 08:00 pagi aku keluar rumah. Jadi, kau nggak perlu datang jam segitu yah? Karena aku harus bekerja separuh waktu. Nanti, jam 10:00 aku pasti datang. Maaf yah?'.

Kira-kira begitulah pesan dari Natasha untuk Allen. Allen yang baru saja melihatnya merasa kecewa sedikit. Allen menghirup dan menghembuskan nafasnya dengan sedikit kasar.

"Jadinya kapan kalau tidak sekarang dibuat? Jam 11:00 nanti aku harus sudah pulang. Jika kau datang jam 10:00 pagi, maka kita harus siap jam berapa? Belum lagi merayakannya. Huft! Yasudahlah, pasti bisa kok. Tersenyumlan Allen Zaleska!" ucap Allen berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Lalu, Allen menekan pesan singkat untuk membalas chatting dari Natasha untuknya tadi.

'Baiklah. Aku akan menunggumu diluar rumah nanti, yah?' pesan Allen.

Setelah Allen mengirim pesan singkat tapi bermanfaat itu. Tiba-tiba saja handphone milik Allen berbunyi. Dan ternyata, Natasha lah yang memberikan chat dengan Allen. 

'Ha? Emang mau nungguin aku? Kalau iyah, maaffin aku yah, Len? Ini aku lagi usahain buat cepat sampainya di rumah. Maaf jika buat repot yah, Len?'  pesan Natasha.

Allen sedikit tersenyum melihat pesan dari Natasha. Kenapa? Karena, Allen merasa sangat bersyukur sekali mendapatkan seorang sahabat yang selalu setia bersamanya tanpa ragu sedikit pun. Allen juga bersyukur mempunyai seorang Bibi yang sangat percaya dan sangat hangat kepada dirinya. Walau kedua orangtua dan saudara kandungnya sendiri jijik dengan dirinya. Paling nggak, kedua sahabat dan Bibi'nya tidak membenci atau menjadi jijik akan dirinya saat ini.

"Aku bahagia dan aku sangat bersyukur karena bisa mengenal diri kalian bertiga. Aku berdoa agar kita bisa sampai selamanya akrab seperti ini, Natasha, Kiran, dan juga Bibi." batin Allen bahagia dengan mata yang berkaca-kaca.

...............

"Alana."

"Hmm? Apaan Cil?" tanya Alana.

Cila adalah salah satu kawan Geng Alana. Alana mempunyai sebuah Geng yang bernama ML, yang kepanjangannya adalah My Life. Anggota itu terdiri dari 5 orang. Yaitu, Alana (Ketua), Cila (Wakil Ketua), Airis (Anggota), Amel (Anggota), dan Lena (Anggota).

Itulah Geng Alana yang ia bentuk sejak ia masih SMP dan berlaku juga sampai ia SMA ini.

"Itu... sih Allen mau kemana? Tadi, pas kita mau jalan. Aku lihat sih Allen pergi keluar rumah. Emang dia mau kemana, Lan?" tanya Cila.

"Hmm? Allen bangsat itu yah?" gumamnya.

"Hooh!"

"Dia? Dia mau pergi berpesta sama Natasha sama Kiran juga. Biasalah, persahabatan sampah yang nggak guna! Namanya juga team Bangsat!" ucap Alana sedikit kesal.

"Ha? Bangsat? Apa kau sedang kesal dengannya, Lan?" tebak Lena.

"Diam kau! Sok tau aja! Dasar!" sentak Alana.

"Apaan sih Lan? Kan sih Lena hanya nanyak doank. Kok marah?" ucap Airis.

"Udah ahk! Diam! Atau ke pantainya dibatallin aja!" ancam Alana.

"Udahlah. Kita diam aja! Nanti takutnya kita nggak jadi ke pantai gratisnya. Gimana sih?" ucap Amel.

"Tau nih njir!" dukung Cila.

"Udah! Kalian fokus jalan aja ke pantai. Nggak usah urusin sih bangsat Allen itu! Ntar jadi nggak jadi perginya. Mau nggak jadi?" ucap Alana.

"Nggak kok Lan. Yaudah, kami diam kami kawai. Yahkan guys?" ucap Cila.

"Apaan sih? Udah! Fokus jalan sono. Ribut aja!" ucap Alana.

"Iyah... siap Buk Bos!" seru Amel.

Yah, mereka pergi ke pantai bersama dengan memakai mobil milik Amel, dan Amel sendiri jugalah yang menyetirnya untuk sampai ke pantai, tempat tujuan mereka dari kemarin.

...............

"Masih lamakah dia datangnya? Katanya nanti, dijam 10:00 pagi datangnya. Ini malah sudah mau jam 10:00 pagi pas. Dimana dia yah? Aku takut jika dia kelamaan dan aku dimarahin juga dihukum berat oleh Ibu nantinya. Ayo donk Nat, cepattan dikit datangnya. Plisss Nat." gumam Allen sembari melihat kearah jalan, dan berharap bahwa Natasha sudah sampai dari kerja paruh waktunya itu.

Saat Allen ingin menoleh kehandphone miliknya. Tiba-tiba saja, ia melihat Natasha yang baru saja turun dari angkot umum. Tampak dari kejauhan, bahwa Natasha seperti menenteng dua plastik besar.

Allen sedikit bingung dengan isinya. Allen akan bertanya saat Natasha sudah sampai ke rumah.

"Maaf yah Len, udah buat kamu nunggu lama. Sorry banget!" ucap Natasha sembari memeluk tubuh Allen.

"Hmm... nggak papa kok Nat." ucap Allen mengerti.

Lalu, Natasha pun melepaskan pelukannya dan membuka'kan kunci rumahnya, agar mereka bisa langsung masuk kedalamnya.

Saat sudah didalam rumah. Allen bertanya perihal dua plastik besar yang ditenteng oleh Natasha dengan bersusah payah.

"Nat?" panggilnya.

"Hmm? Ada apa Len?" tanya Natasha sembari menatap Allen.

"Itu?" ucap Allen sembari menunjuk dengan ekor matanya.

Mengerti akan yang dimaksud dari ekor mata Allen. Natasha pun memberitaunya kepada Allen.

"Ohh... ini? Ini tuh barang belanjaanku tadi. Kan, aku bekerja separuh waktu di Minimarket. Jadinya aku sekalian deh belanja aja." jelasnya.

"Belanja? Apaan?" tanya Allen bingung.

"Belanja bahan untuk membuat kue ulang tahun Kiran donk. Masa untuk berfoya-foya ngabisin uang?" ucap Natasha dengan tawa kecilnya.

"Ohh... yasudah, ayo kita buatkan?" ajak Allen bersemangat.

"Iyah. Sabaran dikit donk Len." ucap Natasha.

Lalu, Natasha pun masuk kedalam kamarnya yang diikuti oleh Allen dari belakang. Natasha meletakan barangnya, seperti tas dan lainnya kedalam tempat semula.

Setelah itu, Natasha pun mengeluarkan seluruh bahan untuk membuat kue. Setelah membukanya, Allen dan Natasha pun mulai membuatkan kue ulang tahun yang terbaik dan terbagus juga terenak untuk Kiran, sahabat mereka.

"Mudah-mudahan saja enak yah, buat'tan kita?" ucap Allen sembari tersenyum manis kearah Natasha.

"Iyah. Doain aja, yekan?" ucap Natasha.

"Hmmm!" angguk Allen antusias.

Lalu Allen dan Natasha pun melanjutkan aktifitas mereka untuk membuat sebuah kue ulang tahun untuk Kiran nanti.

Selang beberapa menit, akhirnya kue yang dibuat oleh Natasha dan Atkan pun siap. Mereka tingggal memasukkannya kedalam oven dan menunggunya masak.

"Siap deh! Tinggal masukkin ke oven'kan Nat?" ucap Allen.

"Iyah Len. Capek juga yah buatnya?" ucap Natasha.

"Iyah... memang capek sih... cumankan seru juga, yahkan?" ucap Allen.

"Hehe... iyah juga." ucapnya.

NOTE : 'Seorang Sahabat tidak akan pernah mengatakan sabar kepadamu jika kau dalam kesusahan.'

Kaugnay na kabanata

  • Buruk Rupa   Selamat Ulang Tahun

    Hari sudah mulai panas. Waktu telah berganti, dan jam telah menunjukkan 10:33. Natasha dan Allen sedang beristirahat. Mereka sudah benar-benar lelah karena sudah setengah jam berdiri dan menyiapkan Kue Ulang Tahun untuk Kiran nanti.Natasha dan Allen saat ini sedang menunggu kedatangan Kiran. Yah, Natasha dan Allen sudah menghubungi Kiran untuk datang kerumah Natasha. Mereka tidak memeberitau alasan kenapa mereka menyuruh atau bahkan memaksa Kiran untuk datang sekarang juga.Kiran awalnya sangat bingung dengan kedua sahabatnya yang memaksanya. Tetapi, Kiran menyetujui ucapan mereka untuk datang kerumah Natasha, walau sedikit bingung.Sedangkan Allen dan Natasha sudah mempersiapkan semua yang akan diperlukan nanti. Saat ini Natasha dan Allen tinggal menunggu kedatang Kiran yang entah kapan datangnya.Natasha dan Allen menunggu Kiran dengan cara menonton televisi sembari duduk dan memakan beberpa cemilan ringan, agar tidak cepat bosan untuk menunggu kehadir

    Huling Na-update : 2021-09-10
  • Buruk Rupa   Dipertemukan Oleh Takdir

    Pagi hari telah muncul. Allen sih Gadis yang sudah terbiasa bangun pagi jam 05:00 subuh, hanya untuk membantu Bibi yang ia sayangi itu."Bi? Ini sudah jam 06:00. Aku bangunin Alana dulu yah?" ucap Allen."Iyah Non." ucapnya.Lalu Allen pun pergi naik keatas, tempat dimana Alana berada. Allen sudah selesai mandi dan bersih-bersih."Alana..." panggil Allen dari luar pintu karena takut Alana marah."Lan? Alana? Bangun. Ini sudah jam 06:00. Kamu harus siap-siap. Hari ini kita upacara." ucap Allen."Sshht! Bising tau nggak Len?!" teriak Alana marah."Maaf Lan. Tapi ini sudah pagi." ucap Allen."Issh! Siapa bilang ini masih subuh?! Bising tau nggak?!" sentak Alana lagi."Lan?""DIAM!!!" teriak Alana sekuat mungkin."Ada apa ini? Kenapa Alana teriak-teriak? Apa yang telah kamu lakukan padanya Allen?" tanyanya."Ibu? Tidak kok Bu. Allen nggak ngapa-ngapain. Allen hanya nyuruh Alana buat siap-siap untuk

    Huling Na-update : 2021-09-13
  • Buruk Rupa   Bersamanya

    "Yaudah. Jadi, lu kesini mau ngapain? Mau ngebantuin gua atau nggak nih?" tanya Argan."Hm? Yaudah. Karena lo kawan sekolah gua, pastinyalah gua bantuin." ucap Allen."Yaudah yuk bantuin!" ucap Argan bersemangat."Hmm..." dehem Allen sembari memerhatikan jam ditangan Argan.Argan sedikit bingung karena Allen menatap jam tangan mahalnya itu. Argan langsung berfikir negatif thinking dengan Allen. Argan langsung menarik tangannya dan menyembunyikan jam tangannya dibelakangnya."Kenapa?" tanya Allen bingung."Nggak! Lu ngapain lihat'tin jam tangan gua terus? Apa jangan-jangan lu mau nyolong yah? Bukannya ngebantuin malah mau nyolong aja! Sana ihh!" ucap Argan sedikit kasar mendorong Allen.Allen yang diperlakukan seperti itu pun sedikit bingung dan terdiam di tempat. Allen menatap Argan dengan tatapan bingungnya."Apaan sih?! Aku tuh lihat jam tangan kamu karena mau lihat udah jam berapa! Udah itu aja! Nggak ada tuh niatku buat nyo

    Huling Na-update : 2021-09-14
  • Buruk Rupa   Argan

    "Kir." panggil Natasha."Hm?" dehemnya yang masih serius dengan buku ditangannya."Kir!" panggil Natasha lagi dengan nada yang sedikit menaik."Ish! Apaan sih, Nat! Ngeganggu orang lagi serius aja deh!" kesal Kiran yang terpaksa harus menghentikan aktifitas membacanya."Udah deh! Nggak usah terlalu serius kali sama tuh mapel. Lebih baik, lu serius tentang dimana keberadaan Allen sahabat kita satu-satunya Kir. Gimana sih? Jadi sahabat kok nggak peka amat Kir?!" ucap Natasha bingung dan menyindir."Ihh! Apaan sih Nat? Lu pikir gua gila apa? Main kata gua nggak peduli sama sahabat gua sendiri lagi! Tuh mulut kalau ngomong mohon difilter aja yah mbak? Takut ntar malah ngebuat orang pen nabok tuh mulutnya yah Mbak?" jelas Kiran kejam melotot."Ish! Dasar kucing garong! Gua masak jadi daging kucing sop baru tau rasa!" ucap Natasha tak masuk akal karena geramnya."Dih, anjim!" ucap Kiran."Udah ahk, nggak perlu basa-basi. Yang jelas s

    Huling Na-update : 2021-09-21
  • Buruk Rupa   Rencana Loncat

    Argan dan Allen sedang didalam perjalanan menuju ke sekolah. Allen sangat gelisah, karena belum memberikan kabar untuk Kiran dan Natasha, sang sahabatnya."Kenapa Len? Lu kayaknya gelisah." ucap Argan yang menyadarinya."Eh? Ketahuan yah gelisahnya?" ucap Allen cengir."Ketahuanlah. Emang kenapa gelisah? Apa yang lu pikirin sampai gelisah galau merana begitu?" tanya Argan sedikit jahil."Nggak papa kok. Aku hanya gelisah karena hal kecil doank." ucap Allen tidak berniat untuk memberitaunya."Ohh... Kalau boleh ku nasehati yah? Nggak baik loh terlalu gelisah dengan hal kecil doank. Nanti, kalau kamu gelisah dalam hal kecil, bagaimana kamu mau menjalankan hal yang besar? Yahkan Len? Aku hanya menasehati loh... Jangan merasa nggak enak'kan yah? Sorry kalau ada ada kesalahan." ucap Argan menasehati sembari fokus menatap kedepan jalan raya."Hm? Iyah aku tau kok. Nggak papa juga kalau kamu menasehati aku. Lagian, terkadang nasehat orang ada benar

    Huling Na-update : 2021-09-28
  • Buruk Rupa   Pak Samson

    "Mau kemana lagi? Yah menyusup ke sekolah'lah! Biar nggak ketahuan sama guru Killer yang sadis loh!" jawab Argan santai tanpa melihat siapa yang bicara."Gan?" panggil Allen berbisik.Sayangnya, Argan tidak mendengar ucapan Allen dan malah lebih menatap kedepan."Emangnya siapa guru killernya?""Yah Pak Samson! Kan dia udah sedeng dari rahim emaknya." jawab Argan santai tanpa dosa."Ohh! Jadi Pak Samson memang udah sedeng dari rahim Ibu'nya yah?" ucapnya menahan geram seperti ingin menerkam habis Argan."Iy-- eh Bapak Guru yang paling ganteng dan tampan!" ucap Argan menoleh dan mencoba menggoda Gurunya."Hah! Dari tadi udah dipanggil tapi nggak ngerti juga'kan?" ucap Allen."Lu sih! Nggak manggil dari tadi!" ucap Argan menyalahkan Allen."Ish apaan sih?! Dari tadi tuh Allen udah manggil Argan dan ingin menyuruh Argan diam dan berbalik! Tapi Argan aja yang nggak mau dengerin Allen." ucap Allen sedikit marah.

    Huling Na-update : 2021-10-02
  • Buruk Rupa   Jatah-Menjatah

    "Pak." panggil Argan saat sudah berada didalam Ruang Kantor Guru."Ada apa?" tanya Pak Samson cuek."Bapak mau ngehukum kami'kan?""Hm!""Trus? Kenapa kami dari tadi malah disuruh berdiri gaje gini Pak? Udah hampir setengah jam disuruh berdiri Pak. Kasihanilah Pak... kami capek dan letih akan keberdirian yang tiada taranya Pak." dramatis Argan."Diam! Dramatis banget kamu!" sentak Pak Samson."Yaelah Pak. Buat kita bahagia dikit napa Pak?" ucap Argan."Mau ditambahin nggak hukumannya? Bapak lagi baik." ucap Pak Samson menahan amarahnya dengan seulas senyuman paksa."Eh... eh? Nggak jadi Pak." ucap Argan."Yasudah! Berdiri dengan tegak!" perintah Pak Samson."Pak?" panggil Allen pelan."Hmm?" dehem Pak Samson."Itu Pak... anu..." gugup Allen."Anu apaannya Allen? Bikin Bapak pusing!" ucap Pak Samson."Itu Pak... Allen kecapean berdiri terus. Bisa nggak Allen duduk sebentar? Sebenta

    Huling Na-update : 2021-10-19
  • Buruk Rupa   Senyumlah

    Pagi hari telah menyinari seluruh sudut Kota Jakarta. Allen Zaleska adalah seorang Gadis buruk rupa yang sedang menjemur seember pakaian yang sudah dicuci bersih."Huft! Akhirnya siap juga. Oh yah? Hari ini aku ada janji sama Natasha buat bikin kue. Hihihi, telat dikit nggak papa kali yah?" gumamnya sendiri.Setelah mengatakan itu, Allen pergi masuk kedalam rumah untuk membersihkan dirinya sendiri."Allen?" panggil seorang wanita paruh baya."Ibu? Ada apa, Bu?" tanyanya."Itu, kenapa sarapan pagi belum siap?" tanyanya jutek."Maaf Bu, hari ini Allen mau pergi ke rumah Natasha buat kue. Allen sudah janji jam 08:00, Bu." cicitnya takut."Ha? Kalau mau pergi itu musti lihat dulu! Gimana seh?!" ucap Alana sinis."Alana? Kamu udah bangun sayang?" ucapnya perhatian."Udah Mah. Itu, sih Allen kalau kerjaannya belum siap, nggak usah dikasih keluar Mah. Ntar jadi ngerunjak!" ucap Alana sinis."Nggak kok Alana. Aku nggak ak

    Huling Na-update : 2021-09-08

Pinakabagong kabanata

  • Buruk Rupa   Jatah-Menjatah

    "Pak." panggil Argan saat sudah berada didalam Ruang Kantor Guru."Ada apa?" tanya Pak Samson cuek."Bapak mau ngehukum kami'kan?""Hm!""Trus? Kenapa kami dari tadi malah disuruh berdiri gaje gini Pak? Udah hampir setengah jam disuruh berdiri Pak. Kasihanilah Pak... kami capek dan letih akan keberdirian yang tiada taranya Pak." dramatis Argan."Diam! Dramatis banget kamu!" sentak Pak Samson."Yaelah Pak. Buat kita bahagia dikit napa Pak?" ucap Argan."Mau ditambahin nggak hukumannya? Bapak lagi baik." ucap Pak Samson menahan amarahnya dengan seulas senyuman paksa."Eh... eh? Nggak jadi Pak." ucap Argan."Yasudah! Berdiri dengan tegak!" perintah Pak Samson."Pak?" panggil Allen pelan."Hmm?" dehem Pak Samson."Itu Pak... anu..." gugup Allen."Anu apaannya Allen? Bikin Bapak pusing!" ucap Pak Samson."Itu Pak... Allen kecapean berdiri terus. Bisa nggak Allen duduk sebentar? Sebenta

  • Buruk Rupa   Pak Samson

    "Mau kemana lagi? Yah menyusup ke sekolah'lah! Biar nggak ketahuan sama guru Killer yang sadis loh!" jawab Argan santai tanpa melihat siapa yang bicara."Gan?" panggil Allen berbisik.Sayangnya, Argan tidak mendengar ucapan Allen dan malah lebih menatap kedepan."Emangnya siapa guru killernya?""Yah Pak Samson! Kan dia udah sedeng dari rahim emaknya." jawab Argan santai tanpa dosa."Ohh! Jadi Pak Samson memang udah sedeng dari rahim Ibu'nya yah?" ucapnya menahan geram seperti ingin menerkam habis Argan."Iy-- eh Bapak Guru yang paling ganteng dan tampan!" ucap Argan menoleh dan mencoba menggoda Gurunya."Hah! Dari tadi udah dipanggil tapi nggak ngerti juga'kan?" ucap Allen."Lu sih! Nggak manggil dari tadi!" ucap Argan menyalahkan Allen."Ish apaan sih?! Dari tadi tuh Allen udah manggil Argan dan ingin menyuruh Argan diam dan berbalik! Tapi Argan aja yang nggak mau dengerin Allen." ucap Allen sedikit marah.

  • Buruk Rupa   Rencana Loncat

    Argan dan Allen sedang didalam perjalanan menuju ke sekolah. Allen sangat gelisah, karena belum memberikan kabar untuk Kiran dan Natasha, sang sahabatnya."Kenapa Len? Lu kayaknya gelisah." ucap Argan yang menyadarinya."Eh? Ketahuan yah gelisahnya?" ucap Allen cengir."Ketahuanlah. Emang kenapa gelisah? Apa yang lu pikirin sampai gelisah galau merana begitu?" tanya Argan sedikit jahil."Nggak papa kok. Aku hanya gelisah karena hal kecil doank." ucap Allen tidak berniat untuk memberitaunya."Ohh... Kalau boleh ku nasehati yah? Nggak baik loh terlalu gelisah dengan hal kecil doank. Nanti, kalau kamu gelisah dalam hal kecil, bagaimana kamu mau menjalankan hal yang besar? Yahkan Len? Aku hanya menasehati loh... Jangan merasa nggak enak'kan yah? Sorry kalau ada ada kesalahan." ucap Argan menasehati sembari fokus menatap kedepan jalan raya."Hm? Iyah aku tau kok. Nggak papa juga kalau kamu menasehati aku. Lagian, terkadang nasehat orang ada benar

  • Buruk Rupa   Argan

    "Kir." panggil Natasha."Hm?" dehemnya yang masih serius dengan buku ditangannya."Kir!" panggil Natasha lagi dengan nada yang sedikit menaik."Ish! Apaan sih, Nat! Ngeganggu orang lagi serius aja deh!" kesal Kiran yang terpaksa harus menghentikan aktifitas membacanya."Udah deh! Nggak usah terlalu serius kali sama tuh mapel. Lebih baik, lu serius tentang dimana keberadaan Allen sahabat kita satu-satunya Kir. Gimana sih? Jadi sahabat kok nggak peka amat Kir?!" ucap Natasha bingung dan menyindir."Ihh! Apaan sih Nat? Lu pikir gua gila apa? Main kata gua nggak peduli sama sahabat gua sendiri lagi! Tuh mulut kalau ngomong mohon difilter aja yah mbak? Takut ntar malah ngebuat orang pen nabok tuh mulutnya yah Mbak?" jelas Kiran kejam melotot."Ish! Dasar kucing garong! Gua masak jadi daging kucing sop baru tau rasa!" ucap Natasha tak masuk akal karena geramnya."Dih, anjim!" ucap Kiran."Udah ahk, nggak perlu basa-basi. Yang jelas s

  • Buruk Rupa   Bersamanya

    "Yaudah. Jadi, lu kesini mau ngapain? Mau ngebantuin gua atau nggak nih?" tanya Argan."Hm? Yaudah. Karena lo kawan sekolah gua, pastinyalah gua bantuin." ucap Allen."Yaudah yuk bantuin!" ucap Argan bersemangat."Hmm..." dehem Allen sembari memerhatikan jam ditangan Argan.Argan sedikit bingung karena Allen menatap jam tangan mahalnya itu. Argan langsung berfikir negatif thinking dengan Allen. Argan langsung menarik tangannya dan menyembunyikan jam tangannya dibelakangnya."Kenapa?" tanya Allen bingung."Nggak! Lu ngapain lihat'tin jam tangan gua terus? Apa jangan-jangan lu mau nyolong yah? Bukannya ngebantuin malah mau nyolong aja! Sana ihh!" ucap Argan sedikit kasar mendorong Allen.Allen yang diperlakukan seperti itu pun sedikit bingung dan terdiam di tempat. Allen menatap Argan dengan tatapan bingungnya."Apaan sih?! Aku tuh lihat jam tangan kamu karena mau lihat udah jam berapa! Udah itu aja! Nggak ada tuh niatku buat nyo

  • Buruk Rupa   Dipertemukan Oleh Takdir

    Pagi hari telah muncul. Allen sih Gadis yang sudah terbiasa bangun pagi jam 05:00 subuh, hanya untuk membantu Bibi yang ia sayangi itu."Bi? Ini sudah jam 06:00. Aku bangunin Alana dulu yah?" ucap Allen."Iyah Non." ucapnya.Lalu Allen pun pergi naik keatas, tempat dimana Alana berada. Allen sudah selesai mandi dan bersih-bersih."Alana..." panggil Allen dari luar pintu karena takut Alana marah."Lan? Alana? Bangun. Ini sudah jam 06:00. Kamu harus siap-siap. Hari ini kita upacara." ucap Allen."Sshht! Bising tau nggak Len?!" teriak Alana marah."Maaf Lan. Tapi ini sudah pagi." ucap Allen."Issh! Siapa bilang ini masih subuh?! Bising tau nggak?!" sentak Alana lagi."Lan?""DIAM!!!" teriak Alana sekuat mungkin."Ada apa ini? Kenapa Alana teriak-teriak? Apa yang telah kamu lakukan padanya Allen?" tanyanya."Ibu? Tidak kok Bu. Allen nggak ngapa-ngapain. Allen hanya nyuruh Alana buat siap-siap untuk

  • Buruk Rupa   Selamat Ulang Tahun

    Hari sudah mulai panas. Waktu telah berganti, dan jam telah menunjukkan 10:33. Natasha dan Allen sedang beristirahat. Mereka sudah benar-benar lelah karena sudah setengah jam berdiri dan menyiapkan Kue Ulang Tahun untuk Kiran nanti.Natasha dan Allen saat ini sedang menunggu kedatangan Kiran. Yah, Natasha dan Allen sudah menghubungi Kiran untuk datang kerumah Natasha. Mereka tidak memeberitau alasan kenapa mereka menyuruh atau bahkan memaksa Kiran untuk datang sekarang juga.Kiran awalnya sangat bingung dengan kedua sahabatnya yang memaksanya. Tetapi, Kiran menyetujui ucapan mereka untuk datang kerumah Natasha, walau sedikit bingung.Sedangkan Allen dan Natasha sudah mempersiapkan semua yang akan diperlukan nanti. Saat ini Natasha dan Allen tinggal menunggu kedatang Kiran yang entah kapan datangnya.Natasha dan Allen menunggu Kiran dengan cara menonton televisi sembari duduk dan memakan beberpa cemilan ringan, agar tidak cepat bosan untuk menunggu kehadir

  • Buruk Rupa   Menunggu

    "Natasha... Natasha..." panggil Allen sembari menenteng tasnya."Dimana yah Natasha? Kok nggak nongol sih? Apa pergi kali yah?" pikir Allen sembari celinga-celingu melihat kesana-kesini untuk mencari keberadaan Natasha.Setelah beberapa menit meneliti, Allen pun baru tersadar bahwa Natasha tidak ada di rumah.Allen menunggu Natasha diluar rumah sembari duduk dan bermain handphone miliknya.Allen membuka sebuah Room Chat. Allen melihat, bahwa Natasha sudah mengechat dirinya terlebih dahulu. Hanya saja, Allen terlalu sibuk mengerjakan tugasnya di rumah tadi.Disitu tertulis bahwa Natasha mengirim sebuah pesan dengan ucapan, 'Len, nanti jam 08:00 pagi aku keluar rumah. Jadi, kau nggak perlu datang jam segitu yah? Karena aku harus bekerja separuh waktu. Nanti, jam 10:00 aku pasti datang. Maaf yah?'.Kira-kira begitulah pesan dari Natasha untuk Allen. Allen yang baru saja melihatnya merasa kecewa sedikit. Allen menghirup dan menghembuskan nafasny

  • Buruk Rupa   Senyumlah

    Pagi hari telah menyinari seluruh sudut Kota Jakarta. Allen Zaleska adalah seorang Gadis buruk rupa yang sedang menjemur seember pakaian yang sudah dicuci bersih."Huft! Akhirnya siap juga. Oh yah? Hari ini aku ada janji sama Natasha buat bikin kue. Hihihi, telat dikit nggak papa kali yah?" gumamnya sendiri.Setelah mengatakan itu, Allen pergi masuk kedalam rumah untuk membersihkan dirinya sendiri."Allen?" panggil seorang wanita paruh baya."Ibu? Ada apa, Bu?" tanyanya."Itu, kenapa sarapan pagi belum siap?" tanyanya jutek."Maaf Bu, hari ini Allen mau pergi ke rumah Natasha buat kue. Allen sudah janji jam 08:00, Bu." cicitnya takut."Ha? Kalau mau pergi itu musti lihat dulu! Gimana seh?!" ucap Alana sinis."Alana? Kamu udah bangun sayang?" ucapnya perhatian."Udah Mah. Itu, sih Allen kalau kerjaannya belum siap, nggak usah dikasih keluar Mah. Ntar jadi ngerunjak!" ucap Alana sinis."Nggak kok Alana. Aku nggak ak

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status