Share

Pelukan Terakhir

Sepuluh menit waktu normal yang biasa David tempuh menuju rumah keluarga Pak Ruslan, mertuanya. Itu pun sudah dengan kemacetan dan sikap tenggang rasa kepada kendaraan yang beroda lebih sedikit dari pada mobilnya. Pukul delapan belas empat puluh sembilan menit, dua menit lebih cepat dari biasanya.

David baru saja mematikan mobilnya di depan pagar rumah mertuanya. Ia hela napas panjang berulang-ulang, mencoba menenangkan perasaan. Masa-masa penentuan nasib rumah tangganya dimulai saat membuka pagar setinggi dua meter bercat putih itu. Macam-macam emosi bercampur jadi satu di dadanya.

Lelaki itu keluar dari mobilnya setelah sejenak mengumpulkan sedikit keberaniannya. Bagaimana pun masalah ini harus selesai. Lebih baik datang seperti ini dari pada dijemput paksa dengan bonus pukulan di perut dan tamparan di pipi kiri.

“Di situ aja, Vid.” Adelia muncul dari balik pagar dan berjalan cepat ke arah suaminya.

David tak menjawab, ia hanya mundur dua la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status