Share

Bertemu Kenyataan

“Kak, maaf nih ... boleh nggak kalau kita langsung ke rumah aja? Temen-temen di Kopi Jani udah nungguin ini, nggak apa ya?” bujuk Anjani.

“Oh, anak-anak di kedai kopimu ya? Hebat lho kamu, baru lulus udah punya bisnis. Ya sudah kita langsung ke sana aja ya,” ujar David setuju. Sejak buka kemarin lusa David memang belum pernah singgah ke Kopi Jani karena masa-masa itu amat rumit, saat rumah tangganya di ujung tanduk.

“Ah, Kakak bisa aja. Lagian ada andil Kakak juga kan di Kopi Jani,” sahut Anjani bijak. Bagaimana pun berada satu mobil lagi dengan lelaki ini membuat kebahagiaannya berlipat-lipat. Selain juga statusnya yang bukan lagi suami orang.

“Sedikit doang kok. Bagus deh, kalau nggak bisnis mungkin kamu jadi istri Kakak ya?” goda David. Membuat Anjani menarik lagi memorinya saat hari terakhir magang, sebelum David menangis di pelukannya. Kata-kata itu memang sempat diucapkan olehnya. Kini ia bisa bereaksi dengan tawa.

“Ya ... mungkin kalo Kakak ngg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status