공유

Restu

Lepas isya, pukul sembilan belas empat puluh sembilan menit. Jamaah di Masjid Darul Ulum hampir semua sudah kembali ke rumah. Hanya ada Zul, marbot masjid yang mengecek kembali mikropon dan bangku-bangku yang dijadikan meja mengaji anak-anak TPA. Tiga orang lansia tampak bergurau sambil berjalan pelan meninggalkan masjid.

David mengusap pelan wajahnya, semua hal yang menjadi beban pikirannya selama ini sudah tuntas ia adukan kepada Allah. Mulai dari Adelia, Anjani, dan Seruni, teman masa kecil yang entah mengapa ia sebut juga dalam doa. Juga rencana-rencana yang akan ia lakukan sudah semua ia diskusikan kepada Allah. Kali ini David tak ingin memperoleh kegagalan lagi.

Dari belakang mimbar, Zul muncul dan berjalan menghampiri David. Pemuda yang terpaut usia lima tahun lebih muda darinya ini dulu sering bertemu di ladang. Lahan orang tuanya berdekatan dengan milik Pak Ahmad. Namun setelah bapaknya meninggal, dan aset orang tuanya dikuasai oleh kakaknya, Zul memilih untuk

잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status